Komunisme: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k ←Suntingan 182.0.212.75 (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh RXerself
Tag: Pengembalian
Baris 47:
Di sisi lain, konflik dalam negeri semakin memanas dikarenakan krisis moneter, selain itu juga terdengar desas-desus bahwa PKI dan militer yang bermusuhan akan melakukan [[kudeta]]. Militer mencurigai PKI karena mengusulkan [[Angkatan Kelima]] (setelah AURI, ALRI, ADRI dan Kepolisian), sementara PKI mencurigai [[TNI]] hendak melakukan kudeta atas Presiden Soekarno yang sedang sakit, tepat saat ulang tahun TNI. Kecurigaan satu dengan yang lain tersebut kemudian dipercaya menjadi sebab insiden yang dikenal sebagai [[Gerakan 30 September]], namun beberapa ilmuwan menduga, bahwa ini sebenarnya hanyalah konflik intern militer waktu itu.<ref>Rex Mortimer (2011), ''Indonesian Communism Under Soekarno: Ideologi dan Politik 1959-1965'', Pustaka Pelajar</ref>
 
Pasca [[Gerakan 30 September]], terjadi pengambinghitamanpengambing hitaman kepada orang-orang komunis oleh pemerintah [[Orde Baru]]. Terjadi "pembersihan" besar-besaran atas warga dan anggota keluarga yang dituduh komunis meskipun belum tentu kebenarannya. Diperkirakan antara limaratus ribu sampai duajuta jiwa meninggal di [[Jawa]] dan [[Bali]] setelah peristiwa [[Gerakan 30 September]], para "tertuduh komunis" ini yang ditangkap kebanyakan dieksekusi tanpa proses pengadilan. Sementara bagi "para tertuduh komunis" yang tetap hidup, setelah selesai masa hukuman, baik di [[Pulau Buru]] atau di penjara, tetap diawasi dan dibatasi ruang geraknya dengan penamaan ''Eks [[Tapol]]''.<ref>Julie Southwood – Patrick Flanagan, ''Teror Orde Baru'', Komunitas Bambu</ref>
 
==== Era pascareformasi ====