Komunisme: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Borgxbot (bicara | kontrib)
k Robot: Cosmetic changes
Borgx (bicara | kontrib)
k rv
Baris 10:
Dalam komunisme perubahan sosial harus dimulai dari pengambil alihan alat-alat produksi melalui peran Partai Komunis. Logika secara ringkasnya, perubahan sosial dimulai dari buruh atau yang lebih dikenal dengan [[proletariat|proletar]] (''lihat'': ''The Holy Family'' <ref> Karl Marx, Friedrich Engels, The Holy Family, University Press of the Pacific, 2002-06, ISBN 0-89875-973-0 ISBN 978-0-89875-973-0</ref>), namun pengorganisasian Buruh hanya dapat berhasil dengan melalui perjuangan partai. Partai membutuhkan peran [[Politbiro]] sebagai ''think-tank''. Dapat diringkas perubahan sosial hanya bisa berhasil jika dicetuskan oleh Politbiro. Inilah yang menyebabkan komunisme menjadi "tumpul" dan tidak lagi diminati karena [[korupsi]] yang dilakukan oleh para pemimpinnya.
 
Komunisme sebagai anti-kapitalisme menggunakan sistem partai [[komunis]] sebagai alat pengambil alihan kekuasaan dan sangat menentang kepemilikan akumulasi modal atas individu. pada prinsipnya semua adalah direpresentasikan sebagai milik rakyat dan oleh karena itu, seluruh alat-alat produksi harus dikuasai oleh negara guna kemakmuran rakyat secara merata akan tetapi dalam kenyataannya hanya dikelolah serta menguntungkan para elit partai, Komunisme memperkenalkan penggunaanpengunaan sistim demokrasi keterwakilan yang dilakukan oleh elit-elit partai komunis oleh karena itu sangat membatasi langsung [[demokrasi]] pada rakyat yang bukan merupakan anggota partai komunis karenanya dalam paham komunisme tidak dikenal hak perorangan sebagaimana terdapat pada paham [[liberalisme]].
 
Secara umum komunisme berlandasan pada teori [[Dialektika materi]] oleh karenanya tidak bersandarkan pada kepercayaan agama dengan demikian pemberian doktrin pada rakyatnya, dengan prinsip bahwa "agama dianggap candu" yang membuat orang berangan-angan yang membatasi rakyatnya dari pemikiran ideologi lain karena dianggap tidak [[rasional]] serta keluar dari hal yang nyata (kebenaran materi).
Baris 40:
<!-- Presiden [[Abdurrahman Wahid]] ketika menjabat pernah memiliki rencana untuk merehabilitasi semua eks-eks tapol dan melegalisir komunisme kembali. Namun rencananya ditentang banyak pihak{{fact}}. -->
 
=== Komunisme di Indonesia ===
==== Era pre-Perang Kemerdekaan RI ====
 
==== Pascaperang Perang Kemerdekaan RI ====
SEJARAH SINGKAT JEPANG
 
 ASAL - USUL BANGSA JEPANG
Dipercayai penduduk tertua Jepang adalah suku Ainu yang katanya sekarang tinggal 150.000 orang yang tinggal di tempat khusus yang disediakan pemerintah di daerah Hokkaido.
Dilihat dari bentuk fisik mereka lebih kearah proto Caucasians dengan ciri orang barat. Dipercayai juga suku Ainu sebagai nenek moyang bangsa jepang.
Bangsa jepang dilihat dari berbagai sisi:
1. Dari susunan bahasa ada kemiripan dengan Korea
2. Dari bentuk tubuh yang pendek dan agak gelap diperkirakan ada hubungannya dengan suku yang berdiam di kawasan China Timur dan Selatan.
3. Dilihat dari budaya menanam padi memiliki kemiripan dengan budaya bangsa-bangsa di daerah tropis Asia.
4. Dilihat dari arsitektur rumah-rumah asli mereka dengan makanan utamanya ikan serta sistem matriarchat yang pernah dimiliki bangsa Jepang kuno diperkirakan memiliki hubungan dengan suku di Myanmar dan Sumatra.
Walaupun bangsa Jepang berasal dari bangsa campuran akan tetapi sejak tahun 400 sesudah masehi merka sudah bangsa yang homogenous. Menurut pendapat sejarawan China Jepang termasuk bangsa yang pernah mengakui kekuasaan kekaisaran China sejak zaman kuno. Mereka menyebut Jepang sebagai ”tanah bangsa Wa” yang berarti”tanah orang cebol”. Kontak pertama antara Jepang dan China terjadi pada tahun 57 sesudah masehi. Yaitu ketika utusan Jepang datang menghadap Kaisar di ibukota China di daerah China Tengah. Utusan Jepang tersebut pernah dianugerahi seal (cap atau segel kekaisaran) yang terbuat dari emas. Tahun 1784 seal emas tersebut ditemukan di daerah Kyushu Utara yang letaknya dekat dengan semenanajung Korea
 
 MASA JEPANG KUNO
Ada tiga periode :
1. Periode Jomon (tahun 300 sebelum masehi)
Disebut Zaman Johon karena dikaitkan dengan jenis tembikar (pottery) yang dihias pola tali yang ditemukan di sekitar daerah Kyoto (Jo berarti tali dan Mon berarti pola)
Ciri :Bersifat menggerombol, mata pencaharian nelayan dan berburu binatang liar.
2. Periode Yayoi (antara tahun 300 sebelum masehi sampai tahun 300 sesudah masehi)
Nama Yayoi juga berasal dari jenis tembikar yang ditemukan ada masa itu. Menurut orang-orang China yang berkunjung di Jepang pada masa Dinasti Han dan Wei di China , mengatakan bahwa Jepang dipimpim oleh seorang Raja atau Kaisar Wanita yang bernama HIMIKO ( atau PIMIKU)
Ciri :
o Budaya menanam padi mulai dikenal tahun 100 sesudah M
o Pengenalan dan berkembangnya budaya pertanian
o Keinginan untuk menetap di daerah yang cukup subur
o Mengenal kelas-kelas sosial, perbedaan tingkat sosial antara pemilik tanah dengan penggarap tanah atau penyewa tanah.
o Sudah mengenal benda-benda yang terbuat dari besi
o Sudah berkembang pemikiran-pemikiran ahli filsafat dari Korea.
3. Periode Kafun (tahun 300-538)
Di temukan di daerah subur yang terletak di pusat ”daerah KINAI” terdiri atas lima wilayah dekat Kyoto yaitu : Yamato, Yamashiro, Kawachi, Izumi dan settsu. Pada tahun 400 Jepang dipimpim oleh kekuasaan Yamato yang memerintah di sekitar Nara prefecture (semacam kabupaten). Kekuasaan meluas mulai daerah Kyushu sampai ke dataran Kinai, tetapi belum termasuk daerah kanto (sekitar Tokyo), Tohoku (sebelah utara pulau Honsyu) dan Hokkaido. Di zaman itu clan ”Soga” menguasai kehidupan politik. Kaisar hanya sebagai simbol negara. SHINTO merupakan agama resmi. Sekitar tahun 538 atau tahun 552 ajaran Buddhisme masuk di Jepang yang diperkenalkan oleh penguasa Yamato. Ada juga ajaran Konghucu (confucius) yang dipromosikan oleh pangeran SHOTOKU. Adanya ”remormasi TAIKA” pada tahun 645 yaitu saat pangeran Shotoku dan clan Fujiwara merebut kekuasaan dari clan soga yang berasal dari korea dan mulai memperkenalkan sistem pemerintahan dan administrasi gaya China sampai akhirnya muncul kelas militer yang disebut ”Samurai” pada abad XI. Juga diperkenalkan sistem perpajakan dari China setelah semua tanah dibeli oleh negara dan dibagikan kepada para petani secara adil berdasarkan sistem Landreform.
 
 MASA NARA DAN HEIAN (710-1192)
Pada tahun 710 Jepang untuk pertama kalinya memiliki ibu ota tetap di Nara. Namun pada tahun 784 di pindahkan ke Nagaoka untuk menglindungi kedudukan dan wibawa kaisar serta pusat pemerintahan yang bersaing dengan rohaniawan Buddha yang akhirnya dipindahkan lagi ke Heian (Kyoto) pada tahun 794 dan tetap disana lebih dari seribu tahun.
Karakteristik di masa Nara dan Heian adalah menurunnya pengaruh China. Sebab Jepang mulai mengembangkan kesenian dan kesusatraan dan juga huruf/karakter tulisan nya sendiri. Aliran keagamaan, ritual dan peribadatan agama buddha yang berasal dari China mulai di-Jepang-kan. Kegagalan paling burukdari ”reformasi Taika” adalah berlakunya sistem perpajakan tanah meniru dari China.
Selama berabad-abad kehidupan periode Heian dikuasai oleh keluarga Fujiwara karena mengatur perkawinan keluarganya dengan keluarga kekaisaran. Hal ini juga disebkan karena mereka menguasai posisi-posisi penting di ibu kota dan berbagai provinsi. Mencapai titik puncaknya tahun 1016. Tahun 1068 kekuasaan Fujiwara berakhir.
Pada abad XII keluarga aristokrat dengan latar belakang militer berpengaruh dalam kekuasaan politik di Jepang yaitu masing-masing keluarga Minamoto (atau Genji) menguasai Honshu bagian utara setelah perang sembilan tahun (1050-1059) dan perang tiga tahun (1083-1087) dan Taira (atau Heike menggantikan posisi penting dalm pemerintahan dari Fujiwara). Tahun 1159 terjadi persaingan perebutan kekuasaan antara keluarga Taira dengan Keluarga Minamoto dan Taira no Kiyomoro yang akhirnya berhasil meyakinkan kaisar untuk diangkan jadi pemimpin(panglima perang) atau Shogundari tahun 1168 – 1178.
Setelah Kiyomoro meninggal terjadi perebutan lagi antara keluarga Taira dan Minamoto dalam perang Genpei (Genjei) tahun 1180-1185 yang dimenangkan oleh keluarga Minamoto. Dan akhirnya dengan terpaksa Minamoto no Yoritomo diangkat menjadi Shogun pada tahun 1192. Yoritomo kemudian membentuk pemerintahan baru di kota asalnya Kamakura di dekat kota Tokyo.
 
 MASA KAMAKURA (1192-1333)
Diawali oleh pengambilalaihan kekuasaan oleh Minamoto pada tahun 1185. kemudian tahun 1192 diangkat menjadi Shogun. Dan tahun 1221 terjadi pertempuran antara pasukan Minamoto dengan kekaisaran Kyoto yang disebut ”kerusuhan Shokyu” yang merupakan lanjutan perang sebelumnya.
Pemikiran-pemikiran China relatif sangat besar. Agama buddha baru yang disebut ZEN makin banyak pengikutnya dikalangan samurai. Undang-undang dan ketentuan hukum mulai dilaksanakan dan sangat dipengaruhi oleh nilai-nilai confucius yang mengutamakan moralitas, disiplin dan kesetiaan. Pengawasan yang ketat dilakukan oleh clan Hojo yang merupakan clan dari istri Shogun. Mereka bertindak keras terhadap oposisi. Dalam periode Kamakura terjadi invasi dari mongolia yang saat itu menguasai China. Awalnya mereka mengultimatun Jepang tapi Kamakura tidak menghiraukan hingga akhiornya Mongol menyerang Jepang 2 kali yaitu tahun 1274 dan 1281 namun semua itu gagal. Yang pertama digagalkan oleh angin typhoon yang dipercayai sebagai ”angin Tuhan” (Kamikaze).
Jepang mengalami kesulitan biaya karena persiapan untuk membuat pertahanan bertahun-bertahun demi meredam Mongolia. Hingga akhirnya terjadi krisis kepemimpinan karena para Daimyo dan Samurai yang selama ini loyal lebih banyak yang mementingkan reward. Akhirnya tahun Kaisar Go Daigo kembali mendapatkan kekuasaannya (Bakufu).
 
 MASA MUROMACHI (1333-1573)
Tahun 1338 Ashikaga Takauji mengangkat dirinya sendiri sebagai Shogun . pada masa ini terjadi perebutan kekuasaan antara pihak kaisar dengan shogun. Piahak yang pro shogun di utara dan pihak yang pro kaisar di selatan dan akhirnya dimenangkan oleh pihak selatan. Di zaman Shogun Ashikaga Yoshimitsu (1368-1408) Muromachi berhasil menguasai semua provinsi di Jepang tengah. Masa Muromachi mengalami kemajuan di bidang pertanian dan berhasil mengembangkan sistem pasar sehingga memunculkan kota-kota baru dan juga siitem kelas sosial juga diberlakukannya hukum yang mengatur sistem warisan.
Di abad 15 dan ke 16 pengaruh Shogun menurun sehingga kekuasaan dan wibawa pemerintah di Kyoto menurun. Kehidupan politik lebih banyak dikuasai para tuan tanah dan keluarga militer (Samurai).tahun 1542 Portugis masuk ke Kyusu yang memperkenalakan senjata dan agama kristen. Hal ini dimanfaatkan oleh pihak Daimyo untk mendapatkan senjata. Pertengahan abad ke 16 beberapa warlords saling bersaing merebutkan kekuasaan. Yang akhirnya dimenangkan oleh Oda Nobunaga. Nobunaga berhasil menaklukkan aliran agama Buddha (aliran Ikko) yang sangat militan denagan menghancurakan kuil Enryakuji. Perjuangan itu sampai tahun 1580.
 
 MASA AZUCHI MOMOYAMA (1573-1603)
Dikuasai oleh jenderal Toyotomi Mitsuhide yang dulu merupakan teman seperjuangan dari Nobunaga. Toyotomi berhasil mengalahkan semua rivalnya dan menaklukkan wilayah Utara dan Shikoku. Dia juga menghancurkan semua istana yang pernah dibangun semasa ”perang saudara”.
Dia menyita semua senjata. Dia juga melarang samurai dari clan yang dikalahkan untuk menjadi petani dan memaksa mereka tinggal diperkotaan (castle towns) agar mudah diawasi. Tahun 1587 dia juga mengusir semua missionary kristen. Hideyhosi akhirnya meninggal tahun 1598 setelah melakukan berbagai invasi ke korea dan berahsil menguasai Seol untuk beberapa minggu dan tentara Jepang akhirnya berhasil dipukul mundur oleh Korea dan China. Setelah itu kekuasaan ada ditangan Tokugawa Leyasu setelah melakukan pertempuran Sekighara dengan pengikut setia dari Hideyoshi.
 
 MASA EDO (1603-1866)
Dipegang oleh Shogun Tokugawa di wilayah Edo (Tokyo). Dalam pemerintahannya dia mneruskan hubungan perdagangan dengan Inggris dan Belanda dan juga melakukan kebijakan yang ketat terhadap oposisi. Tahun 1633 Shogun Tokugawa menerapakn larangan pergi keluar negeri bagi orang Jepang. Dan tahun 1639 menerpakan politik isolasi. Namuna bnayk banyak juga hal yang berkembang semasa Edo seperti kudayaan dan kesasteraan asli Jepang.
Neo-Confucinism juga mengalami perkembangan yang menekankan pentingnya moral, pendidikan dan hirarki dalam kelas sosial baik dlam pemerintahan ataupun dalm masyarakat. Samurai memiliki hirarki paling tinggi diikuti petani, industriawan dan pedagang.
Ajaran dari China , Amerika , dan Eropa (Belanda) diperbolehkan masuk setelah larangan terhadap kesusasteraan asing dibatalkan pada tahun 1702. Akhir abad ke 18 muncul tekanan dari Rusia yang inginm elakukan kontak dagan dengan Jepang yang akhirnya diikuti oleh beberapa negara Eropa lainnya dan kemudian Amerika Serikat pada abad ke 19. Setengah dari periode Edo abnyak ditandai semakin maraknya korupsi, menurunnya moral, dan ketidakmampuan di lingkungan pejabatpemerintah (Bakufu) yang semakin mempersulit negara serta memperlemah posisi Pemerintah Jepang dan itu diperburuknya dengan perasaan anti pemerintah. Para samurai dari Choshu dan Satsuma menjatuhakan posisi pemerintahan Tokugawa karena posisi mereka didalam masyarakat sudah tidak tinggi lagi dengan melakukan kudeta untukmengembalikan kekuasaan kaisar Matsuhito Meiji. Peristiwa itu diikuti perubahan di kehidupan politik dan sosial di Jepang yang disebut ”Restorasi Meiji” atau ”Renovasi Meiji”
 
 MASA MEIJI (1868-1912)
Dimulai dengan adanya kudeta dari para samurai yang tidak suka pada pemrintahan Tokugawa. Karena pada waktu itu kaisar masih berumur 15 tahun maka dibentuklah Dewan Penasehat Kaisar yang dipercayakan pada Aristokrat dan Samurai. Pada masa ini Jepang mengahapuskan Samurai sebagai tentara dan juga mengirimkan para pemuda nya untuk belajar ke luar negeri untuk diperkenalkan pada sistem pendidikan Barat.
Pengaruh peradaban barat pada masa Meiji telahmerubah pola pikir bangsa Jepang. Mereka menjadikannya sebagai rujukan di dalam negeri. Sepanjang tahun 1860-an Jepang benar-benar mengalami perubahan yang luar biasa cepatnya. Entah itu di bidang poliitk, ekonomi, budaya.
Modernisasi Jepang memang telah membawa pengaruh yang luas terhadap tatanan kehidupan sosial masyarakat. Di zaman Meiji tidak terdapat lagi kekuasaan feodal yang menguasai atau memiliki wilayah sendiri di luar kekuasaan negara. Seluruhnya menjadi kekuasan dari Kaisar. Jepang dalam perkembangan ekonominya banyak mengikuti pola dari luar negeri. Secara umum Jepang pada masa Meiji telah berkembang menjadi negara modern dan majudan cenderung membangaun angkatan darat dengan meniru pola Jerman dan dilatih Jerman dan Angkata Laut dilatih Inggris. Faktor penopang keberhasilan Jepang dalam membangun negaranay yaitu tidak pernahterjadinya konflik ideologi dan hormatnya mayarakat pada Kaisar. Jepang juga mengalami masa sulit akibat imbas dari krisis ekonomi dunia. Sehingga Jepang berusaha untuk keluar dari krisiss itu dengan membangun Bank of Japan sebagai Bank Sentral.di bidang politik Jepang membentuk Parlemen (DIET) dan Kaisar tetap memiliki kekuasaan sebagai Panglima Tertinggi Militer dan Angkatan Laut.juga memiliki kekuasaan Eksekutif dan Legislatif. Tahun 1921 Kaisar Meiji meninggal dunia dan era rulling class di Jepang yang dikuasai oleh beberapa negarawan tua pun berakhir kemudian Kiasar Meiji digantikan anaknya Yoshihito dengan nama Taisho (1912-1926).
 
 MASA TAISHO (1912-1926)
Perjalanan sejarah Jepang sepanjang30 tahun semenjak meninggalnya Kisar Meiji sampai meletusnya perang Pasifik, mengalami proses politk yang menarik. Jepang merupaka satun-satunya negara non-barat yang mampu mampu dan mengimbangi superior Barat. Setalah kematian Kaisar Meiji pemerintahan diteruskan oleh Kaisar Taisho yang coba meneruskan reformasi yang dilakukan Kaisar Meiji. Kaisar Taisho merupakan Kaisar yang dikenal lemah terutama kondisi fisiknya karena penyakit meningtis yang pernah diderita sejak lahir. Kekuasaan yang oligarki di Zaman meiji mulai bergeser ke parlemen dengan kehidupan kepartaian yang lebih demokratis.
Di jepang muncul kelompok nasionalis yang memiliki garis moderat dan garis ekstrem.mereka terbagi dalm tiga kelompok, yaitu kelompok kiri, tengah, kanan. Kelompok kiri moderat terdiri dari orang-orang sosialis-demokrat dan organisasi buruh industri kecil, sedangkan kiri ekstrim terdiri atas mereka yang menganut Marxis komunis. Kelompok kanan moderat adalah para cendikiawan politik dan politisi dari kelas menengah. Sedangkan pihak kanan ekstrim adalah mereka yang memiliki garis konservatif yang tetap menghendaki kekuasaan. Kelompok tengah ekstrim adalah mereka yang sangat mengkhawatirkan perkembangan dalam masyarakat yang semakin sulit,khususnya petani. Di dalam masyarakat juga muncul kelompok nasionalis yang anti komunis yang dipelopori antara lain oleh Kita Ikki.
Tahun 1914 Okuma Shigenobu seorang politikus tua berumur 76 tahun diangkat menjadi Perdana Menteri yang memimpin pemerintahannya dengan menekankan nasionalisme yang chauvinistik. Okuma bersikap keras dalam melakukan hubungannya dengan China. Contoh, pada permulaan tahun 1915 Jepang memaksa Pemerintah China untuk menerima sejumlah ”duapuluh satu tuntutan Jepang kepada China”. Tuntutan tersebut bukan hanya memaksa pengakuan Chian terhadap kedudukan Jepang akan tetapi menuntut diangkatnnya para penasehat Jepang di lingkungan pemerintahan China, di lingkungan Angkatan Bersenjata dan juga kalangan Kepolisian. Peran militer dalam diplomasi sangat menentukan . Dominasi militer Jepang sangat besar dikawasan Asia.
Setelah PD I keadaan ekonomi Jepang semakin buruk. Sejak tahun 1921 Jepang sering mengalami krisis politik. Ada peristiwa yang pertama kali terjadi di Jepang yaitu rakyat dapat memaksa Kabinet untuk mundur itu terjadi pada PM Katsura Taro. Jepang semakin sulit dengan terjadinya bencana alam gempa bumi di kanto pada tahun 1923 yang menyebabkan sekitar 100.000 orang meninggal dan lebih dari 13 juta penduduk kehilangan tempat tinggalnya akibat kebakaran selama gempa tersebut. Persoalan paling berat yang harus dihadapi Jepang adalah kurang proporsionalnya perbandingan kemajuan yang dicapai Jepang dengan taraf kemakmuran petani. Sikap masyarakat saat itu banyak dipengaruhi oleh pemikiran Prof. Minobe Tatsukichi dari Tokyo University yang mengembangkan pemikiran democratic constitutionalism yang sangat liberal tentang kedudukan Kaisar dalam pemerintahan Jepang. Dia mengatakan Kaisar hanya merupakan bagian atau alat dari lembaga tertinggi yang tidak boleh memiliki kekuasaan yang absolut. Lawannya adalah Prof. Uesugi Shinkichi yang mengatakan bahwa kekuasaan kaisar adalah absolut.
 
 
 
 MASA SHOWA (1926-1989)
Hirohito menjadi Kaisar setelah kematian ayahnya pada tanggal 25 Desember 1926. Walaupun umurnya masih 25 tahun tapi dia telah memilik banyak pengalaman sebagai ”wakil Kaisar” (regent). Hirohito memiliki pandangan sangat mengagumi sistem monarki Inggris. Dia dipengaruhi oleh pemikiran Minobe Tatsukichi, terutama yang berkaitan dengan sistem Monarki Konstitusional hanya saja konstitusi yang belaku di Jepang bersifat ambivalent khusus mengenai peran Kaisar. Periode Showa terbagi dalam tiga tahap yaitu Era Permulaan sampai kekalahan Jepang di PD II (1926-1945), Era Pendudukan AS (1945-1952) dan Era Jepang Modern (1952) yang dimulai penjajahan AS sampai dikembalikannya kedaulatan Jepang pada tahun 1952 yang berlanjut pada meninggalnya Kaisar Showa (Hirohito)tahun 1989 yang digantikan oleh Kaisar Akihito.
 
• Era Permulaan Periode Showa (1926-1945)
Walaupun harus mengahadapi keadaan ekonomi yang cukup berat, namun setelah perang dunia I Jepang berhasil mengembangkan hubungan ekonominya dengan Asia. Itu terjadi setelah kekuasaan barat mengalami kemunduran di Asia. Sistem kartel dan zaibatsu di perusahaan-perusahaan Jepang sangat diuntungkan selam PD I, walaupun akhirnya Jepang juga ikut menderita akibat resesi dunia. Saat itu di Jepang juga terjadi semakin meluasnya kesenjangan antara perusahaan yang tergabung dalam zaibatsu dengan perusahaan-perusahaan swasta lain yang berdiri sendiri. Perusahaan-perusahaan konstruksi juga diuntungkan akibat adanya rekonstruksi akibat gempa di tahun 1923.
Kondisi politik dan ekonomi Jepang yang semakin parah menumbuhkan perasaan tidak puas dikalangan militer maupun anggota masyarakat dan menimbulkan anggapan kuat bahwa perusahaan-perusahaan besar di Jepang terlalu banayak berpengaruh di kehidupan politik selain semakin menyebarnya korupsi. Misal bahwa pemerintahan ”Seiyukai” dianggap sebagai ”Kabinet MITSUI” (1927-1929) dan pemerintahan ”Minseito” dinilai sebagai ”Kabinet MITSUBISHI”(1929-1930). Banyak pihak berpendapat itu dikarenakan pengaruh dari Barat.
Adanya ”Insiden Machuria” yaitu sabotase yang dilakukan oleh Kwangtung Army di China dan Korea guna mendiskreditkan pemerintah China seolah-olah tidak mampu menjaga keamanan.
Sementara suasana politik di Asia Timur banyak terjadi konflik disusul pengunduran Jepang apda tahun 1933 dari LBB. Juga adanya pemberontakan yang dilakukan oleh duapuluh enam perwira muda dari divisi pertama yang menyalahkan sistem pemerintahan yang berlaku.
Pengaruh lanjut dari Insiden Manchuria adalah semakin tumbuhnya nationalistic euphoria dikalangan penduduk yang mengakibatkan pemerintah sipil Jepang tidak mampu menguasai dan membendung ambisi politik pihak militer (Fait Accompli).
Sementara itu kehidupan harmonis Jepang dinilai telah dirusak oleh Barat yaitu adanya pemikran individualistis dan rasionalistis hingga akhirnya memunculkan pandangan Anti Barat yang memicu perang antara Jepang dengan AS dan Inggris. AS menentang kebijakan politik luar negeri Jepang. Dan kemudian Jepang menjadi objek ”disinformasi” pihak Barat yang menciptakan opini publik yang sering memojokkan Jepang.
AS menekan Jepang supaya membatalkan ”pakta tripartite”. Tanggal 7 september 1941 berlangsung pertemuan rahasia di Istana yang dihadiri oleh Kaisar Hirohito yang memutuskan bahwa Jepang siap untuk maju perang melawan AS, Inggris dan Hindia Belanda. Pada tanggal 7 Desember 1941 Jepang memulai penyerangan kepangkalan Angkatan Laut di OAHU dan dimenangi oleh Jepang ditandai hancurnya beberapa peralatan tempur milik AS. Perang itu terus berlanjut hingga akhirnya AS menjatuhkan Bom Atom di Hiroshima 6 Agustus 1945 dan Nagasaki 9 Agustus 1945. Jepang sungguh porak poranda oleh AS hingga terjadinya Hara –Kiri yang dilakukan oleh para ksatria Jepang yang malu akibat kalah dari AS. Dan akhirnya pada tanggal 14 Agustus 1945 Jepang menyerah kepada sekutu tanpa syarat.
 
 
REFORMASI JEPANG
 
 MASA PENDUDUKAN AMERIKA SERIAKT (1945-1952)
Berakhirnya perang pasifik pada bulan Agustus 1945 ditandai dengan kehancuran Jepang yang cukup parah. Hampir 40 % kota utama di Jepang hancur oleh Bom Atom AS. Industri di Jepang mengalami kehancuran dan dapat dikatakan berhenti berproduksi. Jutaan nyawa melayang akibat perang tersebut. Penderitaan yang hebat dirasakan oleh rakyat Jepang.
Untuk pertama kali dalam sejarah Jepang dijajah oleh bangsa lain. Selama tujuh tahun (1945-1952) Jepang dibawah kekuasaan AS. Prioritas utama AS adalah melakukan Demokratisasi dengan menghilangkan Kementrian Dalam Negeri. Menyingkirkan tokoh-tokoh politik yang pernah berkuasa. Membersihkan elemen-elemen lama di lingkungan publik Administration, melaksanakan land-reform,melegalisasi organisasi buruh dan melakukan reformasi sektor pendidikan.
Jepang benar-benar mengalami kemunduran atau kesulitan bak dalam ekonomi maupun politiknya. Namun lama kelamaan siakp AS selanjutnya lebih mengkonsentrasikan diri membangun Jepang yang demokratis sebagai upaya mengahadapi China dan Uni Soviet. Dengan demikian telah terjadi pergeseran pada kebijakan politik AS(yang dilakukan ole Supreme Commander for the Allied Power) di Jepang yang semula ingin menghukum Jepang berubah menjadi suatu kebijakan politik untuk menjadikan Jepang sebagai sekutu karena pada dasarnya Jepang adalah anti Komunis. Namun kebijakan tersebut banyak ditanggapi secara ”tidak rela” oleh beberapa tokoh liberal di lingkungan militer AS.
Enam prioritas pembenahan : land reform, pembenahan organisasi buruh, membatasi wewenang Zaibatsu, mengembalikan dan membenahi sistem pendidikan, pembuatan konstitusi baru dan merubah sistem pemerintahan Daerah.
Pada tahun 1950 AS dan Jepang akhirnya berhasil mencapai kesepakatan mempersiapkan masa transisi menuju pengembalian kedaulatan kepada pihak Jepang yang dipengaruhi perang korea tahun 1950 dan dipecatnya Jenderal Mac Arthur oleh presiden Tuman bulan April 1951. Akhirnya kepercayaan diri Jepang mulai meningkat setelahindustri Jepang mulai ada kemajuan. Jepang mendapatkan kembali kedaulatannya pada tanggal 28 September 1951 setelah sebelumnya diadakan ”perjanjian perdamaian” yang ditanda tangani oleh 48 negara kecuali Uni Soviet dan RRC di San Fransisco. Beberapa negara yang mengakui kedaulatan Jepang adalah India (1952), Burma (1954), Uni Soviet (1956), Filipina dan Indonesia (1956). Dan kemudian di tahun 1960-an Jepang dapat dikatakan lagi mendapatkan kekuatannya sebagai negara Industri maju yang berhasil.
 
 JEPANG SETELAH TAHUN 1952
Jepang juga menandatangani ”security pact” pada hari yang sama yang memberi hak kepada Asuntuk menempatkan pasukannya di wilayah Jepang dimaksudkan untuk memelihara dan menjamin perdamaian serta keamanan di Asia Timur. Untuk melaksanakan security pact tersebut pada tanggal 28 Februari 1952 ditandatangani Administrative Agreement yang mengatur tentang Sharing Costs, hak-hak khusus yang dimiliki oleh pasukan AS, masalah yurisdikasi kehadiran pasukan dan pangkalan militer AS di Jepang.
Sejak selesainya PD II sampai tahun 1950 di Jepang terdapat dua golongan konservatif yang menamakan diri kelompok liberal yang merupakan penerus partai lama yang disenut Seiyukai dan kelompok prodresif demokrat yang berasal dari kelompok Minseito. Tahun 1955 mereka bergabung membentuk partai baru bernama Partai Liberal Demokrat atau Liberal Demokaratic Party –LDP (Jiyu Minshuto). Partai inilah yang menguasai Jepang hingga tahun 1990-an. LDP memberi toleransi terhadap perbedaan sehingga membuat partai tidak mudah terpecah belah dengan membuat faksi-faksi. Dalam menentukan kebijakan politik partai adalah bagaimana dengan menyatukan pendapat partai yang sering dikaitkan dengan upaya mendapatkan dukungan politik dan ekonomi dari AS. Sementara pendapat umum menginginkan bersiaft netral.
Setelah tahun 1955 pertumbuhan politik nasional Jepang ditandai oleh adanya persaingan yaitu antara mereka yang tetap mau mempertahankan pola-pola lama yang konservatif (Status -quo) diwakili LDP dengan mereka yang menghendaki pola-pola progresif yang diwakili Japan Socialist Party (JSP). Antara tahun 1950-1958 LDP menguasai 58% dan JSP 42% suara parlemen. Munculnya Partai-partai lain seperti : Komeito, Demokratic Socialist Party, Partai Komunis Jepang _ New Liberal Club dan United Social Democratic League telah menggeser “Two Party System” menjadi “Multy Party System”. Semasa pendudukan sekutu AS menghendaki Jepang memiliki parlemen dengan system dua kamar .Akan tetapi,atas permintaan pemimpin Jepang membentuk House of Councillors yang setara dengan Upper House menjadi lembaga legislator independent dan lebih mengutamakan kepentingan nasional serta bertindak sebagai factor pengimbang terhadap parlemen (Lower House) yang biasanya cenderung mau mengambil keputusan dengan cepat. Dalam perkembangannya Upper House dianggap mengarah menjadi Rubber-Stamp karena lebih sering menyetujui saja undang undang yang telah diputuskan oleh Lower house. Padahal berdasarkan UUD Jepang sebenarnya Upper house memiliki kekuasaan ekonomi.
 
 MASA HEISEI (1989)
Periode ini dipimpin oleh Kaisar Akihito yang secara resmi naik tahta 12 November 1990 dinamakan masa Heisei yang artinya pencapaian perdamaian.
Periode ini ditandai oleh kondisi politik kurang stabil, pergeseran pola pandang dalam kehidupan politik yang disebabkan memudarnya konsensus dalam masyarakat mengenai arti kepentingan nasional yang hendak dicapai Jepang.
Sementara perkembangan politik Jepang tidak dapat dilepaskan dari pertumbuhan partai partai politik juga disebabkan faktor buday, adat, peran tokoh politik dll.
 
• Elemen-elemen dalam dunia politik Jepang
Elemen elemen pembaharu atau reformasi selalu muncul disetiap era perjalanan sejarah Jepang tapi disisi lain masih ada elemen elemen konservatif yang ingin dipertahankan. Biasanya masing masing diwakili kelompok muda dan tua.
Kelompok birokrat muncul dengan pandangan bahwa reformasi dapat mengakibatkan erosi kekuasaan yang sudah dimiliki kaum birokrat dan interes group tertentu. Sementara para pemimpin politik menjadikan isu reformasi sebagai public support. Politik tahun 1990-an hanya berkisar political skill dari tokoh suatu partai. Berperannya political institution dan keinginan political reform.
 
• Kekalahan LDP setelah berkuasa selama 40 tahun
Setelah berkuasa selama 40 tahun LDP akhirnya mengalami kekalahan dalam pemilu 1993. Kejadian ini sangat mengagetkan dunia politik Jepang. Hal ini merupakan refleksi spontan dari masyarakat akibat keadaan ekonomi yang memburuk. Mereka merasa kurang puas dan menghendaki akan adanya perubahan. Perpecahan paling pahit terjadi pada faksi Takashita yang merupakan faksi terbesar LDP. Masing masing faksi hanya mementingkan diri atau kelompoknya tidak mementingkan partai secara keseluruhan.
Meskipun LDP berkuasa lagi setelah berkoalisi dengan PSJ masyarakat masih menilai ada kelemahan dalam koalisi tersebut. Kemenangan LDP tersebut bukan karena semakin banyaknya pemilih LDP melainkan karena masyarakat merasa kecewa dengan performance partai lawan LDP.
 
• Pengaruh kemunduran ekonomi terhadap kondisi politik
Pengaruh yang nyata akibat adanya krisis ekonomi adalah para politisi berusaha untuk tetap bersikap mempertahankan status quo hanya sekedar untuk memperkuat kedudukan dan kekuasaan. Pemerintah dinilai bukan mencari jalan keluar dari akibat bubble economy tapi justru hanya mencari cara-cara menhindari kesulitan politik. Hal ini diperparah sebab semua hanya mementingkan diri sendiri dan tidak melihat bangsa secara keseluruhan.
 
• Interaksi sosial dalam kehidupan politik
Banyak yang mengatakan politik di Jepang memiliki banyak keunikan karean danya budaya konsensus. Perkembangan politik ditandai berlangsungnya berbagai komitmen politik sebagai hasil antara lembaga formal (Formal Institution) dan lembaga informal (Informal Institution) yang menjadi kebiasaan dan menjadi preseden dalam kehidupan politik di Jepang. Di Jepang berlaku”Kokutai Politics” yang terjadi informal negotiations antara pemerintah dan partai oposisi untk melakukan deal politik. Jepang pernah mengalami sebagai negara yang menganut Militerisme, Pacifisme, Otoriter, dan juga Demokrasi hal ini tentu tidak bisa dilepaskan dari bentuk interaksi sosial.
 
• Kedudukan birokrat dalam kehidupan politik
Birokrat memiliki kedudukan yang penting dalam kehidupan politik di Jepang. Birokrat direkrut berdasar sistem ujian dari sejumlah universitas terkemuka.
Akan tetapi hal itu berbanding terbalik dari hasil apa yang diinginkan yaitu dengan sikap mereka yang menyalahgunakan kedudukan. Masyarakat menganggap para birokrat tidak bertanggung jawab terhadap kesulitan yang dialami Jepang.
Terdapt dua teori yang membahas tentang hubungan interaksi antara masyarakat, politisi dan birokrat.
Pertama, Jepang sebenarnya dipimpin oleh persekongkolan antara birokrat dan LDP (teori Kaum Marxist). Pendapat ini didasari oleh teori bahwa negara sebagai Superstructure hanya mewakili kepentingan the rulling class yang memegang posisi dominan.
Kedua, yang mendasarkan diri pada Capitalist Development State yang berpendapat bahwa kerja sama antar birokrat politisi dan pengusaha hendaknya dilihat dari pelaksanan suatu strategi ekonomi untuk memudahkan pengaturan dan pengontrolan (pengawasan) terhadap Foreign Exchange dan Flow of Capitals melalui sistem perbankan yang dilakukan oleh Private Sectors. Dalam sistem ini berlaku dalil ”Politisi berkuasa sedangkan birokrat yang mengatur”.
 
 PEMERINTAHAN JEPANG PADA PERMULAAN ABAD KE-21
Sepanjang tahun 1980-an keadaan di Jepang ditandai oleh tingginya optimisme dengan pertumbuhan ekonomi yang dikagumi banyak pihak serta menjanjikan kondisi yang memiliki hari depan cerah. Sedangkan tahun 1990-an sungguh berbeda karena harus mengalami resesi ekonomi. Banyak pihak di Jepang menganggap sangat sulit memprediksi keadaan ekonomi Jepang abad ke XXI. Ada yang bernada optimistik ada pula yang bernada pesimistik.
 
• Konsep Remormasi P.M. Koizumi
Terpilihnya tokoh Koizumi sebagai perdana Menteri pada bulan April tahun 2001 memberi harapan baru bahwa Jepang akan melakukan reformasi ekonomi. Ia lebih memberi perhatian yang besar terhadap kepentingan pertahanan dalam negeri Jepang serta menjunjung tinggi nasionalisme. Dia menjanjikan akan melakukan structural reformation namun hal ini justru mendapatkan tantangan dari pihak LDP sendiri. Titik berat pemikiran P.M. Koizumi adalah melakukan efisiensi dan privatisasi perusahaan milik pemerintah. Koizumi secara terang-terangan menentang adanya faksi di dalam partai. Menurut pandangan para koalisi Koizumi dianggap terlalu radikal. Untuk mendapatkan dukungan masyarakat Jepang P.M. Koizumi melaksanakan langkah langkah diplomasi yang sebelumnya kurang mendapatkan perhatian dari kelompok mainstrem.
P.M. Koizumi secara terbuak menyatakan Jepang merupakan sekutu AS. Dilain pihak Koizumi juga menjaga hubungannya di Asia Timur dan juga memanfaatkan hubungan dengan ASEAN. Sebagai sekutu AS Jepang ikut mendukung posisi AS di Irak dengan mengirim sejumlah pasukan ke Irak.
Kebijakan politik Koizumi secara bertahap mengarah mendukung kemandirian Angkatan Bela Diri Jepang. Masalah utama lain yang menjadi kepentingan Jepang adalah melawan dan mneghancurkan terorisme internasional. Jepang juaga mengadakan pertemuan dengan ASEAN atau Asean Commerative Summit (ACS) di Tokyo tahun 2003 yang menghasilkan penandatanganan Tokyo Reclaration for a Dynamic and Enduring ASEAN- jepang di waktu mendatang. ASEAN juga menyambut baik keinginan Jepang mengakses Treaty of Amity and Cooperatio (TAC) in Southeast ASIA. Jepang juga menjalin hubungan dengan China dan Korea yang dahulu pernah terjadi konflik dengan Jepang.
Mengenai masalah nuklir di Korea Jepang melakukan pendekatan dengan ”cara lain” bukan melalui perang.
Reformasi P.M. Koizumi belum sepenuhnya berjalan mulus. Pada pemilu di tahun 2003 bulan november tanggal 9 LDP mengalami kemunduran dan hanya memperoleh 237 kursi yang berarti tidak bisa menguasai jumlah kursi di parlemen sehingga harus melakukan koalisi dengan Koumeri. Sedangkan Partai Demokrat Jepang meraih kursi 177.Berakibat dikuasainya parlemen oleh duaporos tersebut memicu pada proses ”sistem dua partai” dalam kehidupan politik Jepang.
 
 REVISI UNDANG UNDANG DASAR JEPANG
Jepang memperingati berlakunya UUD/ konstitusi pada tanggal 3 Mei 2004 yang pernah disahkan tanggal 3 November 1947 yang merupakan pengganti konstitusi Meiji yang berlaku sejak 1890.
Sebuah badan bernama Far Eastem Commission (FEC) sebuah komisi yang dibentuk hasil dari pertemuan tingkat Menteri antara Uni Soviet, Inggris dan AS di Moskow desember 1946 menghendaki konstitusi di Jepang yang baru harus dirubah. Dengan pertimbangan penyusunan naskah konstitusi baru Jepang merupakan penyimpangan karena dilakukan diluar mekanisme parlemen. Berdasar pasal 37 Konstitusi Meiji bahwa prosedur perubahan konstitusi harus dilandasi oleh perintah Kaisar kepada parlemen.
Dalam perkembangannya pihak parlemen (DIET) telah berinisiatif untuk melakukan revisi UUD Jepang. Namun inisiatif ini tidak mendapat tanggapan dari masyarakat Jepang. Hal ini berarti konstitusi Jepang belum pernah direvisi sejak tahun 1941. Sampai akhir tahun 1991 mayoritas masyarakat Jepang masih menolak diadakannya revisi UUD. Namun ditahun 2004 setelah diadakan polling sekitar 53% menyatakan mendukung perubahan atau revisi.
Perubahan sikap yang terjadi tampaknya tidak dapat dilepaskan menurunnya suhu pertentangan antar Blok timur dengan blok Barat. Masyarakat Jepang mulai mengalihkan perhatian terhadap munculnya ancaman baru yaitu terorisme Internasional, ancaman nuklir dari Korea Utara dan kemampuan Angkatan Laut RRC. Jepang berusaha keras menjadikan dirinya anggota tetap Dewan Keamanan PBB agar dapat diakui oleh negara- negara tetangga di Asia Timur sebagai negara besar yang ikut berperan dalam percaturan politik regional dan global.
 
== Apakah Komunisme Telah Mati? ==