Konsili Vatikan II: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
PT05Benni (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
PT05Benni (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 197:
 
=== Para Uskup ===
Peranan para Uskup di Gereja juga diperbaharui maknanya, khususnya sebagai kumpulan Dewan, yang meneruskan pengajaran oleh para [[Rasul]] dan memimpin Gereja. Eksistensi Dewan ini hanyalah jika berada di bawah penerus Santo Petrus. Dengan demikian, Konsilikonsili memberikan kepada Gerejagereja, dua sifat kepemimpinan yang terpisah, yaitu Dewan Para Uskup dan Paus. Hal ini diperjelas dalam ''Catatan Penjelasan Pendahuluan'' yang ditambahkan kepada Konstitusi Dogmatis tentang Gereja (''Lumen Gentium'') dan dicetak pada akhir naskah tersebut. Catatan ini menerangkan: "Tentang Dewan ("''Collegium''"), yang tidak dapat tanpa kepala, ... dan di dalam Dewan itu Kepalanya tetap menjalankan tugas seutuhnya selaku Wakil Kristus dan Gembala Gereja Semesta. Dengan kata lain cara pandang atas pembedaan bukanlah antara Paus (di satu pihak) dengan Dewan Para Uskup (di lain pihak), melainkan antara Paus (sebagai dirinya sendiri) dengan Paus bersama-sama para Uskup."
 
Di berbagai negara, para Uskup telah memiliki konferensi regular untuk mendiskusikan masalah-masalah bersama. Konsili mewajibkan penetapan konferensi episkopal seperti itu dan mempercayakan kepada mereka tanggung jawab untuk melaksanakan adaptasi yang diperlukan terhadap norma-norma umum kondisi setempat (lihat juga Dekrit tentang Tugas Pastoral para Uskup dalam Gereja ''Christus Dominus'', 18). Keputusan-keputusan konferensi tersebut akan mengikat bagi para Uskup dan Keuskupan mereka hanya jika diterima oleh dua pertiga suara dan diperkuat oleh Tahta Suci.
Baris 206:
:* ''Lihat juga [[Katolik Tradisionalis]]
 
Banyak dari kaum KatolikKatholik yang sangat konservatif (atau sering disebut Katolik Tradisionalis) berpendapat bahwa [[Konsili Vatikan II]] atau interpretasi apapun akan dokumen-dokumen konsili tersebut, menjauhkan Gereja dari prinsip-prinsip penting dari iman KatolikKhatolik historis; termasuk:
* kepercayaan bahwa Gereja Katolik adalah satu-satunya gereja Kristiani yang dibangun oleh Yesus sendiri;
* kepercayaan bahwa gagasan modern akan kebebasan beragama adalah kesalahan;