Konstantinopel: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Kanzcech (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Kanzcech (bicara | kontrib)
 
(1 revisi perantara oleh pengguna yang sama tidak ditampilkan)
Baris 25:
=== 395–527 ===
[[Berkas:Theodosius colum, Istanbul.jpg|jmpl|[[Theodosius I]] adalah [[Kaisar Romawi]] terakhir yang memerintah Kekaisaran Romawi yang utuh (detail dari Obelisk di [[Hippodromos Konstantinopel]]]]
[[Prefek urban|Prefek]] Kota Konstantinopel pertama yang diketahui adalah [[Honoratus (Prefek Urban)|Honoratus]], yang menjabat sejak 11 Desember 359 sampai 361. Kaisar [[Valens]] membangun Istana [[Hebdomon]] di tepian [[Laut Marmara|Propoltis]] dekat [[Gapura Kencana (Konstantinopel)|Gapura Kencana]], kemungkinan besar untuk digunakan pada saat pemeriksaan pasukan. Semua kaisar sampai dengan [[Zeno]] dan [[BasiliscusBasiliskus]] dinobatkan dan diumumkan di Hebdomon. [[Theodosius I]] membangun [[Studion|Gereja Yohanes Pembaptis]] sebagai tempat penyimpanan tengkorak [[Santo|orang suci]] itu (sekarang disimpan di [[Istana Topkapı]] di Istanbul, Turki), mendirikan sebuah tugu peringatan atas dirinya di Forum Taurus, dan merombak reruntuhan kuil [[Aphrodite]] untuk dijadikan sebuah gudang kereta [[Prefektur Praetoria Timur|Prefek Pretoria]]; [[Arcadius]] membangun sebuah Forum baru yang dinamakan menurut namanya sendiri di Mese, dekat tembok-tembok Konstantinus.
 
Pengaruh Konstantinopel lambat-laun meredup. Setelah diguncang oleh [[Pertempuran Adrianopel]] pada 378, di mana Kaisar [[Valens]] beserta pasukan-pasukan Romawi terbaik dihancurkan oleh kaum [[Visigoth]] hanya dalam beberapa hari saja, Konstantinopel mulai memperhatikan pertahanannya, dan [[Theodosius II]] membangun [[Tembok-tembok Konstantinopel|Tiga Lapis Tembok Pertahanan]] setinggi 18 Meter (60 Kaki) pada 413-414, yang tak dapat ditembus sampai munculnya bubuk mesiu. Theodosius juga membangun sebuah [[Universitas Konstantinopel|Universitas]] dekat Forum Taurus, pada 27 Februari 425.
Baris 38:
Kaisar [[Yustinianus I]] (527–565) termasyur berkat kemenangan-kemenangannya dalam peperangan, reformasi-reformasi hukumnya, dan karya-karya pembangunannya. Dari Konstantinopellah armada ekspedisinya bertolak untuk merebut kembali bekas Keuskupan Afrika pada atau sekitar 21 Juni 533. Sebelum bertolak, kapal Komandan [[Belisarius]] berlabuh di depan istana kekaisaran, dan Patriark memimpin doa demi keberhasilan armada. Setelah memenangkan pertempuran pada 534, [[Bait Kedua|harta-benda Bait Allah Yerusalem]] yang dijarah pasukan Romawi pada [[Pengepungan Yerusalem (70)|70 Masehi]] dan yang kemudian dibawa ke [[Kartago]] oleh kaum [[Vandal]] setelah menjarah Roma pada 455, dibawa kembali ke Konstantinopel dan disimpan di sana selama beberapa waktu, mungkin saja di dalam [[Gereja St. Polyeuctus]], sebelum akhirnya dikembalikan kepada [[Yerusalem]] di [[Gereja Makam Kudus|Gereja Kebangkitan]] atau Gereja Baru.<ref>Margaret Barker, Times Literary Supplement 4 Mei 2007 hal. 26.</ref>
 
Lomba balap kereta sangat digemari di Roma selama berabad-abad. Di Konstantinopel, hippodromos makin lama makin meningkat reputasinya sebagai tempat berpolitik. Di sanalah (sebagai bayangan yang silam dari pemilihan umum di Roma lama) rakyat secara aklamasi menunjukkan persetujuan mereka atas seorang kaisar baru,. danHal ini merupakan cerminan dari pemilihan umum di Roma lama. Di sana pula mereka terang-terangan mengkritik pemerintah, atau menyerukan penggantian menteri-menteri yang tidak disukai masyarakat. Pada masa pemerintahan Yustinianus, ketertiban umum di Konstantinopel menjadi isu politik yang penting.
 
Selama periode akhir Romawi dan awal Bizantin, Agama Kristen menuntaskan permasalahan-permasalahan mendasar akan identitasnya, dan perselisihan antara kubu [[Ortodoks]] dan [[Monofisitisme|Monofisit]] menimbulkan kekacauan yang serius. Kekacauan ini diekspresikan melalui keikutsertaan dalam keanggotaan pendukung tim biru dan hijau pada balapan kereta. Para pendukung tim biru dan tim hijau konon<ref>Procopius' '' Secret History'': lihat P Neville-Ure, Justinian and his Age, 1951.</ref> memelihara kumis dan janggut, mencukur rambut di bagian depan dan memanjangkan rambut di bagian belakang kepala, mengenakan jubah berlengan lebar dan berikat pinggang; dan membentuk kelompok-kelompok yang meraung-raung dan melakukan kejahatan di jalanan pada malam hari. Pada akhirnya kekacauan-kekacauan ini memuncak pada sebuah pemberontakan besar pada 532, yang dikenal sebagai [[Kerusuhan Nika|kerusuhan "Nika"]] (dari pekik-perang "Kemenangan!" yang diteriakkan para pemberontak).