Kota Sukabumi: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Membatalkan 1 suntingan by 103.213.128.2 (bicara): Spam link lowongan kerja Tag: Pembatalan |
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.2 |
||
Baris 84:
Nama "Soekaboemi" pertama kali digunakan pada tanggal 13 Januari 1815 dalam catatan arsip Hindia Belanda oleh [[Andries de Wilde]], seorang ahli bedah dan administrator perkebunan kopi dan teh berkebangsaan Belanda (''Preanger Planter'') yang membuka lahan perkebunan di Kepatihan Tjikole.
Dalam laporan surveinya, de Wilde mencantumkan nama Soeka Boemi sebagai tempat ia menginap di Kepatihan Tjikole. De Wilde lalu mengirim surat kepada temannya [[Nicolaus Engelhard]]<ref>{{cite book |last=Breman |first=Jan |date=2014 |title=Keuntungan Kolonial Dari Kerja Paksa: Sistem Priangan Dari Tanam Paksa Kopi di Jawa 1920-1870 |url= |location= |publisher=Yayasan Obor Indonesia |page=129 |isbn=9789794618745}}</ref> yang menjabat sebagai administrator Hindia Belanda,<ref>
Terdapat dua pendapat mengenai asal nama Sukabumi yang digunakan oleh de Wilde. Pendapat pertama mengatakan bahwa nama Sukabumi berasal dari kata [[Bahasa Sunda]], yaitu ''Suka'' dan ''Bumen'' (Menetap) yang bermakna suatu kawasan yang disukai untuk menetap karena iklim Sukabumi yang sejuk. Pendapat kedua mengatakan bahwa nama Sukabumi berasal dari kata [[Bahasa Sanskerta]], yaitu ''Suka'' (kesenangan, kebahagiaan, kesukaan) dan ''Bhumi'' (Bumi, Tanah) sehingga nama Sukabumi memiliki arti "Bumi yang disenangi" atau "Bumi yang disukai".
|