Kota Tarakan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Kembangraps (bicara | kontrib)
Kembangraps (bicara | kontrib)
Baris 54:
[[Berkas:Tarakan patrol (P02819-002).jpg|ka|jmpl|232px|Gabungan patroli Australia-Hindia Belanda di bagian terpencil Tarakan]]
[[Berkas:hbhnnn.jpg|ka|jmpl|232px|Pantai tempat pasukan sekutu mendarat di Tarakan pada 1 May 1945 <ref>http://www.lontar.ui.ac.id/file?file=digital/127050-RB04H26p-Pendudukan%20Jepang-Lampiran.pdf</ref>]]
[[Berkas:jpgontrk.jpg|ka|jmpl|232px|Brigadir [[D.A. Whitehead]] (Komandan biradebrigade 26, berpipa rokok) bersama Letnan Jenderal [[Leslie Morshead]]]]
 
Tarakan menurut cerita rakyat berasal dari [[Bahasa Tidong|bahasa Tidung]] “Tarak” (bertemu) dan “Ngakan” (makan) yang secara harfiah dapat diartikan “Tempat para nelayan untuk istirahat makan, bertemu serta melakukan barter hasil tangkapan dengan nelayan lain. Selain itu Tarakan juga merupakan tempat pertemuan arus muara [[Sungai Kayan]], Sesayap dan Malinau.<ref name="sejarah">[http://www.tarakankota.go.id/in/Sekilas_Tarakan.php?op=detail&mkode=harijadisejarah Sejarah Kota Tarakan]</ref>
Baris 61:
Kerajaan Tidung<ref>{{nl}} {{cite book|pages=423|url=http://books.google.co.id/books?id=WgQDAAAAYAAJ&dq=Pangerang%20Mangkoe%20Boemi&pg=PA423#v=onepage&q&f=false|title=Tijdschrift voor Indische taal-, land-, en volkenkunde|Bagian 4|authors=Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen, Lembaga Kebudajaan Indonesia|publisher=Lange & Co.|year=1855}}</ref> atau dikenal pula dengan nama Kerajaan Tarakan (Kalkan/Kalka) adalah kerajaan yang memerintah [[Suku Tidung]] di Kalimantan Utara, yang berkedudukan di [[Pulau Tarakan]] dan berakhir di Salimbatu. Sebelumnya terdapat dua kerajaan di kawasan ini, selain Kerajaan Tidung, terdapat pula [[Kesultanan Bulungan]] yang berkedudukan di Tanjung Palas. Berdasarkan silsilah ([[genealogi]]) yang ada bahwa dipesisir timur [[Pulau Tarakan]] yaitu di kawasan Dusun Binalatung sudah ada Kerajaan Tidung Kuno (''The Ancient Kingdom of Tidung''), kira-kira pada tahun 1076-1156, kemudian berpindah ke pesisir selatan Pulau Tarakan di kawasan Tanjung Batu pada tahun 1156-1216, lalu bergeser lagi ke wilayah barat yaitu ke kawasan Sungai Bidang kira-kira pada tahun 1216-1394, setelah itu berpindah lagi, yang relatif jauh dari Pulau Tarakan ke daerah Pimping bagian barat dan kawasan Tanah Kuning, sekitar tahun 1394-1557, di bawah pengaruh [[Kesultanan Sulu]].
 
Dari riwayat-riwayat yang terdapat di kalangan [[suku Tidung]] tentang kerajaan yang pernah ada dan dapat dikatakan yang paling tua di antara riwayat lainnya yaitu dari Menjelutung di '''Sungai Sesayap''' dengan rajanya yang terakhir bernama Benayuk. Berakhirnya zaman '''Kerajaan Menjelutung''' karena ditimpa malapetaka berupa hujan ribut dan angin topan yang sangat dahsyat sehingga mengakibatkan perkampungan di situ runtuh dan tenggelam ke dalam air (sungai) berikut warganya. Peristiwa tersebut dikalangandi kalangan [[suku Tidung]] disebut Gasab yang kemudian menimbulkan berbagai mitos tentang Benayuk dari Menjelutung.
 
Dari beberapa sumber didapatkan riwayat tentang masa pemerintahan Benayuk yang berlangsung sekitar 35 musim. Perhitungan musim tersebut adalah berdasarkan hitungan hari bulan (purnama) yang dalam semusim terdapat 12 purnama. Dari itu maka hitungan musim dapat disamakan lebih kurang dengan tahun Hijriah. Apabila dirangkaikan dengan riwayat tentang beberapa tokoh pemimpin (Raja) yang dapat diketahui lama masa pemerintahan dan keterkaitannya dengan Benayuk, maka diperkirakan tragedi di Menjelutung tersebut terjadi pada sekitaran awal abad XI.
Baris 111:
 
=== Era Hindia Belanda ===
Ketenangan masyarakat setempat agak terganggu ketika pada tahun [[1896]], sebuah perusahaan perminyakan Belanda, BPM (''Bataavishe Petroleum Maatchapij'') menemukan adanya sumber minyak di pulau ini. Banyak tenaga kerja didatangkan terutama dari pulau jawa seiring dengan meningkatnya kegiatan pengeboran. Mengingat fungsi dan perkembangan wilayah ini, pada tahun 1923 Pemerintah [[Hindia Belanda]] merasa perlu untuk menempatkan seorang Asisten Residen di pulau ini yang membawahi 5 (lima) wilayah, yakni: Tanjung Selor, Tarakan, Malinau, Apau Kayan, dan Berau. Namun pada masa pasca -kemerdekaan, Pemerintah RI merasa perlu untuk mengubah status kewedanan Tarakan menjadi Kecamatan Tarakan sesuai dengan KeppressKeppres RI No. 22 Tahun 1963.
 
=== Era Pendudukan Jepang ===
Baris 120:
Mendapatkan ladang minyak Tarakan adalah satu tujuan awal Jepang selama [[Perang Pasifik]]. Jepang menyerang Tarakan pada tanggal [[11 Januari]] [[1942]] dan mengalahkan [[garnisun]] [[Belanda]] yang kecil dalam [[Pertempuran Tarakan (1942)|pertempuran yang berlangsung selama 2 hari]] di mana separuh pasukan Belanda gugur. Saat ladang minyak Tarakan berhasil disabotase oleh Belanda sebelum penyerahannya, Jepang bisa dengan cepat memperbaikinya agar bisa menghasilkan lagi dan 350.000 barel diproduksi tiap bulan dari awal tahun 1944.<ref>Stanley (1997). Halaman 7-9.</ref>
 
Menyusul penyerahan Belanda, 5.000 penduduk Tarakan amatItuamatIah menderita akibat [[pendudukan Jepang di Indonesia|kebijakan pendudukan Jepang]]. Banyaknya pasukan Jepang yang ditempatkan di pulau ini mengakibatkan penyunatan bahan makanan dan sebagai akibatnya banyak orang Tarakan yang [[malnutrisi|kurang gizi]]. Selama pendudukan itu, Jepang membawa sekitar 600 buruh ke Tarakan dari [[Jawa]]. Jepang juga memaksa sekitar 300 wanita Jawa untuk bekerja sebagai "[[jugun ianfu]]" (wanita penghibur) di Tarakan setelah membujuk mereka dengan janji palsu mendapatkan kerja sebagai juru tulis maupun membuat pakaian.<ref>Stanley (1997). Halaman 8-9.</ref>
 
Arti penting Tarakan bagi Jepang makin menguap dengan gerak maju cepat angkatan Sekutu ke daerah itu. [[Tanker minyak]] Jepang yang terakhir meninggalkan Tarakan pada bulan Juli 1944, dan serangan udara Sekutu yang hebat pada tahun-tahun itu menghancurkan produksi minyak dan fasilitas penyimpanan di pulau itu.<ref name="Stanley 1997. Halaman 9"/> Serangan ini juga membunuh beberapa ratus penduduk sipil Indonesia.<ref>Stanley (1997). Halaman 57.</ref> Sejalan dengan kepentingannya yang makin menurun, garnisun Jepang di Tarakan berkurang pada awal 1945 saat salah satu dari 2 [[batalion]] [[infantri]] yang ditempatkan di pulau itu (Batalion Infantri Independen ke-454) ditarik ke [[Kota Balikpapan|Balikpapan]]. Batalion ini dihancurkan oleh '''Divisi ke-7 Australia''' pada bulan Juli selama [[Pertempuran Balikpapan (1945)|Pertempuran Balikpapan]].<ref>Long (1963). Halaman 503.</ref>
Baris 293:
|}
 
DibidangDi bidang kesenian, '''Bumi Paguntaka''' ini terkenal akan [[Tari Jepen]] yang merupakan tari asli daerah ini, selain '''Hadrah''' dan tari-tari tradisional yang berasal dari berbagai daerah. Sementara di dunia musik, perkembangan musik tradisional dan modern juga menunjukkan kemajuan yang berarti.
 
== Pendidikan ==