Kuil Salib, Fangshan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Glorious Engine (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: halaman dengan galat skrip
Glorious Engine (bicara | kontrib)
Tag: halaman dengan galat skrip
Baris 22:
=== Sejarah awal: Pemakaian oleh umat Buddha ===
Menurut prasasti [[dinasti Liao]] (916–1125) di situs kuil tersebut, seorang biksu [[Agama Buddha di Tiongkok|Buddha]] bernama Huijin ({{zhi|t=惠靜}}) mulai membangun kuil pada tahun 317—tahun pertama masa kekuasaan [[Kaisar Yuan dari Jin|Kaisar Yuan]], pendiri [[dinasti Jin Timur]] (317–420).{{sfn|Wang|2018|p=317}} Pada 639, pada masa [[dinasti Tang]] (618–907), seorang biksu bernama Yiduan ({{zhi|t=義端}}) merombak kuil tersebut.{{sfn|Wang|2018|p=317}} Cendekiawan Wang Xiaojing menyatakan bahwa penulis prasasti Liao mengalami kekeliruan, dan kuil yang sebenarnya dibangun pada masa [[Jin Akhir (Lima Dinasti)|dinasti Jin Akhir]] (936–947).{{sfn|Wang|2018|pp=329, 342}} Nama biara pada zaman Jin dan Tang tak diketahui.{{sfn|Tang|Zhang|2018|p=88}}
 
=== Konteks Kekristenan Tiongkok awal ===
{{main article|Gereja dari Timur di Tiongkok}}
Setelah [[Konsili Efesus]] pada 431 menentang [[Nestorius]], patriark Konstantinopel, para pengikutnya datang ke [[Kekaisaran Sasaniyah]] dan bergabung dengan [[Gereja dari Timur]]. Gereja dari Timur kemudian mengirim para misionaris ke Asia Tengah, Arabia, dan India, dan mendirikan [[keuskupan metropolitan]] di sepanjang kota-kota penting [[Jalur Sutra]] yang berujung di Tiongkok. Pada 635, biarawan Kristen [[Alopen]] mencapai [[Chang'an]] (kini [[Xi'an]]), ibukota Tang. Menurut cendekiawan Nicolas Standaert, komunitas Kristen Nestorian Christian "relatif banyak" pada masa dinasti Tang, terutama di kota-kota dengan banyak perdagangan asing, namun komunitas tersebut "mungkin tak terlalu penting".{{sfn|Standaert|2001|p=30}} Pada 845, [[Kaisar Wuzong dari Tang]] memicu [[penindasan Anti-Buddha Besar]]. Meskipun kaisar utamanya berniat untuk menindas agama Buddha, ia memerintahkan seluruh agama asing, termasuk Kristen Nestorian, kembali ke kehidupan awam. Pada sekitaran masa yang sama, Tang kehilangan kendali atas wilayah Tiongkok barat laut saat ini dan rute antara Tiongkok dan Asia Tengah terhambat. Walau agama Buddha pulih dari penindasan tersebut, gereja dari Timur di Tiongkok lenyap dari Tiongkok bersama dengan kebanyakan agama asing lainnya.{{sfn|Standaert|2001|pp=1, 32–33}}
 
== Catatan ==