Kuil Salib, Fangshan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Glorious Engine (bicara | kontrib)
Glorious Engine (bicara | kontrib)
Baris 48:
 
Pada zaman [[dinasti Qing]] (1644–1912), dalam ''Sejarah Kabupaten Fangshan'' ({{zhi|t=房山縣誌}}) yang dikompilasikan pada sekitar tahun 1664, Kuil Salib dijelaskan secara singkat. Tempat tersebut dicantumkan bersama dengan kuil-kuil Buddha lain di kabupaten tersebut.{{sfn|Tang|2011a|p=118}} Dalam ''Yifengtang Jinshi Wenzi Mu'' ({{zhi|t=藝風堂金石文字目|l=Indeks Teks Ukiran Perunggu dan Batu buatan Yifengtang}}) yang ditulis pada 1897, [[Miao Quansun]] mencantumkan teks prasasti Liao.{{sfn|Tang|2011a|p=121}} Pada sekitar tahun 1911, para biksu Buddha menjual kuil tersebut dan laahn di sekitarnya.{{sfn|Xu|1992|p=185|loc=mengutip {{zhi|c=《房山縣十字石刻詳紀》|tr=A Record of the Cross-carved Stones in Fangshan}}. ''Ta Kung Pao'', literary supplement no. 195. 1931-10-05}}
 
=== Penemuan kembali dan perkembangan modern ===
[[File:Reginald Johnston (cropped).jpg|thumb|right|150px|[[Reginald Johnston]] menemukan kembali Kuil Salib pada musim panas tahun 1919.]]
Penyebutan awal Kuil Salib dalam konteks akademik Barat muncul dalam ''The New China Review'' pada Juli 1919, kala H. I. Harding menyebut keberadaan kuil tersebut di dekat Beijing dan bahwa namanya dapat memiliki hubungan potensial dengan Kristen.{{sfn|Moule|2011|p=86}}{{sfn|Marsone|2013|p=205}} pada tahun yang sama, diplomat Skotlandia [[Reginald Johnston]] menemukan kembali tempat tersebut{{sfn|Zhou|2017|p=47|loc=citing Saeki, P. Y. 1951. ''The Nestorian Documents and relics in China''. The Maruzen Company Ltd., Tokyo. p. 430}} kala mencari persinggahan dari badai petir. Pada Oktober 1919, di bawah pseudonim "Christopher Irving", Johnston menerbitkan artikel tentang situs tersebut berjudul "A Chinese Temple of the Cross".{{sfn|Moule|2011|p=86}}{{sfn|Marsone|2013|p=205}}
 
Cendekiawan P. Y. Saeki mengunjungi tempat tersebut pada 1931, dan mencatat bahwa kebanyakan bangunan di tempat tersebut masih ada pada masa itu.{{sfn|Tang|2011a|p=118}} Saeki menyatakan bahwa terdapat tempat masuk [[Shanmen]] (sebuah jenis balai tempat masuk kuil Buddha), disusul oleh [[Balai Empat Raja Sorgawi]]. Di luar balai, terdapat halaman pertemuan dengan dua [[pohon gingko]], dan prasasti-prasasti Liao dan Yuan di sebelah setiap pohon. Halaman pertemuan memiliki dapur dan domitori khusus para biksu di kanannya dan dormitori lainnya di kirinya. [[Balai Mahawira|Balai Utama]] kuil tersebut berada di ujung halaman pertemuan, dan berisi tiga [[Buddharupa|patung Buddha]].{{sfn|Tang|2011a|p=119|loc=citing Saeki, Yoshiro (1943). 支那基督敎の硏究〈1〉唐宋時代の支那基督教 [''Research on Chinese Christianity, Book I: Chinese Christianity during the Tang and Song dynasties'']. Shunjusha {{normal|(春秋社)}}. pp. 500–502}} Sebuah kajian abad ke-21 menyatakan bahwa bangunan Shanmen berjarak {{cvt|17.5|m|ft}} dari selatan Balai Utama, dengan dimensi {{cvt|7.08|m|ft}} per {{cvt|11.24|m|ft}}.{{sfn|Wang|2018|p=311}}
 
[[File:十字寺遗址文保碑 (cropped).jpg|thumb|right|Sebuah penanda di dekat reruntuhan menandakan status resminya sebagai [[Situs Sejarah dan Budaya Utama yang Dilindungi Tingkat Nasional]]]]
 
Pada masa [[Revolusi Kebudayaan]], dua prasasti tersebut dijatuhkan dan dirobohkan menjadi berkeping-keping.{{sfn|Wang|2018|pp=311–312}} Pada 1990an, cabang Beijing dari [[Dewan Kristen Tiongkok]] dan [[Gerakan Tiga Pendirian]] membangun ulang tembok tempat tersebut.{{sfn|Tang|2011a|p=119}} Pada 2006, reruntuhan tersebut diangkat menjadi [[Situs Sejarah dan Budaya Utama yang Dilindungi Tingkat Nasional]].{{sfn|Wang|2018|p=314}}
 
== Catatan ==