Kurnianingrat: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
→Belajar ke luar negeri dan pulang ke Indonesia: Perbaikan terjemahan |
k →Referensi: →clean up: perbaikan kategori Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android |
||
(6 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 32:
Kurnianingrat lahir di [[Ciamis]], sebuah kota di dekat perbatasan [[Jawa Barat]] dan [[Jawa Tengah]], pada tanggal 4 September 1919.{{efn|{{harvtxt|Zainu'ddin|1994|p=115}} dan {{harvtxt|Zainu'ddin|1997|p=164}} memberikan informasi yang berlawanan tentang tanggal lahir Kurnianingrat, dengan sumber pertama menyebut tanggal 14 September dan sumber kedua menyebut tanggal 4 September. Perbedaan tersebut tampaknya dikoreksi dalam {{harvtxt|McCarthy|Zainuddin|2017|p=188}}, yang mencantumkan surat, tertanggal 17 September 1991, yang ditulis oleh Kurnianingrat dengan petikan, "Dua pekan lalu, aku merayakan ulang tahunku yang ke-72 [...]"}} Ayahnya adalah Raden Adipati Aria [[Sulaeman Sastrawinata]], seorang [[priyayi]] [[suku Sunda|Sunda]] yang diangkat menjadi [[Bupati]] Ciamis oleh pemerintah [[Hindia Belanda]].{{sfn|Zainu'ddin|1994|p=117}}{{sfn|Zainu'ddin|1997|p=161}}<ref>{{cite news | last = Muhammad | first = Erik | date = 13 October 2022 | title = Bupati Ciamis RAA Sastrawinata: Dihormati Belanda, Dibenci Rakyat | trans-title = Ciamis Regent RAA Sastrawinata: Respected by the Dutch, Despised by the People | url = https://www.harapanrakyat.com/2022/10/bupati-ciamis-raa-sastrawinata-dihormati-belanda-dibenci-rakyat/ | language = Indonesian | work = Harapan Rakyat | publisher = Harapan Rakyat Online | archiveurl = https://web.archive.org/web/20221013062302/https://www.harapanrakyat.com/2022/10/bupati-ciamis-raa-sastrawinata-dihormati-belanda-dibenci-rakyat/ | archivedate = 13 October 2022 | accessdate = 30 November 2022}}</ref>{{efn|Sebelum kedatangan para kolonialis asal Eropa, para penguasa tradisional Jawa selama masa [[Kesultanan Mataram]] memerintah lewat [[suzerenitas]]. {{harvtxt|Palmier|1960|p=205}} mencatat bahwa Belanda mengadopsi bentuk pemerintahan tersebut setelah berhasil menguasai Pulau Jawa, dan mengijinkan para penguasa lokal beserta keluarganya untuk memimpin suatu wilayah tertentu sebagai perwakilan dari pemerintah kolonial.}} Sulaeman menikahi Suhaemi, seorang guru sekolah asal [[Garut]] dan putri dari seorang tuan tanah lokal, setelah istri pertamanya meninggal akibat [[disentri]].{{sfn|Zainu'ddin|1997|p=161}}{{sfn|Snouckaert van Schauburg|Irish'Stephenson|Adelink|Van Woesik|1937|p=96}} Karena istri pertamanya tidak memberinya anak, Sulaeman pun menamai anak pertama dari pernikahannya dengan Suhaemi dengan nama "Kurnia", yang berarti hadiah. Nama tersebut kemudian diikuti dengan akhiran "ningrat", yang berarti keturunan priyayi.{{sfn|Zainu'ddin|1997|p=161}}
Di sisi lain, Suhaemi bukan berasal dari keluarga priyayi, sehingga ia tidak dapat menyandang gelar Raden Ayu dan menjadi istri utama dari Sulaeman.{{sfn|Zainu'ddin|1997|p=161}} Sepuluh hari usai Kurnianingrat lahir, Sulaeman menikahi Kancananingrat, seorang janda yang merupakan anak dari Bupati [[Sumedang]], dan Kancananingrat pun menjadi istri utama dari Sulaeman dengan gelar Raden Ayu.{{sfn|Zainu'ddin|1997|p=162}}{{sfn|Snouckaert van Schauburg|Irish'Stephenson|Adelink|Van Woesik|1937|p=96}}{{efn|{{harvtxt|Sutherland|1973|p=128}}
Kurnianingrat mulai bersekolah pada usia tiga atau empat tahun.{{sfn|Zainu'ddin|1997|p=162}} Setahun kemudian, Kurnianingrat diantar ke [[Tasikmalaya]] untuk tinggal bersama sebuah keluarga [[orang Indo|Indo-Eropa]], sehingga memungkinkannya untuk mempelajari [[bahasa Belanda]], yang menjanjikan kesempatan untuk pendidikan dan pekerjaan yang lebih baik pada masa itu. Pada usia lima tahun, pengetahuan bahasa Belanda Kurnianingrat telah cukup baik, sehingga membuatnya dianggap layak untuk masuk ke sebuah sekolah dasar Eropa pada tingkat kedua.{{sfn|Zainu'ddin|1997|p=163}} Kurnianingrat kemudian diantar ke [[Bandung]] pada usia tujuh tahun untuk bersekolah di sebuah sekolah yang dijalankan oleh [[Tarekat religius Katolik|ordo]] [[Ursulin]]. Karena tidak dapat menemukan teman di sekolah tersebut, Kurnianingrat kerap mengunjungi bioskop, belajar bahasa Jerman, dan meningkatkan kemampuannya untuk berbicara dalam bahasa Inggris dengan menonton film-film asing.{{sfn|Zainu'ddin|1994|p=117}} Setelah lulus dari sekolah tersebut, Kurnianingrat bersekolah di ''Indo-Europees Verbond Kweekschool'', sebuah sekolah pelatihan guru di Bandung. Pada saat itu, ayahnya telah pensiun dari jabatan bupati dan menyewa sebuah vila di Bandung, sehingga memungkinkannya untuk tinggal bersama keluarganya.{{sfn|Zainu'ddin|1997|p=167}} Kurnianingrat mengikuti kursus pelatihan selama dua tahun, sehingga memungkinkannya untuk mendapat sertifikat {{lang|nl|Hoofdacte}} (guru kepala). Pada saat itu, ia juga mengajar paruh waktu di sebuah sekolah keputrian.{{sfn|Zainu'ddin|1997|p=168}}
Baris 56:
Masuknya media berbahasa Inggris ke Indonesia pada akhir dekade 1960-an meningkatkan jumlah orang Indonesia yang mempelajari dan menggunakan bahasa tersebut.{{sfn|Tempo|1974|p=46}} Sekolah-sekolah bahasa yang mengajarkan bahasa Inggris dan penerbit yang meluncurkan buku-buku pelajaran berbahasa Inggris pun berkembang pesat.{{sfn|Tempo|1974|p=49}} Namun, Kurnianingrat menyayangkan tingkat kemahiran berbahasa Inggris yang secara umum masih rendah, karena hanya sedikit orang yang mampu membayar biaya les privat.{{sfn|Tempo|1974|p=47}} Kurnianingrat lalu mendapat tawaran dari [[Longman]] asal [[London]] untuk menerbitkan buku pelajaran, tetapi ia menolaknya karena penerbit tersebut tidak ingin mencetak nama penulis di sampul buku. Sebuah penerbit domestik, Bhratara, kemudian menerbitkan buku pelajaran karya Kurnianingrat yang berjudul ''Practical Conversations'' pada tahun 1973.{{sfn|Tempo|1974|p=49}} Setahun kemudian, Kurnianingrat pensiun dari kegiatan mengajar di Universitas Indonesia.{{sfn|Tempo|1974|p=47}} Ia lalu memilih untuk mengajar secara privat.{{sfn|Zainu'ddin|1994|p=119}} Pada usia 70-an tahun, penglihatan Kurnianingrat menurun drastis, sehingga ia tidak dapat lagi menulis tanpa dibantu.{{sfn|McCarthy|Zainuddin|2017|p=xviii}} Untuk mengatasi kondisi tersebut, Kurnianingrat pun mempelajari [[Braille]].{{sfn|Zainu'ddin|1994|p=119}}
Atas dorongan dari Rudolph-Sudirdjo, Kurnianingrat lalu mulai menulis memoar dan memasukkan draf-draf di antara surat-surat yang ia tulis untuk sejarawan [[Ailsa Thomson Zainuddin]] mulai bulan Januari 1991 hingga Juni 1993.{{sfn|McCarthy|Zainuddin|2017|p=xviii}} Memoar tersebut tidak pernah selesai, dan hanya sembilan bab yang menceritakan kisah hidupnya hingga usia 30-an tahun yang berhasil diselesaikan, sebelum akhirnya
== Kehidupan pribadi ==
[[File:Ali Sastroamidjojo, Duta Besar RI untuk Amerika Serikat.jpg|thumb|upright|Mantan perdana menteri [[Ali Sastroamidjojo]] (1903–1975), yang menikahi Kurnianingrat pada tahun 1970]]
Pada tahun 1940,
Kurnianingrat kemudian menikahi
== Warisan ==
[[Berkas:Potret kartini 8 1.jpg|thumb|upright|[[Kartini]] (1879–1904), pelopor hak dan pendidikan wanita, yang disandingkan oleh Zainuddin dengan Kurnianingrat]]
Sejarawan Ailsa Thomson Zainuddin memandang Kurnianingrat sebagai seorang [[Kartini]] modern, yakni aristokrat dan advokat pendidikan dan emansipasi wanita [[suku Jawa|Jawa]] pada abad ke-19.{{sfn|Zainu'ddin|1994|p=117}} Kurnianingrat kemudian mengakui
{{Blockquote
|text=Saya lahir dalam sebuah lingkungan yang mirip dengan Kartini, pelopor emansipasi wanita di Indonesia,
}}
Ketika
Cendekiawan Australia [[Herbert Feith]], istrinya, Betty, dan Zainuddin merupakan teman
== Karya ==
Baris 91:
=== Daftar pustaka ===
{{Refbegin|2}}
* {{Cite magazine | date = 20
* {{Cite book | last = Kahin | first = George McTurnan | date = 2003a | orig-date = 1952 | title = Nationalism and Revolution in Indonesia | url = https://books.google.com/books?id=WDgBBzWQ2DAC | series = Studies on Southeast Asia | location = Ithaca, New York | publisher = Cornell Southeast Asia Program Publications | isbn = 978-0-87727-734-7 | ref = {{sfnref|Kahin|2003a}}}}
* {{Cite book | last = Kahin | first = George McT. | date = 2003b | title = Southeast Asia: A Testament | url = https://books.google.com/books?id=Il5Tx5tKPM0C | location = London | publisher = RoutledgeCurzon | isbn = 978-0-415-29976-3 | ref = {{sfnref|Kahin|2003b}}}}
* {{Cite book | editor-last = Lee | editor-first = David | date = 1998 | chapter = Sastroamidjojo to Eaton | chapter-url = https://www.dfat.gov.au/about-us/publications/historical-documents/Pages/volume-15/458-sastroamidjojo-to-eaton | title = Indonesia 1949 | url = https://www.dfat.gov.au/about-us/publications/historical-documents/Pages/volume-15/1949-indonesia-volume-15 | series = Documents on Australian Foreign Policy, 1937–49 | volume = 15 | location = Victoria | publisher = Australian Government Publishing Service | pages = 498–499 | isbn = 978-0-644-38629-6 | ref = {{sfnref|Lee|1998}}}}
* {{Cite book | editor-last1 = McCarthy | editor-first1 = Ann | editor-last2 = Zainuddin | editor-first2 = Ailsa Thomson | date = 2017 | title = Bridges of Friendship: Reflections on Indonesia's Early Independence and Australia's Volunteer Graduate Scheme | location = Clayton, Victoria, Australia | publisher = Monash University Publishing | isbn = 978-1-925495-22-5 | ref = {{sfnref|McCarthy|Zainuddin|2017}}}}
* {{Cite book | last = Nalenan | first = Ruben | editor1-last = Bashri | editor1-first = Yanto | editor2-last = Suffatni | editor2-first = Retno | date = 2005 | chapter = Ali Sastroamidjojo: Merombak Pola Kekuatan Dunia | trans-chapter = Ali Sastroamidjojo: Reorganizing Global Power Patterns | title = Sejarah Tokoh Bangsa | trans-title = History of National Figures | url = https://books.google.com/books?id=bfJmDwAAQBAJ | location = Yogyakarta | publisher = Lembaga Kajian Islam dan Sosial | pages = 179–216 | isbn = 978-979-3381-77-0 | ref = {{sfnref|Nalenan|2005}}}}
* {{Cite magazine | date = 31 December 1943 | title = Oeroesan Pegawai Negeri, Pengoemoeman No. 5 | trans-title = Civil Service Affairs, Bulletin No. 5 | url = https://books.google.com/books?id=ZksnAAAAMAAJ | magazine = Kan Pō | script-work = ja:官報 | trans-work = Government Gazette | language = Indonesian | publisher = Jawa Gunseikanbu {{lang|ja|爪哇軍政監部}} [Office of the Military Administration of Java] | volume = 2 | issue = 33 (2) | pages = 5–148 | oclc = 18581578 | ref = {{harvid|Gunseikanbu|1943}}}}
* {{Cite journal | last = Palmier | first = Leslie H. | date =
* {{Cite book | last = Sastroamidjojo | first = Ali | date = 1974 | title = Tonggak-Tonggak di Perjalananku | trans-title = Milestones in My Journey | url = https://fliphtml5.com/fncdh/khbe | language = Indonesian | location = Jakarta | publisher = Bagian Penerbitan Kinta | oclc = 6801006 | ref = {{sfnref|Sastroamidjojo|1974}}}}
* {{Cite book | last1 = Snouckaert van Schauburg | first1 = W. | last2 = Irish'Stephenson | first2 = M. | last3 = Adelink | first3 = J. C. H. | last4 = Van Woesik | first4 = M. F. X. M. | date = 1937 | title = De Nederlandsche Ridderorden, 1900–1936 | trans-title = The Dutch Orders of Knighthood, 1900–1936 | url = https://resolver.kb.nl/resolve?urn=MMKB06:000008515 | language = Dutch | location = Amsterdam / The Hague | publisher = Nederlandsche Biografische Uitgevers-Maatschappij NV| ref = {{sfnref|Snouckaert van Schauburg|Irish'Stephenson|Adelink|Van Woesik|1937}}}}
* {{Cite book | last = Stucki | first = Curtis W. | date = August 1959 | title = American Doctoral Dissertations on Asia, 1933–1958, Including Appendix of Master's Theses at Cornell University | url = https://ecommons.cornell.edu/bitstream/handle/1813/57506/037.pdf | series = Southeast Asia Program Data Papers | location = Ithaca, New York | publisher = Cornell University Southeast Asia Program | hdl = 1813/57506 | hdl-access = free| ref = {{sfnref|Stucki|1959}}}}
* {{Cite thesis | last = Sutherland | first = Heather | date = 1967 | title = 'Tempo Doeloe' and 'Pudjangga Baru': Aspects of Social and Intellectual Life in Twentieth-Century Batavia, focussing on the Indonesian Community 1933 to 1942 | url = https://openresearch-repository.anu.edu.au/handle/1885/111340 | degree = MA | publisher = Australian National University | doi = 10.25911/5d763445b2bb2 | doi-access = free | hdl = 1885/111340 | hdl-access = free| ref = {{sfnref|Sutherland|1967}}}}
* {{Cite journal | last = Sutherland | first = Heather | date = October 1973 | title = Notes on Java's Regent Families: Part I | url = https://ecommons.cornell.edu/bitstream/handle/1813/53565/INDO_16_0_1107129329_113_147.pdf | journal = Indonesia | publisher = Cornell University Southeast Asia Program | volume = 16 | issue = 16 | pages = 113–147 | doi = 10.2307/3350649 | hdl = 1813/53565 | hdl-access = free | jstor = 3350649 | ref = {{sfnref|Sutherland|1973}}}}
* {{Cite journal | date = 23 June 1950 | title = Visiting Teachers Honoured By Council | url = https://nla.gov.au/nla.obj-680907085 | journal = Education: Journal of the New South Wales Teachers' Federation | location = Sydney | publisher = N.S.W. Teachers' Federation | volume = 31 | issue = 9 | page = 72 | oclc = 220329934 | ref ={{sfnref|NSWTF|1950}}}}
* {{Cite journal | last = Zainu'ddin | first = Ailsa Thomson | date =
* {{Cite book | last = Zainu'ddin | first = Ailsa Thomson | editor-last = Taylor | editor-first = Jean Gelman | date = 1997 | chapter = Building the Future: The Life and Work of Kurnianingrat Ali Sastroamijoyo | title = Women Creating Indonesia: The First Fifty Years | url = https://books.google.com/books?id=5U-3AAAAIAAJ | series = Monash Papers on Southeast Asia | location = Clayton, Victoria, Australia | publisher = Monash Asia Institute | pages = 156–202 | isbn = 978-0-7326-1156-9 | ref = {{sfnref|Zainu'ddin|1997}}}}
{{Refend}}
{{Authority control}}
[[
[[Kategori:Tokoh Jawa Barat]]
[[Kategori:Tokoh Ciamis]]
|