Kurnianingrat: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
|||
Baris 30:
=== Kehidupan awal, keluarga dan pendidikan ===
[[File:Alun-alun in Tjiamis TMnr 60016887.png|thumb|[[Alun-alun]] Ciamis, {{circa|1925–1933}}. Kurnianingrat dan ibunya tinggal di sebuah rumah sederhana dekat masjid di sebelah kanan, di belakang barisan pohon.{{sfn|Zainu'ddin|1997|p=162}}]]
Kurnianingrat lahir di [[Ciamis]], sebuah kota dekat perbatasan [[Jawa Barat]] dan [[Jawa Tengah]], pada 4 September 1919.{{efn|{{harvtxt|Zainu'ddin|1994|p=115}} dan {{harvtxt|Zainu'ddin|1997|p=164}} memberikan informasi yang berlawanan tentang tanggal lahir Kurnianingrat, dengan sumber pertama menyebut 14 September dan sumber kedua menyebut 4 September. Perbedaan ini nampaknya dikoreksi dalam {{harvtxt|McCarthy|Zainuddin|2017|p=188}}, yang mencantumkan surat, tertanggal 17 September 1991, yang ditulis oleh Kurnianingrat dengan petikan, "Dua pekan lalu, aku merayakan ulang tahunku yang ke-72 [...]"}} Ayahnya adalah Raden Adipati Aria [[Sulaeman Sastrawinata]], seorang [[
Di sisi lain, Suhaemi tak lahir dari keluarga bangsawan. Sehingga, ia tak menyandang gelar Raden Ayu dan menjadi istri utama dari bupati tersebut.{{sfn|Zainu'ddin|1997|p=161}} Sepuluh hari usai kelahiran Kurnianingrat, ayahnya menikahi Kancananingrat, seorang putri janda dari bupati [[Sumedang]], dan ia menjadi Raden Ayu.{{sfn|Zainu'ddin|1997|p=162}}{{sfn|Snouckaert van Schauburg|Irish'Stephenson|Adelink|Van Woesik|1937|p=96}}{{efn|{{harvtxt|Sutherland|1973|p=128}} menyatakan bahwa garis keluarga para bupati Sumedang memegang peran utama dalam keluarga-keluarga arstokratik Jawa Barat, yang telah menjadi kepala bupati Priangan—yang meliputi [[Cianjur]], Sumedang, dan Ciamis—pada masa Kesultanan Mataram. Pengaruhnya terlihat dari gelar [[pangeran]] mereka yang bersanding dengan bipati lainnya yang memegang gelar [[tumenggung]] atau [[adipati]].}} Kancananingrat memperlakukan Kurnianingrat seperti anaknya sendiri dan mengurusi urusan rumah tangganya. Sementara itu, Kurnianingrat dan dan ibu kandungnay tinggal di sebuah rumah terpisah dari kabupaten tersebut, kediaman bupati dan Raden Ayu. Ia selalu disambut di kabupaten tersebut dan berkunjung setiap hari selama beberapa jam, seringkali menemani ayahnya pada perjalanan inspeksi keliling kabupaten tersebut.{{sfn|Zainu'ddin|1997|p=162}} Seorang adik laki-laki lahir pada tahun 1924,{{sfn|Zainu'ddin|1997|p=165}} dan dua saudari masing-masing lahir pada tahun 1932 dan 1934.{{sfn|Zainu'ddin|1997|p=167}}
|