Lada: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Dikembalikan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
(46 revisi perantara oleh 14 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 4:
| image =Piper_nigrum_-_Köhler–s_Medizinal-Pflanzen-107.jpg
| image_width = 210px
| image_caption =
| regnum = [[Plantae]]
| unranked_divisio = [[Tumbuhan berbunga|Angiospermae]]
|
| ordo = [[Piperales]]
| familia = [[Piperaceae]]
▲genus = ''[[Piper (genus)|Piper]]''
| species = '''''Piper nigrum'''''
| binomial = ''Piper nigrum''
| binomial_authority = [[Carolus Linnaeus|L.]]
}}
{{Kegunaanlain|Lada (disambiguasi)}}
'''Lada''', disebut juga '''merica''' atau '''sahang''', yang mempunyai nama [[Latin]] ''Piper nigrum'' adalah sebuah [[tanaman]] yang [[kaya]] akan kandungan [[kimia]], seperti [[minyak]] lada, minyak [[lemak]], juga [[pati]].<ref name="Adi">Permadi, Adi (2008). ''Membuat Kebun tanaman Obat''.Jakarta:Pustaka Bunda. Cet. 1 Hal 37</ref> Lada bersifat sedikit [[pahit]], [[pedas]], [[hangat]], dan [[antipiretik]].<ref name="Adi"/> Tanaman ini sudah mulai ditemukan dan dikenal sejak puluhan [[abad]] yang lalu.<ref name="Sarpian">T., Sarpian (2003).''Pedoman Berkebun Lada dan Analisis Usaha Tani''.Yogyakarta:Penerbit Kanisius. Hal 22-27</ref> Pada umumnya orang-orang hanya mengenal lada [[putih]] dan lada [[hitam]] yang mana sering dimanfaatkan sebagai [[bumbu]] [[dapur]].<ref name="Sarpian"/> Tanaman ini merupakan salah satu [[komoditas]] perdagangan [[dunia]] dan lebih dari 80% hasil lada [[Indonesia]] diekspor ke [[negara]] luar.<ref name="Rahmat">Rukmana, Rahmat(2003).''Tanaman Perkebunan: Usaha Tani Lada Perdu''.Yogyakarta:Penerbit Kanisius. Hal 7</ref> Selain itu, lada mempunyai sebutan ''The [[King]] of [[Spice]]'' (Raja Rempah-Rempah) yang mana kebutuhan lada di dunia [[tahun]] [[2000]] mencapai 280.000 ton.<ref name="Rahmat"/> Lada adalah salah satu tanaman yang berkembang biak dengan [[biji]], tetapi banyak para [[petani]] lebih memilih melakukan penyetekkan untuk mengembangkannya.<ref name="Suryatini">Suryatini (2008).''Dapur Naga di Indonesia''.Jakarta:PT Gramedia Pustaka Utama. Hal 106</ref> Mereka memotong batangnya kira-kira dengan panjang 0,
▲'''Lada''', disebut juga '''merica''' atau '''sahang''', yang mempunyai nama [[Latin]] ''Piper nigrum'' adalah sebuah [[tanaman]] yang [[kaya]] akan kandungan [[kimia]], seperti [[minyak]] lada, minyak [[lemak]], juga [[pati]].<ref name="Adi">Permadi, Adi (2008). ''Membuat Kebun tanaman Obat''.Jakarta:Pustaka Bunda. Cet. 1 Hal 37</ref> Lada bersifat sedikit [[pahit]], [[pedas]], [[hangat]], dan [[antipiretik]].<ref name="Adi"/> Tanaman ini sudah mulai ditemukan dan dikenal sejak puluhan [[abad]] yang lalu.<ref name="Sarpian">T., Sarpian (2003).''Pedoman Berkebun Lada dan Analisis Usaha Tani''.Yogyakarta:Penerbit Kanisius. Hal 22-27</ref> Pada umumnya orang-orang hanya mengenal lada [[putih]] dan lada [[hitam]] yang mana sering dimanfaatkan sebagai [[bumbu]] [[dapur]].<ref name="Sarpian"/> Tanaman ini merupakan salah satu [[komoditas]] perdagangan [[dunia]] dan lebih dari 80% hasil lada [[Indonesia]] diekspor ke [[negara]] luar.<ref name="Rahmat">Rukmana, Rahmat(2003).''Tanaman Perkebunan: Usaha Tani Lada Perdu''.Yogyakarta:Penerbit Kanisius. Hal 7</ref> Selain itu, lada mempunyai sebutan ''The [[King]] of [[Spice]]'' (Raja Rempah-Rempah) yang mana kebutuhan lada di dunia [[tahun]] [[2000]] mencapai 280.000 ton.<ref name="Rahmat"/> Lada adalah salah satu tanaman yang berkembang biak dengan [[biji]], tetapi banyak para [[petani]] lebih memilih melakukan penyetekkan untuk mengembangkannya.<ref name="Suryatini">Suryatini (2008).''Dapur Naga di Indonesia''.Jakarta:PT Gramedia Pustaka Utama. Hal 106</ref> Mereka memotong batangnya kira-kira dengan panjang 0,25-0,5 meter.<ref name="Suryatini"/>
▲== Bagian-Bagian Tanaman ==
=== Batang ===
[[Batang]] tanaman lada [[tumbuh]] merambat pada suatu [[tiang]], terkadang juga menjalar di permukaan [[tanah]].<ref name="Sarpian"/> Panjang batang bisa mencapai 15 [[meter]], tetapi dalam [[budi]] [[daya]] tanaman lada, biasanya batang akan dipotong dan hanya disisakan sekitar
=== Akar ===
[[Akar]] yang dimiliki oleh tanaman lada adalah [[akar tunggang]] namun mirip dengan [[akar serabut]].<ref name="Sarpian"/> Ukurannya kecil-kecil dan tidak panjang sebagaimana pada akar tunggang biasanya.<ref name="Sarpian"/> Sesuai dengan jenisnya, akar tanaman ini dibedakan menjadi dua, yakni akar lekat dan akar tanah.<ref name="Sarpian"/> ''Akar lekat'' adalah akar yang tumbuh pada setiap ruas buku yang berada di permukaan tanah dan mempunyai panjang rata-rata 2,
=== Cabang ===
Baris 42 ⟶ 41:
Daun tanaman lada berbentuk [[bulat]] [[telur]], tetapi ujungnya meruncing.<ref name="Aksi">Agraris Kanisius, Aksi(2005).''Bercocok Tanam Lada''.Yogyakarta: Penerbit Kanisius. Hal 16 Cet. 15</ref> Pada belahan atas, daun berwarna [[hijau]] tua mengkilat, sedang yang bawah berwarna hijau pucat.<ref name="Aksi"/> panjangnya bisa mencapai 12–18 cm dengan ukuran [[lebar]] 5–10 cm.<ref name="Aksi"/> Daun akan berukuran lebih panjang jika berada pada batang bagian atas, begitu sebaliknya.<ref name="Aksi"/> Biasanya [[kuncup]] daun lada terbungkus oleh [[kelopak]] (sisik), jika dia mengembang, maka berjatuhanlah kelopak tersebut. Selain itu, daun tanaman ini sifatnya kenyal dan bertangkai.<ref name="Aksi"/>
== Varietas
Di [[Indonesia]], terdapat sekitar 40 jenis lada. Meskipun begitu, jenis varietas lada yang banyak ditanam tergantung kepada daerahnya. Di Lampung misalnya, jenis yang
Seiring perkembangan zaman dan tekhnologi pertanian kini tanam lada tidak hanya terpaku pada jenis rambat namun sudah dibudidayakan juga jenis [https://www.azril-zulfadlhi.com/2015/04/cara-mudah-membuat-bibit-lada-perdu.html lada perdu] yang tidak terlalu membutuhkan lahan luas serta sangat minim pemeliharaan dan juga hasil buahnya sebanding dengan jenis rambat.
== Pertumbuhan dan
=== Karakteristik geografis ===
Tanaman lada tumbuh dengan baik pada daerah dengan ketinggian mulai dari 0–700 m di atas [[permukaan laut]] (dpl). Penyebaran tanaman lada sangat luas berada di wilayah tropika antara 200 LU dan 200 LS, dengan curah hujan dari 1.
=== Tata cara tanam ===
[[Berkas:Especies3.jpg|jmpl|Gambar 2. Lada dengan sistem tanam sulur panjat]]
Tanaman lada dapat diperbanyak secara generatif dengan biji, dan vegetatif dengan [[setek]]. Perbanyakan menggunakan setek lebih praktis, efisien dan bibit yang dihasilkan sama dengan sifat induknya. Setek tanaman lada dapat diambil dari sulur panjat, sulur gantung, sulur tanah dan sulur buah (cabang buah).
Pada umur 3 tahun, tanaman sudah dapat dipanen dan pertumbuhannya mencapai ujung tiang penegak
Berdasarkan tujuannya,
== Penyebaran ==
[[Berkas:White Pepper Plantation in Bangka.jpg|jmpl|kiri|Kebun lada di Pulau Bangka]]
Indonesia
Luas
=== Kandungan lada ===
Rasa pedas lada diakibatkan oleh adanya zat piperin, piperanin, dan chavicin yang merupakan persenyawaan dari piperin dengan semacam [[alkaloid]]. Chavicin banyak terdapat dalam daging biji lada (mesocarp) dan tidak akan hilang walaupun biji yang masih berdaging dijemur hingga lebih pedas dibanding lada putih. Aroma biji berasal dari minyak atsiri yang terdiri dari beberapa jenis minyak terpen (terpentin) lada hitam dan lada putih dengan senyawa kimia, kadar air, zat protein, zat karbohidrat, minyak asiri, dan piperin (alkaloid).
▲== Kandungan Lada dan Analisis Metabolit Lada ==
===
Kajian metabolomik telah dilakukan oleh penelitian<ref name=":2">Wahyuni, Y., Ballester, A.-R., Tikunov, Y., de Vos, R. C. H., Pelgrom, K. T. B., Maharijaya, A., … Bovy, A. G. 2012. Metabolomics and Molecular Marker Analysis to Explore Pepper (''Pepper ningrum'' sp.) Biodiversity. ''Metabolomics'', 9(1), 130–144.</ref> menggunakan lada jenis spesies C''. annuum,'' C''. chinense,'' C''.
▲Rasa pedas lada diakibatkan oleh adanya zat piperin, piperanin, dan chavicin yang merupakan persenyawaan dari piperin dengan semacamalkaloid. Chavicin banyak terdapat dalam daging biji lada (mesocarp) dan tidak akan hilang walaupun biji yang masih berdaging dijemur hingga lebih pedas dibanding lada putih. Aroma biji berasal dari minyak atsiri yang terdiri dari beberapa jenisminyak terpen (terpentin) lada hitam dan lada putih dengan senyawa kimiakadar air, zat protein, zat karbohidrat, minyak atsiri dan piperin (alkaloid). Piperin termasuk golongan alkaloid yang merupakan senyawa amidabasa lemah yang dapat membentuk garam dan asam mineral kuat. Tumbuhan yang termasuk jenis piper selain mengandung 5–9% piperin juga mengandung minyak atsiri berwarna kuning berbau aromatis senyawa berasa pedas (kavisin), amilum, resin, dan protein. Piperin berupa kristal berbentuk 8 jarum berwarna kuning, tidak berbau,tidak berasa lama-lama pedas. Piperinbila dihidrolisis dengan KOH akan menghasilkan kalium piperinat dan piperidin. Saat ni produk utama dari lada yaitu lada tu sendiri yang memiliki beberapa kegunaan di antaranya yaitu untuk kesehatan, untuk obat-obat tradisional maupun modern, khasiatnya sebagai stimulan pengeluaran keringat (diaphoretik), pengeluaran angin (carminativ), peluruhan air kencing (diuretik), peningkatan nafsu makan, peningkatan aktivitas kelenjar-kelenjar pencernaan, dan percepatan pencernaan zat lemak. Selain itu biji lada pun dapat dipakaiuntuk ramuan obat reumatik. Lada juga dimanfaatkan sebagai pestisida nabati, pada lada mengandung zat racun, oleh karena itu, lada dapat digunakan sebagai insektisida pembunuh serangga. Ekstrak kasar lada hitam juga sangat toksik terhadap hama kapas.
Hasil penelitian menjelaskan bahwa terdapat variasi [[metabolisme]] yang cukup besar dalam berbagai jenis spesies lada yang berbeda. Perbedaan metabolit pada beberapa spesies ini yang menyebabkan adanya variasi metabolit semi-polar sedangkan tingkat kepedasan lada berpengaruh atas variasi dalam roma yang bersifat volatil pada lada. Selain adanya kandungan flavonoid dan kapsianosida yang bermanfaat bagi kesehatan juga diidentifikasi senyawa volatil lainnya seperti senyawa ester asam lemak bercabang metil, [[Senyawa kimia|senyawa]] volatil turunan asam lemak misalnya heksanal, nonenal, dan non-edienal serta monoterpen. Senyawa-senyawa tersebut dapat berpotensi menjadi kandidat untuk program pemuliaan yang bertujuan untuk mengembangkan kultivar baru dengan rasa yang lebih baik dan karakteristik kualitas yang lebih baik. Hasil penelitian ini juga menunjukkan data untuk mengeksplorasi variasi metabolik dengan platform analitik yang berbeda dan untuk memadukan metabolisme dengan analisis genetik sebagai strategi untuk menargetkan program pemuliaan tanaman dengan keragaman fenotipik untuk sifat dan kualitas tanaman lada.<ref name=":2" />▼
▲Kajian metabolomik telah dilakukan oleh penelitian<ref name=":2">Wahyuni, Y., Ballester, A.-R., Tikunov, Y., de Vos, R. C. H., Pelgrom, K. T. B., Maharijaya, A., … Bovy, A. G. 2012. Metabolomics and Molecular Marker Analysis to Explore Pepper (''Pepper ningrum'' sp.) Biodiversity. ''Metabolomics'', 9(1), 130–144.</ref> menggunakan lada jenis spesies C''. annuum,'' C''. chinense,'' C''. frutescens'' dan C''. baccatum'' dengan bentuk morfologi, tingkat kepedasan, serta asal geografis yang berbeda. Analisis genotip menggunakan marka [[Polimorfisme panjang fragmen teramplifikasi|AFLP]] mengkonfirmasi pengelompokan filogenetik. Pengelompokan spesifik-spesies dilakukan berdasarkan profil metabolit semi-polar mereka. Secara total 88 semi-polarmetabolit dapat diidentifikasi. Sebagian besar metabolit ini mewakili konjugat dari flavonoid lada utama (quercetin, apigenin, dan luteolin). Data profil ini dapat digunakan dalam program pemuliaan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas lada berbasis metabolit seperti rasa dan metabolit yang dihasilkan terkait manfaatnya pada kesehatan<ref name=":2" />.
== Lihat juga ==
▲Hasil penelitian menjelaskan bahwa terdapat variasi metabolisme yang cukup besar dalam berbagai jenis spesies lada yang berbeda. Perbedaan metabolit pada beberapa spesies ini yang menyebabkan adanya variasi metabolit semi-polar sedangkan tingkat kepedasan lada berpengaruh atas variasi dalam roma yang bersifat volatil pada lada. Selain adanya kandungan flavonoid dan kapsianosida yang bermanfaat bagi kesehatan juga diidentifikasi senyawa volatil lainnya seperti senyawa ester asam lemak bercabang metil, senyawa volatil turunan asam lemak misalnya heksanal, nonenal, dan non-edienal serta monoterpen. Senyawa-senyawa tersebut dapat berpotensi menjadi kandidat untuk program pemuliaan yang bertujuan untuk mengembangkan kultivar baru dengan rasa yang lebih baik dan karakteristik kualitas yang lebih baik. Hasil penelitian ini juga menunjukkan data untuk mengeksplorasi variasi metabolik dengan platform analitik yang berbeda dan untuk memadukan metabolisme dengan analisis genetik sebagai strategi untuk menargetkan program pemuliaan tanaman dengan keragaman fenotipik untuk sifat dan kualitas tanaman lada<ref name=":2" />
* [[Perdagangan rempah]]
== Referensi ==
Baris 80 ⟶ 85:
== Pranala luar ==
{{commons|Piper nigrum}}
* {{en}} [http://www.whfoods.com/genpage.php?tname=foodspice&dbid=74 Manfaat nutrisi yang terkadung dalam lada hitam] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20210126211824/http://www.whfoods.com/genpage.php?tname=foodspice&dbid=74 |date=2021-01-26 }}
* {{en}} [http://www.plantcultures.org.uk/plants/black_pepper_landing.html Sejarah budidaya lada di Asia Selatan] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20061018165501/http://www.plantcultures.org.uk/plants/black_pepper_landing.html |date=2006-10-18 }}
{{rempah-rempah}}
{{Hasil hutan non-kayu}}
{{Taxonbar|from=Q43084}}
[[Kategori:Rempah-rempah]]
Baris 91 ⟶ 97:
[[Kategori:Hasil hutan non-kayu]]
[[Kategori:Piper]]
[[Kategori:Tumbuhan obat]]
|