Ledakan Dahsyat: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Agungsn (bicara | kontrib)
Syntax
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Dikembalikan ke revisi 15175883 oleh LaninBot (bicara) (Notto Disu Shitto Agen ⛔)
Tag: Pembatalan
Baris 56:
}}</ref>
 
[[Georges Lemaître]], seorang biarawan Katolik asal Roma Belgia, dianggap sebagai orang pertama yang mengajukan teori ledakan dahsyat mengenai asal usul alam semesta, walaupun ia hanya menyebutnya sebagai "[[hipotesis]] [[atom]] purba". Kerangka model teori ini bergantung pada [[relativitas umum]] [[Albert Einstein]] dan beberapa asumsi-asumsi sederhana, seperti homogenitas[[homogen]]itas dan [[isotropi]] ruang. Persamaan yang mendeksripsikan teori ledakan dahsyat dirumuskan oleh [[Alexander Friedmann]]. Setelah [[Edwin Powell Hubble|Edwin Hubble]] pada tahun 1929 menemukan bahwa jarak bumi dengan [[galaksi]] yang sangat jauh umumnya berbanding lurus dengan [[pergeseran merah|geseran merahnya]], sebagaimana yang dipaparkan oleh Lemaître pada tahun [[1927]], pengamatan ini dianggap mengindikasikan bahwa semua galaksi dan gugus bintang yang sangat jauh memiliki kecepatan tampak yang secara langsung menjauhi titik pandang kita: semakin jauh, semakin cepat kecepatan tampaknya.<ref name="hubble">
{{cite journal
|first=E. |last=Hubble |authorlink=Edwin Hubble
Baris 91:
|class=astro-ph
|eprint=astro-ph/0501416
}}</ref> Berbagai [[pemercepat partikel]] raksasa telah dibangun untuk mencoba dan menguji kondisi tersebut, yang menjadikan [[teori ilmiah|teori]] tersebut dapat konfirmasi dengan signifikan, walaupun pemercepat-pemercepat ini memiliki kemampuan yang terbatas untuk sekedar menyelidiki [[fisika partikel]]. Tanpa adanya bukti apapun yang berhubungan dengan pengembangan awal yang cepat, teori ledakan dahsyat ''tidak'' dan ''tidak dapat'' memberikan beberapa penjelasan mengenai kondisi awal alam semesta, melainkan ''mendeskripsikan'' dan ''menjelaskan'' perubahan umum alam semesta sejak pengembangan awal tersebut. Kelimpahan unsur-unsur ringan yang terpantau di seluruh kosmos sesuai dengan prediksi kalkulasi pembentukan unsur-unsur ringan melalui proses nuklir di dalam kondisi alam semesta yang mengembang dan mendingin pada awal beberapa menit kemunculan alam semesta sebagaimana yang diuraikan secara terperinci dan logis oleh [[Nukleosintesis Big Bang|nukleosintesis ledakan dahsyat]].
 
Awalnya, [[Fred Hoyle]] mencetuskan istilah ''Big Bang'' pada sebuah siaran radio tahun 1949. Dilaporkan secara luas bahwa, Hoyle yang mendukung model kosmologis alternatif "[[teori keadaan tetap|keadaan tetap]]" bermaksud menggunakan istilah ini secara peyoratif, tetapi Hoyle secara eksplisit membantah hal ini dan mengatakan bahwa istilah ini hanyalah digunakan untuk menekankan perbedaan antara dua model kosmologis ini.<ref>
{{cite web
|date=22 August 2001
Baris 106:
|chapter=Chapter 9
|title=The Alchemy of the Heavens
|publisher=[[Anchor Books]]
|isbn=
}}</ref><ref>
Baris 114:
|title=Fred Hoyle: A Life in Science
|page=127
|publisher=[[Aurum Press]]
|isbn=
}}</ref> Hoyle kemudian memberikan sumbangsih yang besar dalam usaha para fisikawan untuk memahami [[nukleosintesis bintang]] yang merupakan lintasan pembentukan unsur-unsur berat dari unsur-unsur ringan secara reaksi nuklir. Setelah penemuan [[radiasi latar belakang gelombang mikro kosmis]] pada tahun 1964, kebanyakan ilmuwan mulai menerima bahwa beberapa skenario teori ledakan dahsyat haruslah pernah terjadi.