Leila Salikha Chudori: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k →Penghargaan: Penghargaan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
Menambahkan buku karya Leila Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android |
||
(19 revisi perantara oleh 14 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
|name = Leila Salikha Chudori
▲{{Infobox Penulis
|
|
|
|
|
|birth_date = {{birth date and age|1962|12|12}}
|birthname = ▼
|birth_place = [[Jakarta]]
|
|
|occupation = [[Sastrawan]], [[Penulis]], [[Redaktur]]▼
|nationality = Indonesia▼
▲|occupation = Sastrawan, Penulis, Redaktur
▲|nationality = Indonesia
|
|
|
|
|
|awards = Penghargaan Sastra Badan Bahasa Indonesia▼
|movement = ▼
|notable_works = {{plainlist|
* [[Pulang (novel)|Pulang]] (2013)
* [[Laut Bercerita]] (2017)}}
|
}}
▲|awards = Penghargaan Sastra Badan Bahasa Indonesia
▲}}'''Leila Salikha Chudori''' ({{lahirmati|[[Jakarta]]|12|12|1962}}) adalah [[penulis]] berkebangsaan [[Indonesia]]. Namanya dikenal melalui karya-karyanya berupa [[cerita pendek]], [[novel]], dan skenario drama televisi.<ref name="leila1">Horison Sastra Indonesia 2: Kitab Cerita Pendek, Majalah Sastra Horison & Kaki Langit bekerja sama dengan The Ford Foundationm Edisi 2001, Hal 603, ISBN 979-96342-4-5</ref> Leila merupakan salah satu sastrawan yang mengawali debutnya sejak anak-anak.
== Latar belakang ==
Leila S. Chudori bercerita tentang kejujuran, keyakinan, dan tekad, prinsip dan pengorbanan. Mendapat pengaruh dari bacaan-bacaan dari buku-buku yang disebutnya dalam cerpen-cerpennya yang kita ketahui dari riwayat hidupnya ialah [[Franz Kafka]], pengarang [[Jerman]] yang mempertanyakan eksistensi manusia, [[Dostoyewsky]] pengarang klasik [[Rusia]] yang menggerek jauh ke dalam jiwa manusia. [[D. H. Lawrence]] pengarang [[Inggris]] yang memperjuangkan kebebasan mutlak nurani manusia, pengarang [[Irlandia]] [[James Joyce]], yang terkenal dengan romannya [[Ullysses]]. Suatu pelaksanaan proses kreatif '''Stream of Consciousnes''', [[Herman Jesse]], [[Freud]], [[Erich Fromm]], [[A.S. Neill]]. Maka tidak mengherankan apabila Leila S. Chudori memperlihatkan tokoh-tokoh cerita yang mempunyai kesadaran yang dalam dan hasrat jiwa yang bebas merdeka. Leila S. Chudori pun tak asing dengan [[Baratayudha]], [[Ramayana]] dari dunia pewayangan. Leila S. Chudori juga menggunakan imajinasinya untuk meruak ruang dan waktu, penuh ilusi dan halusinasi, angan-angan dan khayalan. Leila melukiskan kejadian-kejadian secara
Leila terpilih mewakili Indonesia mendapat beasiswa menempuh pendidikan di "Lester B. Pearson College of the Pacific ([[United World Colleges]])" di Victoria, Kanada. Lulus sarjana Political Science dan Comparative Development Studies dari Universitas Trent, Kanada.<ref name="leila3">9 dari Nadira, Leila S. Chudori, Jakarta KPG (Kepustakaan Populer Gramedia) 2009, ISBN 978-979-9102-09-6, Hal 269-270</ref> Sejak tahun [[1989]] hingga kini bekerja sebagai [[wartawan]] majalah berita [[Tempo]]. Pada tahun-tahun awal, Leila dipercayakan meliput masalah internasional—terutama [[Filipina]] dan berhasil mewawancarai [[Presiden]] [[Cory Aquino]] pada tahun [[1989]], [[1991]] di [[Istana Malacanang]]; [[Fang Lizhi]] seorang ahli [[Fisika]] dan salah satu pemimpin gerakan [[Tiannamen]], [[Tiongkok]], [[WWC]] di [[Cambrige University]] pada tahun [[1992]], [[Presiden]] [[Fidel Ramos]] di [[Manila]] pada tahun [[1992]], [[Perdana Menteri]] [[Malaysia]] [[Mahathir Mohamad]] di [[Jakarta]], pada tahun [[1992]], Pemimpin [[PLO]] [[Yasser Arafat]] pada tahun [[1992]] dan [[2002]] di Jakarta, [[Nelson Mandela]] pada tahun [[1992]] di Jakarta, dan Pemimpin [[Zimbabwe]] [[Robert Mugabe]] pada tahun 2003, di Jakarta. Kini Leila adalah [[Redaktur]] Senior Majalah [[Tempo]], bertanggung-jawab pada rubrik Bahasa dan masih rutin menulis resensi film di majalah tersebut.<ref name="leila4">http://www.tempo.co</ref>
== Proses
Karya-karya awal Leila dimuat saat ia berusia 12 tahun di majalah Si Kuncung, [[Kawanku]], dan [[Hai]]. Pada usia dini ia menghasilkan buku kumpulan cerpen berjudul
Buku kumpulan cerita pendeknya
Pada tahun [[2001]] Leila menjadi salah satu juri [[Festival Film Asia Pasifik]] yang diadakan di Jakarta. Tahun [[2002]], Leila menjadi juri [[Festival Film Independen Indonesia]] [[SCTV]]. Tahun [[2010]] dan [[2011]], Leila juga menjadi juri [[Indonesian Movie Awards]], sebuah festival film yang diselenggarakan [[RCTI]].<ref name="leila9">{{Cite web |url=http://www.majalah.tempointeraktif.com/ |title=Salinan arsip |access-date=2022-12-01 |archive-date=2020-06-01 |archive-url=https://web.archive.org/web/20200601222714/http://majalah.tempointeraktif.com/ |dead-url=yes }}</ref>
Leila pernah menjadi [[editor]] tamu untuk jurnal sastra berbahasa Inggris ''[[Menagerie]]'' bersama [[John McGlynn]] yang diterbitkan [[Yayasan Lontar]].<ref name="leila10">Menagerie 2: Indonesian Fiction. Poetry. Photographs. Essays., by The Lontar Foundation,1993. ISBN 979-8083-13-X</ref>
Bersama [[Bambang Bujono]], Leila
Leila adalah penggagas dan [[penulis skenario]] drama televisi berjudul ''[[Dunia Tanpa Koma]]''<ref name="leila12">Produksi [[SinemArt]], sutradara Maruli Ara</ref> yang menampilkan [[Dian Sastrowardoyo]] dan [[Tora Sudiro]] ditayangkan di [[RCTI]] tahun [[2006]]. Sejak awal Leila dan [[produser]] [[SinemArt]] [[Leo Sutanto]] sama-sama sepakat [[serial TV]] ini harus dibuat serius dan hanya dibuat sebanyak 14 [[episode]]. Drama
Pada tahun [[2009]], Leila S. Chudori meluncurkan buku kumpulan cerpen terbarunya
▲Pada tahun [[2009]], Leila S. Chudori meluncurkan buku kumpulan cerpen terbarunya '''9 dari Nadira''' (yang oleh banyak kritikus sastra dianggap sebagai novel) dan penerbitan ulang buku '''Malam Terakhir''' oleh [[Kepustakaan Populer Gramedia]] (KPG) yang dilangsir oleh [[harian Kompas]] sebagai “kembalinya anak emas sastra Indonesia”.<ref name="leila15">Kompas, 13 Desember 2009</ref> Dengan terbitnya kembali karya baru Leila, maka pada bulan Desember 2011, ia diundang menghadiri '''Asia Pacific Literary Symposium''' di [[Perth]];<ref name="leila16">westerlycentre.uwa.edu.au/news-and-events/2011_symposium/guest-writers</ref> [[Winternachten Literary Festival]] yang diadakan '''Writers Unlimited''', [[Den Haag]] (Belanda) pada bulan Januari 2012, dan Acara Sastra Soirée Leila Chudori yang diselenggarakan Asosiasi Indonesia-Prancis di Paris, Pasar Malam juga pada bulan Januari [[2012]].<ref name="leila17">pasarmalam.free.fr</ref>
=== Buku ===
Baris 54 ⟶ 49:
* 9 dari Nadira (2009)
* [[Pulang]]: Sebuah Novel (2012)
* [[Laut Bercerita]] (2017)
* Namaku Alam: Jilid 1 (2023)
=== Skenario ===
Baris 66 ⟶ 62:
==Penghargaan==
* Southeast Asian Writers Award (SEA Write Award) 2020 untuk novelnya, ''[[Laut Bercerita]]''<ref>[http://thejakartapost.com/life/2020/06/13/leila-s-chudori-wins-2020-sea-write-award-with-laut-bercerita.html Leila S. Chudori Wins SEA Write Award wih Laut Bercerita] ''The Jakarta Post''. Diakses 13 Juni 2020</ref>
== Referensi ==
Baris 73 ⟶ 68:
== Pranala luar ==
* [http://www.tamanismailmarzuki.com/tokoh/leila.html Profil Leila S. Chudori - Taman Ismail Marzuki]
* [http://www.penerbitkpg.com/penulis/detil/97/Leila-S.-Chudori Profil Leila S. Chudori - Penerbit Kepustakaan Populer Gramedia (KPG)] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20120115170908/http://www.penerbitkpg.com/penulis/detil/97/Leila-S.-Chudori |date=2012-01-15 }}
* [http://www.kampungfiksi.com/2011/11/leila-s-chudori-bahasa-adalah-salah.html Wawancara dengan Leila S. Chudori]
{{Kusala Sastra Khatulistiwa}}
{{Authority control}}
[[Kategori:Tokoh Indonesia]]
[[Kategori:Sastrawan Indonesia]]
[[Kategori:Penulis Indonesia]]
[[Kategori:Penulis wanita Indonesia]]
[[Kategori:Novelis Indonesia]]
|