Leila Salikha Chudori: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.8
Menambahkan buku karya Leila
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android
 
(13 revisi perantara oleh 10 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox Penulisperson
{{infobox orang}}
|name = Leila Salikha Chudori
{{Infobox Penulis
|nameimage = Leila Salikha ChudoriLeilachudori1.jpg
|image image_size =
|imagesizecaption =
|caption pseudonym =
|pseudonymbirth_name =
|birth_date = {{birth date and age|1962|12|12}}
|birthname =
|birth_place = [[Jakarta]]
|birthdate = 12 Desember 1962
|birthplacedeath_date = [[Jakarta]]
|deathdate death_place =
|occupation = [[Sastrawan]], [[Penulis]], [[Redaktur]]
|deathplace =
|nationality = Indonesia
|occupation = Sastrawan, Penulis, Redaktur
|birthnameethnicity =
|nationality = Indonesia
|ethnicity citizenship =
|citizenshipspouse =
|periodpartner =
|genrechildren = [[Rain = Chudori]]
|subject relatives =
|awards = Penghargaan Sastra Badan Bahasa Indonesia
|movement =
|notable_works = {{plainlist|
|notableworks =
* [[Pulang (novel)|Pulang]] (2013)
|spouse =
* [[Laut Bercerita]] (2017)}}
|partner =
|movementsignature =
|children = Rain Chudori-Soerjoatmodjo
|relativeswebsite =
}}
|influences =
 
|influenced =
}}'''Leila Salikha Chudori''' ({{lahirmati|[[Jakarta]]|12|12|1962}}) adalah [[seorang penulis]] dan kritikus film berkebangsaan [[Indonesia]].<ref>{{Cite web|last=Irfani|first=Faisal|title="Bumi Manusia Itu Termasuk yang Susah Diulas"|url=https://tirto.id/bumi-manusia-itu-termasuk-yang-susah-diulas-ehBE|website=tirto.id|language=id|access-date=2023-05-14}}</ref> Namanya dikenal melalui karya-karyanya berupa [[cerita pendek]], [[novel]], dan skenario drama televisi.<ref name="leila1">Horison Sastra Indonesia 2: Kitab Cerita Pendek, Majalah Sastra Horison & Kaki Langit bekerja sama dengan The Ford Foundationm Edisi 2001, Hal 603, ISBN 979-96342-4-5</ref> Leila merupakan salah satu sastrawan yang mengawali debutnya sejak anak-anak.
|awards = Penghargaan Sastra Badan Bahasa Indonesia
|signature =
|website =
|portaldisp =
}}'''Leila Salikha Chudori''' ({{lahirmati|[[Jakarta]]|12|12|1962}}) adalah [[penulis]] berkebangsaan [[Indonesia]]. Namanya dikenal melalui karya-karyanya berupa [[cerita pendek]], [[novel]], dan skenario drama televisi.<ref name="leila1">Horison Sastra Indonesia 2: Kitab Cerita Pendek, Majalah Sastra Horison & Kaki Langit bekerja sama dengan The Ford Foundationm Edisi 2001, Hal 603, ISBN 979-96342-4-5</ref> Leila merupakan salah satu sastrawan yang mengawali debutnya sejak anak-anak.
 
== Latar belakang ==
Leila S. Chudori bercerita tentang kejujuran, keyakinan, dan tekad, prinsip dan pengorbanan. Mendapat pengaruh dari bacaan-bacaan dari buku-buku yang disebutnya dalam cerpen-cerpennya yang kita ketahui dari riwayat hidupnya ialah [[Franz Kafka]], pengarang [[Jerman]] yang mempertanyakan eksistensi manusia, [[Dostoyewsky]] pengarang klasik [[Rusia]] yang menggerek jauh ke dalam jiwa manusia. [[D. H. Lawrence]] pengarang [[Inggris]] yang memperjuangkan kebebasan mutlak nurani manusia, pengarang [[Irlandia]] [[James Joyce]], yang terkenal dengan romannya [[Ullysses]]. Suatu pelaksanaan proses kreatif '''Stream of Consciousnes''', [[Herman Jesse]], [[Freud]], [[Erich Fromm]], [[A.S. Neill]]. Maka tidak mengherankan apabila Leila S. Chudori memperlihatkan tokoh-tokoh cerita yang mempunyai kesadaran yang dalam dan hasrat jiwa yang bebas merdeka. Leila S. Chudori pun tak asing dengan [[Baratayudha]], [[Ramayana]] dari dunia pewayangan. Leila S. Chudori juga menggunakan imajinasinya untuk meruak ruang dan waktu, penuh ilusi dan halusinasi, angan-angan dan khayalan. Leila melukiskan kejadian-kejadian secara pararelparalel dan simultan, berbaur susup-menyusup untuk saling memperkuat kesan pengalaman dan penghayatan. Leila juga mensejajarkan pengalaman pribadi, membaurkannya dengan cerita [[mitologi]]. Dengan teknik pembauran seperti ini, terjadi dimensi baru dalam pengaluran cerita. Satu hal lain yang istimewa dalam cerpen-cerpen Leila bahwa dia tidak ragu-ragu menceritakan hal-hal yang tabu bagi masyarakat tradisional. Gaya cerita Leila S. Chudori intelektual sekaligus puitis. Banyak [[idiom]] dan metafor baru di samping pandangan falsafi baru karena pengungkapan yang baru.<ref name="leila2">Malam Terakhir: Kumpulan Cerpen, Leila S.Chudori. Pengantar H.B. Jassin. Pustaka Utama Grafiti, 1989, Jakarta. Halaman viii-x. Kata Pengantar H.B. Jassin, ISBN 979-444-078-7</ref>
 
Leila terpilih mewakili Indonesia mendapat beasiswa menempuh pendidikan di "Lester B. Pearson College of the Pacific ([[United World Colleges]])" di Victoria, Kanada. Lulus sarjana Political Science dan Comparative Development Studies dari Universitas Trent, Kanada.<ref name="leila3">9 dari Nadira, Leila S. Chudori, Jakarta KPG (Kepustakaan Populer Gramedia) 2009, ISBN 978-979-9102-09-6, Hal 269-270</ref> Sejak tahun [[1989]] hingga kini bekerja sebagai [[wartawan]] majalah berita [[Tempo]]. Pada tahun-tahun awal, Leila dipercayakan meliput masalah internasional—terutama [[Filipina]] dan berhasil mewawancarai [[Presiden]] [[Cory Aquino]] pada tahun [[1989]], [[1991]] di [[Istana Malacanang]]; [[Fang Lizhi]] seorang ahli [[Fisika]] dan salah satu pemimpin gerakan [[Tiannamen]], [[Tiongkok]], [[WWC]] di [[Cambrige University]] pada tahun [[1992]], [[Presiden]] [[Fidel Ramos]] di [[Manila]] pada tahun [[1992]], [[Perdana Menteri]] [[Malaysia]] [[Mahathir Mohamad]] di [[Jakarta]], pada tahun [[1992]], Pemimpin [[PLO]] [[Yasser Arafat]] pada tahun [[1992]] dan [[2002]] di Jakarta, [[Nelson Mandela]] pada tahun [[1992]] di Jakarta, dan Pemimpin [[Zimbabwe]] [[Robert Mugabe]] pada tahun 2003, di Jakarta. Kini Leila adalah [[Redaktur]] Senior Majalah [[Tempo]], bertanggung-jawab pada rubrik Bahasa dan masih rutin menulis resensi film di majalah tersebut.<ref name="leila4">http://www.tempo.co</ref>
 
== Proses Kreatifkreatif ==
Karya-karya awal Leila dimuat saat ia berusia 12 tahun di majalah Si Kuncung, [[Kawanku]], dan [[Hai]]. Pada usia dini ia menghasilkan buku kumpulan cerpen berjudul ''Sebuah Kejutan, Empat Pemuda Kecil'', dan ''Seputih Hati Andra''. Pada usia dewasa cerita pendeknya dimuat di majalah ''Zaman'', majalah sastra ''[[Horison (majalah)|Horison]]'', Matra, jurnal sastra ''Solidarity'' (Filipina), ''Menagerie'' (Indonesia), dan ''Tenggara'' (Malaysia).<ref name="leila5">Leksikon Susastra Indonesia/Korrie Layun Rampan, Jakarta Balai Pustaka, 2000, Hal. 260, ISBN 979-666-358-9</ref>
Buku kumpulan cerita pendeknya ''Malam Terakhir'' telah diterjemahkan ke dalam bahasa Jerman ''Die Letzte Nacht (Horlemann Verlag)''.<ref name="leila6">http://www.winternachten.nl</ref> Cerpen Leila dibahas oleh kritikus sastra [[Tineke Hellwig]] ''Leila S. Chudori and women in Contemporary Fiction Writing dalam Tenggara'', Tineke Hellwig kembali membahas buku Leila, ''9 dari Nadira'' dan mengatakan bahwa buku ini memiliki “authencity in reality” dan mengandung “complex narrative”.<ref name="leila7">http://www.insideindonesia.org</ref> Nama Leila Chudori juga tercantum sebagai salah satu sastrawan Indonesia dalam kamus sastra ''Dictionnaire des Creatrices'' yang diterbitkan EDITIONS DES FEMMES, [[Prancis]], disusun oleh Jacqueline Camus. Kamus sastra ini berisi data dan profil perempuan yang berkecimpung di dunia seni.<ref name="leila8">{{Cite web |url=http://www.penerbitkpg.com/ |title=Salinan arsip |access-date=2012-02-15 |archive-date=2018-01-09 |archive-url=https://web.archive.org/web/20180109235536/http://penerbitkpg.com/ |dead-url=yes }}</ref>
Pada tahun [[2001]] Leila menjadi salah satu juri [[Festival Film Asia Pasifik]] yang diadakan di Jakarta. Tahun [[2002]], Leila menjadi juri [[Festival Film Independen Indonesia]] [[SCTV]]. Tahun [[2010]] dan [[2011]], Leila juga menjadi juri [[Indonesian Movie Awards]], sebuah festival film yang diselenggarakan [[RCTI]].<ref name="leila9">{{Cite web |url=http://www.majalah.tempointeraktif.com/ |title=Salinan arsip |access-date=2022-12-01 |archive-date=2020-06-01 |archive-url=https://web.archive.org/web/20200601222714/http://majalah.tempointeraktif.com/ |dead-url=yes }}</ref>
Leila pernah menjadi [[editor]] tamu untuk jurnal sastra berbahasa Inggris ''[[Menagerie]]'' bersama [[John McGlynn]] yang diterbitkan [[Yayasan Lontar]].<ref name="leila10">Menagerie 2: Indonesian Fiction. Poetry. Photographs. Essays., by The Lontar Foundation,1993. ISBN 979-8083-13-X</ref>
Bersama [[Bambang Bujono]], Leila menjadi editor buku ''[[Bahasa!]]'' Kumpulan Tulisan di Majalah ''[[Tempo]]''.<ref name="leila11">Pusat Data Analisis Tempo, 2008</ref>
Leila adalah penggagas dan [[penulis skenario]] drama televisi berjudul ''[[Dunia Tanpa Koma]]''<ref name="leila12">Produksi [[SinemArt]], sutradara Maruli Ara</ref> yang menampilkan [[Dian Sastrowardoyo]] dan [[Tora Sudiro]] ditayangkan di [[RCTI]] tahun [[2006]]. Sejak awal Leila dan [[produser]] [[SinemArt]] [[Leo Sutanto]] sama-sama sepakat [[serial TV]] ini harus dibuat serius dan hanya dibuat sebanyak 14 [[episode]]. Drama televisi ini mendapat [[penghargaan Sinetron Terpuji]] [[Festival Film Bandung]] [[2007]] dan Leila juga menerima penghargaan sebagai Penulis Skenario Drama Televisi Terpuji pada festival dan tahun yang sama. Terakhir, Leila menulis [[skenario]] [[film pendek]] ''[[Drupadi]]'',<ref name="leila13">produksi SinemArt dan Miles Films, disutradarai [[Riri Riza]]</ref>, sebuah tafsir dari kisah ''[[Mahabharata]]'' dan juga [[film]] ''[[Kata Maaf Terakhir]]''.<ref name="leila14">Produksi SinemArt, sutradara Maruli Ara, 2009</ref>
Pada tahun [[2009]], Leila S. Chudori meluncurkan buku kumpulan cerpen terbarunya ''9 dari Nadira'' (yang oleh banyak kritikus sastra dianggap sebagai [[novel]]) dan penerbitan ulang buku ''Malam Terakhir'' oleh [[Kepustakaan Populer Gramedia]] (KPG) yang dilangsir oleh ''[[Kompas (surat kabar)|Harian Kompas]]'' sebagai “kembalinya anak emas sastra Indonesia”.<ref name="leila15">Kompas, 13 Desember 2009</ref> Dengan terbitnya kembali karya baru Leila, maka pada bulan Desember 2011, ia diundang menghadiri Asia Pacific Literary Symposium di [[Perth]];<ref name="leila16">westerlycentre.uwa.edu.au/news-and-events/2011_symposium/guest-writers</ref> [[Winternachten Literary Festival]] yang diadakan Writers Unlimited, [[Den Haag]] (Belanda) pada bulan Januari 2012, dan Acara Sastra Soirée Leila Chudori yang diselenggarakan Asosiasi Indonesia-Prancis di Paris, Pasar Malam juga pada bulan Januari [[2012]].<ref name="leila17">pasarmalam.free.fr</ref>
 
Baris 53 ⟶ 49:
* 9 dari Nadira (2009)
* [[Pulang]]: Sebuah Novel (2012)
* [[Laut Bercerita]] (2017)
* Namaku Alam: Jilid 1 (2023)
 
=== Skenario ===
Baris 65 ⟶ 62:
==Penghargaan==
* Southeast Asian Writers Award (SEA Write Award) 2020 untuk novelnya, ''[[Laut Bercerita]]''<ref>[http://thejakartapost.com/life/2020/06/13/leila-s-chudori-wins-2020-sea-write-award-with-laut-bercerita.html Leila S. Chudori Wins SEA Write Award wih Laut Bercerita] ''The Jakarta Post''. Diakses 13 Juni 2020</ref>
 
 
== Referensi ==
Baris 76 ⟶ 72:
 
{{Kusala Sastra Khatulistiwa}}
{{Authority control}}
 
[[Kategori:Tokoh Indonesia]]
Baris 81 ⟶ 78:
[[Kategori:Penulis Indonesia]]
[[Kategori:Penulis wanita Indonesia]]
[[Kategori:Novelis Indonesia]]