Leila Salikha Chudori: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k v2.04b - Fixed using Wikipedia:ProyekWiki Cek Wikipedia (Tanda baca setelah kode "<nowiki></ref></nowiki>")
k clean up
Baris 35:
Leila S. Chudori bercerita tentang kejujuran, keyakinan, dan tekad, prinsip dan pengorbanan. Mendapat pengaruh dari bacaan-bacaan dari buku-buku yang disebutnya dalam cerpen-cerpennya yang kita ketahui dari riwayat hidupnya ialah [[Franz Kafka]], pengarang [[Jerman]] yang mempertanyakan eksistensi manusia, [[Dostoyewsky]] pengarang klasik [[Rusia]] yang menggerek jauh ke dalam jiwa manusia. [[D. H. Lawrence]] pengarang [[Inggris]] yang memperjuangkan kebebasan mutlak nurani manusia, pengarang [[Irlandia]] [[James Joyce]], yang terkenal dengan romannya [[Ullysses]]. Suatu pelaksanaan proses kreatif '''Stream of Consciousnes''', [[Herman Jesse]], [[Freud]], [[Erich Fromm]], [[A.S. Neill]]. Maka tidak mengherankan apabila Leila S. Chudori memperlihatkan tokoh-tokoh cerita yang mempunyai kesadaran yang dalam dan hasrat jiwa yang bebas merdeka. Leila S. Chudori pun tak asing dengan [[Baratayudha]], [[Ramayana]] dari dunia pewayangan. Leila S. Chudori juga menggunakan imajinasinya untuk meruak ruang dan waktu, penuh ilusi dan halusinasi, angan-angan dan khayalan. Leila melukiskan kejadian-kejadian secara pararel dan simultan, berbaur susup-menyusup untuk saling memperkuat kesan pengalaman dan penghayatan. Leila juga mensejajarkan pengalaman pribadi, membaurkannya dengan cerita mitologi. Dengan teknik pembauran seperti ini, terjadi dimensi baru dalam pengaluran cerita. Satu hal lain yang istimewa dalam cerpen-cerpen Leila bahwa dia tidak ragu-ragu menceritakan hal-hal yang tabu bagi masyarakat tradisional. Gaya cerita Leila S. Chudori intelektual sekaligus puitis. Banyak idiom dan metafor baru di samping pandangan falsafi baru karena pengungkapan yang baru.<ref name="leila2">Malam Terakhir: Kumpulan Cerpen, Leila S.Chudori. Pengantar H.B. Jassin. Pustaka Utama Grafiti, 1989, Jakarta. Halaman viii-x. Kata Pengantar H.B. Jassin, ISBN 979-444-078-7</ref>
 
Leila terpilih mewakili Indonesia mendapat beasiswa menempuh pendidikan di "Lester B. Pearson College of the Pacific (United World Colleges)" di Victoria, Kanada. Lulus sarjana Political Science dan Comparative Development Studies dari Universitas Trent, Kanada.<ref name="leila3">9 dari Nadira, Leila S. Chudori, Jakarta KPG (Kepustakaan Populer Gramedia) 2009, ISBN 978-979-9102-09-6, Hal 269-270</ref> Sejak tahun [[1989]] hingga kini bekerja sebagai [[wartawan]] majalah berita [[Tempo]]. Pada tahun-tahun awal, Leila dipercayakan meliput masalah internasional—terutama [[Filipina]] dan berhasil mewawancarai [[Presiden]] [[Cory Aquino]] pada tahun [[1989]], [[1991]] di [[Istana Malacanang]]; [[Fang Lizhi]] seorang ahli [[Fisika]] dan salah satu pemimpin gerakan [[Tiannamen]], [[Tiongkok]], [[WWC]] di [[Cambrige University]] pada tahun [[1992]], [[Presiden]] [[Fidel Ramos]] di [[Manila]] pada tahun [[1992]], [[Perdana Menteri]] [[Malaysia]] [[Mahathir Mohamad]] di [[Jakarta]], pada tahun [[1992]], Pemimpin [[PLO]] [[Yasser Arafat]] pada tahun [[1992]] dan [[2002]] di Jakarta, [[Nelson Mandela]] pada tahun [[1992]] di Jakarta, dan Pemimpin [[Zimbabwe]] [[Robert Mugabe]] pada tahun 2003, di Jakarta. Kini Leila adalah [[Redaktur]] Senior Majalah [[Tempo]], bertanggung-jawab pada rubrik Bahasa dan masih rutin menulis resensi film di majalah tersebut.<ref name="leila4">http://www.tempo.co</ref>
 
== Proses Kreatif ==
Karya-karya awal Leila dimuat saat ia berusia 12 tahun di majalah Si Kuncung, [[Kawanku]], dan [[Hai]]. Pada usia dini ia menghasilkan buku kumpulan cerpen berjudul ''Sebuah Kejutan, Empat Pemuda Kecil'', dan ''Seputih Hati Andra''. Pada usia dewasa cerita pendeknya dimuat di majalah ''Zaman'', majalah sastra ''[[Horison (majalah)|Horison]]'', Matra, jurnal sastra ''Solidarity'' (Filipina), ''Menagerie'' (Indonesia), dan ''Tenggara'' (Malaysia).<ref name="leila5">Leksikon Susastra Indonesia/Korrie Layun Rampan, Jakarta Balai Pustaka, 2000, Hal. 260, ISBN 979-666-358-9</ref>
Buku kumpulan cerita pendeknya ''Malam Terakhir'' telah diterjemahkan ke dalam bahasa Jerman ''Die Letzte Nacht (Horlemann Verlag)''.<ref name="leila6">http://www.winternachten.nl</ref> Cerpen Leila dibahas oleh kritikus sastra [[Tineke Hellwig]] ''Leila S. Chudori and women in Contemporary Fiction Writing dalam Tenggara'', Tineke Hellwig kembali membahas buku Leila, ''9 dari Nadira'' dan mengatakan bahwa buku ini memiliki “authencity in reality” dan mengandung “complex narrative”.<ref name="leila7">http://www.insideindonesia.org</ref> Nama Leila Chudori juga tercantum sebagai salah satu sastrawan Indonesia dalam kamus sastra ''Dictionnaire des Creatrices'' yang diterbitkan EDITIONS DES FEMMES, [[Prancis]], disusun oleh Jacqueline Camus. Kamus sastra ini berisi data dan profil perempuan yang berkecimpung di dunia seni.<ref name="leila8">http://www.penerbitkpg.com</ref>
Pada tahun [[2001]] Leila menjadi salah satu juri [[Festival Film Asia Pasifik]] yang diadakan di Jakarta. Tahun [[2002]], Leila menjadi juri [[Festival Film Independen Indonesia]] [[SCTV]]. Tahun [[2010]] dan [[2011]], Leila juga menjadi juri [[Indonesian Movie Awards]], sebuah festival film yang diselenggarakan [[RCTI]].<ref name="leila9">http://www.majalah.tempointeraktif.com</ref>
Leila pernah menjadi [[editor]] tamu untuk jurnal sastra berbahasa Inggris ''[[Menagerie]]'' bersama [[John McGlynn]] yang diterbitkan [[Yayasan Lontar]].<ref name="leila10">Menagerie 2: Indonesian Fiction. Poetry. Photographs. Essays., by The Lontar Foundation,1993. ISBN 979-8083-13-X</ref>
Bersama [[Bambang Bujono]], Leila menjadi editor buku ''[[Bahasa!]]'' Kumpulan Tulisan di Majalah ''[[Tempo]]''.<ref name="leila11">Pusat Data Analisis Tempo, 2008</ref>
Baris 65:
==Penghargaan==
* Southeast Asian Writers Award (SEA Write Award) 2020 untuk novelnya, ''[[Laut Bercerita]]''<ref>[http://thejakartapost.com/life/2020/06/13/leila-s-chudori-wins-2020-sea-write-award-with-laut-bercerita.html Leila S. Chudori Wins SEA Write Award wih Laut Bercerita] ''The Jakarta Post''. Diakses 13 Juni 2020</ref>
 
 
== Referensi ==