Di dalam Kekristenan, pelaksanan kebaktian-kebaktian gerejadiselenggarakan berkaitandalam denganrangka pengudusanmenguduskan [[Hari Tuhan]].<ref name="CURC2010"/> [[Alkitab]] memuat preseden untuk pola ibadat pagi dan petang yang melahirkan kebaktian hari Minggu pagi dan kebaktian malam Minggu yang digelar di gereja-gereja berbagai denominasi Kristen sekarang ini, sebagai suatu "sarana untuk membantu keluarga-keluarga menguduskan Hari Tuhan."<ref name="CURC2010"/> Di dalam [[Kitab Bilangan]] ({{Alkitab|Bilangan 28:1-10}}) dan [[Kitab Keluaran]] ({{Alkitab|Keluaran 29:38-39}}), "Allah memerintahkan pelaksanaan upacara kurban harian di tabernakel pada waktu pagi dan pada waktu senja".<ref name="CURC2010"/> Di dalam [[Mazmur 92]], sebuah doa yang berkaitan dengan pengudusan hari Sabat, Daud bersyair, "adalah baik untuk menyanyikan syukur kepada TUHAN, dan untuk menyanyikan mazmur bagi nama-Mu, ya Yang Mahatinggi, untuk memberitakan kasih setia-Mu di waktu pagi dan kesetiaan-Mu di waktu malam" (bdk. {{Alkitab|Mazmur 134:1}}).<ref name="CURC2010"/> Oleh karena itu [[Bapa Gereja]] [[Eusebius dari Kaisarea|Esebius]] mengemukakan, "sebab sudah barang tentu ini bukanlah suatu tanda kecil dari kuasa Allah, bahwasanya di seluruh dunia, di dalam gereja-gereja Allah, saat terbit matahari pada waktu pagi, dan pada waktu-waktu senja, madah-madah, puji-pujian, dan sukacita suci sejati dipersembahkan kepada Allah. Sungguh Allah berkenan atas madah-madah yang dinaikkan di mana-mana di muka bumi, di dalam Gereja-Nya, pada waktu pagi dan pada waktu senja."<ref name="CURC2010">{{cite web |title=Why an Evening Worship Service? |url=http://www.christurc.org/blog/2010/12/08/why-an-evening-worship-service |publisher=Christ United Reformed Church |access-date=6 Oktober 2020 |language=en |date=8 Desember 2010}}</ref>
