Mahmud Muhammad Taha: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
GuerraSucia (bicara | kontrib)
GuerraSucia (bicara | kontrib)
Baris 74:
Menurut penulis biografi Mahmud, Edward Thomas, Mahmud sebenarnya menentang sunat perempuan, tetapi ia juga menolak undang-undang yang melarang praktik tersebut. Ia meyakini bahwa sunat perempuan hanya dapat dihapuskan lewat pendidikan. Walaupun sikap Mahmud membuat orang mengira bahwa ia mendukung praktik tersebut, demonstrasi di Rufa'a tetap dianggap sebagai tindakan perlawanan terhadap penjajah Inggris.{{sfn|Thomas|2011|pp=76}} Insiden ini juga semakin membuat Mahmud dikenal umum.{{sfn|Thomas|2011|pp=75}}
 
PadaMahmud saatdijebloskan dipenjarake untukpenjara keduadi kalinyaWad Medani.{{sfn|Thomas|2011|pp=79}} Ia sempat membina hubungan dengan dunia luar dan masih meneruskan kegiatannya, tetapi setelah hal ini diketahui oleh aparat, ia dipindahkan ke Penjara Kober di Khartoum.{{sfn|Thomas|2011|pp=80}} Pada masa pemenjaraan ini, Mahmud memutuskan untuk ber[[khalwat]], yaitu yaitu kegiatan menyepi dalam tradisi [[Sufi]].{{sfn|An-Na'im|1988|p=10}}{{sfn|Thomas|2011|pp=83}} Setelah keluar dari penjara, ia terus berkhalwat selama tiga tahun. Saat berkhalwat inilah ia mendapatkan ilham keagamaannya dan mencetuskan gagasan teori evolusi hukum Islam (''tatwir al-Tashri al-Islami '').{{sfn|An-Na'im|1988|p=10}}
<!--
== Filosofi ==