Maluku: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 297:
Berdasarkan data [[Badan Pusat Statistik]] provinsi Maluku tahun [[2021]],Di daerah [[Kabupaten Maluku Tengah|Maluku Tengah]], masuknya agama Islam juga melalui para pedagang Islam yang datang dari [[Jawa Timur]]. Pusat Islam di Jawa Timur sesudah runtuhnya Mojopahit adalah Gresik. Dari [[Gresik]] inilah datang mubaliq-mubaliq Islam ·bersama para pedagang ke pulau [[Kota Ambon|Ambon]], dan mereka semuanya berpusat di kota pelabuhan Hitu. Jadi [[Kerajaan Tanah Hitu|Hitu]] merupakan daerah perlama masuknya Islam dan selanjulnya menjadi pusat penyebaran Islam di daerah sekilarnya, sekilar lahun 1500. Di Hitu dijumpai banyak pedagang-[[Jawa|pedagang Jawa]] yang kemudian menetap dan ber-mukim disana.{{Sfn|Zuhdi|Wulandari|1997|p=34}}{{Sfn|Suwondo|1977|p=59}}
 
==== Kristen protestan & Katolikkatolik ====
Sementara itu, [[Kekristenan]] berjumlah 46,26%, dan mayoritas [[Protestan]] dengan persentasi 39,39% dan selebihnya beragama [[Katolik]] yakni 6,87%.{{Sfn|BPS Provinsi Maluku|2019|p=|pp=226–227}} Pada mulanya, Katolik dibawa oleh Portugis pada abad ke-16 dengan tokoh penting [[Fransiskus Xaverius]] sebagai pelopor, lalu diteruskan oleh [[Yesuit]] dengan penganut besar di [[Pulau Ambon|Ambon]].{{Sfn|Aritonang|Steenbrink|2008|p=28}} Kemudian, setelah Belanda mengambil alih Maluku, Protestanisme mulai menyebar.{{Sfn|Aritonang|Steenbrink|2008|p=103}}