Maluku: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Update data, Merapihkan infobox dan isi Tag: Suntingan visualeditor-wikitext |
||
Baris 1:
{{tentang|provinsi|kepulauan yang mencakup provinsi tersebut|Kepulauan Maluku|kegunaan lain}}
{{Kotak info provinsi Indonesia
|
|
|
|image1= Jembatan Merah Putih Ambon Maluku (1).jpg
|image2= Trumpet shell, Ludlow Museum - DSCF2016.JPG
Baris 10:
|image5= Pantai Ngurbloat Pesona Indonesia 2023 jpg.jpg
|image6= Molana-islands-indonesia.jpg
}}
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|agama = {{ublist |item_style=white-space;
|52,69% [[Islam]]
| bahasa = [[bahasa Indonesia|Indonesia]] (resmi), [[bahasa Ambon|Melayu Ambon]] (bahasa daerah utama)▼
|{{Tree list}}
| IPM = {{increase}} 70,22 {{br}}{{fontcolor|green|tinggi}} {{small|(2022)}}<ref name="IPM">{{cite web|url=https://www.bps.go.id/indicator/26/494/1/-metode-baru-indeks-pembangunan-manusia-menurut-provinsi.html|title=Indeks Pembangunan Manusia Menurut Provinsi 2019-2021|website=www.bps.go.id|accessdate=26 November 2021|archive-date=2021-11-15|archive-url=https://web.archive.org/web/20211115073524/https://www.bps.go.id/indicator/26/494/1/-metode-baru-indeks-pembangunan-manusia-menurut-provinsi.html|dead-url=no}}</ref>▼
* 46,46% [[Kekristenan]]
| zona waktu = [[Waktu Indonesia Timur|WIT]]▼
** 39,60% [[Protestan]]
| utc = +09:00▼
** 6,86% [[Katolik]]
| kode pos = 971''xx''-976''xx''▼
{{Tree list/end}}
| kode area = {{collapsible list|▼
|0,45% Kepercayaan |0,38% [[Hindu]] |0,02% [[Agama Buddha|Buddha]]<ref name="DUKCAPIL"/>}}
▲|
▲|
0910 - Bandanaira|
0911 - Ambon|
Baris 54 ⟶ 60:
0918 - Saumlaki|
0931 - Saparua}}
|
|
|
|
|
|
|
|
|
}}
[[Berkas:Prov. Maluku.jpg|jmpl|Peta Administrasi Provinsi Maluku]]
'''Maluku''' adalah sebuah [[Provinsi di Indonesia|provinsi]] yang meliputi bagian selatan [[Kepulauan Maluku]], [[Indonesia]]. Provinsi ini berbatasan dengan [[Laut Seram]] di Utara, [[Samudra Hindia]] dan [[Laut Arafura]] di Selatan, [[Pulau Papua|Papua]] di Timur, dan [[Sulawesi]] di Barat.{{Sfn|Kembauw|Sahusilawane|Sinay|2017|p=134}} [[Daftar ibu kota provinsi di Indonesia|Ibu kota]] dan kota terbesarnya ialah kota [[Kota Ambon|Ambon]]. Provinsi Maluku berada di urutan ke-28 provinsi menurut jumlah penduduk di Indonesia,
Sebelum masa penjajahan, Maluku menjadi poros perdagangan rempah dunia dengan [[cengkih]] dan [[pala]] sebagai barang dagangan utama. Hal ini membuat Maluku dijuluki sebagai "Kepulauan Rempah" hingga hari ini. Rakyat Maluku berdagang dengan para pedagang dari berbagai daerah di [[Nusantara]] maupun mancanegara seperti pedagang-pedagang Tionghoa, Arab, dan Eropa. Kekayaan rempah ini pun menjadi daya tarik bangsa-bangsa Eropa yang pada akhirnya menguasai Maluku, dimulai oleh [[Imperium Portugal|Portugis]] dan terakhir [[Hindia Belanda|Belanda]].{{Sfn|Latuconsina|Leirissa|p=|Ohorella|1999|pp=8–9}}
Baris 299 ⟶ 305:
{{See also|Konflik sektarian Maluku}}
==== Islam ====▼
{{Bar box|bars=
{{bar percent|[[Islam]]|green|52.
{{bar percent|[[Protestan]]|dodgerblue|39.
{{bar percent|[[Katolik]]|purple|6.
{{bar percent|Kepercayaan|black|0.
{{bar percent|[[Hindu]]|orange|0.
{{bar percent|[[Buddha]]|yellow|0.
|float=right|left1=Agama|right1=%|title=Agama di Maluku pada
▲==== Islam ====
Masuknya agama Islam juga melalui para pedagang Islam yang datang dari [[Jawa Timur]]. Pusat Islam di Jawa Timur sesudah runtuhnya Mojopahit adalah Gresik. Dari [[Gresik]] inilah datang mubaliq-mubaliq Islam ·bersama para pedagang ke pulau [[Kota Ambon|Ambon]], dan mereka semuanya berpusat di kota pelabuhan Hitu. Jadi [[Kerajaan Tanah Hitu|Hitu]] merupakan daerah pertama masuknya Islam dan selanjulnya menjadi pusat penyebaran Islam di daerah sekitarnya, sekitar tahun 1500. Di Hitu dijumpai banyak pedagang-[[Jawa|pedagang Jawa]] yang kemudian menetap dan ber-mukim disana.{{Sfn|Zuhdi|Wulandari|1997|p=34}}{{Sfn|Suwondo|1977|p=59}}
==== Kristen katolik & protestan ====
Katolik dibawa oleh Portugis pada abad ke-16 dengan tokoh penting [[Fransiskus Xaverius]] sebagai pelopor, lalu diteruskan oleh [[Yesuit]] dengan penganut besar di [[Pulau Ambon|Ambon]].{{Sfn|Aritonang|Steenbrink|2008|p=28}} Kemudian, setelah Belanda mengambil alih Maluku, Protestanisme mulai menyebar.{{Sfn|Aritonang|Steenbrink|2008|p=103}}
Gereja Protestan terbesar Maluku merupakan [[Gereja Protestan Maluku]] (GPM) yang melayani Maluku dan [[Maluku Utara]] serta merupakan hasil kemandirian dari [[Gereja Protestan di Indonesia]] (GPI). Keduanya didirikan di Ambon sebelum pada masa [[Sejarah Nusantara (1602–1800)|VOC]]-[[Sejarah Nusantara (1800–1942)|Belanda]] dan terpengaruh oleh para zending Belanda.{{Sfn|Van den End|Weitjens|p=77|2008}} Sementara itu, Maluku juga memiliki keuskupannya sendiri, yaitu [[Keuskupan Amboina]] yang merupakan [[keuskupan sufragan]] dari [[Keuskupan Agung Makassar]]. Kesukupan Amboina juga melayani [[Maluku Utara]] atau dengan kata lain melayani seluruh [[Kepulauan Maluku]].{{Sfn|Rahardi|2007|p=156}}
Baris 322 ⟶ 326:
==== Budha & konghucu ====
Buddha dan Konghucu tidak memiliki penganut di seluruh kabupaten dan kota Maluku. Buddha memiliki penganut terbanyak di [[Kabupaten Seram Bagian Timur|Seram Bagian Timur]], [[Kabupaten Maluku Tengah|Maluku Tengah]], dan Buru, sedangkan tercatat tidak memiliki penganut di [[Kabupaten Seram Bagian Barat|Seram Bagian Barat]], [[Kabupaten Maluku Barat Daya|Maluku Barat Daya]], Buru Selatan, dan [[Kota Tual|Tual]]. Sebagai agama terkecil, penganut Konghucu hanya terdapat di daerah-daerah seperti [[Kabupaten Kepulauan Tanimbar|Kepulauan Tanimbar]], Maluku Tenggara, Maluku Tengah, Buru, dan [[Kabupaten Kepulauan Aru|Kepulauan Aru]].{{Sfn|BPS Provinsi Maluku|2019|p=|pp=226–227}}<ref name="AGAMA">{{cite web|url=https://maluku.kemenag.go.id/halaman/pemeluk-agama|title=Persentase Pemeluk Agama Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Maluku 2019|website=www.maluku.kemenag.go.id|accessdate=24 September 2020|archive-date=2020-09-28|archive-url=https://web.archive.org/web/20200928185735/https://maluku.kemenag.go.id/halaman/pemeluk-agama|dead-url=yes}}</ref>
==== Pertikaian Agama 1999 ====
Baris 351 ⟶ 355:
== Seni dan Budaya ==
=== Musik ===
Alat musik yang terkenal adalah Tifa (sejenis gendang) dan Totobuang. Masing-masing alat musik dari Tifa Totobuang memiliki fungsi yang bereda-beda dan saling mendukung satu sama lain hingga melahirkan warna musik yang sangat khas. Namun musik ini didominasi oleh alat musik Tifa. Terdiri dari Tifa yaitu, Tifa Jekir, Tifa Dasar, Tifa Potong, Tifa Jekir Potong dan Tifa Bas, ditambah sebuah Gong berukuran besar dan Toto Buang yang merupakan serangkaian gong-gong kecil yang di taruh pada sebuah meja dengan beberapa lubang sebagai penyanggah. Adapula alat musik tiup yaitu Kulit Bia (Kulit Kerang).{{cn}}
Dalam kebudayaan Maluku, terdapat pula alat musik petik yaitu Ukulele dan Hawaiian seperti halnya terdapat dalam kebudayaan Hawaii di Amerika Serikat. Hal ini dapat dilihat ketika musik-musik Maluku dari dulu hingga sekarang masih memiliki ciri khas di mana terdapat penggunaan alat musik Hawaiian baik pada lagu-lagu pop maupun dalam mengiringi tarian tradisional seperti Katreji.
Musik lainnya ialah Sawat. Sawat adalah perpaduan dari budaya Maluku dan budaya Timur Tengah. Pada beberapa abad silam, bangsa Arab datang untuk menyebarkan agama Islam di Maluku, kemudian terjadilah campuran budaya termasuk dalam hal musik. Terbukti pada beberapa alat musik Sawat, seperti rebana dan seruling yang mencirikan alat musik gurun pasir.
=== Tarian ===
Tari yang terkenal dari negeri Maluku adalah [[tari Cakalele]] yang menggambarkan keperkasaan orang Maluku. Tari ini biasanya diperagakan oleh para pria dewasa sambil memegang Parang dan Salawaku (Perisai). Tarian lain seperti Saureka-Reka yang menggunakan pelepah pohon sagu. Tarian yang dilakukan oleh enam orang gadis ini sangat membutuhkan ketepatan dan kecepatan sambil diiringi irama musik.{{cn}}
Tarian yang merupakan penggambaran pergaulan anak muda adalah Katreji. Tari Katreji dimainkan secara berpasangan antara wanita dan pria dengan gerakan bervariasi yang enerjik dan menarik. Tari ini hampir sama dengan tari-tarian Eropa pada umumnya karena Katreji juga merupakan suatu akulturasi dari budaya Eropa (Portugis dan Belanda) dengan budaya Maluku. Hal ini lebih tampak pada setiap aba-aba dalam perubahan pola lantai dan gerak yang masih menggunakan bahasa Portugis dan Belanda sebagai suatu proses biligualisme. Tarian ini diiringi alat musik biola, suling bambu, ukulele, karakas, guitar, tifa, dan bas gitar dengan pola rithm musik barat (Eropa) yang lebih menonjol. Tarian ini masih tetap hidup dan digemari oleh masyarakat Maluku sampai sekarang.
Selain Katreji, pengaruh [[Eropa]] yang terkenal adalah Polonaise yang biasanya dilakukan orang Maluku pada saat kawinan oleh setiap anggota pesta tersebut dengan berpasangan, membentuk formasi lingkaran serta melakukan gerakan-gerakan ringan yang dapat diikuti setiap orang baik tua maupun muda. Tarian bambu gila, tarian khusus yang bersifat magis, berasal dari Desa Suli. Keunikan tarian ini adalah para penari seakan-akan dibebani oleh bambu yang dapat bergerak tidak terkendali dan tarian ini bisa diikuti oleh siapa saja.{{cn}}
== Lihat pula ==
Baris 387 ⟶ 382:
=== Referensi ===
{{reflist|
=== Daftar pustaka ===
|