Mani (nabi): Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 133:
{{main|Maniisme|l1=Agama Mani}}
[[File:Mani's Community Established (Detail 1).jpg|thumb|270px|Detail lukisan ''Kelahiran Jemaat Mani'', menampilkan tujuh tokoh awam membawa persembahan ke dalam rumah ibadat berisi arca Mani yang dikawal tiga orang pilihan.]]
Ajaran Mani
Pada pertengahan usia dua puluhan, Mani tiba pada kesimpulan bahwa keselamatan dapat diperoleh melalui didikan, penyangkalan diri, puasa, dan berpantang sanggama. Menurut cendekiawan Iran abad ke-10, [[Al-Biruni|Albiruni]], Mani mendaku diri sebagai ''[[Parakletos|Paraklitus]]'' yang dijanjikan di dalam [[Perjanjian Baru]], sekaligus sebagai [[Penutup Para Nabi]].<ref>[[Al-Biruni|al-Biruni, Muhammad ibn Ahmad]]; [[Eduard Sachau]] (penyunting); ''[[The Remaining Signs of Past Centuries|The Chronology of Ancient Nations]]''; [https://archive.org/stream/chronologyofanci00biru#page/190/mode/1up hlm. 190]; W. H. Allen & Co.; London: 1879</ref> Meskipun demikian, menurut Lodewijk J. R. Ort, istilah ''Penutup Para Nabi'' "sangat mungkin dipetik Albiruni dari Quran dengan maksud untuk menjelaskan pendakuan diri maupun pernyataan-pernyataan agamawi yang dikemukakan Mani".<ref>{{Cite book|title=Mani: a religio-historical description of his personality. By L. J. R. Ort. Leiden, E. J. Brill, 1967|pages=123–124}}</ref> Oleh karena itu Lodewijk J. R. Ort menyimpulkan bahwa tidak ada penandasan definitif di dalam kitab-kitab suci agama Mani tentang sifat khatam dari kemunculan Mani.''<ref>{{Cite book|title=Ibid Mani: A Religio-historical Description of His Personality|last=L. J. R. Ort|year=1967|pages=124|quote=Sayangnya karya tulis tersebut terputus sesudah kedatangan Mani disebutkan [...] tidak dapat dikatakan bahwa bagian ini memuat penandasan tentang sifat khatam dari kemunculan Mani}}</ref>
|