Margrethe II dari Denmark

mantan Ratu Denmark

Margrethe Alexandrine Þórhildur Ingrid (lahir 16 April 1940) adalah Ratu Denmark yang berkuasa sejak 14 Januari 1972. Sebagai kepala monarki Denmark, Margrethe secara hukum juga merupakan pemimpin tertinggi Gereja Denmark dan panglima tertinggi kerajaan. Motto resmi Ratu Margrethe II adalah "pertolongan Tuhan dan cinta rakyat adalah kekuatan Denmark". Peluangnya untuk duduk di takhta mulai terbuka saat ayahnya mengubah hukum pewarisan takhta Denmark lama yang hanya memperkenankan laki-laki duduk di takhta. Dia menjadi wanita pertama yang menjadi Ratu Denmark setelah Ratu Margrete I yang berkuasa pada tahun 1375–1412.

Margrethe II
Ratu Margrethe II pada Mei 2012
Ratu Denmark
Berkuasa14 Januari 1972 – sekarang
52 tahun, 122 hari
PendahuluFrederik IX
PewarisFrederik, Putra Mahkota Denmark
Perdana Menteri
Informasi pribadi
WangsaGlücksburg
Nama lengkap
Margrethe Alexandrine Þórhildur Ingrid
AyahFrederik IX, Raja Denmark
IbuIngrid Bernadotte
PasanganHenrik de Laborde de Monpezat
Anak
AgamaGereja Lutheran Denmark

Secara pribadi, Margrethe adalah pelukis ulung dan menerbitkan ilustrasinya dengan nama Ingahild Grathmer. Kemampuan lain yang dimiliki sang ratu adalah mendesain pakaian. Di sisi lain, Ratu Margrethe II termasuk perokok berat.

Latar belakang

Margrethe lahir pada 16 April 1940 di Istana Amalienborg, Kopenhagen, pada masa kekuasaan kakeknya, Raja Christian X. Ayahnya adalah Frederik yang saat itu merupakan Putra Mahkota Denmark. Ibunya adalah Ingrid Bernadotte, putri dari Gustaf VI Adolf, Raja Swedia yang berkuasa pada tahun 1950 sampai mangkatnya pada 1973. Margrethe lahir sepekan setelah penyerangan Nazi terhadap Denmark pada 9 April 1940.[1]

Margrethe termasuk anggota dari Wangsa Glücksburg, sebuah dinasti yang berasal dari Jerman Utara. Anggota keluarga ini juga melahirkan raja-raja yang berkuasa di Yunani dari 1863 sampai 1973. Pangeran Philip yang merupakan suami Elizabeth II, Ratu Britania Raya, beserta anak-anaknya yang merupakan para pewaris takhta Britania urutan terdepan juga termasuk anggota Wangsa Glücksburg dari jalur ayah.

Margrethe dibaptis pada tanggal 14 Mei di Gereja Holmen, Kopenhagen.[1] Nama pertamanya, Margrethe, diambil dari nama nenek dari pihak ibu, Putri Margaret dari Connaught. Nama tengahnya, Alexandrine, diambil dari nama neneknya dari pihak ayah. Sedangkan nama terakhirnya, Ingrid, diambil dari nama ibunya. Dikarenakan kakeknya juga merupakan penguasa Islandia, ia langsung diberikan nama tengah Islandia, Þórhildur (dieja dengan huruf khas Islandia, yang disederhanakan sebagai "th").[2]

Pewaris

Raja Christian X mangkat pada 20 April 1947, menjadikan ayah Margrethe dinobatkan sebagai Frederik IX, Raja Denmark yang baru. Pada masanya, aturan mengenai pewarisan takhta dalam Wangsa Glücksburg masih mengharuskan lelaki sebagai pewaris. Menurut hukum lama, takhta akan diwariskan kepada adik Frederik, Pangeran Knud, jika sang raja mangkat tanpa meninggalkan seorang putra.

 
Putri Margrethe, 1966.

Proses perubahan hukum mulai dilakukan tak lama setelah Frederik naik takhta, juga setelah terlihat jelas bahwa Permaisuri Ingrid sudah tidak dapat lagi melahirkan. Pada akhirnya hukum baru disahkan parlemen pada 27 Maret 1953. Dalam hukum pewarisan takhta yang baru, anak perempuan raja dapat mewarisi takhta bila sang raja mangkat tanpa meninggalkan seorang putra. Namun jika raja kemudian sempat memiliki seorang putra, maka status anak perempuan raja sebagai ahli waris tersebut akan dialihkan ke saudara lelakinya. Dengan ini, sebagai anak tertua Raja Frederik IX, Margrethe ditetapkan sebagai pewaris sementara.[1]

Margrethe dikukuhkan pada 1 April 1955 di Istana Fredensborg. Pada ulang tahunnya yang ke-18, 16 April 1958, ia mendapatkan kursi di Dewan Negara Denmark, dan sejak saat itu Putri Margrethe memimpin rapat-rapat Dewan apabila Raja berhalangan. Ia belajar ilmu politik di Universitas Aarhus antara 1961-1962, di Sorbonne pada 1963, dan di Sekolah Ekonomi London pada 1965.[3]

Pada 10 Juni 1967, Putri Margrethe dari Denmark menikah dengan seorang diplomat Prancis, Henri de Laborde de Monpezat (sekarang Henrik, Suami Ratu Denmark) di Gereja Angkatan Laut. Henri menerima gelar “Paduka Pangeran Henrik dari Denmark” karena posisi barunya sebagai pasangan pewaris takhta Denmark.[1] Mereka mendapatkan dua orang anak, yaitu Frederik yang lahir pada 26 Mei 1968 dan Joachim yang lahir pada 7 Juni 1969.[1]

Raja Frederik IX mangkat pada 1972. Dikarenakan sang raja pada akhirnya tidak memiliki anak laki-laki sampai akhir hayatnya, Margrethe naik takhta menjadi Ratu Denmark. Dia adalah wanita pertama yang menjadi penguasa resmi Denmark setelah Ratu Margrete I.

Masa kekuasaan

Kenaikan takhta

Margrethe diumumkan sebagai Ratu Denmark di balkon Istana Christiansborg pada 15 Januari 1972 oleh Perdana Menteri Jens Otto Krag. Setelah naik takhta, Margrethe menanggalkan semua gelar tradisional yang disandang para raja terdahulu (seperti Raja Wend, Raja Goth, dan lainnya) dan hanya menggunakan gelar yang terkait dengan Denmark. Gelar resminya adalah "Atas berkat Tuhan, Ratu Denmark" (bahasa Denmark: Margrethe den Anden, af Guds Nåde Danmarks Dronning). Motto dari Ratu Margrethe II adalah "pertolongan Tuhan dan cinta rakyat adalah kekuatan Denmark".[4]

Saat pertama kali menyapa rakyat, Ratu Margrethe II berkata,

"Ayahku tercinta, raja kita, telah meninggal. Tugas yang ayahku emban hampir selama 25 tahun kini berada di pundakku. Aku berdoa kepada Tuhan agar memberiku pertolongan dan kekuatan untuk membawa warisan berat ini. Semoga kepercayaan yang diberikan kepada ayahku juga diberikan kepadaku."[5]

Peranan politik

 
Ratu Margrethe II

Kerajaan Denmark adalah Kerajaan Konstitusional, yang berarti bahwa Raja atau Ratu tidak dapat melaksanakan tindakan politik secara independen. Meskipun Ratu menandatangani semua rencana undang-undang sebelum disahkan menjadi hukum, hal ini hanya berlaku bila semua RUU itu ditandatangani dan disetujui oleh seorang Menteri Kabinet. Sebagai Kepala Negara, Ratu berpartisipasi dalam pembentukan pemerintahan yang baru.

Setelah konsultasi dengan perwakilan dari partai-partai politik, pemimpin partai yang memegang jumlah kursi terbanyak di Parlemen Denmark diundang untuk membentuk pemerintahan yang baru. Setelah terbentuk, Raja atau Ratu secara resmi mengangkatnya. Selain itu, Sang Ratu adalah Kepala Pemerintahan yang sebenarnya dan oleh karenanya mengepalai Dewan Negara, di mana rancangan undang-undang yang telah disetujui oleh Parlemen ditandatangani hingga sah menjadi Undang-undang.

Perdana Menteri Denmark dan Menteri Luar Negeri Denmark melapor secara teratur kepada Sang Ratu untuk memberitahukan dan menyarankan perkembangan-perkembangan politik terbaru. Yang Mulia menerima kunjungan-kunjungan resmi oleh kepala-kepala negara asing dan melakukan kunjungan resmi kenegaraan ke luar negeri. Ratu menerima setiap duta besar negara asing yang diwakili di Denmark dan secara resmi juga mengangkat dan memberhentikan pegawai negeri.

Tugas utama ratu adalah mewakili Kerajaan di luar negeri dan menjadi tokoh pemersatu di dalam negeri. Ratu menjalankan tugas tersebut dengan menerima undangan untuk membuka pameran, menghadiri hari-hari peringatan, meresmikan jembatan, dan sebagainya. Sebagai pejabat publik yang tidak terpilih, Ratu tidak mengambil bagian dalam partai politik dan tidak mengungkapkan pendapat-pendapatnya dalam hal-hal politik. Selain peranannya di dalam negerinya sendiri, Ratu juga adalah Kolonel Kepala dari Resimen Kerajaan Putri Wales (Pasukan Ratu dan Pasukan Kerajaan), sebuah resimen infanteri dari Tentara Britania Raya.

Ratu Margrethe mempunyai reputasi sebagai salah satu monarki Eropa yang paling modern dan progresif. Ia secara terbuka menyediakan diri untuk wawancara televisi.

Ratu juga adalah seorang pelukis yang berhasil dan dipuji oleh para kritikus, dan sudah banyak mengadakan pameran lukisan selam ini. Seringkali dikatakan apabila Margrethe bukan seorang Ratu, dengan mudah ia dapat hidup dengan mencari nafkah sebagai seorang seniman profesional. Ilustrasinya digunakan untuk edisi The Lord of the Rings versi Denmark yang diterbitkan pada 1977 dan diterbitkan ulang pada 2002. Ia pun seorang penerjemah yang handal dan konon ikut serta dalam penerjemahan buku tersebut. Ia pun merancang sebagian dari pakaian-pakaiannya sendiri.

Rujukan

  1. ^ a b c d e "Baginda Ratu Margrethe II". Kongehuset.dk. Diakses tanggal 2014-12-11. 
  2. ^ "Navnet til den ny prinsesse..." nfi.ku.dk. Nordisk Forskningsinstitut, University of Copenhagen. Mei 18, 2012. Diakses tanggal Januari 23, 2017. 
  3. ^ "Princess Margrethe, who is fifteen and is heir presumptive to the Danish throne, is to study for a year in England at North Foreland Lodge, a girls' boarding school near Basingstoke, in Hampshire...". The Illustrated London News. 227 (2). 1955. hlm. 552. 
  4. ^ "Biografi Margrethe dan Henrik". Royalinsight.net. 16 April 1940. Diarsipkan dari versi asli tanggal 30 Oktober 2011. Diakses tanggal 3 Februari 2012. 
  5. ^ "40 tahun Ratu Margrethe II di takhta". Radical Royalist. 13 Januari 2012. Diakses tanggal 2014-12-11. 

Pranala luar

Margrethe II
Lahir: 16 April 1940
Gelar
Didahului oleh:
Frederik IX
Ratu Denmark
14 Januari 1972 – sekarang
Petahana
pewaris:
Frederik