Maria

Tokoh dalam Alkitab

Maria (Aram-Yahudi: מרים Maryām "pahit"; bahasa Yunani Septuaginta: Μαριαμ Mariam, Μαρια Maria; Arab: مريم Maryam) adalah Ibu (Nabi Isa) menurut Al-Qur'an[1] dan Ibu Yesus Kristus menurut Alkitab Perjanjian Baru. Maria merupakan tunangan yang kemudian menjadi istri Santo Yusuf menurut Agama Kristen.[2]


Maria

ibu Yesus
Perawan yang Berdoa, oleh Sassoferrato, c. 1650
Kekristenan Barat:
Bunda Allah, Ratu Surga, Bunda Gereja
Kekristenan Timur:
Theotokos
Islam:
Sayyidatna
Dihormati diKekristenan, Islam
Tempat ziarahBasilika Santa Maria Maggiore
PestaLihat perayaan Maria

Menurut sumber-sumber nonkanonik, orang tua Maria adalah Santo Yoakhim dan Santa Anna (Hana). Sebuah catatan dalam Talmud mengatakan bahwa nama ayahnya adalah "Heli" atau "Eli" yang disebutkan dalam Kitab Lukas.[3] Menurut Al-Qur'an, ayah Maryam adalah Imran, yang namanya diabadikan dalam Surah Ali Imran (artinya Keluarga Imran).

Penganut Agama Kristen percaya bahwa Maria, yang saat itu seorang Perawan, mengetahui dari Malaikat Gabriel, Yakni utusan Allah, bahwa ia akan mengandung Sang Juruselamat Yaitu Yesus Kristus, anak dari Allah yang hidup, melalui mukjizat dari Roh Kudus lahir ke Dunia Ini untuk menebus dosa manusia.

Maria banyak diagungkan di kalangan orang Kristen, khususnya di lingkungan Gereja Katolik Roma dan Gereja Ortodoks. Pesta kelahiran Maria dirayakan di kalangan Gereja Ortodoks, Gereja Katolik Roma, dan Gereja Anglikan pada 8 September.

Gelar

Gelar-gelar Maria yang paling lazim adalah Santa Maria.

Gereja Ortodoks dan Gereja Katolik, Menyebut Maria Sebagai "Bunda Allah" (Theotokos). Gelar bagi Maria ini diakui dalam Konsili Ekumenis III di Kota Efesus pada Tahun 431 Masehi. Makna Teologis yang terkandung dalam gelar ini adalah bahwa putra Maria Yaitu Yesus Kristus, adalah sepenuhnya Allah dan sepenuhnya manusia, dan bahwa dua sifat Yesus (Illahi dan insani) dipersatukan dalam satu Pribadi tunggal.

Terdapat pula gelar Maria sebagai Bunda Berbelas Kasih (Mater Misericordiae).

Sejarah

Kisah hidup

 
Malaikat Agung Gabriel mewartakan khabar kepada Maria. Lukisan karya El Greco (1575).

Maria merupakan kerabat dari Elizabet, istri dari Imam Zakaria.[4]

Maria bertempat tinggal di Kota Nazareth, Galilea. Orang tua Maria Yakni, Santo Yoakhim dan Santa Anna telah mempertunangkan Maria dengan Santo Yusuf dari Keluarga Daud.[5] Malaikat Gabriel mewartakan kepadanya bahwa dia akan menjadi ibu dari Mesias yang dijanjikan Allah dengan cara mengandungnya melalui mukjizat dari Roh Kudus.[6] Ketika Santo Yusuf diberitahukan Oleh Malaikat Gabriel mengenai kehamilan Maria dalam sebuah mimpi, dia terkejut; namun malaikat itu berpesan agar Santo Yusuf tidak gentar dan mengambil Maria sebagai isterinya. Santo Yusuf pun mematuhinya dengan secara resmi melengkapi ritus pernikahan itu.[7]

Karena Malaikat Agung Gabriel telah memberitahukan Kepada Maria bahwa Elizabet, yang sebelumnya mandul, kini secara ajaib telah mengandung, Maria lalu segera mengunjungi kerabatnya itu yang tinggal Kota Yuttah, Yudea. [8] Octavius Agustus, Yang merupakan Seorang Kaisar dari Kekaisaran Romawi, mengeluarkan Sebuah Perintah, yg Berisi bahwa Seluruh rakyat Kekaisaran Romawi harus Pulang ke Kampung halaman nya masing-masing untuk mengikuti Sensus.[9] Untuk mengikuti sensus, Maria dan Santo Yusuf harus Pulang ke Kampung halamannya Yakni Kota Nazareth, Ketika mereka berada di Kota Betlehem, Maria Sudah hampir Waktunya Bersalin, Mereka pun akhirnya mencari cari tempat penginapan, Tetapi, Karena tidak ada lagi tempat Penginapan, Mereka pun Pergi ke sebuah Kandang Domba.[10] Disitulah Maria melahirkan Seorang anak Sulung yang Bernama "Yesus Kristus".

Kematian

Menurut Tradisi Gereja Katolik dan Gereja Ortodoks

Menurut tradisi Gereja Katolik dan Gereja Ortodoks. 15 Tahun Setelah Yesus Kristus naik ke Surga, Maria meninggal dunia. Kematian Maria disaksikan para Rasul rasul Yesus. Selanjutnya, Ketika para Rasul rasul Yesus membuka makamnya, ternyata kosong, sehingga mereka menyimpulkan bahwa Dia telah diangkat secara Jasmani dan Rohani ke Surga.

Maria dalam Islam

 
Lukisan dari Kerajaan Persia yang menggambarkan Siti Maryam dan Nabi Isa عليه السلام

Dalam Agama Islam, Maria disebut sebagai Siti Maryam (bahasa Arab: مريم), Ibu dari Nabi Isa (bahasa Arab: عيسى بن مريم dibaca Isa bin Maryam, artinya "Isa putra Maryam"). Siti Maryam adalah salah satu wanita dari empat wanita yang dianggap paling Agung dan Mulia yang pernah hidup di Dunia Ini menurut Agama Islam, di samping Asiah istri Firaun, Khadijah istri Nabi Muhammad ﷺ, dan Fatimah putri Nabi Muhammad ﷺ. Beliau sering disebut dengan gelar kehormatan Sayyidatuna, yang berarti "Wanita kami" dalam bahasa Arab; gelar ini sejajar dengan Sayyiduna ("tuan kami") yang sering digunakan untuk menyebutkan para Nabi.[11] Siti Maryam adalah satu-satunya wanita yang disebut dalam Al-Qur'an, beliau disebut sebanyak tujuh puluh kali dalam Al-Qur'an dan secara eksplisit dijelaskan bahwa dirinya sebagai wanita yang mulia dan ditinggikan derajatnya oleh Tuhan.[12] Dalam Al-Qur'an, terdapat sebuah Surat (bab) yang berjudul "Maryam" (bahasa Arab: سورة مريم ; dibaca "Surah Maryam") yang mengisahkan tentang Maryam, bab ini merupakan satu-satunya bab dalam Al-Qur'an yang dinamai berdasarkan seorang wanita. Surah Maryam dalam Qur'an mengisahkan tentang Maryam (Maryam) dan Isa (عليه السلام).[13]

Dalam Al-Qur'an, tepatnya di Surah Ali Imran, Allah pernah bersabda:

Dan (ingatlah) ketika Malaikat (Jibril) berkata: "Hai Maryam, sesungguhnya Allah telah memilih kamu, mensucikan kamu dan melebihkan kamu atas segala wanita di dunia (yang semasa dengan kamu).

Al-Qur'an, Surah Ali Imran bab 3, ayat 42

Maria dalam agama-agama non-Abrahamik

Berkas:Wo Ye.jpg
Lukisan karya Lima & Wo Ye tentang Maria dan bayi Yesus.

Beberapa Penganut Agama Buddha pernah menghubung-hubungkan Maria dengan Kwan-Yin, Bodhisattva Welas-Asih yang dihormati oleh berbagai sekte Buddha di Tiongkok.

Maria dan William Shakespeare

Pada abad ke-16 Masehi di Kerajaan Inggris, penghormatan terhadap Maria menjadi sebuah kontroversi umum Karena menyangkut makna Ayat-ayat Alkitab, dan Citra-citra Religi dalam Kehidupan Umat Kristen. Beberapa tokoh terkemuka di Kerajaan Inggris pada abad ke-16 Masehi, Pernah menganggap Ziarah ke tempat-tempat yang didirikan untuk menghormati Maria serta berdoa Rosario Bersifat "Takhayul" , dan termasuk "Penyembahan berhala". Sejak tahun 1535 sampai 1538, di bawah Perintah Raja Henry VIII, seluruh tempat-tempat Ziarah di Kerajaan Inggris dihancurkan, Karena para Kaum reformer Kristen Protestan percaya bahwa tempat-tempat tersebut berpengaruh buruk terhadap kehidupan rohani masyarakat. Banyak dari tempat-tempat Ziarah tersebut adalah tempat-tempat yang didirikan untuk menghormati Maria, di antaranya adalah tempat Ziarah Our Lady of Walsingham.

Pada saat yang sama, Nama "Maria" atau "Mary" dalam Bahasa Inggris Semakin populer sebagai nama yang diberikan untuk bayi-bayi perempuan di Kerajaan Inggris pada abad ke-16 Masehi. Sekitar tahun 1600, jumlah bayi perempuan yang diberi nama Mary meningkat 19% dari 1% menjadi 20%.

William Shakespeare memiliki Kontribusi yang kuat terhadap Isu isu "Politik" yang menyangkut Nama "Maria" dalam kehidupan Umat Kristen. Salah satu Karya William Shakespeare yang menuai Kontroversi adalah Drama Romeo and Juliet, Tepatnya Bagian Pertama, Babak ke-5, berisi sebuah dialog, yang disusun secara formal dalam bentuk sebuah soneta, yang menggunakan "Peziarahan" ke tempat yg khusus didedikasikan Kepada Maria untuk mengungkapkan usaha Romeo untuk merayu Juliet.

Penggambaran

Maria telah digambarkan dalam beberapa film:

Lihat pula

Catatan

Referensi

  1. ^ Al-Qur'an, Surat Ali Imran; ayat 45 https://quran.com/3/45
  2. ^ Matius 1:18-20, Lukas 1:35
  3. ^ Talmud Yerushalmi, Hag. chap.2, 11a; text bahasa Ibrani di http://www.mechon-mamre.org/b/r/r2b.htm, adalah sebagai berikut: למרים ברת עלי "Maria binti Eli"
  4. ^ Lukas 1:5, 1:36
  5. ^ Lukas 1:26
  6. ^ Lukas 1:35
  7. ^ Matius 1:18-25
  8. ^ Lukas 1:56-57
  9. ^ Lukas 2:1
  10. ^ Lukas 2:6-7
  11. ^ Glassé, Cyril (2008). "Mary". The New Encyclopedia of Islam (edisi ke-3rd). Plymouth, United Kingdom: Rowman & Littlefield Publishers, Inc. hlm. 340–341. ISBN 9780742562967. Diakses tanggal 2 June 2016. 
  12. ^ J.-M. Abd-el-Jalil, Marie et l'Islam, Paris 1950
  13. ^ Surah Maryam dalam Al-Qur'an

Bacaan lanjutan

Pranala luar