Mariam-uz-Zamani: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: halaman dengan galat kutipan VisualEditor
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: halaman dengan galat kutipan VisualEditor
Baris 139:
 
Seluruh istana Mughal, serta kota Surat, berada dalam keributan, dan kegemparan serta protes di istana Mughal belum pernah terjadi sebelumnya. Menurut Findly, "Insiden Rahimi adalah satu-satunya tindakan pembajakan terhadap India, yang tercatat menimbulkan tanggapan keras dan intens dari pemerintah Mughal."<ref>{{Cite journal|last=Findly|first=Ellison B.|date=1988|title=The Capture of Maryam-uz-Zamānī's Ship: Mughal Women and European Traders|url=https://www.jstor.org/stable/603650|journal=Journal of the American Oriental Society|volume=108|issue=2|pages=227–238|doi=10.2307/603650|issn=0003-0279}}</ref> Ini adalah situasi yang tidak biasa, menunjukkan pergolakan budaya besar dan perubahan tektonik yang membentuk kerajaan Mughal: ini adalah kapal Muslim milik Ratu Hindu, membawa jamaah haji di perairan Kristen yang dipatroli oleh armada Portugis.<ref>{{Cite book|last=Mukhoty|first=Ira|date=2018|url=https://books.google.co.id/books?id=XjaYuQEACAAJ&redir_esc=y|title=Daughters of the Sun: Empresses, Queens and Begums of the Mughal Empire|publisher=Aleph|isbn=978-93-86021-12-0|language=en}}</ref>
 
Mariam-uz-Zamani tetap melanjutkan perjalanan dengan kapal-kapal komersial dan ziarahnya meski telah kehilangan kapal ziarah terbesarnya, Rahimi. Dia memimpin armada kapal-kapal.<ref>{{Cite journal|last=Chatterjee|first=Prasun|date=2012|title=Gender and Travel Writing in India, c. 1650-1700|url=https://www.jstor.org/stable/41633802|journal=Social Scientist|volume=40|issue=3/4|pages=59–80|issn=0970-0293}}</ref>
 
Mariam Zamani kemudian memerintahkan pembangunan kapal yang lebih besar lagi dengan 62 senjata dan penempatan untuk lebih dari 400 orang penembak, bernama '[[:en:Ganj-i-Sawai|Ganj-i-Sawai]]', dan pada masanya merupakan kapal paling menakutkan di lautan, dan tujuannya adalah untuk berdagang dan mengantar jamaah haji ke Mekah, dan dalam perjalanan pulang menukarkan semua barang dijual menjadi emas dan perak serta membawa pulang jamaah haji.