Mas Tirtodarmo Haryono: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
k membetulkan ejaan |
||
(32 revisi perantara oleh 28 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Infobox Officeholder
| image = MT Haryono.jpg
| caption =
| birth_date = 20 Januari 1924
| birth_place = [[Surabaya]], [[
| birth_name = Mas Tirtodarmo Harjono
| death_date = 1 Oktober 1965 (umur 41)
| death_place = [[Lubang Buaya]], [[Jakarta]], [[Indonesia]]
| criminal_charge =
| criminal_penalty =
| death_cause = Gugur pada
| parents =
| occupation = [[Tentara]]
| rank
| serviceyears
| allegiance = {{flag|Indonesia}}
| branch = [[Berkas:
| servicenumber = 14796
| awards = [[Berkas:Star.svg|10px]] [[Pahlawan Revolusi]] - [[Anumerta|KPLB Anumerta]]
| footnotes = <small>Pangkat terakhirnya adalah [[Mayor Jenderal]] [[TNI]], tetapi karena gugur dalam tugas, maka diberikan Kenaikan Pangkat Luar Biasa (KPLB) menjadi [[Letnan Jenderal|Letjen.]] [[TNI]] ([[Anumerta]]).</small>
}}
[[Letnan Jenderal]] [[TNI]] ([[Anumerta]]) '''Mas Tirtodarmo Haryono''' ([[Hanacaraka]]: {{jav|ꦩꦱ꧀ꦠꦶꦂꦠꦣꦂꦩꦲꦂꦪꦤ}}) ({{lahirmati|[[Kota Surabaya|Surabaya]], [[Jawa Timur]]|20|1|1924|[[Lubang Buaya]], [[Jakarta]]|1|10|1965}}) adalah salah satu [[pahlawan revolusi]] [[Indonesia]] yang terbunuh pada
Jenderal bintang tiga kelahiran Surabaya, 20 Januari 1924, ini sebelumnya memperoleh pendidikan di ELS (setingkat Sekolah Dasar) kemudian diteruskan ke HBS (setingkat Sekolah Menengah Umum). Setamat dari HBS, ia sempat masuk
Ketika [[Proklamasi Kemerdekaan Indonesia|kemerdekaan RI diproklamirkan]], ia yang sedang berada di Jakarta segera bergabung dengan pemuda lain untuk berjuang mempertahankan kemerdekaan. Perjuangan itu sekaligus dilanjutkannya dengan masuk [[Tentara Keamanan Rakyat]] (TKR). Awal pengangkatannya, ia memperoleh pangkat [[Mayor]].
Selama terjadinya perang mempertahankan kemerdekaan yakni antara tahun 1945 sampai tahun 1950, ia sering dipindahtugaskan. Pertama-tama ia ditempatkan di Kantor Penghubung, kemudian sebagai Sekretaris Delegasi RI dalam perundingan dengan [[Inggris]] dan [[Belanda]]. Suatu kali ia juga pernah ditempatkan sebagai Sekretaris Dewan Pertahanan Negara dan di lain waktu sebagai Wakil Tetap pada [[Kementerian Pertahanan]] Urusan Gencatan Senjata. Dan ketika diselenggarakan [[Konferensi Meja Bundar]] (KMB), ia merupakan Sekretaris Delegasi Militer Indonesia.
Baris 28 ⟶ 31:
== Masa Muda ==
Gresik adalah kota pelabuhan yang tua dan bandar yang ramai pada zaman kuno. Pernah Gresik menjadi pusat agama Islam yang termashur di Indonesia ketika Waliullah Sunan Giri bersemayam di situ. Sampai sekarang keturunan Sunan Giri memakai gelar Mas di muka namanya. Pada tahun 1924 yang menjadi asisten wedana ( sekarang disebut camat ) di Kalitengah, Gresik, ialah Mas Harsono Tirtodarmo. Pada bulan Januari tahun itu ia dinaikkan pangkatnya menjadi jaksa di Sidoarjo. Karena itu ia berangkat
pindah ke Sidoarjo meskipun isterinya ( Ibu Patimah ) sudah mengandung tua. Tetapi dalam perjalanan ke [[Kabupaten Sidoarjo|Sidoarjo]] itu ibu Patimah merasa akan melahirkan kandungannya. Perjalanan ke Sidoarjo tidak diteruskan dan mereka menuju ke rumah M.Harsono Tirtodarmo di Nieuw Holland Straat (sekarang Jalan Gatotan) di Surabaya. Di situ, pada tanggal 20 Januari 1924, ibu Patimah melahirkan puteranya yang ketiga yang diberi nama Haryono, lengkapnya M.T.Haryono.
M.T. Haryono dilahirkan sebagai putera seorang
Pada masa kecilnya M.T. Haryono hidup sebagai putera seorang jaksa di Sidoarjo. Ketika umur empat tahun ayahnya diangkat menjadi wedana di Kertosono dan mereka pindah ke kota itu. Di sinilah ia ketika umur enam tahun masuk sekolah di [[Hollandsch-Inlandsche School|HIS 6 (''Hollandsch-Inlandsche School'' = Sekolah Dasar)]] ia suka berteman dan bermain-main dengan anak-anak lainnya dan selalu menjadi pemimpin mereka. Karena wataknya yang keras ia sebagai pemimpin dijuluki "Si Kepala Macan". Tetapi walaupun demikian ia pada hakikatnya seorang pendiam dan bertindak hati-hati dalam segala hal. Ia belajar di HIS sampai kelas tiga dan kemudian, atas tanggungan seorang Belanda guru [[Europeesche Lagere School|ELS (''Europeesche Lagere School'': Sekolah Dasar Belanda)]] dan teman ayahnya, ia pindah ke
kelas empat ELS di kota itu sampai tamat pada tahun 1937.
Tamat dari ELS, M.T. Haryono meneruskan sekolahnya di [[Hoogere Burgerschool te Bandoeng|HBS (Hogere Burgerschool
Sebagai pemuda pelajar ia suka berolahraga. Ia suka [[atletik]], [[tenis]] dan [[Bisbol|baseball]]. Hanya dalam masa libur ia pulang ke orang tuanya yang sejak tahun 1939 telah dipindahkan menjadi wedana di [[Gorang-Gareng, Nguntoronadi, Magetan|Gorang-Gareng, Mangetan]], Madiun. M.T. Haryono menyelesaikan studinya di HBS tepat dalam waktu lima tahun. Ia tamat dari HBS pada tahun l942 ketika Jepang masuk merebut dan menduduki Indonesia (Maret l942).
Ketika GHS ([[Geneeskundige
== Hidup Kekeluargaan ==
Mayor M.T. Haryono yang selama perjuangan bersenjata tidak sempat memikirkan tentang hal perkawinan, sekarang ingin membentuk hidup kekeluargaan yang diidam-idamkan. Ia telah menjatuhkan pilihannya kepada Mariatni, seorang puteri Mr. Besar Martokusumo yang berdomisili di Jakarta dan seorang tokoh yang tidak asing bagi Pemerintah Indonesia. Pertunangannya akan dirayakan pada tanggal 2 Juli 1950.
Pada waktu itu Pemerintah
Wataknya yang sederhana dan berhati-hati ditambah dengan jalan pikiranya yang praktis tidak membiarkan keluarganya hanyut dalam arus kemewahan yang waktu itu melanda kehidupan orang yang ingin disebutnya “kelas atas". Keluarganya tetap hidup sederhana, baik ketika di luar negeri maupun ketika mereka telah kembali ( 1954 ) di Indonesia. Rumahnya di Jalan Prambanan no. 8 Jakarta tidak mencerminkan rumah seorang "kelas atas" maupun seorang yang bermandikan kemewahan yang luar biasa. Rumah itu mencerminkan kesederhanaan yang bertanggung-jawab.
Baris 56 ⟶ 55:
== Kematian ==
[[Berkas:M. T. Harjono - TMPNU Kalibata.jpg|240px|jmpl|ka|Makam M.T. Haryono di [[Taman Makam Pahlawan Nasional Utama Kalibata|Taman Makam Pahlawan Kalibata]]]]
Dini hari pada tanggal 1 Oktober 1965, anggota Tjakrabirawa, yang menyebut diri mereka adalah Gerakan 30 September, mendatangi rumah Haryono di Jalan Prambanan No 8. Istrinya terbangun oleh sekelompok orang yang mengatakan bahwa suaminya telah dipanggil oleh Presiden Sukarno. Mrs Haryono kembali ke kamar tidur mengunci pintu di belakangnya dan mengatakan suaminya apa yang terjadi. Dia mengatakan kepadanya untuk tidak pergi dan memberitahu para pasukan untuk kembali pada pukul 8:00. Namun, Haryono curiga dan mematikan lampu memberitahu istrinya untuk pindah bersama anak-anak mereka ke kamar sebelah. Tjakrabirawa kemudian melepaskan tembakan melalui pintu kamar tidur terkunci dan Haryono melompat ke lantai. Ia bersembunyi untuk menunggu penyerang pertama yang masuk ke kamar tidur membawa kertas pembakaran untuk cahaya. Haryono mencoba untuk merebut senjata prajurit, namun gagal dan berlari keluar dari pintu dalam kebingungan. Dia ditembak mati oleh ledakan dari senjata, diseret melalui kebun, dan tubuhnya dibawa ke salah satu truk yang menunggu. Tubuhnya dimasukkan ke dalam truk dan dibawa ke Lubang Buaya, markas pemberontak di selatan pinggiran Jakarta, Jenazahnya disembunyikan di sumur bekas bersama dengan mayat para jenderal dibunuh lainnya.
Baris 61:
== Tanda Jasa ==
{| style="margin:1em auto; text-align:center;"
# Bintang Republik Indonesia Kelas II▼
|-
|colspan="3"|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Pita (Ribbon) Bintang Republik Indonesia Adipradana.png|width=100}} {{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Pita (Ribbon) Bintang Gerilya.png|width=100}}
# Bintang Gerilya▼
|-
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Indonesian Armed Forces "8 Years" Service Star (1945-1953).gif|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Satyalencana Kesetiaan XVI.gif|width=100}}
|-
# Satya Lencana Perang Kemerdekaan II▼
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Satya Lencana Perang Kemerderkaan II.gif|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Satya Lencana GOM I.gif|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Satyalencana Satya Dharma.png|width=100}}
|}
{| class="wikitable" width="60%" style="margin:1em auto; text-align:center;"
|-
!Baris ke-1
| colspan="2"|[[Bintang Republik Indonesia Adipradana]] (10 November 1965)<ref>{{cite book |title= Daftar WNI yang Menerima Tanda Kehormatan Bintang Republik Indonesia 1959 - sekarang|url=https://cdn.setneg.go.id/_multimedia/document/20200107/3822wni_penerima_tanda_kehormatan_bintang_republik_indonesia_1959_sekarang.pdf |access-date=4 Oktober 2021}}</ref>
|-
!Baris ke-2
| colspan="1"|[[Bintang Sewindu Angkatan Perang Republik Indonesia]]
| colspan="1"|[[Satyalancana Kesetiaan]] 16 Tahun
| colspan="1"|[[Satyalancana Perang Kemerdekaan I]]
|-
!Baris ke-3
| colspan="1"|[[Satyalancana G.O.M I]]
| colspan="1"|[[Daftar tanda kehormatan di Indonesia#Bekas|Satyalancana Satya Dharma]]
|}
== Gelar Pahlawan ==
[[Berkas:Mas Tirtodarmo Haryono 1966 Indonesia stamp.jpg|
Ditetapkan sebagai Pahlawan Revolusi dengan SK Presiden/Pangti ABRI/KOTI No. lll/KOTI/1965. Ditetapkan menjadi Letnan Jenderal TNI Anumerta dengan SK Presiden/Pangti ABRI/KOTI No. I IO/KOTI/1965.
== Pranala luar ==
* {{id}} [http://www.tokohindonesia.com/ensiklopedi/m/mt-haryono/index.shtml Fasih Tiga Bahasa Internasional] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20070213152729/http://www.tokohindonesia.com/ensiklopedi/m/mt-haryono/index.shtml |date=2007-02-13 }}
* Brackman, Arnold C., Indonesian Communism, a history, New York, 1963
* Brackman, Arnold C., The Communist Collapse in Indonesia, New York, 1969.
Baris 93 ⟶ 111:
* Perron, E.du, Indies Memorandum, Amsterdam, 1946
== Referensi ==
{{reflist}}
{{Pahlawan Revolusi}}
{{Pahlawan Indonesia}}
{{DEFAULTSORT:Haryono, Mas Tirtodarmo}}
[[Kategori:Tokoh yang dibunuh di Indonesia]]
[[Kategori:Pahlawan nasional Indonesia]]
[[Kategori:Pejuang kemerdekaan Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh militer Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh
[[Kategori:Tokoh
[[Kategori:Tokoh Jawa]]
[[Kategori:Tokoh dari Surabaya]]
[[Kategori:Tokoh Angkatan 45]]
[[Kategori:Penerima Bintang Gerilya]]
|