Mas Tirtodarmo Haryono: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k membetulkan ejaan
 
(14 revisi perantara oleh 13 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{noref}}{{Infobox Officeholder
| image = MT Haryono.jpg
| caption =
| birth_date = 20 Januari 1924
| birth_place = = [[Surabaya]], [[JawaHindia TimurBelanda]]
| birth_name = Mas Tirtodarmo Harjono
| death_date = 1 Oktober 1965 (umur 41)
| death_place = = [[Lubang Buaya]], [[Jakarta]], [[Indonesia]]
| criminal_charge =
| criminal_penalty =
| death_cause = Gugur pada persitiwaperistiwa [[G30S]] [[PKI]]
| parents =
| occupation = [[Tentara]]
| rank = = [[BerkasFile:Pdu21-TNI letjendtni stafArmy-LG.pngsvg|25px| ]] [[Letnan Jenderal]] [[TNI]] ([[Anumerta]])
| serviceyears = 1945 - 1965 = 1945—1965
| allegiance = {{flag|Indonesia}}
| branch = [[Berkas:Insignia of the Indonesian Army.svg|25px]] [[TNI Angkatan Darat]]
| servicenumber = 14796
| awards = [[Berkas:Star.svg|10px]] [[Pahlawan Revolusi]] - [[Anumerta|KPLB Anumerta]]
| footnotes = <small>Pangkat terakhirnya adalah [[Mayor Jenderal]] [[TNI]], tetapi karena gugur dalam tugas, maka diberikan Kenaikan Pangkat Luar Biasa (KPLB) menjadi [[Letnan Jenderal|Letjen.]] [[TNI]] ([[Anumerta]]).</small>
}}
 
[[Letnan Jenderal]] [[TNI]] ([[Anumerta]]) '''Mas Tirtodarmo Haryono''' ([[Hanacaraka]]: {{jav|ꦩꦱ꧀‌ꦠꦶꦂꦠꦣꦂꦩꦲꦂꦪꦤ}}) ({{lahirmati|[[Kota Surabaya|Surabaya]], [[Jawa Timur]]|20|1|1924|[[Lubang Buaya]], [[Jakarta]]|1|10|1965}}) adalah salah satu [[pahlawan revolusi]] [[Indonesia]] yang terbunuh pada persitiwaperistiwa [[G30SPKI]]. Ia dimakamkan di [[TMP Kalibata]] - [[Jakarta]].
 
Jenderal bintang tiga kelahiran Surabaya, 20 Januari 1924, ini sebelumnya memperoleh pendidikan di ELS (setingkat Sekolah Dasar) kemudian diteruskan ke HBS (setingkat Sekolah Menengah Umum). Setamat dari HBS, ia sempat masuk [[Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia|Ika Daigakko (Sekolah Kedokteran masa pendudukan Jepang)]] di Jakarta, namun tidak sampai tamat.
Baris 32 ⟶ 33:
pindah ke Sidoarjo meskipun isterinya ( Ibu Patimah ) sudah mengandung tua. Tetapi dalam perjalanan ke [[Kabupaten Sidoarjo|Sidoarjo]] itu ibu Patimah merasa akan melahirkan kandungannya. Perjalanan ke Sidoarjo tidak diteruskan dan mereka menuju ke rumah M.Harsono Tirtodarmo di Nieuw Holland Straat (sekarang Jalan Gatotan) di Surabaya. Di situ, pada tanggal 20 Januari 1924, ibu Patimah melahirkan puteranya yang ketiga yang diberi nama Haryono, lengkapnya M.T.Haryono.
 
M.T. Haryono dilahirkan sebagai putera seorang B.B.([[Binnenlands PamongBestuur]], Praja"pemerintahan )dalam Kalangannegeri", B.Bdisingkat "BB", salah satu bentuk birokrasi pemerintahan pada masa Hindia Belanda yang terdiri atas orang-orang Eropa. Kalangan BB pada waktu itu mempunyai kedudukan yang istimewa di antara pegawai-pegawai Belanda lainnya. Hanya B.B.BB lah yang di samping kedudukan istimewanya biasanya juga mampu menyekolahkan anak-anaknya sampai di Perguruan Tinggi. Karena nasionalisme itu boleh dikata timbul dan berkembang di antara orang-orang terpelajar, maka tidaklah mengherankan kalau putera-putera orang-orang B.B.BB ini tidak sedikit yang menjadi penggerak dan pemimpin nasionalisme, misalnya [[Kartini|R.A. Kartini]], [[Dewi Sartika]], [[Soetomo|dr. Sutomo]]. [[Sartono (politikus)|Mr. Sartono]], dan lain lain. Demikian halnya kelak dengan M.T. Haryono.
 
Pada masa kecilnya M.T. Haryono hidup sebagai putera seorang jaksa di Sidoarjo. Ketika umur empat tahun ayahnya diangkat menjadi wedana di Kertosono dan mereka pindah ke kota itu. Di sinilah ia ketika umur enam tahun masuk sekolah di [[Hollandsch-Inlandsche School|HIS 6 (''Hollandsch-Inlandsche School'' = Sekolah Dasar)]] ia suka berteman dan bermain-main dengan anak-anak lainnya dan selalu menjadi pemimpin mereka. Karena wataknya yang keras ia sebagai pemimpin dijuluki "Si Kepala Macan". Tetapi walaupun demikian ia pada hakikatnya seorang pendiam dan bertindak hati-hati dalam segala hal. Ia belajar di HIS sampai kelas tiga dan kemudian, atas tanggungan seorang Belanda guru [[Europeesche Lagere School|ELS (''Europeesche Lagere School'': Sekolah Dasar Belanda)]] dan teman ayahnya, ia pindah ke
Baris 54 ⟶ 55:
 
== Kematian ==
[[Berkas:M. T. Harjono - TMPNU Kalibata.jpg|240px|jmpl|ka|Makam M.T. Haryono di [[Taman Makam Pahlawan Nasional Utama Kalibata|Taman Makam Pahlawan Kalibata]]]]
Dini hari pada tanggal 1 Oktober 1965, anggota Tjakrabirawa, yang menyebut diri mereka adalah Gerakan 30 September, mendatangi rumah Haryono di Jalan Prambanan No 8. Istrinya terbangun oleh sekelompok orang yang mengatakan bahwa suaminya telah dipanggil oleh Presiden Sukarno. Mrs Haryono kembali ke kamar tidur mengunci pintu di belakangnya dan mengatakan suaminya apa yang terjadi. Dia mengatakan kepadanya untuk tidak pergi dan memberitahu para pasukan untuk kembali pada pukul 8:00. Namun, Haryono curiga dan mematikan lampu memberitahu istrinya untuk pindah bersama anak-anak mereka ke kamar sebelah. Tjakrabirawa kemudian melepaskan tembakan melalui pintu kamar tidur terkunci dan Haryono melompat ke lantai. Ia bersembunyi untuk menunggu penyerang pertama yang masuk ke kamar tidur membawa kertas pembakaran untuk cahaya. Haryono mencoba untuk merebut senjata prajurit, namun gagal dan berlari keluar dari pintu dalam kebingungan. Dia ditembak mati oleh ledakan dari senjata, diseret melalui kebun, dan tubuhnya dibawa ke salah satu truk yang menunggu. Tubuhnya dimasukkan ke dalam truk dan dibawa ke Lubang Buaya, markas pemberontak di selatan pinggiran Jakarta, Jenazahnya disembunyikan di sumur bekas bersama dengan mayat para jenderal dibunuh lainnya.
 
Baris 95 ⟶ 97:
== Pranala luar ==
 
* {{id}} [http://www.tokohindonesia.com/ensiklopedi/m/mt-haryono/index.shtml Fasih Tiga Bahasa Internasional] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20070213152729/http://www.tokohindonesia.com/ensiklopedi/m/mt-haryono/index.shtml |date=2007-02-13 }}
* Brackman, Arnold C., Indonesian Communism, a history, New York, 1963
* Brackman, Arnold C., The Communist Collapse in Indonesia, New York, 1969.
Baris 109 ⟶ 111:
* Perron, E.du, Indies Memorandum, Amsterdam, 1946
 
== Referensi ==
{{reflist}}
{{Pahlawan Revolusi}}
{{Pahlawan Indonesia}}
Baris 123 ⟶ 127:
[[Kategori:Tokoh Angkatan 45]]
[[Kategori:Penerima Bintang Republik Indonesia Adipradana]]
<references />
[[Kategori:Penerima Bintang Gerilya]]