Masjid Dian Al-Mahri

masjid di Indonesia
Revisi sejak 22 Juli 2022 18.58 oleh Irvan Ary Maulana (bicara | kontrib) (Suntingan 112.215.65.19 (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh Henri Aja)

Masjid Agung Limo atau Masjid Dian Al-Mahri dikenal juga dengan nama Masjid Kubah Emas [2] adalah sebuah masjid agung yang dibangun di tepi Jalan Raya Meruyung. Masjid ini juga menjadi tempat wisata religi bagi para musafir.

Masjid Agung Limo
الجامع الكبير ليمو
Berkas:Masjidagunglimo.jpg
Masjid Agung Limo
Agama
AfiliasiIslam
Lokasi
LokasiJl. Raya Meruyung, Meruyung, Kec. Limo, Kota Depok, Jawa Barat 16515
Koordinat6°23′03″S 106°46′19″E / 6.384084°S 106.771998°E / -6.384084; 106.771998Koordinat: 6°23′03″S 106°46′19″E / 6.384084°S 106.771998°E / -6.384084; 106.771998
Arsitektur
TipeMasjid
Gaya arsitekturTimur Tengah
Peletakan batu pertama2001
Rampung2006
Spesifikasi
Kapasitas20.000 Jemaah[1]
Kubah5
Diameter luar kubah20 meter
Menara6
Tinggi menara40 meter

Kompleks masjid ini juga menjadi kawasan wisata keluarga dan menarik perhatian banyak orang karena kubah-kubahnya yang dibuat dari emas. Selain itu karena luasnya area yang ada dan bebas diakses untuk umum, sehingga tempat ini sering menjadi tujuan liburan keluarga atau hanya sekedar dijadikan tempat beristirahat.

Sejarah

Masjid ini dibangun oleh Hj. Dian Djuriah Maimun Al-Rasyid, pengusaha asal Banten, yang telah membeli tanah ini sejak tahun 1996. Masjid ini mulai dibangun sejak tahun 2001 dan selesai sekitar akhir tahun 2006. Masjid ini dibuka untuk umum pada tanggal 31 Desember 2006, bertepatan dengan Idul Adha yang kedua kalinya pada tahun itu. Dengan luas kawasan 50 hektare, bangunan masjid ini menempati luas area sebesar 60 x 120 meter atau sekitar 8000 meter persegi. Masjid ini sendiri dapat menampung sekitar kurang lebih 20.000 jemaah.[3] Kawasan masjid ini sering disebut sebagai kawasan masjid termegah di Asia Tenggara.[4][5]

Arsitektur

Masjid Jami' Dian Al-Mahri memiliki 5 kubah. Satu kubah utama dan 4 kubah kecil. Uniknya, seluruh kubah dilapisi emas setebal 2 sampai 3 milimeter dan mozaik kristal. Bentuk kubah utama menyerupai kubah Taj Mahal.[6] Kubah tersebut memiliki diameter bawah 16 meter, diameter tengah 25 meter, dan tinggi 25 meter. Sementara 4 kubah kecil memiliki diameter bawah 6 meter, tengah 7 meter, dan tinggi 8 meter. Selain itu di dalam masjid ini terdapat lampu gantung yang didatangkan langsung dari Italia seberat 8 ton.[7]
Selain itu, relief hiasan di atas tempat imam juga terbuat dari emas 18 karat. Begitu juga pagar di lantai dua dan hiasan kaligrafi di langit-langit masjid. Sedangkan mahkota pilar masjid yang berjumlah 168 buah berlapis bahan prado atau sisa emas.
Secara umum, arsitektur masjid mengikuti tipologi arsitektur masjid di Timur Tengah dengan ciri kubah, minaret (menara), halaman dalam (plaza), dan penggunaan detail atau hiasan dekoratif dengan elemen geometris dan obelisk, untuk memperkuat ciri keislaman para arsitekturnya. Ciri lainnya adalah gerbang masuk berupa portal dan hiasan geometris serta obelisk sebagai ornamen.
Halaman dalam berukuran 45 x 57 meter dan mampu menampung 8.000 jemaah. Enam menara (minaret) berbentuk segi enam atau heksagonal, yang melambangkan rukun iman, menjulang setinggi 40 meter. Keenam menara itu dibalut batu granit abu-abu yang diimpor dari Italia dengan ornamen melingkar. Pada puncaknya terdapat kubah berlapis mozaik emas 24 karat. Sedangkan kubahnya mengacu pada bentuk kubah yang banyak digunakan masjid-masjid di Persia dan India. Lima kubah melambangkan rukun Islam, seluruhnya dibalut mozaik berlapis emas 24 karat yang materialnya diimpor dari Italia.
Pada bagian interiornya, masjid ini menghadirkan pilar-pilar kokoh yang menjulang tinggi guna menciptakan skala ruang yang agung. Ruang masjid didominasi warna monokrom dengan unsur utama warna krem, untuk memberi karakter ruang yang tenang dan hangat. Materialnya terbuat dari bahan marmer yang diimpor dari Turki dan Italia. Di tengah ruang, tergantung lampu yang terbuat dari kuningan berlapis emas seberat 2,7 ton,[8] yang pengerjaannya digarap ahli dari Italia.

Referensi

  1. ^ The Tiny Travellers (2016). Jejak Sujud Pengelana. Gramedia Pustaka Utama (dipublikasikan tanggal 13 Juni 2016). hlm. 31. ISBN 9786020330785. OL 38892273M. 
  2. ^ Masjid Kubah Emas
  3. ^ "Masjid Berkubah Emas" Diarsipkan 2008-01-19 di Wayback Machine., Pikiran Rakyat, diakses November 2007
  4. ^ "Masjid Berkubah Emas Dibangun di Depok", Kompas, diakses November 2007
  5. ^ Iswara N Raditya (29 Maret 2019). "Sejarah Masjid Kubah Emas & Wafatnya Sang Pendiri, Dian Al Mahri". Tirto.id. Diakses tanggal 12 April 2022. 
  6. ^ Yuswohady (2014). Marketing to the middle class Muslim. Gramedia Pustaka Utama (dipublikasikan tanggal 19 Agustus 2014). hlm. 211. ISBN 6-0203-0747-6. 
  7. ^ "Menjadi Kaya dengan Bersedekah" Diarsipkan 2007-07-16 di Archive.is, Pontianak Post, diakses November 2007
  8. ^ "Masjid Kubah Emas, Sebuah Ikon Keagamaan" Diarsipkan 2007-06-12 di Archive.is, Pikiran Rakyat, diakses November 2007

Pranala luar