Mazhab Hanafi

salah satu mazhab fikih Islam Sunni
Revisi sejak 25 September 2020 13.40 oleh Langley16 (bicara | kontrib)

Mazhab Hanafi (Arab: الحنفية, translit. al-ḥanafīyah) ialah salah satu mazhab fikih dalam Islam Sunni. Mazhab ini didirikan oleh Imam Abu Hanifah yang bernama lengkap Abu Hanifah bin Nu'man bin Tsabit Al-Taimi Al-Kufi.[1]

Mazhab ini diamalkan dan berkembang di kalangan orang Islam Sunni di kawasan Afganistan, Irak, Persia, Mesir, Turki, anak-benua India, Tiongkok, Rusia, dan sebagian Afrika Barat. Mazhab Hanafi juga sempat berkembang di Maroko, namun kemudian mulai tergeser oleh Mazhab Maliki.[2]

Metodologi Fiqih Abu Hanifah

Dasar-dasar Abu Hanifah dalam Menetapkan suatu hukum fiqh bisa dilihat dari urutan berikut:

  1. Al-Qur'an
  2. Sunnah, di mana dia selalu mengambil sunnah yang mutawatir/masyhur. Dia mengambil sunnah yang diriwayatkan secara ahad hanya bila rawi darinya tsiqah.
  3. Pendapat para Sahabat Nabi (Atsar)
  4. Qiyas
  5. Istihsan
  6. Ijma' para ulama
  7. Urf masyarakat muslim

Perkembangan

Sebagai mazhab tertua diantara mazhab-mazhab lainnya, Abu Hanifah memiliki banyak murid. Murid-murid Abu Hanifah yang tersohor antara lain:[1]

  1. Abu Yusuf Yakub Ibrahim Al-Anshâry (113 H-183 H)
  2. Muhammad Ibn Al-Hasan Asj Sjaibâni (132 H-189 H)
  3. Zufar Ibn Hudzail Ibn Qais Al-Kufy (110 H-158 H)
  4. Muhammad Ibn Zijâd Al-Lu'luiy Al-Kufy (204 H)

Menurut ahli tafsir Al-Qur'an dan hukum Islam asal Aceh, Muhammad Hasbi Ash' Shiddieqy, murid-murid Abu Hanifah memiliki kemampuan ijtihad yang hampir menyamai Abu Hanifah sendiri. Terutama Abu Yusuf dan Muhammad Ibn Al-Hasan, keduanya bahkan dikenal sebagai " dua sahabat Imam".[1]

Kitab-Kitab

Menurut Ash' Shiddieqy, Abu Hanifah tidak menulis bukunya sendiri, melainkan murid-muridnya yang menuliskannya. Muridnya yang pertama kali menulis kitab atau buku Abu Hanifah adalah Abu Yusuf. Salah satu bukunya berjudul Risalah Al-Charadj, kitab tersebut menjelaskan dan menguraikan tentang perihal upeti. Sayangnya kebanyakan buku yang ditulis Abu Yusuf tidak diturunkan dan kurang diketahui.[3]

Sementara murid Abu Hanifah yang lain, Muhammad Ibn Al-Hasan menulis lebih banyak buku terkait mazhab Hanafi dan menjadi pegangan utama para penganut mazhab Hanafi. Buku-buku tersebut antara lain:[3]

  1. Al-Djami'ul Kabier
  2. Al-Djami'ush Shaghier
  3. Al-Mabsuth
  4. As-Sijarul Kabier
  5. As-Sijarush Shagier
  6. Az-Zijadat

Keenam buku yang ditulis oleh Muhammad Ibn Al-Hasan juga dikenal sebagai Kitab Dhâhirur Riwâjah oleh para penganut mazhab Hanafi. Keenam buku tersebut kemudian dikumpulkan lagi oleh Al-Hakim Asj Sjahied dalam karyanya yang berjudul Al-Kâfi.[3]

KItab-kitab mazhab Hanafi lainnya yang terkenal antara lain:[3]

  1. Al-Mudjarrad
  2. Adâbul Qadli
  3. Al-Chishâl
  4. An-Nafaqât
  5. Al-Charâdj
  6. Al-Farâidl
  7. Al-Wasieth
  8. Al-Hadjdj
  9. Al-Djâmi
  10. Itsbatul Qiyas
  11. Idjtihâdur Ra'ji
  12. Al-Auqâf
  13. Ichtilâful Fuqahâ
  14. Sjarah Musykil Al-Ahâdiest
  15. Sjarah Ma'ânil Atsar

Referensi

  1. ^ a b c Ash' Shiddieqy 1962, hlm. 62.
  2. ^ Ash' Shiddieqy 1962, hlm. 63.
  3. ^ a b c d Ash' Shiddieqy 1962, hlm. 75.

Daftar Pustaka

  • Ash' Shiddieqy. M. Hasbi. Hukum Islam. Jakarta: Pustaka Islam. 1962.