Mazhab Syafi'i: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
ganti peta
Tag: Suntingan visualeditor-wikitext
 
(7 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Ensiklopedia Islam|Muhammad}}
{{refimprove|date=Januari 2018}}
'''Mazhab Syafi'i''' ({{lang-ar|الشافعية|translit=al-syāfi‘īyah}}) adalah [[mazhab]] [[fikih]] dalam [[Islam Sunni|Sunni]]{{sfn|Hallaq|2009|p=31}}<ref name="asaeed">Abdullah Saeed (2008), The Qur'an: An Introduction, Routledge, ISBN 978-0415421256, hlm. 17</ref> yang dicetuskan oleh Abu Abdullah Muhammad bin Idris As Syafi'i atau yang lebih dikenal dengan nama [[Imam Syafi'i]] pada awal abad ke-9.<ref>Hamid, Mohd. Liki, (2006), ''Pengajian Tamadun Islam'', ed. ke-2, Malaysia: PTS Professional, ISBN 978-983-3585-65-6</ref><ref>Yilmaz, Ihsan, (2005), ''Muslim laws, politics and society in modern nation states: dynamic legal pluralisms in England, Turkey, and Pakistan'', Ashgate Publishing Ltd.,ISBN 0-7546-4389-1.</ref><ref name="hmr">Hisham M. Ramadan (2006), Understanding Islamic Law: From Classical to Contemporary, Rowman Altamira, ISBN 978-0759109919, hlm. 27-28</ref>{{sfn|Hashim Kamali|2008|p=77}} Mazhab ini kebanyakan dianut para penduduk [[Mesir]] selatan, [[Arab Saudi]] bagian barat, [[Palestina]], [[Suriah]], [[Kurdistan]], [[Indonesia]], [[Malaysia]], [[Brunei]], [[Filipina]], [[pantai Koromandel]], [[Ceylon]], [[Malabar]], [[Hadramaut]], dan [[Bahrain]].<ref name=unc1>[http://veil.unc.edu/religions/islam/law/ Jurisprudence and Law - Islam] Reorienting the Veil, University of North Carolina (2009)</ref>{{Sfn|Ash' Shiddieqy|1962|p=65-66}}
{{Islam}}
'''Mazhab Syafi'i''' ({{lang-ar|الشافعية|translit=al-syāfi‘īyah}}) adalah [[mazhab]] [[fikih]] dalam [[Islam Sunni|Sunni]]{{sfn|Hallaq|2009|p=31}}<ref name="asaeed">Abdullah Saeed (2008), The Qur'an: An Introduction, Routledge, ISBN 978-0415421256, hlm. 17</ref> yang dicetuskan oleh Abu Abdullah Muhammad bin Idris As Syafi'i atau yang lebih dikenal dengan nama [[Imam Syafi'i]] pada awal abad ke-9.<ref>Hamid, Mohd. Liki, (2006), ''Pengajian Tamadun Islam'', ed. ke-2, Malaysia: PTS Professional, ISBN 978-983-3585-65-6</ref><ref>Yilmaz, Ihsan, (2005), ''Muslim laws, politics and society in modern nation states: dynamic legal pluralisms in England, Turkey, and Pakistan'', Ashgate Publishing Ltd.,ISBN 0-7546-4389-1.</ref><ref name="hmr">Hisham M. Ramadan (2006), Understanding Islamic Law: From Classical to Contemporary, Rowman Altamira, ISBN 978-0759109919, hlm. 27-28</ref>{{sfn|Hashim Kamali|2008|p=77}} Mazhab ini kebanyakan dianut para penduduk [[Mesir]] selatan, [[Arab Saudi]] bagian barat, [[Suriah]], [[Kurdistan]], [[Indonesia]], [[Malaysia]], [[Brunei]], [[Filipina]], [[pantai Koromandel]], [[Ceylon]], [[Malabar]], [[Hadramaut]], dan [[Bahrain]].<ref name=unc1>[http://veil.unc.edu/religions/islam/law/ Jurisprudence and Law - Islam] Reorienting the Veil, University of North Carolina (2009)</ref>{{Sfn|Ash' Shiddieqy|1962|p=65-66}}
 
== Sejarah ==
Pemikiran fikih mazhab ini diawali oleh Imam Syafi'i, yang hidup pada zaman pertentangan antara aliran ''[[Ahlul Hadits]]'' (cenderung berpegang pada teks hadis) dan ''[[Ahlur Ra’yi|Ahlur Ra'yi]]'' (cenderung berpegang pada akal pikiran atau [[ijtihad]]).<ref name=hmr/> Imam Syafi'i mulanya belajar kepada [[Imam Malik]] sebagai tokoh Ahlul Hadits, dan Imam Muhammad bin Hasan asy-Syaibani sebagai tokoh Ahlur Ra'yi yang juga murid [[Imam Abu Hanifah]]. BeliauIa juga belajar dari banyak ulama-ulama [[Hijaz]].{{Sfn|Ash' Shiddieqy|1962|p=65. : "Asj Sjafi'y mengambil pelajaran dari beberapa ulama Hijaz. Diantarnya Imam Malik pemuka dan pendiri mazhab Maliki. Diketika beliauia pergi ke Irak, beliauia pun mempelajari cara istinbath yang dipakai oleh ahli fiqh di sana."}}
 
Imam Syafi'i kemudian pergi ke [[Irak]] untuk mempelajari [[istinbat]] yang digunakan oleh para fukaha di sana. Sejak saat itu beliauia mulai merumuskan aliran atau mazhabnya sendiri, yang dapat dikatakan berada di antara kedua mazhab sebelumnya, [[mazhab Hanafi]] dan [[mazhab Maliki]].{{Sfn|Ash' Shiddieqy|1962|p=65. : "Asj Sjafi'y mengambil pelajaran dari beberapa ulama Hijaz. Diantarnya Imam Malik pemuka dan pembangun mazhab Maliky. Di ketika beliauia pergi ke Irak, beliauia pun mempelajari cara istinbath yang dipakai oleh ahli fikih di sana."}}
 
== Metodologi ==
Imam Syafi'i mulai mendirikan mazhabnya sendiri. BeliauIa menyusun mazhabnya berdasarkan [[Hadis]] dan [[Qiyas]]. Metodologi yang digunakan Imam Syafi'i merupakan hasil kolaborasi dari ilmu hadis yang dipelajarinya dari para ahli di Hijaz dan para ahli kias di Irak. Kedua ilmu tersebut dielaborasikan oleh beliauolehnya sebagai dasar dari mazhabnya, yakni mazhab Syafi'i.{{Sfn|Ash' Shiddieqy|1962|p=65}}
 
Dasar-dasar Mazhab Syafi'i dapat dilihat dalam kitab ushul fiqh ''Ar-Risalah'' dan kitab fiqh ''al-Umm''. Di dalam buku-buku tersebut Imam Syafi'i menjelaskan kerangka dan prinsip mazhabnya serta beberapa contoh merumuskan hukum far'iyyah (yang bersifat cabang). Dasar-dasar mazhab yang pokok ialah berpegang pada hal-hal berikut.<ref name=hmr/><ref>[[Badr al-Din al-Zarkashi]] (1393), Al-Bahr Al-Muhit, vol. 6, hlm. 209</ref>
Baris 19 ⟶ 18:
 
== Qaul Qadim dan Qaul Jadid ==
Imam Syafi'i pada awalnya pernah tinggal menetap di [[Baghdad]]. Selama tinggal di sana beliauia mengeluarkan [[ijtihad]]-ijtihadnya, yang biasa disebut dengan istilah ''Qaul Qadim'' ("pendapat yang lama") atau juga disebut dengan mazhab Qadiem. Mazhab Qadiem yaitu hasil ijtihad yang diajarkan Imam Syafi'i kepada murid-muridnya di Irak.{{Sfn|Ash' Shiddieqy|1962|p=65. : "Pertama dinamakan Mazhab Qadiem yaitu: faham-faham (hasil ijtihad) yang beliauia ajarkan kepada murid-muridnya ketika beliauia diam di Irak,"}}
 
Murid-murid Imam Syafi'i di Irak yang antara lain:{{Sfn|Ash' Shiddieqy|1962|p=65}}
 
# [[Ahmad bin Hanbal]] (164 H-241H–241 H), yang di kemudian hari menjadi pendiri [[Mazhab Hambali]].<ref>Al-Salam, Ibn 'Abd, Kabbani, Shaykh Muhammad Hisham, Haddad, Gibril Fouad, (1999), ''The Belief of the People of Truth'', ISCA, ISBN 1-930409-02-8.</ref>
# Abu Tsaur Ibrahim Ibn Châlid Ibn Al-Jaman Al-Kalby Al-Baghdady (246 H)
# Al-Hasan Ibn Muhammad Ibnush Shabah Az-Za'jarâny Al-Baghdady (260 H)
Baris 36 ⟶ 35:
# Abu Dja'far Muhammad Ibn Djarier Ath-Thabary, penulis tafsir ''[[Djami'ul Bajan]]'' (224 H-310 H)
 
Kemudian Imam Syafi'i pindah ke [[Mesir]]. Kemunculan aliran [[Mu'taziliyah|Mu’tazilah]] yang telah berhasil memengaruhi kekhalifahan membuat Imam Syafi'i melihat realitas baru yang berbeda dengan apa yang ditemuinya saat di Baghdad. Atas dasar itulah kemudian beliauia mengeluarkan ijtihad-ijtihad baru yang berbeda, yang biasa disebut dengan istilah ''Qaul Jadid'' ("pendapat yang baru") atau juga disebut mazhab Jadid.{{Sfn|Ash' Shiddieqy|1962|p=65. : "... kedua dinamakan mazhab Jadid, yaitu faham dan hasil ijtihad yang beliauia tetapkan di masa beliauia telah mukim di Mesir."}}
 
Murid-murid Imam Syafi'i di Mesir yang antara lain:{{Sfn|Ash' Shiddieqy|1962|p=66}}
 
# Yusuf Ibn Yahya Al-Buwaihy (231 H)
# Abu Ibrahim Isma'il Ibn Yahya Al-Muzany (175 H-264H–264 H)
# Ar-Rabie' Ibn Sulaiman Ibn 'Abdul Djabbar Al-Murâdy (270 H)
# Harmalah Ibn Yahya Ibn 'Abdillah An-Nadjiby (166 H-243H–243 H)
# Yunus Ibn 'Abdil A'la Ash Shadafy Al-Mishry (170 H-204H–204 H)
# Abu Bakar Muhammad Ibn Ahmad, yang terkenal dengan nama Ibnu Haddad (264 H-345 H)
Selain itu, masih banyak ulama-ulama yang terkemudian yang mengikuti dan turut menyebarkan Mazhab Syafi'i, antara lain:{{Col-begin|width=}}
Baris 70 ⟶ 69:
 
== Penyebaran ==
[[Berkas:Madhhab Map3MadhhabEasternHemisphere.png|jmpl|300px|Mazhab Syafi'i (warna Biru tua) dominan di [[Afrika Timur]], dan di sebagian [[Jazirah Arab]] dan [[Asia Tenggara]].]]
 
Dua aliran mazhab Syafi'i, yakni ''Qadiem'' dan ''Jadid'' memiliki kontribusi pula dalam penyebaran mazhab Syafi'i. Sebagai aliran yang pertama, ''Qadiem'' sebagai permulaan tumbuh di Irak, sementara ''Jadid'' tumbuh di Mesir. Namun kemudian aliran ''Jadid'' yang lebih mahsyur ikut mempengaruhi kawasan Irak, sehingga perlahan aliran ''Qadiem'' mulai tersisih.{{Sfn|Ash' Shiddieqy|1962|p=66. : "Faham lama (mazhab Qadiem) bagi Asj' Syafi'i. Adapun mazhab Jadid-nya, mazhab baru baginya, maka ia berkembang di Mesir. Dari Mesir menjalar ke Irak (mengalahi mazhab Qadiem-nya) ke Baghdad, Syam, Jaman, Hijaz dan masuk juga ke Persia dan sebagian negeri India."}}
 
Setelah dari Irak, mazhab Syafi'i mulai menyebar ke kawasan [[Jazirah Arab]] lainnya, hingga ke [[Hijaz]], [[Suriah]] ([[Syam]]), [[Persia]], dan [[India]]. Mazhab Syafi'i juga berkembang di wilayah-wilayah yang merupakan mayoritas penganut [[mazhab Maliki]], kecuali [[Maroko]].{{Sfn|Ash' Shiddieqy|1962|p=66. : "Segala yang bermazhab Ahlus Sunnah di Jaman - Hadramaut - Aden bermazhab Syafi'i. Demikian juga seperempat dari Ahlus Sunnah di negeri Syam. Di India tidak seberapa yang bermazhab Syafi'i."}}
 
=== Faktor-Faktorfaktor ===
Penyebaran mazhab Syafi'i yang begitu luas disebabkan oleh beberapa faktor. Faktor pertama yaitu karena Imam Syafi'i banyak belajar di berbagai tempat, mulai dari Hijaz, Irak, dan Mesir, hal ini juga mempengaruhi luasnya pengaruh beliaupengaruhnya. Selain itu Imam Syafi'i juga banyak belajar dari imam-imam fikih terdahulu, seperti Abu Hanifah dan Imam Malik. Luasnya wawasan dan kawasan yang pernah didatangi Imam Syafi'i mendukung perkembangan mazhab yang dibawanya.{{Sfn|Ash' Shiddieqy|1962|p=66}}
 
Faktor kedua ialah banyaknya murid-murid Imam Syafi'i, dan murid-muridnya itu kemudian memiliki murid-murid lagi yang tak kalah banyak jumlahnya. Banyak murid-murid Imam Syafi'i yang kemudian menyebarkan mazhabnya di tempat asalnya setelah belajar dari beliaudarinya. Tiga orang murid Imam Syafi'i yang berjasa dalam perkembangan mazhab Syafi'i di Mesir adalah Al-Buwaithy, Al-Muzany, dan Rabie' Al-Djizy. Kemudian murid beliaumuridnya yang berkontribusi dalam penyebaran di kawasan Syam adalah Al-Qadly Abu Zu'rah Muhammad ibn Utsman Ad-Dimasqy. Lalu di kawasan sekitar [[Sungai Tigris]] dan [[Sungai Efrat]] dikembangakan oleh Al-Qaffâl Asj Sjâsiy Al-Kabier.{{Sfn|Ash' Shiddieqy|1962|p=66}}
 
Ringkasnya mazhab Syafi'i berkembang karena usaha-usaha yang dilakukan oleh murid-murid Imam Syafi'i dan pengikutnya. Tidak seperti mazhab Hanafi dan mazhab Maliki yang turut dibantu oleh kekuasaan khalifah. Namun bukan berarti tidak ada peran penguasa dalam penyebaran mazhab Syafi'i. Beberapa pemimpin dan tokoh politik Islam yang menganut mazhab Syafi'i antara lain [[Mahmud bin Sebaktekin]], [[Nizham al-Mulk]], dan [[Salahuddin Ayyubi]].{{Sfn|Ash' Shiddieqy|1962|p=66-67}}
 
== Kitab-Kitabkitab ==
Imam Syafi'i merupakan salah satu dari empat imam mazhab yang paling banyak menulis kitab. Kitab-kitab yang beliauia tulis kemudian banyak menjadi pegangan bagi penganut mazhab Syafi'i. Saat Imam Syafi'i masih tinggal di Irak, beliauia menulis kitab yang berjudul ''[[Al-Hujjah]]''. Kitab ''Al-Hujjah'' tersebut kemudian diteruskan oleh empat murid beliaumuridnya, yakni: Ahmad (Imam Hambali), Abu Tsaur, Az- Za'farâny, dan Al-Karâbisy. Kemudian setelah Imam Syafi'i pindah ke Mesir, beliauia mendiktekan beberapa kitabnya ke murid-muridnya. Salah satu kitab yang beliauia diktekan kepada muridnya ialah kitab ''[[Ar-Risalah]]'' atatu ''Risalah Ushul'' yang kemudian dijadikan mukadimmah kitab beliauia yang lain, ''[[Al-Umm]].''{{Sfn|Ash' Shiddieqy|1962|p=76. : "Kitab Al-Umm itu, ialah kitabnya yang mengandung mazhab Jadid. Inilah kitab yang pada kemudiannya menjadi tujuan manusia dari segenap jurusan."}}
 
Kitab-kitab mazhab Syafi'i lain yang tersohor antara lain:{{Sfn|Ash' Shiddieqy|1962|p=76. : Beberapa kitab mazhab Syafi'i ada yang memiliki judul yang sama dengan kitab mazhab Maliki.}}
Baris 120:
 
== Pranala luar ==
* [http://www.eramuslim.com/usm/eki/43b0d1a9.htm/ Penjelasan Mazhab] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20070326035954/http://www.eramuslim.com/usm/eki/43b0d1a9.htm/ |date=2007-03-26 }}, oleh Ust. H. Ahmad Sarwat, Lc, artikel di Eramuslim
 
{{Portal bar|Islam}}