Megalodon: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 1.050:
Megalodon telah digambarkan dalam berbagai karya fiksi yang berkaitan dengan [[monster laut]], termasuk film dan novel.<ref name=weinstock>{{cite book|url={{google books|plainurl=yes|id=PHbeCwAAQBAJ|page=107}}|first=J. A.|last=Weinstock|year=2014|title=The Ashgate Encyclopedia of Literary and Cinematic Monsters|publisher=Routledge|pages=107–108|location=Farnham, United Kingdom|isbn=978-1-4094-2562-5|oclc=874390267}}</ref> Tiga individu megalodon (dua dewasa dan satu anak) digambarkan dalam serial TV [[BBC]] dari tahun 2003, ''[[Sea Monsters (serial televisi)|Sea Monsters]]''.<ref>{{cite episode|title=The Third Most Deadly Sea|series=Sea Monsters|series-link=Sea Monsters (TV series)|network=BBC|airdate=23 September 2003|season=1|number=3}}</ref> ''[[Jurassic Fight Club]]'' yang disiarkan di [[History Channel]] menggambarkan seekor megalodon yang menyerang seekor paus sperma ''[[Brygmophyseter]]'' di Jepang.<ref>{{cite episode|title=Deep Sea Killers|series=[[Jurassic Fight Club]]|network=[[History Channel]]|airdate=26 Agustus 2008|season=1|number=5}}</ref> Beberapa film layar lebar juga menggambarkan megalodon, seperti ''[[Shark Attack 3: Megalodon]]'' dan [[Mega Shark (serial film)|serial Mega Shark]] (contohnya ''[[Mega Shark Versus Giant Octopus]]'' dan ''[[Mega Shark Versus Crocosaurus]]'').<ref name=weinstock /> Hiu ini muncul dalam permainan video ''[[Ark: Survival Evolved]]'' dari tahun 2017.<ref>{{cite web|url=http://www.arksurvivalevolved.org/dino-dossiers/ark-survival-evolved-megalodon.html|title=Megalodon|publisher=ARK Survival Evolved|accessdate=9 Agustus 2018}}</ref> Beberapa cerita (seperti ''Tedford and the Megalodon'' karya [[Jim Shepard]]) juga menggambarkan peristiwa penemuan kembali hiu ini.<ref>{{cite book|url={{google books|plainurl=yes|id=lTb4AAAAQBAJ|page=5}}|first=J.|last=Shepard|title=McSweeney's Mammoth Treasury of Thrilling Tales|publisher=Knopf Doubleday Publishing Group|place=New York, New York|year=2007|editor-first=M.|editor-last=Chabon|chapter=Tedford and the Megalodon|page=9|isbn=978-0-307-42682-6|oclc=1002088939}}</ref> ''[[Meg: A Novel of Deep Terror]]'' karya [[Steve Alten]] menggambarkan megalodon sebagai hiu yang memburu [[dinosaurus]], dengan bagian prolog dan karya seni di sampulnya yang menggambarkan hiu ini sedang membunuh seekor ''[[Tyrannosaurus]]'' di laut.<ref>{{cite book|url={{google books|plainurl=yes|id=lx4Q-h4DnlYC|page=1}}|chapter=Megalodon| title=Meg: A Novel of Deep Terror|first=S.|last=Alten|year=2011|publisher=Gere Donovan Press|place=Portland, Oregon|isbn=978-1-936666-21-8}}</ref> Sekuel-sekuel buku ini juga menggambarkan megalodon: ''[[The Trench (novel)|The Trench]]'', ''Meg: Primal Waters'', ''Meg: Hell's Aquarium'', dan ''Meg: Origins'',<ref name=weinstock /> dan terdapat pula adaptasi filmnya yang berjudul ''[[The Meg]]'' dan dirilis pada tanggal 10 Agustus 2018.<ref>{{cite news|last=McNary|first=Dave|title=Jason Statham’s Shark Thriller ‘Meg’ Swims Back Five Months|url=https://variety.com/2017/film/news/jason-statham-shark-thriller-meg-2018-1202001256/|publisher=Variety|date=2 Maret 2017|accessdate=15 April 2018}}</ref>
 
Film [[dokufiksi|dokumenter semu]] ''[[Mermaids: The Body Found]]'' yang disiarkan di [[Animal Planet]] menggambarkan pertemuan antara [[putri duyung|seekor duyung]] dengan megalodon sekitar 1,6 juta tahun yang lalu.<ref>{{cite AV media|title=[[Mermaids: The Body Found]]| publisher=[[Animal Planet]]|medium=Motion picture|people=[[Sid Bennett (sutradara)]]|date=27 Mei 2012}}</ref> Kemudian, pada Agustus 2013, [[Discovery Channel]] membuka serial [[Shark Week]] yang digelar setiap tahun dengan menayangkan film televisi ''[[Megalodon: The Monster Shark Lives]]'',<ref>{{cite web| url=http://www.huffingtonpost.com/2013/08/05/shark-week-megalodon-monster-shark-video_n_3706120.html?ir=Green |title=Shark Week 'Megalodon: The Monster Shark Lives' Tries To Prove Existence Of Prehistoric Shark (VIDEO) |publisher=Huff Post Green |date=5 Agustus 2013 |access-date=11 Agustus 2013}}</ref> yakni sebuah film dokufiksi yang seolah-olah menunjukkan bukti bahwa megalodon masih ada. Program ini menuai kritikan karena isinya sepenuhnya bersifat fiksi; sebagai contoh, semua "ilmuwan" di film tersebut adalah aktor. Pada tahun 2014, Discovery menyiarkan kembali ''The Monster Shark Lives'', ditambah dengan program baru berdurasi satu jam ''Megalodon: The New Evidence'' serta program fiksi tambahan yang berjudul ''Shark of Darkness: Wrath of Submarine'', sehingga mereka semakin menuai cercaan dari media dan komunitas ilmiah.<ref name=prothero /><ref>{{cite book|url={{google books|plainurl=y|id=9yZ7DQAAQBAJ|page=27}}|first=B.|last=Winston|first2=G.|last2=Vanstone|first3=W.|last3= Chi|year=2017|title=The Act of Documenting: Documentary Film in the 21st Century|chapter=A Walk in the Woods|publisher=Bloomsbury Publishing|location=New York, New York|isbn=978-1-5013-0918-2|oclc=961183719}}</ref><ref name="nytimesop">{{cite news|url=http://op-talk.blogs.nytimes.com/2014/08/15/sorry-fans-discovery-has-jumped-the-shark-week|first=J.|last=Flanagin|year=2014|title=Sorry, Fans. Discovery Has Jumped the Shark Week. |newspaper=New York Times|access-date=16 Agustus 2014}}</ref>
 
Laporan mengenai penemuan gigi megalodon yang terbilang baru (seperti gigi yang ditemukan oleh {{HMS|Challenger|1858|6}} pada tahun 1873, yang konon berusia 11.000 hingga 24.000 tahun) perlu dipertanyakan, karena kemungkinan gigi tersebut terjaga dengan baik akibat [[reaksi pengendapan|endapan]] [[mangan dioksida]] yang tebal pada kerak mineral, sehingga laju [[peluruhan radioaktif|peluruhan]]nya lebih lambat, dan warna putihnya tetap terjaga selama proses [[fosilisasi]]. Fosil gigi megalodon memiliki warna yang bermacam-macam, dari putih hingga cokelat tua dan abu-abu, dan kadang-kadang fosil gigi mungkin terendap kembali di [[stratum]] yang lebih muda. Klaim bahwa megalodon mungkin masih tersembunyi di laut dalam (seperti [[hiu bermulut besar|hiu bermulut-besar]] yang ditemukan pada tahun 1976) merupakan klaim yang keliru, karena megalodon hidup di perairan pesisir yang hangat, dan kemungkinan tidak dapat bertahan di laut dalam yang dingin dan kurang nutrien.<ref>{{cite web|url=http://www.elasmo-research.org/education/evolution/megalodon_lives.htm|title=Does Megalodon Still Live?|publisher=Biology of Sharks and Rays|accessdate=2 Oktober 2017}}</ref>