Megawati Soekarnoputri: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Laindan (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
(23 revisi perantara oleh 13 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 2:
{{pp-semi-indef|small=yes}}
{{Infobox President
| honorific-prefix = [[Profesor|Prof.]] [[Doktor|Dr.]] [[Honoris Causa|(H.C.)]] [[Hajjah|Hj.]]
| name = Megawati Soekarnoputri
| image = President Megawati Sukarnoputri official- portraitIndonesia.jpg
| caption = Potret resmi sebagai presiden, 2001.
| office = Presiden Indonesia<!--- mohon jangan diganti, ini sudah sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia --->
| order = [[Daftar presiden Indonesia|ke-5]]
Baris 42:
| birth_name = Diah Permata Megawati Setiawati Soekarnoputri
| birth_date = {{Tanggal lahir dan umur|1947|1|23}}
| birth_place = [[Yogyakarta]], [[Republik Indonesia Serikat|Indonesia]]
| nationality = [[Indonesia]]
| party = {{parpolicon|PDI}} (1986–1996) <br/>{{parpolicon|Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan}} (sejak 1999)
Baris 76:
=== Anggota parlemen ===
[[File:Megawati Taufik Kiemas, 1987.jpg|thumb|Megawati sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat pada tahun 1987.]]
Pada tahun 1986, [[Soeharto]] memberikan status Pahlawan Proklamasi kepada Soekarno dalam sebuah upacara yang dihadiri oleh Megawati. Pengakuan Soeharto memungkinkan [[Partai Demokrasi Indonesia]] (PDI), sebuah partai yang didukung pemerintah, untuk mengkampanyekan nostalgia Soekarno menjelang [[Pemilihan umum legislatif Indonesia 1987|pemilihan legislatif 1987]]. Selama ini Megawati melihat dirinya sebagai ibu rumah tangga, tetapi pada tahun 1987 ia bergabung dengan PDI dan mencalonkan diri sebagai anggota [[Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia|Dewan Perwakilan Rakyat]] (DPR).<ref name="autogenerated5"/> PDI menerima Megawati untuk mendongkrak citranya sendiri. Megawati dengan cepat menjadi populer, statusnya sebagai putri Soekarno mengimbangi kurangnya keterampilan berpidato. Meski PDI berada di urutan terakhir dalam pemilu, Megawati terpilih menjadi anggota DPR. Seperti semua anggota DPR, ia juga menjadi anggota [[Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia|Majelis Permusyawaratan Rakyat]] (MPR).<ref>{{cite book|last=Eklöf|first=Stefan|title=Power and Political Culture in Suharto's Indonesia: The Indonesian Democratic Party (PDI) and Decline of the New Order (1986–98)|publisher=NIAS Press|location=Denmark|year=2003|isbn=87-91114-50-0|pages=93–96}}</ref>
 
=== Ketua Partai Demokrasi Indonesia ===
Megawati tidak terpilih kembali, tetapi tetap menjadi anggota PDI. Pada bulan Desember 1993, PDI mengadakan kongres nasional. Seperti yang selalu terjadi ketika partai-partai oposisi [[Orde Baru]] mengadakan kongres, pemerintah aktif ikut campur. Menjelang Kongres, tiga orang bersaing untuk menjadi ketua PDI. Petahana, [[Soerjadi (politikus)|Soerjadi]], menjadi kritis terhadap pemerintah. Kedua, [[Budi Hardjono|Budi Harjono]] sosok ramah pemerintah yang didukung pemerintah. Yang ketiga adalah Megawati. Pencalonannya mendapat dukungan luar biasa sehingga pemilihannya di Kongres menjadi formalitas.<ref name="autogenerated1">{{cite web|url=http://www.tokohindonesia.com/ensiklopedi/m/megawati/biografi/02.shtml|archive-url=https://archive.today/20070812115823/http://www.tokohindonesia.com/ensiklopedi/m/megawati/biografi/02.shtml|title=Megawati Soekarnoputri, Pemimpin Berkepribadian Kuat &#124; Biografi Tokoh Indonesia|access-date=23 March 2007|archive-date=12 August 2007|url-status=dead}}</ref>
 
Ketika kongres berkumpul, pemerintah terhenti dan menunda upaya untuk mengadakan pemilihan.<ref name="autogenerated1"/> Kongres menghadapi tenggat waktu ketika izin mereka untuk berkumpul akan habis. Saat jam-jam berlalu hingga akhir kongres, pasukan mulai berkumpul. Dengan waktu tinggal dua jam lagi, Megawati mengadakan konferensi pers, menyatakan bahwa karena dia menikmati dukungan mayoritas anggota PDI, dia sekarang menjadi ketua ''[[de facto]]''.<ref name="autogenerated1"/> Meskipun relatif kurang pengalaman politik, dia populer sebagian karena statusnya sebagai putri Soekarno dan karena dia dipandang bebas dari korupsi dengan kualitas pribadi yang mengagumkan. Di bawah kepemimpinannya, PDI memperoleh banyak pengikut di kalangan kaum miskin perkotaan dan kelas menengah perkotaan dan pedesaan.<ref>{{cite book|last=Ricklefs|first=M.C.|author-link=M. C. Ricklefs|title=A History of Modern Indonesia Since c.1300|publisher=MacMillan|location=London|edition=4th|year=2008|orig-year=1981|isbn = 978-0-230-54685-1|page=517}}</ref>
 
=== Perpecahan partai dan Insiden 27 Juli 1996 ===
Pemerintah marah karena gagal mencegah kebangkitan Megawati. Mereka tidak pernah mengakui Megawati meskipun pengangkatannya sendiri disahkan pada tahun 1994. Pada tahun 1996, pemerintah mengadakan kongres nasional khusus di [[Kota Medan|Medan]] yang memilih kembali Soerjadi sebagai ketua. Megawati dan kubunya menolak untuk mengakui hasil dan PDI dibagi menjadi kubu ''pro-Megawati'' dan ''anti-Megawati''.<ref>{{cite book|last=Eklöf|first=Stefan|title=Power and Political Culture in Suharto's Indonesia: The Indonesian Democratic Party (PDI) and Decline of the New Order (1986–98)|publisher=NIAS Press|location=Denmark|year=2003|isbn=87-91114-50-0|page=271}}</ref>
Soerjadi mulai mengancam akan merebut kembali Markas Besar PDI di Jakarta. Ancaman ini dilakukan pada pagi hari [[Peristiwa 27 Juli 1996|27 Juli 1996]].<ref>{{cite web|last=B.|first=Edy|title=Kronologi Peristiwa 27 Juli 1996|publisher=Tempo|date=10 August 1996|url=http://www.tempointeraktif.com/ang/min/01/23/utama1.htm|access-date=31 October 2006|archive-url=https://web.archive.org/web/20070927200959/http://www.tempointeraktif.com/ang/min/01/23/utama1.htm <!-- Bot retrieved archive --> |archive-date=27 September 2007}}</ref> Pendukung Soerjadi (dilaporkan dengan dukungan Pemerintah) menyerang Markas Besar PDI dan menghadapi perlawanan dari pendukung Megawati yang ditempatkan di sana. Dalam pertarungan berikutnya, pendukung Megawati bertahan di markas. Kerusuhan terjadi, diikuti oleh tindakan keras pemerintah. Pemerintah kemudian menyalahkan kerusuhan itu pada [[Partai Rakyat Demokratik]] (PRD), dan tetap mengakui fraksi Soerjadi sebagai partai resmi.<ref>{{cite book|last=Ricklefs|first=M.C.|author-link=M. C. Ricklefs|title=A History of Modern Indonesia Since c.1300|publisher=MacMillan|location=London|edition=4th|year=2008|orig-year=1981|isbn=978-0-230-54685-1|page=519}}</ref>
 
Baris 95:
Pada pertengahan tahun 1997, Indonesia mulai terkena dampak [[Krisis keuangan Asia|Krisis Keuangan Asia]] dan menunjukkan kesulitan ekonomi yang parah. Pada akhir Januari 1998 [[rupiah]] jatuh ke hampir 15.000 terhadap [[Dolar Amerika Serikat|dolar AS]], dibandingkan dengan hanya 4.000 pada awal Desember. Meningkatnya kemarahan publik terhadap korupsi yang merajalela memuncak dengan pengunduran diri Soeharto dan pengangkatan presiden oleh Wakil Presiden [[B. J. Habibie]] pada Mei 1998, memulai [[era Reformasi]]. Pembatasan terhadap Megawati telah dihapus dan dia mulai mengkonsolidasikan posisi politiknya. Pada Oktober 1998, para pendukungnya mengadakan Kongres Nasional di mana faksi PDI Megawati sekarang dikenal sebagai [[Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan]] (PDI-P). Megawati terpilih sebagai Ketua dan dicalonkan sebagai calon presiden PDI-P.<ref>{{cite web |url=http://www.seasite.niu.edu/Indonesian/Indonesian_Elections/Indo-pemilu99/11pdip.htm |title=KOMPAS-11: PARTAI DEMOKRASI INDONESIA PERJUANGAN (PDI PERJUANGAN) |publisher=Seasite.niu.edu |access-date=5 November 2011 |archive-date=2020-02-04 |archive-url=https://web.archive.org/web/20200204205153/http://www.seasite.niu.edu/Indonesian/Indonesian_Elections/Indo-pemilu99/11pdip.htm |dead-url=no }}</ref>
 
PDI-P, bersama dengan [[Partai Kebangkitan Bangsa]] (PKB) [[Abdurrahman Wahid]] dan [[Partai Amanat Nasional]] (PAN) pimpinan [[Amien Rais]], menjadi kekuatan reformasi terkemuka. Terlepas dari popularitas mereka, Megawati, Wahid dan Rais mengambil sikap moderat, lebih memilih untuk menunggu sampai [[Pemilihan umum legislatif Indonesia 1999|pemilihan legislatif 1999]] untuk memulai perubahan besar.<ref>{{cite book|last=Barton|first=Greg|title=Abdurrahman Wahid: Muslim Democrat, Indonesian President|publisher=UNSW Press|year=2002|location=Singapore|page=[https://archive.org/details/abdurrahmanwahid00bart/page/255 255]|isbn=0-86840-405-5|url=https://archive.org/details/abdurrahmanwahid00bart/page/255}}</ref> Pada November 1998, Megawati bersama Wahid, Rais dan [[Hamengkubuwana X|Hamengkubuwono X]] menegaskan kembali komitmennya untuk melakukan reformasi melalui [[Pernyataan Ciganjur]].
 
Menjelang pemilu, Megawati, Wahid dan Amien mempertimbangkan untuk membentuk koalisi politik melawan Presiden Habibie dan [[GOLKAR|Golkar]]. Pada bulan Mei, [[Alwi Shihab]] mengadakan konferensi pers di rumahnya di mana Megawati, Wahid dan Amien akan mengumumkan bahwa mereka akan bekerja sama. Di menit-menit terakhir, Megawati memilih untuk tidak hadir, karena dia memutuskan tidak bisa mempercayai Amien.<ref name="autogenerated4">{{cite book|last=Barton|first=Greg|title=Abdurrahman Wahid: Muslim Democrat, Indonesian President|publisher=UNSW Press|year=2002|location=Singapore|page=[https://archive.org/details/abdurrahmanwahid00bart/page/270 270]|isbn=0-86840-405-5|url=https://archive.org/details/abdurrahmanwahid00bart/page/270}}</ref> Pada bulan Juni, pemilihan diadakan dan PDI-P menjadi pemenang dengan 33% suara.<ref>{{cite book|last=Ricklefs|first=M.C.|author-link=M. C. Ricklefs|title=A History of Modern Indonesia Since c.1300|publisher=MacMillan|location=London|edition=4th|year=2008|orig-year=1981|isbn=978-0-230-54685-1|page=38}}</ref>
Baris 116:
 
=== Kongres Nasional PDI-P tahun 2000 ===
Kongres Pertama PDI-P diadakan di [[Semarang]], [[Jawa Tengah]], pada bulan April 2000, di mana Megawati terpilih kembali sebagai Ketua untuk masa jabatan kedua.<ref>{{cite magazine|title=Megawati Beri Pengarahan Peserta Rakermas PDIP (Megawati Gives Guidance to Participants at the PDIP National Coordinating Meeting)|magazine=[[Tempo (Indonesian magazine)|Tempo]]|date=29 July 2003|url=https://nasional.tempo.co/read/5239/megawati-beri-pengarahan-peserta-rakermas-pdip|language=id|access-date=5 August 2018|archive-date=2022-05-18|archive-url=https://web.archive.org/web/20220518060056/https://nasional.tempo.co/read/5239/megawati-beri-pengarahan-peserta-rakermas-pdip|dead-url=no}}</ref> Megawati mengkonsolidasikan posisinya dalam PDI-P dengan mengambil tindakan keras untuk menyingkirkan calon pesaing.<ref>{{cite web|last=Firmansyah|first=Arif|title=Kisah Para Penantang Yang Terpental (The Story of the Ousted Challengers)|publisher=Tempo|date=11 February 2005|url=http://www.tempointeraktif.com/hg/narasi/2005/02/11/nrs,20050211-03,id.html|access-date=2 November 2006|url-status=dead|archive-url=https://web.archive.org/web/20091017103151/http://tempointeraktif.com/hg/narasi/2005/02/11/nrs%2C20050211-03%2Cid.html|archive-date=17 October 2009}}</ref> Dalam pemilihan Ketua, muncul dua calon lain; [[Eros Djarot]] dan [[Dimyati Hartono]]. Mereka mencalonkan diri karena tidak ingin Megawati merangkap sebagai ketua dan wakil presiden. Pencalonan Eros dari cabang [[Jakarta Selatan]] batal karena masalah keanggotaan. Eros tidak diizinkan untuk berpartisipasi dalam Kongres. Kecewa dengan apa yang dia anggap sebagai [[kultus kepribadian]] yang berkembang di sekitar Megawati, Eros meninggalkan PDI-P. Pada Juli 2002, ia membentuk [[Partai Nasional Benteng Kerakyatan Indonesia]]. Meski pencalonan Dimyati tidak ditentang sekeras Eros, ia dicopot sebagai Kepala Cabang Pusat PDI-P. Dia mempertahankan posisinya sebagai anggota [[Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia|Dewan Perwakilan Rakyat]] (DPR), tetapi meninggalkan partai untuk menjadi dosen universitas.<ref>{{cite book|author=Litbang Kompas|title=Parti Politik Indonesia 1999–2019: Konsentrasi dan Dekonsentrasi Kuasa (Indonesian Political Parties 1999–2019: Concentration and Deconcentration of Power)|publisher=[[Kompas Gramedia Group|Kompas]]|date=2016|page=92|location=Jakarta|language=id|isbn=978-602-412-005-4}}</ref> Pada April 2002, Dimyati membentuk [[Partai Indonesia Tanah Air Kita]].<ref>{{Cite news|date=7 April 2002|title=Dimyati Hartono Mendeklarasikan PITA|language=id|work=[[Liputan6.com]]|publisher=[[SCTV (Indonesia)|SCTV]]|url=https://www.liputan6.com/news/read/32062/dimyati-hartono-mendeklarasikan-pita|access-date=22 July 2018|archive-date=2022-04-17|archive-url=https://web.archive.org/web/20220417165136/https://www.liputan6.com/news/read/32062/dimyati-hartono-mendeklarasikan-pita|dead-url=no}}</ref>
 
=== Hubungan dengan Wahid dan naik ke kursi kepresidenan ===
Baris 130:
Dia mencalonkan diri untuk pemilihan kembali dalam [[Pemilihan umum Presiden Indonesia 2004|pemilihan presiden langsung 2004]], berharap untuk menjadi wanita pertama yang terpilih sebagai kepala negara di negara mayoritas Muslim. Namun, dia dikalahkan secara telak oleh [[Susilo Bambang Yudhoyono]] di putaran kedua, dengan selisih 61 persen berbanding 39 persen,<ref name="Monshipouri"/> pada 20 September 2004. Dia tidak menghadiri pelantikan presiden baru, dan tidak pernah mengucapkan selamat kepadanya.<ref>{{cite book|page=110|url=https://books.google.com/books?id=GcnJBWtR8okC&pg=PA110|title=Political Islam and Violence in Indonesia|isbn=9781134161256|last1=Abuza|first1=Zachary|date=25 September 2006}}</ref>
 
== Pasca-kepresidenan sebagai Ketua Umum PDI-P==
 
=== Pemilihan umum 2009 ===
Baris 194:
 
== Lihat pula ==
* [[Soekarno|Ir.Soekarno]]
 
* [[Partai Demokrasi Indonesia]]
* [[Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan|Partai Demokrasi indonesia Perjuangan]]
* [[Orde Baru]]
* [[Peristiwa 27 Juli|Peristiwa Kuda Tuli]]
* [[Daftar Presiden Indonesia]]
* [[Daftar Wakil Presiden Indonesia]]
Baris 248 ⟶ 252:
{{Kabinet Gotong Royong}}
{{Kabinet Persatuan Nasional}}
{{Calon dalam pemilihan umum Presiden Indonesia 2009}}
}}
{{Authority control}}
Baris 257 ⟶ 262:
[[Kategori:Ketua Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan]]
[[Kategori:Politikus Partai Demokrasi Indonesia]]
[[Kategori:Pendiri partai politik]]
[[Kategori:Presiden Indonesia]]
[[Kategori:Wakil Presiden Indonesia]]
Baris 269 ⟶ 275:
[[Kategori:Penerima Bintang Dharma]]
[[Kategori:Wanita pemimpin]]
[[Kategori:Wanita Indonesia abad ke-20]]
[[Kategori:Wanita Indonesia abad ke-21]]
[[Kategori:Soekarno]]
Baris 274 ⟶ 281:
[[Kategori:Tokoh Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh Jawa]]
[[Kategori:Tokoh Jakarta]]
[[Kategori:Tokoh Jawa Tengah]]
[[Kategori:Tokoh Minangkabau]]
[[Kategori:Tokoh Yogyakarta]]