Melioidosis: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Hanamanteo (bicara | kontrib) + |
Hanamanteo (bicara | kontrib) + |
||
Baris 89:
[[Serologi|Uji serologi]] seperti [[asai hemaglutinasi|hemaglutinasi]] tidak langsung telah digunakan untuk mendeteksi keberadaan antibodi terhadap ''B. pseudomallei''. Namun, kelompok orang yang berbeda memiliki tingkat antibodi yang sangat berbeda, jadi interpretasi tes ini bergantung pada lokasi. Di Australia, kurang dari 5% orang memiliki antibodi ''B. pseudomallei'', sehingga keberadaan antibodi dalam jumlah yang relatif rendah tidak biasa dan dapat menunjukkan melioidosis. Di Thailand, banyak orang memiliki antibodi terhadap ''B. pseudomallei'', sehingga hanya jumlah antibodi yang relatif tinggi dalam darah yang menunjukkan melioidosis.<ref name="Joost 2018"/><ref name="Currie 2015"/> Thailand juga menggunakan [[antibodi fluoresen langsung|uji antibodi imunofluoresen langsung]] (IFAT) dan aglutinasi lateks. Dalam IFAT, antigen ''B. pseudomallei'' dan ''B. thailandensis'' dapat digunakan untuk mengukur jumlah antibodi yang dihasilkan terhadap bakteri. Oleh karena itu, hasil harus ditafsirkan dengan hati-hati karena reaksi positif palsu dapat ditemukan jika seseorang sebelumnya terpapar ''B. thailandensis'' nonpatogenik.<ref name="Yi 2014"/> [[Aglutinasi lateks]] berguna dalam skrining untuk dugaan koloni ''B. pseudomallei'' colonies.<ref name="Joost 2018"/> Alat [[ELISA]] komersial untuk melioidosis tidak lagi tersedia di pasaran karena sensitivitas yang rendah terhadap deteksi antibodi manusia.<ref name="Gassiep 2020"/>
Berbagai modalitas pencitraan juga dapat membantu diagnosis melioidosis. Pada melioidosis akut dengan penyebaran bakteri melalui aliran darah, rontgen dada menunjukkan lesi nodular multifokal. Ini juga dapat menunjukkan penggabungan nodul atau kavitasi.
== Pencegahan ==
|