Mesir Kuno: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Fardhan Arief (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
k →‎Periode Akhir: Perbaikan kesalahan ketik
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android
 
(34 revisi perantara oleh 20 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
[[Berkas:Egypt.Giza.Sphinx.01.jpg|jmpl|250px|[[Piramida Khafre]] ([[dinastiDinasti keempatKeempat Mesir]]) dan [[SphinxSfinks Agung Giza]] (± 2500 SM atau lebih tua).]]
[[Berkas:Ancient Egypt map-id.svg|jmpl|250px|Peta Mesir Kuno, menunjukkan kota dan situs utama pada periode dinasti (c. 3150 SM hingga 30 SM)]]
[[Berkas:Govt12e.gif|jmpl|250px|Piramida profesi masyarakat Mesir kuno]]
'''Mesir Kuno''' adalah [[peradaban]] [[Sejarah kuno|kuno]] di sebelah timur laut benua [[Afrika]], yang berpusat di daerah hilir [[sungai Nil]], yakni kawasan yang kini menjadi wilayah negara [[Mesir]]. Peradaban ini dimulai dengan unifikasi [[Mesir Hulu]] dan [[Mesir Hilir|Hilir]] sekitar 3150 SM,<ref>{{cite web|url=http://www.digitalegypt.ucl.ac.uk/chronology/index.html|title=Chronology|accessdate=25 March 2008|publisher=Digital Egypt for Universities, University College London}}</ref> dan selanjutnya berkembang selama kurang lebih tiga milenium. Sejarahnya mengalir melalui periode kerajaan-kerajaan yang stabil, masing-masing diantarai oleh periode ketidakstabilan yang dikenal sebagai Periode Menengah. Mesir Kuno mencapai puncak kejayaannya pada masa [[Kerajaan Baru]]. Selanjutnya, peradaban ini mulai mengalami kemunduran. Mesir ditaklukan oleh kekuatan-kekuatan asing pada periode akhir. Kekuasaan firaun secara resmi dianggap berakhir pada sekitar 31 SM, ketika [[Kekaisaran Romawi]] menaklukkan dan menjadikan wilayah [[Mesir Ptolemeus]] sebagai bagian dari provinsi Romawi.<ref>Clayton (1994) hal. 217</ref> Meskipun ini bukanlah pendudukan asing pertama terhadap Mesir, periode kekuasaan Romawi menimbulkan suatu perubahan politik dan agama secara bertahap di lembah sungai Nil, yang secara efektif menandai berakhirnya perkembangan peradaban merdeka Mesir.
 
[[Berkas:Ancient Egypt map-id.svg|jmpl|250px|Peta Mesir Kuno, menunjukkan kota dan situs utama pada periode dinasti (c. 3150&nbsp; SM hingga 30&nbsp; SM)]]
Peradaban Mesir Kuno didasari atas pengendalian keseimbangan yang baik antara sumber daya alam dan manusia, ditandai terutama oleh:
* [[irigasi]] teratur terhadap Lembah Nil;
* pendayagunaan mineral dari lembah dan wilayah gurun di sekitarnya;
* perkembangan sistem [[tulisan]] dan [[sastra]];
* organisasi proyek kolektif;
* perdagangan dengan wilayah [[Afrika Timur]] dan [[Afrika Tengah|Tengah]] serta [[Mediterania]] Timur; serta
* kegiatan [[militer]] yang menunjukkan kekuasaan terhadap kebudayaan negara/suku bangsa tetangga pada beberapa periode berbeda.
 
{{Sejarah Mesir-stub}}
Pengelolaan kegiatan-kegiatan tersebut dilakukan oleh penguasa sosial, politik, dan ekonomi, yang berada di bawah pengawasan sosok [[Firaun]].<ref>James (2005) hal. 8</ref><ref>Manuelian (1998) hal. 6–7</ref>
 
'''Mesir Kuno''' adalah [[peradaban]] [[Sejarah kuno|kuno]] di sebelah timur laut benua [[Afrika]], yang berpusat di daerah hilir [[sungaiSungai Nil]], yakni kawasan yang kini menjadi wilayah negara [[Mesir]]. Peradaban ini dimulai dengan unifikasi [[Mesir Hulu]] dan [[Mesir Hilir|Hilir]] sekitar 3150 SM,<ref>{{cite web|url=http://www.digitalegypt.ucl.ac.uk/chronology/index.html|title=Chronology|accessdate=25 MarchMaret 2008|publisher=Digital Egypt for Universities, University College London}}</ref> dan selanjutnya berkembang selama kurang lebih tiga milenium. SejarahnyaSejarah mengalirMesir melaluiKuno diwarnai dengan periode kerajaan-kerajaan yang stabil, masing-masing diantarai olehdan periode ketidakstabilan yang dikenal sebagai Periode Menengah. Mesir Kuno mencapai puncak kejayaannya pada masa [[Kerajaan Baru]]. Selanjutnya, peradaban ini mulai mengalami kemunduran. Mesir ditaklukanditaklukkan oleh kekuatan-kekuatan asing pada periode akhir. Kekuasaan [[firaun]] secara resmi dianggap berakhir pada sekitar 31 SM, ketika [[Kekaisaran Romawi]] menaklukkan dan menjadikan wilayah [[Mesir PtolemeusPtolemaik]] sebagai bagian dari provinsi Romawi.<ref>Clayton (1994) hal. 217</ref> Meskipun ini bukanlah pendudukan asing pertama terhadap Mesir, periode kekuasaan Romawi menimbulkan suatu perubahan [[politik]] dan [[agama]] secara bertahap di lembah sungaiSungai Nil, yang secara efektif menandai berakhirnya perkembangan peradaban merdeka Mesir.
Pencapaian-pencapaian peradaban Mesir Kuno antara lain: teknik pembangunan monumen seperti [[piramida]], kuil, dan [[obelisk]]; pengetahuan [[matematika]]; teknik pengobatan; sistem irigasi dan agrikultur; kapal pertama yang pernah diketahui;<ref name="AIA"/> teknologi [[tembikar glasir bening]] dan kaca; seni dan arsitektur yang baru; [[sastra Mesir Kuno]]; dan traktat perdamaian pertama yang pernah diketahui.<ref>Clayton (1994) hal. 153</ref> Mesir telah meninggalkan warisan yang abadi. Seni dan arsitekturnya banyak ditiru, dan barang-barang antik buatan peradaban ini dibawa hingga ke ujung dunia. Reruntuhan-reruntuhan monumentalnya menjadi inspirasi bagi pengelana dan penulis selama berabad-abad.
 
Peradaban Mesir Kuno didasari atas pengendalian keseimbangan yang baik antara sumber daya alam dan manusia, ditandai terutama olehditandai dengan:
* [[irigasiIrigasi]] teratur terhadap [[Sungai Nil|Lembah Nil]];
* pendayagunaanPendayagunaan [[mineral]] dari lembah dan wilayah gurun di sekitarnya;
* perkembanganPerkembangan sistem [[tulisan]] dan [[sastra]];
* organisasiOrganisasi proyek kolektif;
* perdagangan[[Perdagangan]] dengan wilayah [[Afrika Timur]] dan [[Afrika Tengah|Tengah]] serta [[Mediterania]] Timur; serta
* kegiatanKegiatan [[militer]] yang menunjukkan kekuasaan terhadap kebudayaan negara/suku bangsa tetanggalain pada beberapa periode yang berbeda.
 
Pengelolaan kegiatan-kegiatan tersebut dilakukan oleh penguasa sosial, politik, dan ekonomi, yang berada di bawah pengawasan sosok [[Firaun]]firaun.<ref>James (2005) hal. 8</ref><ref>Manuelian (1998) hal. 6–7</ref>
 
Pencapaian-pencapaian peradaban Mesir Kuno antara lain: teknik pembangunan monumen seperti [[piramida]], [[kuil]], dan [[obelisk]]; pengetahuan [[matematika]]; teknik [[pengobatan]]; sistem irigasi dan [[agrikultur]]; [[kapal]] pertama yang pernah diketahui;<ref name="AIA"/> teknologi [[tembikar glasir bening]] dan [[kaca]]; [[seni]] dan [[arsitektur]] yang baru; [[sastra Mesir Kuno]]; dan traktat perdamaian pertama yang pernah diketahui.<ref>Clayton (1994) hal. 153</ref> Mesir telah meninggalkan warisan yang abadi. Seni dan arsitekturnya banyak ditiru, dan barang-barang antik buatan peradaban ini dibawa hingga ke ujung dunia. Reruntuhan-reruntuhan monumentalnyamonumental-nya menjadi inspirasi bagi pengelana dan penulis selama berabad-abad.
 
== Sejarah ==
Baris 21 ⟶ 24:
 
=== Periode Pradinasti ===
Pada masa pra dan awal dinasti, iklim Mesir lebih subur daripada saat ini. Sebagian wilayah Mesir ditutupi oleh [[sabana]] berhutan dan dilalui oleh [[ungulata]] yang merumput. Flora dan fauna lebih produktif dan sungai Nil menopang kehidupan unggas-[[unggas air]]. Perburuan merupakan salah satu mata pencaharian utama orang Mesir. Selain itu, pada periode ini, banyak hewan yang [[domestikasi|didomestikasi]], termasuk kambing, domba, sapi, keledai, dan unggas.<ref>{{Cite book
|first1 = Salima
|last1 = Ikram
Baris 32 ⟶ 35:
|page = 5
|url = http://books.google.com/?id=1Am88Yc8gRkC&printsec=frontcover#PPA5,M1
|accessdate = 22 Juli 2009}} {{lccn|1997||140867}}</ref>
 
[[Berkas:Vase with gazelles-E 28023- Egypte louvre 316.jpg|jmpl|kiri|lurus|Guci pada periode pradinasti.]]
Baris 48 ⟶ 51:
Pendeta Mesir pada abad ke-3 SM, [[Manetho]] mengelompokan garis keturunan firaun yang panjang dari Menes ke masanya menjadi 30 dinasti. Sistem ini masih digunakan hingga hari ini.<ref>Clayton (1994) hal. 6</ref> Ia memilih untuk memulai sejarah resminya melalui raja yang bernama "Meni" (atau [[Menes]] dalam bahasa Yunani), yang dipercaya telah menyatukan kerajaan [[Mesir Hulu]] dan [[Mesir Hilir|Hilir]] (sekitar 3200 SM).<ref>Shaw (2002) hal. 78–80</ref> Transisi menuju negara kesatuan sejatinya berlangsung lebih bertahap, berbeda dengan apa yang ditulis oleh penulis-penulis Mesir Kuno, dan tidak ada catatan kontemporer mengenai Menes. Beberapa ahli kini meyakini bahwa figur "Menes" mungkin merupakan [[Narmer]], yang digambarkan mengenakan tanda kebesaran kerajaan pada [[pelat Narmer]] yang merupakan simbol unifikasi.<ref>Clayton (1994) hal. 12–13</ref>
 
Pada Periode Dinasti Awal, sekitar 3150 SM, firaun pertama memperkuat kekuasaan mereka terhadap Mesir hilir dengan mendirikan ibu kota di [[Memphis, Mesir|Memphis]]. Dengan ini, firaun dapat mengawasi pekerja, pertanian, dan jalur perdagangan ke [[Levant]] yang penting dan menguntungkan.. Peningkatan kekuasaan dan kekayaan firaun pada periode dinasti awal dilambangkan melalui [[mastaba]] (makam) yang rumit dan struktur-struktur kultus kamar mayat di [[Abydos, Mesir|Abydos]], yang digunakan untuk merayakan didewakannya firaun setelah kematiannya.<ref>Shaw (2002) hal. 70</ref> Institusi kerajaan yang kuat dikembangkan oleh firaun untuk mengesahkan kekuasaan negara atas tanah, pekerja, dan sumber daya alam, yang penting bagi pertumbuhan peradaban Mesir kuno.<ref>{{cite web|url=http://www.digitalegypt.ucl.ac.uk/archaicegypt/info.html|title=Early Dynastic Egypt|accessdate=9 March 2008|publisher=Digital Egypt for Universities, University College London}}</ref>
 
=== Kerajaan Lama ===
{{Main|Kerajaan Lama}}
[[Berkas:Menkaura-ColossalStatue MuseumOfFineArtsBoston.png|jmpl|kiri|200px|Patung firaun [[Menkaura]] di [[Museum of Fine Arts, Boston|Boston Museum of Fine Arts]].]]
Kemajuan dalam bidang [[arsitektur]], [[seni]], dan [[teknologi]] dibuat pada masa [[Kerajaan Lama]]. Kemajuan ini didorong oleh meningkatnya produktivitas pertanian, yang dimungkinkan karena pemerintahan pusat dibina dengan baik.<ref>James (2005) hal. 40</ref> Di bawah pengarahan [[wazir]], pejabat-pejabat negara mengumpulkan [[pajak]], mengatur proyek irigasi untuk meningkatkan hasil panen, mengumpulkan petani untuk bekerja di proyek-proyek pembangunan, dan menetapkan sistem keadilan untuk menjaga keamanan.<ref>Shaw (2002) hal. 102</ref> Dengan surplus sumber daya surplus yang ada karena ekonomi yang produktif dan stabil, negara mampu membiayai pembangunan proyek-proyek kolosal dan menugaskan pembuatan karya-karya seni istimewa. [[Piramida Mesir|Piramida]] yang dibangun oleh [[Djoser]], [[Khufu]], dan keturunan mereka, merupakan simbol peradaban Mesir Kuno yang paling diingat.
 
Seiring dengan meningkatnya kepentingan pemerintah pusat, muncul golongan juru tulis (''sesh''<ref>"Scribes", ''Life in Ancient Egypt'', Carnegie Museum of Natural History: [http://www.carnegiemnh.org/exhibits/Egypt/scribes.htm] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20090125050123/http://www.carnegiemnh.org/exhibits/Egypt/scribes.htm|date=2009-01-25}}. Diakses pada 29 Januari 2009.</ref>) dan pejabat berpendidikan, yang diberikan tanah oleh firaun sebagai bayaran atas jasa mereka. Firaun juga memberikan tanah kepada struktur-struktur kultus kamar mayat dan kuil-kuil lokal untuk memastikan bahwa institusi-institusi tersebut memiliki sumber daya yang cukup untuk memuja firaun setelah kematiannya. Pada akhir periode Kerajaan Lama, lima abad berlangsungnya praktik-praktik feudal pelan-pelan mengikis kekuatan ekonomi firaun. Firaun tak lagi mampu membiayai pemerintahan terpusat yang besar.<ref>Shaw (2002) hal. 116–7</ref> Dengan berkurangnya kekuatan firaun, gubernur regional yang disebut [[nomark]] mulai menantang kekuatan firaun. Hal ini diperburuk dengan terjadinya kekeringan besar antara tahun 2200 hingga 2150&nbsp;SM,<ref>{{citeweb|url=http://www.bbc.co.uk/history/ancient/egyptians/apocalypse_egypt_04.shtml |title=The Fall of the Old Kingdom |author=Fekri Hassan|publisher=British Broadcasting Corporation|accessdate=10 March 2008}}</ref> sehingga Mesir Kuno memasuki periode kelaparan dan perselisihan selama 140 tahun yang dikenal sebagai [[Periode Menengah Pertama Mesir]].<ref>Clayton (1994) hal. 69</ref>
 
=== Periode Menengah Pertama Mesir ===
Baris 93 ⟶ 96:
 
Kekayaan menjadikan Mesir sebagai target serangan, terutama oleh [[orang-orang Laut]] dan [[Libya Kuno|Libya]]. Tentara Mesir mampu mengusir serangan-serangan itu, namun Mesir akan kehilangan kekuasaan atas Suriah dan Palestina. Pengaruh dari ancaman luar diperburuk dengan masalah internal seperti korupsi, penjarahan makam, dan kerusuhan. Pendeta-pendeta agung di [[kuil Amun]], Thebes, mengumpulkan tanah dan kekayaan yang besar, dan kekuatan mereka memecahkan negara pada masa Periode Menengah Ketiga.<ref>James (2005) hal. 54</ref>
[[Berkas:Third Intermediate Period map-id.svg|jmpl|lurus|Pada tahun 730 SM, orang-orang Libya dari barat memecahkan kesatuan politik Mesir Kuno.]]
 
=== Periode Menengah Ketiga ===
Baris 99 ⟶ 102:
Setelah kematian firaun [[Ramses XI]] tahun 1078 SM, [[Smendes]] mengambil alih kekuasaan Mesir utara. Ia berkuasa dari kota [[Tanis, Mesir|Tanis]]. Sementara itu, wilayah selatan dikuasai oleh pendeta-pendeta agung Amun di Thebes, yang hanya mengakui nama Smendes saja.<ref>Cerny (1975) hal. 645</ref> Pada masa ini, orang-orang Libya telah menetap di delta barat, dan kepala-kepala suku penetap tersebut mulai meningkatkan otonomi mereka. Pangeran-pangeran Libya mengambil alih delta di bawah pimpinan [[Shoshenq I]] pada tahun 945 SM. Mereka lalu mendirikan dinasti Bubastite yang akan berkuasa selama 200 tahun. Shoshenq juga mengambil alih Mesir selatan dengan menempatkan keluarganya dalam posisi kependetaan yang penting. Kekuasaan Libya mulai mengikis akibat munculnya dinasti saingan di [[Leontopolis]], dan ancaman [[Cushi|Kush]] di selatan. Sekitar tahun 727&nbsp;SM, raja Kush, [[Piye]], menyerbu ke arah utara. Ia berhasil menguasai Thebes dan delta.<ref>Shaw (2002) hal. 345</ref>
 
Martabat Mesir terus menurun pada Periode Menengah Ketiga. Sekutu asingnya telah jatuh kedalam pengaruh [[Asiria]], dan pada 700&nbsp;SM, perang antara kedua negara sudah tak terhindarkan lagi. Antara tahun 671 hingga 667&nbsp;SM, bangsa Asiria mulai menyerang Mesir. Masa kekuasaan raja Kush, [[Taharqa]], dan penerusnya, [[Tantamani|Tanutamun]], dipenuhi dengan konflik melawan Asiria.<ref>[{{Cite web |url=http://www.ancientsudan.org/history_07_assyro.htm |title="The Kushite Conquest of Egypt", ''Ancient~Sudan: Nubia''.] |access-date=2010-10-06 |archive-date=2011-05-21 |archive-url=https://web.archive.org/web/20110521211415/http://www.ancientsudan.org/history_07_assyro.htm |dead-url=yes }}</ref> Akhirnya, bangsa Asiria berhasil memukul mundur Kush kembali ke Nubia. Mereka juga menduduki Memphis dan menjarah kuil-kuil di Thebes.<ref>Shaw (2002) hal. 358</ref>
 
=== Periode Akhir ===
Baris 106 ⟶ 109:
Dengan tiadanya rencana pendudukan permanen, bangsa Asiria menyerahkan kekuasaan Mesir kepada vassal-vassal yang dikenal sebagai raja-raja Sais dari [[dinasti ke-26 Mesir|dinasti ke-26]]. Pada tahun 653&nbsp;SM, raja Sais [[Psamtik I]] berhasil mengusir bangsa Asiria dengan bantuan tentara bayaran Yunani yang direkrut untuk membentuk angkatan laut pertama Mesir. Selanjutnya, pengaruh Yunani meluas dengan cepat. Kota [[Naucratis|Naukratis]] menjadi tempat tinggal orang-orang Yunani di delta.
 
Di bawah raja-raja Sais, Mesir mengalami kebangkitan singkattingkat ekonomi dan budaya. Sayangnya, pada tahun 525&nbsp;SM, bangsa Persia yang dipimpin oleh [[Cambyses II dari Persia|Cambyses II]] memulai penaklukan terhadap Mesir. Mereka berhasil menangkap firaun [[Psamtik III]] dalam pertempuran di [[Pelusium]]. Cambyses II lalu mengambil alih gelar firaun. Ia berkuasa dari kota [[Susa]], dan menyerahkan Mesir kepada seorang [[satrap]]i. Pemberontakan-pemberontakan meletus pada abad ke-5 SM, tetapi tidak ada satupun yang berhasil mengusir bangsa Persia secara permanen.<ref>Shaw (2002) hal. 383</ref>
 
Setelah dikuasai Persia, Mesir digabungkan dengan [[Siprus]] dan [[Fenisia]] dalam [[satrap]]i ke-6 [[Kekaisaran Akhemeniyah|Kekaisaran Persia Akhemeniyah]]. Periode pertama kekuasaan Persia atas Mesir, yang juga dikenal sebagai dinasti ke-27, berakhir pada tahun 402 SM. Dari 380–343&nbsp;SM, [[dinasti ke-30 Mesir|dinasti ke-30]] berkuasa sebagai dinasti asli terakhir Mesir. Restorasi singkat kekuasaan Persia, kadang-kadang dikenal sebagai dinasti ke-31, dimulai dari tahun 343&nbsp;SM. Akan tetapi, pada 332&nbsp;SM, penguasa Persia, Mazaces, menyerahkan Mesir kepada [[Alexander yang Agung]] tanpa perlawanan.<ref>Shaw (2002) hal. 385</ref>
Baris 140 ⟶ 143:
 
=== Sistem hukum ===
Sistem hukum di Mesir Kuno secara resmi dikepalai oleh firaun yang bertanggung jawab membuat peraturan, menciptakan keadilan, serta menjaga hukum dan ketentramanketenteraman, sebuah konsep yang disebut masyarakat Mesir Kuno sebagai [[Ma'at]].<ref name="Manuelian358"/> Meskipun belum ada undang-undang hukum yang ditemukan, dokumen pengadilan menunjukkan bahwa hukum di Mesir Kuno dibuat berdasarkan pandangan umum tentang apa yang benar dan apa yang salah, serta menekankan cara untuk membuat kesepakatan dan menyelesaikan konflik.<ref name="UCJohnson">{{cite web|url=http://fathom.lib.uchicago.edu/1/777777190170/|title=Women's Legal Rights in Ancient Egypt|accessdate=31 August 2010|publisher=University of Chicago, 2004| author=Janet H. Johnson}}</ref>
 
Dewan sesepuh lokal, yang dikenal dengan nama ''Kenbet'' di Kerajaan Baru, bertanggung jawab mengurus persidangan yang hanya berkaitan dengan permasalahan-permasalahan kecil.<ref name="Manuelian358"/> Kasus yang lebih besar termasuk di antaranya pembunuhan, transaksi tanah dalam jumlah besar, dan pencurian makam diserahkan kepada ''Kenbet Besar'' yang dipimpin oleh wazir atau firaun. Penggugat dan tergugat diharapkan mewakili diri mereka sendiri dan diminta untuk bersumpah bahwa mereka mengatakan yang sebenarnya.
Baris 272 ⟶ 275:
=== Pembuatan kapal ===
{{Main|Pembuatan kapal}}
Bangsa Mesir kuno telah tahu bagaimana merakit papan kayu menjadi lambung kapal sejak tahun 3000 SM. [[Archaeological Institute of America]] melaporkan<ref name="AIA">Ward, Cheryl. "[http://www.archaeology.org/0105/abstracts/abydos3.html World's Oldest Planked Boats]", in ''[[Archaeology (magazine)|Archaeology]]'' (Volume 54, Number 3, May/June 2001). Archaeological Institute of America.</ref> bahwa beberapa kapal tertua yang pernah ditemukan berjenis [[kapal Abydos]]. Kapal-kapal yang ditemukan di [[Abydos, Mesir|Abydos]] ini dibuat dari papan kayu yang "dijahit" menggunakan tali pengikat.<ref name="AIA" /><ref name="AIA2">Schuster, Angela M.H. "[http://www.archaeology.org/online/news/abydos.html This Old Boat]", 11 December 2000. Archaeological Institute of America.</ref> Awalnya kapal-kapal tersebut diperkirakan sebagai milik [[Khasekhemwy|Firaun Khasekhemwy]] karena ditemukan dikubur bersama dan berada di dekat kamar mayat [[Khasekhemwy|Firaun Khasekhemwy]],<ref name="AIA2" />, namun penelitian menunjukkan bawa kapal-kapal itu lebih tua dari usia sang firaun, sehingga kini diperkirakan sebagai kapal milik firaun yang lebih terdahulu. Menurut profesor David O'Connor dari [[New York University]], kapal-kapal itu kemungkinan merupakan kapal milik [[Hor-Aha|Firaun Aha]].<ref name="AIA2" />
 
Namun meskipun bangsa Mesir Kuno memiliki kemampuan untuk membuat kapal yang sangat besar dan mudah dikendalikan di atas sungai Nil, mereka tidak dikenal sebagai pelaut yang handal.
Baris 301 ⟶ 304:
== Referensi ==
{{Reflist|colwidth=30em}}
 
== Daftar Pustaka ==
 
* {{Cite journal|last=Okafor|first=Victor Oguejiofor|date=1991|title=Diop and the African Origin of Civilization: An Afrocentric Analysis|url=https://www.jstor.org/stable/2784597|journal=Journal of Black Studies|language=en|volume=22|issue=2|doi=|issn=0021-9347|ref={{Sfnref|Okafor|(1991)}}}}
 
== Bacaan lanjut ==
* {{Cite book|author=[[John Baines|Baines, John]] and [[Jaromir Malek]]|title=The Cultural Atlas of Ancient Egypt|edition=revised|publisher=Facts on File|year=2000|isbn=0816040362}}
* {{Cite book|last = Bard|first = KA|title = Encyclopedia of the Archaeology of Ancient Egypt|publisher = Routledge|location = NY, NY|year = 1999|isbn=0-415-18589-0}}
* {{Cite book|first=Nicolas|last=Grimal|title=A History of Ancient Egypt|url=https://archive.org/details/historyofancient0000grim_o8d3|publisher=Blackwell Books|year=1992|isbn=0631193960}}
* {{Cite book|author=[[Mark Lehner|Lehner, Mark]]|title=The Complete Pyramids|location=London|publisher=Thames & Hudson|year=1997|isbn=0500050848}}
* {{Cite book|last=Wilkinson|first=R.H.|title=The Complete Gods and Goddesses of Ancient Egypt|url=https://archive.org/details/completegodsgodd00wilk_0|location=London|publisher=Thames and Hudson|year=2003|isbn=0500051208}}
 
== Pranala luar ==
Baris 320 ⟶ 327:
}}
* {{en}} [http://www.ancientegypt.co.uk/ British Museum: Ancient Egypt]
* {{en}} [http://archaeology.about.com/od/ancientegypt/ About Archaeology: Ancient Egypt and Egyptians] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20161118233742/http://archaeology.about.com/od/ancientegypt/ |date=2016-11-18 }}
* {{en}} [http://www.bbc.co.uk/history/ancient/egyptians/ BBC History: Egyptians]
* {{en}} [http://www.mysteries-in-stone.co.uk Ancient Egyptian History]
* {{en}} [http://www.ancientneareast.net/egypt.html Ancientneareast.net: Ancient Egypt]
* {{en}} [http://www.archaeowiki.org/ Archaeowiki.org]
* {{en}} [http://www.newton.cam.ac.uk/egypt/ Egyptology Resources] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20030602190238/http://www.newton.cam.ac.uk/egypt/ |date=2003-06-02 }}
* {{en}} [http://www.kv5.com/ The Theban Mapping Project]
* {{en}} Dokumen historis Mesir Kuno oleh James Henry Breasted (1906):
Baris 333 ⟶ 340:
** [http://library.case.edu/ksl/ecoll/books/breanc03/breanc03.html Volume IV],
** [http://library.case.edu/ksl/ecoll/books/breanc04/breanc04.html Volume V]
* {{en}} [http://automaticfreeweb.com/index.cfm?s=ancientegyptweb Ancient Egypt Web Community] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20070314135810/http://automaticfreeweb.com/index.cfm?s=ancientegyptweb |date=2007-03-14 }}
{{Topik Mesir}}
 
{{Mesir-stub}}
{{sejarah-stub}}
[[Kategori:Mesir Kuno| ]]
[[Kategori:Peradaban]]
[[Kategori:Tempat di Alkitab]]
[[Kategori:Sejarah Mediterania]]
[[Kategori:Peradaban]]
[[Kategori:Sejarah Mesir]]
[[Kategori:Bangsa kuno]]