Mesopotamia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Hanamanteo (bicara | kontrib)
k Membatalkan 3 suntingan oleh 103.74.170.5 (bicara) ke revisi terakhir oleh HsfBot. (TW)
Tag: Pembatalan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (-dari pada; +daripada)
Baris 94:
Dari zaman-zaman berikutnya sebelum bangkitnya Kekaisaran Asiria Baru, seni rupa Mesopotamia menyintas dalam beberapa wujud: stempel-stempel silinder, patung-patung utuh yang relatif kecil, dan relief-relief dalam berbagai ukuran, termasuk plakat-plakat murah dari gerabah cetakan untuk rumah tinggal, sebagian berkaitan dengan keagamaan dan sebagian lagi tampaknya tidak.<ref>Frankfort, Chapters 2–5</ref> [[Relief Burney]] adalah sebuah plakat [[terakota]] dengan tingkat kerumitan yang tidak seperti biasanya dan relatif besar ukurannya (20 x 15&nbsp;inci) memperlihatkan sesosok dewi bersayap dan berkaki burung pemangsa, dikawal burung-burung hantu dan singa-singa. Relief ini berasal dari abad ke-18 atau ke-19 SM, dan mungkin pula merupakan hasil cetakan.<ref>Frankfort, 110–112</ref> Tugu-tugu batu [[prasasti]], persembahan-[[persembahan nazar]], atau plakat-plakat peringatan kemenangan-kemenangan perang dan pesta-pesta perayaan, ditemukan pula di kuil-kuil, yang tidak seperti barang-barang sejenis keluaran pemerintah yang lebih resmi sifatnya, tidak memuat cukup banyak tulisan untuk menjelaskan barang-barang itu;<ref>Frankfort, 66–74</ref> Kepingan tugu [[Prasasti Burung Nazar]] adalah sebuah contoh awal peninggalan barang-barang bertulisan,<ref>Frankfort, 71–73</ref> dan [[Prasasti Obelisk Hitam|Obelisk Hitam]] [[Salmaneser III]] dari Asyur adalah peninggalan bertulisan yang besar dan kokoh dari zaman kemudian.<ref>Frankfort, 66–74; 167</ref>
 
Ditaklukkannya seluruh Mesopotamia dan wilayah-wilayah di sekitarnya oleh bangsa Asyur menjadikan negeri itu lebih besar dan lebih makmur dari padadaripada sebelumnya, dan dipajangnya karya seni yang sangat memukau di istana-istana dan tempat-tempat umum pastilah dimaksudkan pula untuk menyaingi semarak seni rupa negeri tetangga mereka, Kekaisaran Mesir. Bangsa Asyur mengembangkan sebuah gaya seni berupa latar-latar yang sangat luas diisi relief-relief pipih naratif yang ditatah dengan sangat rinci pada batu untuk istana-istana, menampilkan adegan-adegan peperangan atau perburuan; [[British Museum]] memiliki sekumpulan relief semacam itu. Bangsa Asyur menghasilkan sangat sedikit patung yang dipahat utuh, kecuali untuk sosok-sosok raksasa penjaga, kerapkali berwujud [[lamassu]] berkepala manusia, yang dipahat menjadi relief timbul pada dua sisi balok persegi, dengan bagian kepala berupa pahatan utuh (dan juga kelima tungkainya, sehingga tampak terpahat utuh dari masing-masing sisi balok). Bahkan sebelum menguasai Mesopotamia mereka telah meneruskan tradisi pembuatan stempel silinder dengan rancangan-rancangan yang seringkali tampak hidup dan penuh cita rasa seni.<ref>Frankfort, 141–193</ref>
 
== Arsitektur ==