Mesopotamia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Peta terjemahan bahasa Indonesia
Baris 61:
[[Berkas:Metal production in Ancient Middle East.svg|jmpl|Area-area tambang di [[Asia Barat]] Kuno. Warna kotak: cokelat untuk [[arsen]], merah untuk [[tembaga]], kelabu untuk [[timah]], cokelat kemerah-merahan untuk [[besi]], kuning untuk [[emas]], putih untuk [[perak]], hitam untuk [[timbal]]. Warna area: kuning untuk [[perunggu]] lakuran arsen, kelabu untuk perunggu lakuran timah.]]
 
BudikBudi daya tanaman pangan yang dibantu sistem irigasi menyebar dari pegunungan Zagros ke arah selatan bersama dengan peradaban Samara dan peradaban Hadji Muhammed sejak sekitar 5,000 SM.<ref name="Cengage Learning, 1 Jan 2010 ">{{Citation | url =https://books.google.com/?id=jvsVSqhw-FAC&pg=PA29&dq=mesopotamian+agriculture#v=onepage&q=mesopotamian%20agriculture&f=false|title= The Earth and Its Peoples: A Global History |author1=Richard Bulliet |author2=Pamela Kyle Crossley |author3=Daniel Headrick |author4=Steven Hirsch |author5=Lyman Johnson |author6=David Northup |publisher=Cengage Learning, 1 Jan 2010 | accessdate =2012-05-30 | isbn =0538744383 | date =2010-01-01}}</ref> Kuil-kuil Sumeria berfungsi sebagai [[bank]] dan mengembangkan [[ekonomi|sistem pinjaman dan kredit]] skala besar pertama, tetapi bangsa Babilonia yang mengembangkan sistem [[bank komersial|perbankan dagang]] yang pertama. Perekonomian Mesopotamia dalam satu dan lain hal dapat dibandingkan dengan [[ilmu ekonomi pasca-Keynes]], tetapi dengan suatu pendekatan yang cenderung "apa saja boleh".<ref name=Sheila>Sheila C. Dow (2005), "Axioms and Babylonian thought: a reply", ''Journal of Post Keynesian Economics'' '''27''' (3), p. 385-391.</ref>
 
Sejak permulaan sejarah Mesopotamia sampai dengan zaman [[Ur III]], kuil-kuil menguasai sampai dengan sepertiga dari seluruh lahan yang ada, namun jumlah itu menurun dari waktu ke waktu seiring peningkatan kepemilikan tanah oleh pihak istana dan orang-orang pribadi. [[Ensí|Ensi]] adalah kata yang digunakan sebagai sebutan bagi orang yang bertugas mengatur pekerjaan untuk segala macam usaha pertanian di lahan-lahan milik kuil. Rakyat jelata diketahui sebagai golongan yang paling sering bekerja di bidang pertanian sebagai petani penggarap, khususnya di lahan-lahan milik kuil atau istana.<ref name="H. W. F. Saggs">{{{Citatio||titl==Babylonian||ur==https://books.google.com/?id=BPdLxEyHci0C&pg=PA58&lpg=PA58&dq=agricultural+practice+in+Babylonia#v=onepage&q=agricultural%20practice%20in%20Babylonia&f=fals||yea==200||autho==H. W. F. Saggs - Professor Emeritus of Semitic Languages at University College, Cardif||publishe==University of California Press, 1 Jun 200||isb==978052020222||accessdat==29 May 201}} ISBN 0-520-20222-8</ref>