Metode ilmiah: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Sanchia Azaria (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Sanchia Azaria (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 4:
 
Meskipun prosedur metode ilmiah bervariasi dan cenderung spesifik untuk setiap bidang, proses yang mendasarinya seringkali sama. Proses dalam metode ilmiah melibatkan membuat [[Konjektur|dugaan]] (penjelasan hipotetis), menurunkan prediksi dari hipotesis sebagai [[konsekuensi logis]], dan kemudian melakukan eksperimen atau pengamatan empiris berdasarkan prediksi tersebut.<ref>{{Cite journal|last=Peirce|first=Charles Sanders|date=2014|title=A Neglected Argument for the Reality of God|url=https://www.semanticscholar.org/paper/A-Neglected-Argument-for-the-Reality-of-God-Peirce/8a1ed3b6c17e04ffd4cf57472792b635cd4824ee|journal=Wikisource|language=en|pages=3}}</ref>
 
[[Hipotesis]] adalah dugaan, berdasarkan pengetahuan yang diperoleh saat mencari jawaban atas pertanyaan itu. Hipotesis mungkin sangat spesifik, atau mungkin luas. Para ilmuwan kemudian menguji hipotesis dengan melakukan eksperimen atau studi. Hipotesis ilmiah harus dapat difalsifikasikan, menyiratkan bahwa adalah mungkin untuk mengidentifikasi kemungkinan hasil dari eksperimen atau pengamatan yang bertentangan dengan prediksi yang disimpulkan dari hipotesis; jika tidak, hipotesis tidak dapat diuji secara bermakna.<ref>{{Cite book|last=Popper|first=Karl|date=2002|url=http://strangebeautiful.com/other-texts/popper-logic-scientific-discovery.pdf|title=The Logic of Scientific Discovery|location=London|publisher=Taylor & Francis|isbn=0-203-99462-0|pages=264|url-status=live}}</ref>
 
Metode [[Percobaan|eksperimen]] dimulai dengan hipotesis. Eksperimen dirancang untuk menguji hipotesis dengan mengamati respons satu variabel terhadap perubahan sejumlah variabel lain dalam kondisi yang terkendali. Data dianalisis untuk menentukan apakah ada hubungan yang membenarkan atau menyangkal hipotesis.<ref>{{Cite web|last=Onlinepubs|title=CHAPTER 2: Principles of Scientific Inquiry|url=https://onlinepubs.trb.org/onlinepubs/nchrp/cd-22/v1chapter2.html|website=onlinepubs.trb.org|access-date=2021-12-27}}</ref>
 
Metode ilmiah memiliki kaitan yang erat dengan kerja ilmiah. Kerja ilmiah merupakan cara kerja ilmuan untuk memecahkan masalah dengan menerapkan langkah-langkah yang teratur dan sistematis dalam metode ilmiah.<ref name=":0">{{Cite book|last=R. Gunawan Susilowarno|first=Dkk|date=|url=https://books.google.co.id/books?id=LYEYkjKeaEsC&pg=PA317&dq=biologi+kelas+10&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwi0hJX9q5rtAhUslEsFHQ3eATgQ6AEwAnoECAgQAg#v=onepage&q=biologi%20kelas%2010&f=false|title=Biologi SMA/MA Kls X (Diknas)|location=Jakarta|publisher=Grasindo|isbn=978-979-025-019-2|pages=11-19|language=id|url-status=live}}</ref>
Baris 14 ⟶ 18:
# [[#Eksperimen|Eksperimen]] (pengujian atas semua hal di atas)
 
=== Menemukan dan merumuskan masalah ===
Cara menentukan masalah dalam penelitian biologi adalah dengan memperhatikan objek biologi pada lingkungan sekitar misalnya mengamati pertambahan tinggi suatu tanaman dalam hitungan hari atau minggu sehingga menimbulkan pertanyaan-pertanyaan yang nantinya akan dirumuskan melalui metode ilmiah. Dari pertanyaan-pertanyaan tersebut dapat disusun hipotesis awal.
 
Baris 21 ⟶ 25:
Masalah-masalah yang baik memiliki ciri-ciri tertentu seperti bernilai kompetitif yang apabila telah dipecahkan bisa bermanfaat bagi kehidupan manusia dan dunia ilmu pengetahuan, memiliki visitabilitas yang apabila dilakukan oleh orang yang berbeda akan membuahkan hasil yang sama, serta sesuai dengan kualifikasi penulis misalnya usia, kemampuan dan daya dukung.<ref name=":0" />
 
=== Observasi ===
 
Observasi atau yang disebut dengan proses pengumpulan data dan keterangan merupakan proses mengamati makhluk hidup dengan menggunakan perangkat observasi. Perangkat observasi terdiri dari dua jenis yakni panca indra dan alat bantu observasi untuk mengetahui bentuk, ukuran, warna, cara berjalan, suara, bau, kehalusan kulit, atau rasa.<ref name=":1">{{Cite book|last=S.Si|first=Siti Pramitha Retno Wardhani|date=2020-08-05|url=https://books.google.co.id/books?id=HEn1DwAAQBAJ&printsec=frontcover&dq=biologi+kelas+10&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwjM_oetiJ_tAhVlILcAHfyYBBc4ChDoATADegQICRAC#v=onepage&q=biologi%20kelas%2010&f=false|title=Smart Bio Series: IPA BIOLOGI SMA/MA Kelas 10, 11, 12: Diandra Kreatif|location=Sleman|publisher=Diandra Kreatif|isbn=978-623-6571-56-9|pages=9|language=id|url-status=live}}</ref>
Baris 32 ⟶ 36:
:
 
=== Menentukan hipotesis ===
Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap suatu masalah berdasarkan teori dan fakta. Hipotesis bersifat teoritis dan masih perlu diuji kebenaran melalui data yang diperoleh.<ref name=":1" /><ref>{{Cite book|last=Shururi|first=Sati El|date=2016-01-01|url=https://books.google.co.id/books?id=smFoDgAAQBAJ&printsec=frontcover&dq=biologi+kelas+10&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwiFyZre_Z_tAhXXYysKHXREDnYQ6AEwB3oECAcQAg#v=onepage&q=biologi%20kelas%2010&f=false|title=Pedoman Cerdas Biologi Kelas X, XI & XII SMA/MA|location=Depok|publisher=Huta Publisher|isbn=978-602-6805-51-5|pages=3|language=id|url-status=live}}</ref>
 
Baris 42 ⟶ 46:
:
 
=== Merancang dan melakukan eksperimen ===
 
Setelah prediksi dibuat, hasilnya dapat diuji dengan eksperimen. Jika hasil eksperimen bertentangan dengan prediksi, maka hipotesis yang sedang diuji tidaklah benar atau tidak lengkap dan membutuhkan perbaikan atau bahkan perlu ditinggalkan. Jika hasil eksperimen sesuai dengan prediksi, maka hipotesis tersebut boleh jadi benar namun masih mungkin salah dan perlu [[#Evaluasi dan pengulangan|diuji lebih lanjut]].
Baris 54 ⟶ 58:
Setelah menentukan variabel, peneliti juga menentukan lokasi, tempat, dan waktu penelitian yang terencana dengan jelas. Selain itu, peneliti juga menentukan alat dan bahan yang akan digunakan untuk membantu proses penelitian. Peneliti juga harus menentukan sampel yang akan diteliti. Setelah semuanya lengkap, peneliti melanjutkan langkah berikutnya berupa pelaksanaan penelitian.
 
=== Mengorganisasi dan menganalisis data ===
'''Mengelompokkan informasi dan data'''
 
Baris 63 ⟶ 67:
Data yang diperoleh dari penelitian akan diolah secara sistematis dan komunikatif, misalnya dalam tabel sederhana atau grafik yang dianalisis dengan baik secara kualitatif, kuantitatif, statistik,atau deskriptif sehingga peneliti dapat menarik kesimpulan sementara. Dari kesimpulan sementara tersebut dapat digunakan untuk menguji hipotesis diterima atau ditolak.<ref name=":0" />
 
=== Mengambil kesimpulan ===
Setelah semua tahapan penelitian dilakukan, peneliti akan menarik kesimpulan berupa hasil akhir dari suatu proses penelitian yang akan dipresentasikan. Kesimpulan ditarik berdasarkan analisis data dan pengujian hipotesis yang sudah dilakukan untuk menjawab pertanyaan sesuai dengan tujuan penelitian. Apabila kesimpulan sesuai dengan hipotesis maka hipotesis diterima. Jika kesimpulan tidak sesuai dengan hipotesis maka hipotesis ditolak, artinya perlu dilakukan eksperimen lagi.
 
Baris 71 ⟶ 75:
:Langkah pertama dalam merancang suatu
 
=== Evaluasi dan pengulangan ===
Proses ilmiah merupakan suatu proses yang iteratif, yaitu berulang. Pada [[#Unsur metode ilmiah|langkah yang manapun]], seorang ilmuwan mungkin saja mengulangi langkah yang lebih awal karena pertimbangan tertentu. Ketidakberhasilan untuk membentuk hipotesis yang menarik dapat membuat ilmuwan mempertimbangkan ulang subjek yang sedang dipelajari. Ketidakberhasilan suatu hipotesis dalam menghasilkan prediksi yang menarik dan teruji dapat membuat ilmuwan mempertimbangkan kembali hipotesis tersebut atau definisi subjek penelitian. Ketidakberhasilan eksperimen dalam menghasilkan sesuatu yang menarik dapat membuat ilmuwan mempertimbangkan ulang metode eksperimen tersebut, hipotesis yang mendasarinya, atau bahkan definisi subjek penelitian itu.
Dapat pula ilmuwan lain memulai penelitian mereka sendiri dan memasuki proses tersebut pada tahap yang manapun. Mereka dapat mengadopsi karakterisasi yang telah dilakukan dan membentuk hipotesis mereka sendiri, atau mengadopsi hipotesis yang telah dibuat dan mendeduksikan prediksi mereka sendiri. Sering kali eksperimen dalam proses ilmiah tidak dilakukan oleh orang yang membuat prediksi, dan karakterisasi didasarkan pada eksperimen yang dilakukan oleh orang lain.