Mikhail Gorbachev: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.8.6
GuerraSucia (bicara | kontrib)
menambahkan templat pemeliharaan karena banyak kesalahan dalam penerjemahannya (misalnya "the Soviet Union dissolved against Gorbachev's wishes" diterjemahkan menjadi "atas keinginan Gorbachev", padahal sebaliknya, sehingga memutarbalikkan fakta)
Baris 1:
{{periksaterjemahan|en|Mikhail Gorbachev}}
{{family name hatnote|Sergeyevich|Gorbachev|lang=Eastern Slavic}}
{{Infobox officeholder
Baris 83 ⟶ 84:
Mikhail Gorbachev dilahirkan dalam sebuah keluarga petani miskin di [[Privolnoye, Krai Stavropol]]. Tumbuh di masa kepemimpinan [[Josef Stalin]], Gorbachev mengoperasikan [[pemanen kombinasi]] di lahan [[pertanian kolektif]] pada masa mudanya sebelum bergabung dengan [[Partai Komunis Uni Soviet|Partai Komunis]], yang kemudian memerintah Uni Soviet sebagai [[negara satu partai]] berdasarkan doktrin pemahaman [[Marxisme–Leninisme|Marxisme–Leninisme]] yang berlaku. Ketika menempuh studi di [[Universitas Negeri Moskwa M.V. Lomonosov|Universitas Negeri Moskwa]], Gorbachev menikah dengan [[Raisa Gorbacheva|Raisa Titarenko]]—yang juga seorang mahasiswi di universitas tersebut—pada tahun 1953 sebelum menerima gelar sarjana hukumnya pada tahun 1955. Berpindah ke [[Stavropol]], Gorbachev bekerja untuk organisasi pemuda [[Komsomol]] yang menjadi pendukung keras reformasi [[de-Stalinisasi]] oleh Pemimpin Soviet [[Nikita Khrushchev]] setelah meninggalnya Stalin. Pada tahun 1970, ia ditunjuk menjadi Sekretaris Pertama Partai untuk Komite Regional Stavropol. Pada saat menjabat jabatan tersebut, Gorbachev mengawasi pembangunan [[Kanal Besar Stavropol]]. Gorbachev kembali ke Moskwa untuk menjadi Sekretaris [[Komite Pusat Partai Komunis Uni Soviet|Komite Pusat Partai]] pada tahun 1978 dan bergabung dengan [[Politbiro Komite Pusat Partai Komunis Uni Soviet|Politbiro]] pada tahun 1979. Dalam tiga tahun setelah kematian [[Leonid Brezhnev]], diikuti dengan kepemimpinan singkat [[Yuri Andropov]] dan [[Konstantin Chernenko]], Politbiro pada tahun 1985 menunjuk Gorbachev menjadi Sekretaris Jenderal Partai, kepala pemerintahan ''de facto'' Uni Soviet.
 
Meskipun Gorbachev berkomitmen untuk menjaga keberlangsungan negara Soviet dan cita-cita [[Sosialisme|sosialis]]<nowiki/>nya, Gorbachev percaya bahwa reformasi yang signifikan diperlukan, terutama setelah [[Bencana Chernobyl]] 1986. Ia menarik diri dari [[Perang Soviet–Afganistan]] dan mulai melakukan pertemuan tingkat tinggi dengan Presiden Amerika Serikat [[Ronald Reagan]] untuk membahas pembatasan [[senjata nuklir]] dan menghentikan [[Perang Dingin]]. Ia memulai kebijakan ''[[glasnost]]'' ("keterbukaan") untuk peningkatan [[kebebasan berbicara]] dan [[kebebasan pers]] serta kebijakan ''[[perestroika]]'' ("restrukturisasi") untuk mendesentralisasikan pembuatan keputusan ekonomi untuk meningkatkan efisiensi. Langkah-langkah [[Demokratizatsiya (Uni Soviet)|demokratisasi]]<nowiki/>nya dan pembentukan [[Kongres Perwakilan Rakyat Uni Soviet|Kongres Perwakilan Rakyat]] membuat Uni Soviet bukan lagi sebuah negara bersistem satu partai. Gorbachev juga menolak mengintervensi secara militer negara-negara [[Blok Timur]] yang [[Revolusi 1989|meninggalkan pemerintahan komunisnya pada tahun 1989–1990]]. Di dalam negeri, sentimen [[Nasionalisme|nasionalis]] berkembang dan mengancam pembubaran Uni Soviet yang menyebabkan para penganut Marxisme–Leninisme garis keras melakukan [[Upaya kudeta Uni Soviet 1991|kudeta yang gagal]] kepada Gorbachev pada tahun 1991. Setelahnya, [[Pembubaran Uni Soviet|Uni Soviet dibubarkan]]; atashal ini bertentangan dengan keinginan Gorbachev dan ia mengundurkan diri dari jabatannya. Setelah meninggalkan jabatannya, Gorbachev membentuk [[Yayasan Gorbachev]] yang menjadi kritik vokal bagi pemerintahan [[Boris Yeltsin]] dan [[Vladimir Putin]] serta menyerukan gerakan demokratis sosial di Rusia.
 
Dianggap sebagai salah satu tokoh paling penting di paruh kedua abad ke-20, Gorbachev selalu menjadi subjek kontroversi. Sebagai penerima berbagai penghargaan, termasuk penghargaan [[Nobel Perdamaian]], Gorbachev dipuji secara luas atas peran pentingnya dalam mengakhiri Perang Dingin, memperkenalkan kebebasan politik baru di Uni Soviet, serta menoleransi kejatuhan administrasi Marxis–Leninis di Eropa Timur dan Eropa Tengah, juga menoleransi [[Penyatuan kembali Jerman|reunifikasi Jerman]]. Sebaliknya, ia sering dicemooh di Rusia akibat membiarkan kejatuhan Uni Soviet yang menyebabkan berkurangnya pengaruh Rusia di mata internasional dan memicu terjadinya [[Krisis finansial Rusia|krisis ekonomi Rusia]].