Muhammad Noer (Pacitan): Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Eddi29 (bicara | kontrib)
stub
Eddi29 (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
[[File:Muh Noer tomb in Ngile village.jpg|right|thumb|Makam Kyai Haji Muh. Noer dan istri di belakang masjid [[Ngile, Tulakan, Pacitan|Ngile]]]]
[[File:Masjid Muhammad Noer, Ngile, Tulakan, Pacitan of Indonesia.jpg|thumb|Masjid [[Ngile, Tulakan, Pacitan|Ngile]]]]
'''Muhammad Noer''' atau yang sering disebut dengan Kyai Haji Muhammad Noer (lahir di [[Ngadirojo, Pacitan|Nglorok]], Pacitan, tahun 186x – meninggal di [[Pacitan]], 7 September 1973, pada usia 10x tahun) adalah seorang tokoh Nahdlatul Ulama di wilayah ​​Tulakan, Kabupaten Pacitan. Ia merupakan putra kelima dari 16 bersaudara, menunaikan ibadah haji sebelum [[Gunung Krakatau]] meletus pada tahun 1883, dan kemudian menjadi ulama dan menyebarkan ajaran agama Islam, serta membangun beberapa tempat ibadah / masjid di desa Ngile dan sekitarnya pada masa demang/lurah Kasan Raji yang banyak dibangun / dirintis saat itu <ref name="ngile">[https://www.sindopos.com/2016/01/profil-desa-kelurahan-desa-ngile.html Profil & sejarah desa Ngile, menurut sindopos.com]</ref>. Pada waktu itu, pergi menunaikan kewajiban ibadah haji biasanya memakan waktu hingga 5 - 6 bulan, karena harus naik perahu/kapal dan menaiki unta dari kota [[Jeddah]] menuju [[Makkah]]. Semasa hidupnya Kyai Haji Muh. Noer banyak mendukung dan berkontribusi dalam organisasi [[Nahdlatul Ulama]] untuk melanjutkan perjuangan [[Islam]] di tanah [[Jawa]], dan nyaris menjadi korban pembunuhan pada [[Pemberontakan PKI 1948]] oleh [[Partai Komunis Indonesia]]. Beliau juga membantu dan ikut dalam perjuangan Jenderal TNI Anumerta [[Soedirman]] ketika berada di wilayah Pacitan, [[Nawangan, Pacitan|Nawangan]] dan sekitarnya. Kyai Haji Muhammad Noer wafat pada tahun 1973 dan dimakamkan di belakang Masjid Krajan, Desa Ngile.
 
== Referensi ==