Mujahidin Tanah Runtuh
kelompok teroris asal Indonesia
Mujahidin Tanah Runtuh atau Kelompok Tanah Runtuh atau disingkat menjadi MTR adalah sebuah kelompok teroris asal Indonesia, yang pernah beroperasi di Poso pada dekade 2000–an dan berafiliasi dengan Jemaah Islamiyah. MTR merupakan kelompok yang bertanggung jawab atas sebagian besar aksi teror yang terjadi di Sulawesi Tengah—khususnya di Poso dan Palu—pasca Deklarasi Malino.[2][3] Sebagian besar anggotanya tertangkap dalam operasi kepolisian yang dilaksanakan pada awal tahun 2007 sehingga aktivitas kelompok ini dianggap berakhir.[4]
Mujahidin Tanah Runtuh | |
---|---|
Nama lain | Kelompok Tanah Runtuh |
Pemimpin | Hasanuddin |
Pendirian | 2001 |
Waktu operasi | 20012007 | –
Pembubaran | 2007 |
Negara | Indonesia |
Motif | Balas dendam terhadap umat Kristen,[1] terutama akibat Kerusuhan Poso |
Markas | Tanah Runtuh |
Wilayah operasi | Sulawesi Tengah |
Ideologi | Jihadisme salafi |
Jenis serangan | Peledakan bom, pembunuhan berencana, dll. |
Serangan terkenal | Mutilasi 3 siswi Poso, Bom Tentena, Pembunuhan Susianti Tinulele. |
Status | Nonaktif |
Bagian dari | Jemaah Islamiyah |
Sekutu | Mujahidin Kompak Kayamanya |
Lawan | Pemerintah Indonesia |
MTR dipimpin oleh Hasanuddin,[5][6] yang ditangkap oleh kepolisian pada bulan Mei 2006.
Organisasi
Sebagian anggota kelompok ini merupakan mantan preman yang kemudian mendapatkan pelatihan militer dari Jemaah Islamiyah.[7]
Referensi
- ^ Karnavian 2014, hlm. 19: "Most terrorist attacks between 2002 and 2007 were committed by members of a JI-related group from the Tanah Runtuh area."
- ^ Jones 2015, hlm. 148: "From these key extremists, police got the information they needed to resolve all the thus far unsolved attacks that had occurred since 2001—almost all of which were linked to the local affiliate of Jemaah Islamiyah."
- ^ "Indonesia: Tackling Radicalism in Poso". International Crisis Group. 22 Januari 2008. Diakses tanggal 29 April 2020.
- ^ Karnavian 2014, hlm. 94: "They also acknowledged that Hasanuddin was the head or amir of this group."
- ^ Karnavian 2014, hlm. 189: "First it had a clear leader (qa’id) in the person of Hasanuddin, son-in-law of prominent Poso Muslim leader Adnan Arsal."
- ^ Solahudin 2013, hlm. 177: "Not wanting to be outdone, Jema’ah Islamiyah gathered former thugs in the Mujahidin Tanah Runtuh organisation."
Sumber
Buku
- Jones, Sidney (2015). "Yudhoyono's Legacy on Internal Security: Achievements and Missed Opportunities". Dalam Aspinall, Edward; Mietzner, Marcus; Tomsa, Dirk. The Yudhoyono Presidency: Indonesia's Decade of Stability and Stagnation. Indonesia Update Series. Institute of Southeast Asian Studies. hlm. 136–154. ISBN 978-981-4620-72-7.
- Karnavian, Tito (2008). Indonesian Top Secret: Membongkar Konflik Poso. Gramedia Pustaka Utama. ISBN 978-9-79223-763-4.
- Karnavian, Tito (5 September 2014). Explaining Islamist Insurgencies: The Case of Al-Jamaah Al-Islamiyyah and the Radicalisation of the Poso Conflict, 2000-2007. Imperial College Press Insurgency and Terrorism Series. Imperial College Press. ISBN 978-1-78326-485-8.