Munir Said Thalib: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k clean up
N.prophet97 (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: halaman dengan galat kutipan VisualEditor
(13 revisi perantara oleh 11 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Nama Arab|Said Thalib}}
{{Infobox person
| name = Munir Said Thalib
Baris 6 ⟶ 7:
| birth_name = Munir Said Thalib
| birth_date = {{Birth date|1965|12|8}}
| birth_place = [[Kota Batu|Batu]], [[KabupatenJawa MalangTimur]], [[Jawa Timur]]Indonesia
| death_date = {{Death date and age|2004|9|7|1965|12|8}}
| death_place = Dalam penerbangan dari [[GarudaDaerah IndonesiaKhusus PenerbanganIbukota 974Jakarta|Jakarta]] ke [[Amsterdam]]
| death_cause = Keracunan [[arsen]] yang disengaja di dalam pesawat [[Garuda Indonesia]]
| nationality = [[Indonesia]]
| other_names =
| known_for =
| awards = [[Right Livelihood Award]] <small>(2000)</small>
| alma_mater = [[Universitas Brawijaya]]
| occupation = Advokat dan aktivis hak asasi manusia
| spouse = {{marriage|[[Suciwati]]|1996}}
| educationchildren = [[Fakultas Hukum Universitas Brawijaya]]2
}}
 
'''Munir Said Thalib''', '''[[Sarjana Hukum|S.H.]]''' ({{lahirmati||8|12|1965||7|9|2004}}) adalah seorang aktivis [[hak asasi manusia]] [[Indonesia]]. Ia merupakan salah satu pendiri lembaga swadaya masyarakat [[Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan]] (KontraS) dan [[Imparsial]]. Pada saat menumpangi [[Garuda Indonesia Penerbangan 974]] dari [[Bandar Udara Internasional Soekarno–Hatta|Jakarta]] menuju [[Bandar Udara Internasional Schiphol|Amsterdam]] menggunakan pesawat berjenis 747-400 pada bulan September 2004, ia dibunuh dengan cara diracuni menggunakan [[arsen]]. Ia merupakan pemenang [[Right Livelihood Award|Right Livelihoo]][[Right Livelihood Award|d Award]] pada tahun 2000 bersama tiga orang lainnya.
 
== Kehidupan awal ==
Munir Said Thalib lahir di [[Kota Batu|Batu]], [[KabupatenJawa MalangTimur]]. Ia merupakan anak keenam dari tujuh bersaudara dari Said Thalib dan Jamilah Umar Thalib, putri dari Umar Muhammad Thalib dan Salmah Said Bajerei yang lahir pada 1926 di [[Singapura]].<ref>{{Cite web|title=Jamilah Umar Talib, born 1926 - Ancestry®|url=https://www.ancestry.com/genealogy/records/jamilah-umar-talib-24-13cvm3d|website=www.ancestry.com|language=en-US|access-date=2023-06-26}}</ref> Buyut Munir, Said Thalib, pernah membintangi film ''[[Si Gomar]]'' (1941).<ref>{{Cite book|last=Kristanto|first=J. B.|date=2007|url=https://books.google.co.id/books/about/Katalog_film_Indonesia_1926_2007.html?id=IuNkAAAAMAAJ&redir_esc=y|title=Katalog film Indonesia, 1926-2007|publisher=Penerbit Nalar bekerja sama dengan Direktorat Perfilman, Departemen Kebudayaan dan Pariwisata, [dan] Gabungan Pengusaha Bioskop Seluruh Indonesia|isbn=978-979-26-9006-4|pages=10|language=id|url-status=live}}</ref> Ia memiliki garis keturunan [[Arab-Indonesia|Arab]] [[Hadhrami]] dan [[Jawa]].<ref name="BunuhMunir">[[Komisi Untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan]], [https://kontras.org/2019/07/25/bunuh-munir-sebuah-buku-putih/ ''Bunuh Munir!: Sebuah Buku Putih''] (2006).</ref>
 
Munir mengambil studi [[ilmu hukum]] di [[Fakultas Hukum Universitas Brawijaya|Fakultas Hukum]] [[Universitas Brawijaya]] di [[Kota Malang|Malang]]. Di bangku kuliah, ia aktif di [[Asosiasi Mahasiswa Hukum Indonesia]], [[Forum Studi Mahasiswa untuk Pengembangan Berpikir]], serta [[Himpunan Mahasiswa Islam]]; selain menjabat sebagai Ketua Senat Mahasiswa Fakultas Hukum. Ia lulus pada tahun 1989.<ref>https://republika.co.id/berita/pendidikan/dunia-kampus/18/01/23/p306rp335-ub-sematkan-nama-munir-dalam-penghargaan-ham</ref><ref>https://kontras.org/2016/09/14/munir-kader-hmi-yang-melawan-kezaliman/</ref>
 
== Karier aktivisme ==
Selepas dari bangku kuliah, Munir memulai kariernya sebagai relawan di Lembaga Bantuan Hukum (LBH) cabang [[Surabaya]] selama dua tahun, sebelum pindah kembali ke Malang sebagai kepala pos LBH Surabaya di kota tersebut.<ref>https://nasional.tempo.co/read/428258/bagaimana-lbh-surabaya-menempa-munir</ref> dan menjadi Wakil Ketua bidang Operasional YLBHI (Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia).
 
Munir terlibat dalam menangani dan mengadvokasi beberapa kasus pelanggaran HAM di Indonesia pada masa [[Orde Baru]]. Ia tercatat pernah menjadi penasihat hukum untuk keluarga tiga orang petani yang dibunuh oleh [[Tentara Nasional Indonesia]] (TNI) di proyek [[Waduk Nipah]] di [[Banyuates, Sampang]]<ref>https://ham.go.id/2014/12/10/4160/</ref> dan keluarga korban penembakan di [[Lantek Barat, Galis, Bangkalan]].<ref>https://kumparan.com/nh-muhni/abdurrahman-antara-cak-munir-besi-tua-dan-demokrat/2</ref>
 
=== KontraS ===
Baris 39 ⟶ 42:
 
== Kematian ==
Tiga jam setelah [[pesawat GA-974]] lepas landas dari Singapura, awak kabin melaporkan kepada pilot Pantun Matondang bahwa seorang penumpang bernama Munir yang duduk di kursi nomor 40 G menderita sakit. Munir bolak balik ke toilet. Pilot meminta awak kabin untuk terus memonitor kondisi Munir. Munir pun dipindahkan duduk di sebelah seorang penumpang yang kebetulan berprofesi dokter yang juga berusaha menolongnya pada saat itu. Penerbangan menuju Amsterdam menempuh waktu 12 jam. Namun dua jam sebelum mendarat 7 September 2004, pukul 08.10 waktu Amsterdam di [[Bandara Schipol]] Amsterdam, saat diperiksa, Munir telah meninggal dunia.<ref name="Munir Said Thalib" />
{{main|Pembunuhan Munir}}
Tiga jam setelah [[pesawat GA-974]] lepas landas dari Singapura, awak kabin melaporkan kepada pilot Pantun Matondang bahwa seorang penumpang bernama Munir yang duduk di kursi nomor 40 G menderita sakit. Munir bolak balik ke toilet. Pilot meminta awak kabin untuk terus memonitor kondisi Munir. Munir pun dipindahkan duduk di sebelah seorang penumpang yang kebetulan berprofesi dokter yang juga berusaha menolongnya pada saat itu. Penerbangan menuju Amsterdam menempuh waktu 12 jam. Namun dua jam sebelum mendarat 7 September 2004, pukul 08.10 waktu Amsterdam di [[Bandara Schipol]] Amsterdam, saat diperiksa, Munir telah meninggal dunia.<ref name="Munir Said Thalib" />
 
Pada tanggal 12 November 2004, dikeluarkan kabar bahwa polisi Belanda (Institut Forensik Belanda) menemukan jejak-jejak senyawa arsenikum setelah otopsi. Hal ini juga dikonfirmasi oleh polisi Indonesia. Belum diketahui siapa yang telah meracuni Munir pada saat itu.
Baris 47 ⟶ 49:
 
=== Proses pengadilan bagi pihak terlibat ===
Pada 20 Desember 2005 [[Pollycarpus Budihari Priyanto]] dijatuhi vonis 14 tahun hukuman penjara atas pembunuhan terhadap Munir. Hakim menyatakan bahwa Pollycarpus, seorang pilot Garuda yang sedang cuti, menaruh arsenik dalam makanannya karena dia ingin mendiamkan pengkritik pemerintah tersebut. Hakim Cicut Sutiarso menyatakan bahwa sebelum pembunuhan Pollycarpus menerima beberapa panggilan telepon dari sebuah telepon yang terdaftar oleh agen intelijen senior, tetapi tidak menjelaskan lebih lanjut. Selain itu Presiden SBY juga membentuk tim investigasi independen,<ref>{{Cite news|url=http://www.arah.com/article/13932/sby-segera-beri-penjelasan-penanganan-kasus-munir.html|title=SBY Segera Beri Penjelasan Penanganan Kasus Munir |last=divertal|newspaper=arah.com|access-date={{date|2016-10-24}}|archive-date=2016-10-24|archive-url=https://web.archive.org/web/20161024160357/http://www.arah.com/article/13932/sby-segera-beri-penjelasan-penanganan-kasus-munir.html|dead-url=yes}}</ref> tetapi hasil penyelidikan tim tersebut tidak pernah diterbitkan ke publik.<ref name="Biografi Munir Said Thalib" /><ref name="Blakblakan Saksi Kunci Pembunuhan Munir" />
 
Pada 19 Juni 2008, Mayjen (purn) [[Muchdi Purwoprandjono]], ditangkap dengan dugaan kuat bahwa dia adalah otak pembunuhan Munir.<ref>{{Cite web |url=http://hukum-kriminal.infogue.com/kronologi_muchdi_pr_jadi_tersangka_pembunuhan_munir |title=Salinan arsip |access-date=2009-06-12 |archive-date=2012-01-24 |archive-url=https://web.archive.org/web/20120124202351/http://hukum-kriminal.infogue.com/kronologi_muchdi_pr_jadi_tersangka_pembunuhan_munir |dead-url=yes }}</ref> Beragam bukti kuat dan kesaksian mengarah padanya<ref>{{Cite web |url=http://www.tempointeraktif.com/hg/nasional/2009/01/01/brk,20090101-153381,id.html |title=Salinan arsip |access-date=2009-06-12 |archive-date=2009-06-21 |archive-url=https://web.archive.org/web/20090621002917/http://tempointeraktif.com/hg/nasional/2009/01/01/brk,20090101-153381,id.html |dead-url=yes }}</ref>.Namun, pada 31 Desember 2008, Muchdi divonis bebas. Vonis ini sangat kontroversial dan kasus ini ditinjau ulang, serta 3 hakim yang memvonisnya bebas kini tengah diperiksa.<ref name="Menggugat 11 Tahun Pembunuhan Munir" /><ref>{{Cite web |url=http://nasional.vivanews.com/news/read/63937-3_hakim_kasus_muchdi_pr_diperiksa_ky |title=Salinan arsip |access-date=2009-06-12 |archive-date=2009-06-08 |archive-url=https://web.archive.org/web/20090608193245/http://nasional.vivanews.com/news/read/63937-3_hakim_kasus_muchdi_pr_diperiksa_ky |dead-url=yes }}</ref>
Baris 54 ⟶ 56:
Pada September 2022, kasus pembunuhan berencana yang dilakukan terhadap Munir kembali ramai diperbincangkan di media sosial pasca munculnya sosok anonim yang bekerja sebagai [[peretas]] (''hacker'') bernama Bjorka<ref>{{Cite web|date=2022-09-12|title=Leaks Story of Bjorka: Rela Jadi Martir Demi Revolusi|url=https://radarbabel.com/leaks-story-of-bjorka-rela-jadi-martir-demi-revolusi/|language=id|access-date=2022-09-12}}</ref> yang membongkar sejumlah data negara, termasuk di dalamnya data pribadi para pejabat negara mulai dari Menteri BUMN [[Erick Thohir]] hingga Menteri Komunikasi dan Informatika [[Johnny G. Plate]],<ref>{{Cite web|date=2022-09-10|title=Ultah Ke-66: Bjorka Beri kado Doxing Untuk Johnny Plate|url=https://radarbabel.com/ultah-ke-66-bjorka-beri-kado-doxing-untuk-johnny-plate|language=id|access-date=2022-09-11}}</ref> melalui akun [[Telegram (perangkat lunak)|Telegram]]<ref>{{Cite news|title=Ini Ucapan HUT Spesial dari Bjorka untuk Johnny Plate|url=https://www.cnbcindonesia.com/news/20220910201645-4-371038/ini-ucapan-hut-spesial-dari-bjorka-untuk-johnny-plate|work=[[CNBC Indonesia]]|access-date=2022-09-11|last=Haa}}</ref>. Tepat sebelum akun Twitter dan Telegramnya ditutup oleh pihak platform, Bjorka menyampaikan kronologi atas dalang di balik pembunuhan Munir.
 
Bjorka menjelaskan bahwa dalang dari pembunuhan Munir adalah [[Muchdi PurwopranjonoPurwoprandjono]].<ref>{{Cite web|date=2022-09-11|title=Bjorka Sebar Pembunuh Munir Dan Mengurai Mengapa Munir Dibunuh|url=https://radarbabel.com/bjorka-sebar-pembunuh-munir-dan-mengurai-mengapa-munir-dibunuh|language=id|access-date=2022-09-11}}</ref> Muchdi memang sempat ditetapkan sebagai tersangka oleh pihak kepolisian pada 19 Juni 2008<ref name=":0">{{Cite news|first=Rezza Aji Pratama|date=2022-09-11|title=Profil Muchdi Pr, Intelijen Yang Disinggung Bjorka Dalam Kasus Munir|url=https://katadata.co.id/rezzaaji/berita/631d984e3115f/profil-muchdi-pr-intelijen-yang-disinggung-bjorka-dalam-kasus-munir|work=Katadata|access-date=2022-09-11}}</ref>. Pada saat dirinya ditetapkan sebagai tersangka, ia juga dicurigai memiliki motif sakit hati terhadap Munir. Keberanian Munir untuk menyuarakan permasalahan keterlibatan Tim Mawar dalam penculikan sejumlah aktivis berdampak pada karir Muchdi yang kala itu menjabat sebagai Kopassus Tim Mawar. Akhirnya, karir Muchdi pun sempat diberhentikan karena masalah tersebut<ref>{{Cite news|date=2012-09-09|title=Muchdi Prawiro Pranjono dalam Kematian Munir?|url=https://nasional.tempo.co/read/428296/muchdi-prawiro-pranjono-dalam-kematian-munir|work=[[Tempo.co]]|access-date=2022-09-11|editor-last=Pruwanto|language=id}}</ref>. Alasan tersebut pun disampaikan dan ditegaskan kembali oleh Bjorka.
 
Muchdi pertama kali diperiksa pada 16 Mei 2005. Hasil serangkaian pemeriksaan menunjukkan [[Pollycarpus Budihari Priyanto]] dan Muchdi aktif melakukan komunikasi pada periode September hingga Oktober 2004. Namun, dalam kesaksiannya di pengadilan pada 17 November 2005, ia menyangkal punya hubungan khusus dengan Pollycarpus<ref name=":0" />.
Baris 73 ⟶ 75:
Untuk memperingati satu tahun meninggalnya Munir, diluncurkan film dokumenter karya Ratrikala Bhre Aditya dengan judul ''[[Bunga Dibakar]]'' di [[Goethe-Institut]], Jakarta Pusat, 8 September 2005. Film ini menceritakan perjalanan hidup Munir sebagai seorang suami, ayah, dan teman. Munir digambarkan sosok yang suka bercanda dan sangat mencintai istri dan kedua anaknya. Masa kecil Munir yang suka berkelahi layaknya anak-anak lain dan tidak pernah menjadi juara kelas juga ditampilkan. Munir dibunuh pada era demokrasi dan keterbukaan serta harapan akan hadirnya sebuah Indonesia yang dia cita-citakan mulai berkembang. Semangat inilah yang ingin diungkapkan lewat film ini.<ref name="Menggugat 11 Tahun Pembunuhan Munir" />
 
Sebuah film dokumenter lain juga telah dibuat, berjudul ''[[Garuda's Deadly Upgrade]]'' hasil kerja sama antara ''Dateline'' ([[SBS (stasiun televisi)|SBS TV Australia]]) dan [[Off Stream Productions]].
 
Pada peringatan tahun kedua, 7 September 2006, di Tugu Proklamasi diluncurkan film dokumenter berjudul "''[[His Strory]]''". Film ini bercerita tentang proses persidangan Pollycarpus dan fakta-fakta yang terungkap di pengadilan.<ref name="Munir Said Thalib" /><ref name="Blakblakan Saksi Kunci Pembunuhan Munir" />
 
== Penghargaan ==
Pada tahun 1998, majalah ''[[Ummat (majalah)|Ummat]]'' menobatkan Munir sebagai ''Man of the Year''.<ref>https://nasional.tempo.co/read/428169/munir-pria-bersahaja-dengan-segudang-penghargaan/full&view=ok{{Pranala mati|date=Desember 2022 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>
 
Pada tahun 2000, Munir dianugerahi [[Right Livelihood Award]] bersama-sama [[Tewolde Berhan Gebre Egziabher]], [[Birsel Lemke]], dan [[Wes Jackson]].<ref>https://rightlivelihood.org/the-change-makers/find-a-laureate/munir/</ref> Pada tahun yang sama, majalah ''[[Asiaweek]]'' juga menobatkannya sebagai satu dari "20 Pemimpin Politik Muda Asia pada Milenium Baru".<ref>https://kontras.org/1999/10/28/munir-pemimpin-politik-muda-milenium-baru/</ref> Terakhir, ia memenangkan ''honourable mention'' pada [[:en:UNESCO-Madanjeet Singh Prize for the Promotion of Tolerance and Non-Violence|Penghargaan Madanjeet Singh untuk Pemajuan Toleransi dan Nirkekerasan]] dari [[UNESCO]].<ref>https://www.southasiafoundation.org/SAF-News/Article-51732-2000-UNESCO-Madanjeet-Singh-Prize-for-the-Promotion-of-Tolerance-and-Non-violence.htm</ref>
 
== Referensi ==