Museum Bank Indonesia Padang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
 
Baris 29:
}}
 
'''Museum Bank Indonesia Padang''' atau '''Gedung Bank Indonesia Lama Padang''' (sebelumnya '''De Javasche Bank Padang''') adalah bangunan berarsitektur kolonial peninggalan pemerintah [[Hindia Belanda]] bekas [[Bank Indonesia]] (BI) yang terletak di Jalan Batang Arau, [[Padang Barat, Padang|Kecamatan Padang Barat]], [[Kota Padang]], [[Sumatera Barat]]. Bangunan ini dibangun pada 31 Maret 1921 dan pertamadiresmikan kalipada 12 digunakanJanuari 1925{{sfn|Rahmat Irfan Denas|2024}} sebagai kantor cabang [[De Javasche Bank]] sebelum diambil alih oleh BI pada 1 Juli 1953. Letaknya berada di dekat [[Jembatan Sitti Nurbaya]], yang dibangun melintasi sungai [[Batang Arau]].
 
Selesai dikerjakan pada tahun 1925, bangunanBangunan ini segera menjadimerupakan kantor barukedua De Javasche Bank Padang, menggantikan kantor lama diyang Jalandibangun Nipahpada 1865.{{sfn|Rahmat Irfan Denas|2024}} Letaknya berada di (dekat [[PantaiJembatan PadangSitti Nurbaya]])., Lokasinyayang terletakdibangun dimelintasi Jalansungai [[Batang Arau,]]. yangKawasan ini pada zaman [[Hindia Belanda]] merupakan kawasan pusat perkantoran, perdagangan, dan militer di Padang. Di jalan ini, berdiri berderet bangunan-bangunan tua bekas kantor pemerintahan, perbankan, dan kantor dagang peninggalan [[VOC]].{{sfn|Tempo.co|2012}}
 
Pada tahun 1998, bangunan ini ditetapkan sebagai salah satu cagar budaya bersama beberapa bangunan bersejarah peninggalan pemerintah Hindia Belanda lainnya di Padang.{{sfn|Kompas|2009}}
Baris 40:
Padang adalah salah satu kota utama di [[Pulau Sumatra]]. Terletak di pesisir pantai barat Sumatra, Padang berkembang menjadi kota perdagangan dan militer antara abad ke-18 sampai abad ke-19.{{sfn|The Jakarta Post|2005}} Pada tahun 1864, [[De Javasche Bank]] resmi membuka kantor cabang di Padang. Inilah kantor cabang De Javasche Bank yang ketiga di Hindia Belanda setelah [[Semarang]] dan [[Surabaya]], atau yang pertama di luar [[Pulau Jawa]].{{sfn|Suryadi|2010}} Hadirnya kantor cabang De Javashce Bank di Padang terealisasi berkat permohonan ''Kamer van Koophandel en Nijverheid'' (Kamar Dagang dan Industri) Kota Padang kepada Pemerintah Pusat dan Direktur De Javasche Bank di [[Batavia]] (sekarang [[Jakarta]]). Hal ini menunjukkan pentingnya kota ini sebagai pintu utama perdagangan dan keuangan di Sumatra.{{sfn|Suryadi|2010}}
 
Gedung De Javasche Bank yang pertama di Padang terletak diseberang Jalangedung Nipah, menempati bekas gudang militerbaru. De Javasche Bank Padang resmi beroperasi mulai 29 Agustus 1864, dengan direktur pertamanya bernama A.W. Verkouteren. Pada tahun 1912, De Javasche Bank berencana membangun gedung baru di dekat [[Pelabuhan Muara]]. Akan tetapi, karena kendala perizinan, pembangunannya baru terealisasi pada tahun 1921. Pada waktu itu, kawasan Muara direncanakan menjadi areal pelabuhan, sehingga bangunan-bangunan yang tidak terkait dengan pengembangan pelabuhan laut sulit mendapatkan izin. Baru akhirnya pada 31 Maret 1921, pembangunan gedung De Javasche Bank yang baru mulai dilakukan.{{sfn|Suryadi|2013}}
 
Pada tahun 1925 gedung baru De Javasche Bank mulai difungsikan. Pada saat itu, Gubernurdirektur De Javashce Bank Padang dijabat oleh Mr. LF.JH.A TripWesterling.{{sfn|Rahmat Irfan Denas|2024}} Pada 1 Juli 1953, menyusul [[kemerdekaan Indonesia]], fungsi dan operasi De Javasche Bank di seluruh [[Indonesia]] diambil alih oleh [[Bank Indonesia]] (BI). BI menggunakan gedung ini untuk operasionalnya sampai tahun 1977.{{sfn|Suryadi|2013}}
 
== Arsitektur ==