Nanoteknologi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.8
LaylaDuchage (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: halaman dengan galat kutipan VisualEditor
Baris 1:
'''Nanoteknologi''' adalah manipulasi materi pada skala atomik dan skala molekular. Diameter atom berkisar antara 62 [[pikometer]] (atom [[Helium]]) sampai 520 pikometer (atom [[Cesium]]), sedangkan kombinasi dari beberapa atom membentuk molekul dengan kisaran ukuran nano, yaitu ukuran benda yang besarnya: satu permilyarper miliar meter (0,0000000001 m) atau satu meter dibagi satu miliar. Istilah Nanoteknologi pertama kali disebut dalam pidato ilmiah Profesor Nario Taniguci tahun 1974.<ref>{{Cite news|url=|title=Pengertian dan Sejarah Nanoteknologi|last=Saleh|first=Rosaria|date=20 Februari 2013|work=Harian Kompas|access-date=27 Desember 2019}}</ref>
 
Deskripsi awal dari nanoteknologi mengacu pada tujuan penggunaan teknologi untuk memanipulasi atom dan molekul untuk membuat produk berskala makro.<ref>Drexler, K. Eric .1986. ''Engines of Creation: The Coming Era of Nanotechnology.'' Doubleday.</ref><ref>Drexler, K. Eric .1992. ''Nanosystems: Molecular Machinery, Manufacturing, and Computation.'' New York: John Wiley & Sons.</ref> Deskripsi yang lebih umum adalah manipulasi materi dengan ukuran maksimum 100 [[nanometer]].
Baris 130:
Aplikasi lainnya seperti [[bola tenis]] yang bisa bertahan lebih lama, [[bola golf]] yang bisa terbang lurus, dan [[bola bowling]] yang bisa lebih tahan dan permukaannya lebih keras. [[Celana panjang]] dan [[kaus kaki]] juga telah dimasukkan nanoteknologi sehingga bisa bertahan lebih lama dan tetap dingin pada musim panas. [[Bandage]] diinfus dengan nano perak untuk menyembuhkan luka lebih cepat.<ref name="nnin">{{cite web |url= http://www.nnin.org/nnin_nanoproducts.html |title=Nanotechnology Consumer Products |work=nnin.org |year=2010 |accessdate=November 23, 2011}}</ref> [[Konsol permainan video]] dan [[komputer pribadi]] lebih murah, cepat, dan memori lebih tinggi berkat nanoteknologi.<ref>[http://www.nanoandme.org/nano-products/computing-and-electronics/ ''Nano in computing and electronics''] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20111114034926/http://www.nanoandme.org/nano-products/computing-and-electronics/ |date=2011-11-14 }} at NanoandMe.org</ref> Nanoteknologi memungkinkan peralatan medis yang ada saat ini menjadi lebih murah dan mudah digunakan.<ref>[http://www.nanoandme.org/nano-products/medical/ ''Nano in medicine''] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20111114035018/http://www.nanoandme.org/nano-products/medical/ |date=2011-11-14 }} at NanoandMe.org</ref> Mobil dibuat dengan [[nanomaterial]] sehingga butuh [[logam]] lebih sedikit dan [[bahan bakar]] lebih hemat di masa depan.<ref>[http://www.nanoandme.org/nano-products/transport/ ''Nano in transport''] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20111029130940/http://www.nanoandme.org/nano-products/transport/ |date=2011-10-29 }} at NanoandMe.org</ref>
 
Ilmuwan saat ini sedang mengembangkan nanoteknologi untuk mesin diesel dengan gas buang lebih bersih. Platina saat ini digunakan sebagai [[katalis]] pada mesin diesel. Katalis tereduksi akan mengikat atom nitrogen dari molekul NOx sehingga membebaskan oksigen. Kemudian katalis mengoksidasi hidrokarbon dan karbon monoksida menjadi karbon dioksida dan air. Platina digunakan pada katalis reduksi dan oksidasi.<ref>[http://auto.howstuffworks.com/catalytic-converter2.htm ''How Catalytic Converters Work''] at howstuffworks.com</ref> Namun, menggunakan platina tidak efisien karena mahal dan tidak terbarukan. Perusahaan Denmark InnovationsFondenInnovationsfonden menginvestasikan 15 juta DKK untuk mencari katalis substitusi baru dengan nanoteknologi. Tujuan proyek ini adalah memaksimalkan luas permukaan dan meminimalkan material yang dibutuhkan. Jika luas permukaan katalis yang terekspos gas buang semakin besar, maka efisiensi katalis meningkat. Jika berhasil, penggunaan platina dapat ditekan sampai 25%.<ref>[http://www.rdmag.com/news/2014/09/nanotechnology-provide-cleaner-diesel-engines ''Nanotechnology to provide cleaner diesel engines'']. RDmag.com. September 2014</ref>
 
Nanoteknologi juga memainaknmemainkan peranan penting dalam pengembangan [[rekayasa jaringan]]. Ketika mendessainmendesain ''scaffold'', ilmuwan mencoba meniru karakteristik skala nano dari suatu [[Sel (biologi)|sel]].<ref>{{Cite journal | doi = 10.4137/BTRI.S12331| title = Nanotechnology in the Regeneration of Complex Tissues| journal = Bone and Tissue Regeneration Insights| page = 25| year = 2014| last1 = Cassidy}}</ref> CContohnyaContohnya, ketika membuat ''scaffold'' untuk menopang pertumbuhan tulang, ilmuwan dapat menirutmeniru [[osteoklas]].<ref>{{Cite journal | doi = 10.1016/j.actbio.2013.11.008| title = Osteogenic lineage restriction by osteoprogenitors cultured on nanometric grooved surfaces: The role of focal adhesion maturation| journal = Acta Biomaterialia| volume = 10| issue = 2| pages = 651–660| year = 2014| last1 = Cassidy | first1 = J. W. | last2 = Roberts | first2 = J. N. | last3 = Smith | first3 = C. A. | last4 = Robertson | first4 = M. | last5 = White | first5 = K. | last6 = Biggs | first6 = M. J. | last7 = Oreffo | first7 = R. O. C. | last8 = Dalby | first8 = M. J. }}</ref>
 
Ilmuwan telah sukses menggunaan nanobot berbasis [[DNA origami]] yang dapat membawa fungsi logika untuk mencapai penyampaian target obat pada kecoa. Dikatakan bahwa kemampuan komputasi nanobot ini dapat dinaikkan sampai setara [[Commodore 64]].<ref>{{Cite journal | doi = 10.1038/nnano.2014.58| title = Universal computing by DNA origami robots in a living animal| journal = Nature Nanotechnology| volume = 9| issue = 5| pages = 353–357| year = 2014| last1 = Amir | first1 = Y. | last2 = Ben-Ishay | first2 = E. | last3 = Levner | first3 = D. | last4 = Ittah | first4 = S. | last5 = Abu-Horowitz | first5 = A. | last6 = Bachelet | first6 = I. |bibcode = 2014NatNa...9..353A }}</ref>
 
== Nanoteknologi di Indonesia ==
[[Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia]] telah mengembangkan nanoteknologi sejak tahun 2000an2000-an namun belum mampu mengkomersilkannya. Hal yang paling mendasar dalam menghambat perkembangan teknologi nano di Indonesia adalah ketiadaan alat pengukuran ([[metrologi]]) nanomaterial. Bambang Subiyanto, Kepala Pusat Inovasi LIPI menyatakan bahwa sudah 13 tahun pengembangan nanoteknologi di Indonesia berjalan sehingga tahap yang dituju sekarang adalah komersialisasi produk nanomaterial berbasis kegiatan riset.<ref>Nanoteknologi: Pengembangan ke Metrologi Nanomaterial. KOMPAS, Senin, 22 Juli 2013. Hal 13.</ref>
 
== Lihat pula ==