Nasi kucing: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
fix, update
Gaung Tebono (bicara | kontrib)
k →‎Penjualan: harga terbaru
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android
 
(43 revisi perantara oleh 26 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 3:
| image = [[Berkas:Nasi kucing langgi.jpg|250px]]
| caption = Nasi kucing dengan ''langgi'' serta sate ayam dan martabak
| alternate_name =Sego Kucing
| country = Indonesia
| region = [[D.I. Yogyakarta]]<br>[[Ngawi]]<br>[[Jawa Tengah]] (kota [[Semarang]], [[Magelang]] dan [[Surakarta]])<br>[[Jawa Timur]] ([[Madiun]], [[SemarangBojonegoro]], [[Kediri]])
| creator = [[Suku Jawa|Masyarakat Jawa]]
| course = Makanan utama
Baris 11:
| main_ingredient = Nasi dengan porsi kecil ditambah beragam lauk dan dibungkus daun pisang
| variations =
| calories = 100
| other =
}}
'''Nasi kucingKucing''' ({{lang-jv|segoꦱꦼꦒ​ꦏꦸꦕꦶꦁ|Sěgå kucingKucing}})<ref name="Erwin">{{harvnb|Erwin|Erwin|2008|p=6}}</ref>) adalah makanan yang berasal dari [[Yogyakarta]], [[Semarang]], dan [[Surakarta]]. Porsi nasi kucing yaituumumnya sedikit, biasanya ditambah [[sambal]], ikan bandeng/teri, dan [[tempe]], lalu dibungkus daun pisang.
 
== Menu ==
 
* Cakalang
* Cumi Asin
* Peda
* Ayam Suwir
* Ayam Empal
 
== Etimologi ==
Kata "nasi kucing" berarti "nasi untuk kucing", karena porsinya yang kecil. Kata tersebut berasal dari kebiasaan masyarakat [[Suku Jawa|Jawa]] yang memelihara [[kucing]] dan memberikan makanan untuk peliharaannya dengan porsi kecil.<ref name=Mundayat83>{{harvnb|Mundayat|2005|p=83}}</ref> Nasi kucing biasanya berisi [[sambal]], gereh [[pindang]], dan [[nasi]] dengan porsi yang sedikit. Gereh pindang adalah salah satu makanan kucing sehingga hal ini yang membuat nasi yang berporsi sedikit ini disebut nasi kucing.<ref>{{Cite web|last=Lyliana|first=Lea|date=2022-01-21|title=Kenapa Nasi Angkringan Disebut Nasi Kucing?|url=https://www.kompas.com/food/read/2022/01/21/200700075/kenapa-nasi-angkringan-disebut-nasi-kucing|website=Kompas|access-date=22 November 2022}}</ref>
 
== Asal ==
Nasi kucing berasal dari [[Yogyakarta]], [[Semarang]], dan [[Surakarta]].<ref name="Suara1">{{cite web|last1=Hyhyme|first1=Hyhyme|date=28 May 2023|title=Nasi Kucing Juga Dikenal di Makkah|url=https://www.resepdapurkita.my.id/2021/02/nasi-kucing-juga-dikenal-di-makkah.html|website=Resepdapurkita|publisher=|archive-url=|archive-date=2016-03-04|dead-url=|access-date=|last3=|first3=}}</ref> Nasi ini sangat digemari oleh berbagai kalangan terutama kalangan muda seperti mahasiswa,<ref>{{harvnb|Mundayat|2005|p=73}}</ref> terutama pada era reformasi saat bahan pokok mengalami kenaikan harga.<ref name=":1">{{Cite web|last=Winastya|first=Khulafa Pinta|date=2022-06-21|title=Sego Kucing Adalah Makanan Khas di Angkringan, Ini Fakta-faktanya|url=https://www.merdeka.com/trending/sego-kucing-adalah-makanan-khas-di-angkringan-ini-fakta-faktanya-kln.html|website=Merdeka.com|access-date=23 November 2022}}</ref>
Nasi kucing berasal dari [[Yogyakarta]], [[Semarang]], dan [[Surakarta]].<ref name="Suara1">{{cite web |url=http://www.suaramerdeka.com/harian/0702/07/nas01.htm |title=Nasi Kucing Juga Dikenal di Makkah |last1=Hermanto |first1=|last2=Purwadi|first2=Trias|last3=Jayadi|first3=Fauzan|date=7 Februari 2007|publisher=Suara Merdeka }}</ref>
 
== Penyajian ==
Nasi kucing memiliki porsi kecil yang ditambah dengan berbagai macam lauk. Jenis lauk yang disediakan biasanya [[Bandeng|ikan bandeng]], teri, dan [[tempe]].<ref name=Mundayat83/> Bahan lain yang dapat ditambahkan yaitu [[telur]], [[ayam]], dan [[mentimun]].<ref name="Suara1"/> Disajikan dengan [[daun pisang]] dan bisa langsung disantap.<ref name=Mundayat83/> Namun, seiring perkembangan zaman, ada juga tempat makan yang menghidangkan menu nasi kucing dengan menggunakan piring.
 
Menu pendamping nasi kucing selain telur dan ayam adalah [[sate]], gorengan, [[Bacem|tahu bacem]], [[Bihun|bihun goreng]] , dan sebagainya.<ref name=":1" />
Variasi dari nasi kucing adalah ''sego macan'', ukurannya tiga kali lebih besar dibandingkan nasi kucing. Biasanya disajikan dengan nasi yang dibakar, ikan, dan sayuran. Seperti nasi kucing, ''sego macan'' juga dibungkus daun pisang.<ref name="Kompas2">{{cite web |url=http://nasional.kompas.com/read/2010/10/11/08555261/|date=11 Oktober 2010|publisher=Kompas|title=Sega Macan Bakal Saingi Nasi Kucing}}</ref>
 
Variasi dari nasi kucing adalah ''sego macan'', ukurannya tiga kali lebih besar dibandingkan nasi kucing. Biasanya disajikan dengan nasi yang dibakar, ikan, dan sayuran. Seperti nasi kucing, ''sego macan'' juga dibungkus daun pisang.<ref name="Kompas2">{{cite webCite news|url=http://nasional.kompas.com/read/2010/10/11/08555261/|date=11 Oktober 2010|publisher=Kompas|title=Sega Macan Bakal Saingi Nasi Kucing|access-date=2015-06-06|archive-date=2011-10-07|archive-url=https://web.archive.org/web/20111007182343/http://nasional.kompas.com/read/2010/10/11/08555261/|dead-url=yes|work=[[Kompas.com]]}}</ref>
 
== Penjualan ==
[[Berkas:Seller at angkringan.jpg|thumbjmpl|Penjual di angkringan sedang menyiapkan nasi kucing]]
Nasi kucing biasanya dijual dengan harga murah (terkadang Rp 10002000 untuk nasi kucing<ref name="Kompas1">{{cite webCite news|url=http://oase.kompas.com/read/2011/04/16/22084877/Nasi.Kucing.soal.Rasa.Berani.Bersaing |title=Nasi Kucing, soal Rasa Berani Bersaing |last1=Yudhono|first1=Jodi|date=16 April 2011|publisher=Kompas|access-date=2015-06-06|archive-date=2011-04-19|archive-url=https://web.archive.org/web/20110419001840/http://oase.kompas.com/read/2011/04/16/22084877/Nasi.Kucing.soal.Rasa.Berani.Bersaing|dead-url=yes|first=Jodi|last=Yudhono|work=[[Kompas.com]]}}</ref> dan Rp 40005000 untuk ''sego macan''<ref name="Kompas2"/>) di tempat yang kecil, maupun jajanan pinggir jalan yang disebut [[angkringan]].<ref>{{harvnb|Mundayat|2005|p=73}}</ref>
 
Dalam buku yang berjudul ''Angkringan: Unik dan Tak Lekang oleh Waktu'' yang ditulis oleh Ratih Kartika disebutkan bahwa pada tahun 1930, seorang warga Klaten bernama Karso Djukut memulai mengenalkan angkringan di Kota Solo. Karso berjualan angkringan dengan dipikul dan berjalan mengelilingi kampung. Masyarakat lain mengikuti jejak karir Karso dengan berjualan di pusat keramaian Kota Solo seperti di sekitaran bioskop di Sriwedari dan kegiatan malam Selikuran.<ref name=":0">{{Cite web|last=detikTravel|first=Tim|date=2022-10-06|title=Kenapa Nasi Bungkus Angkringan Disebut Nasi Kucing?|url=https://travel.detik.com/travel-news/d-6333643/kenapa-nasi-bungkus-angkringan-disebut-nasi-kucing|website=detik.com|access-date=22 November 2022}}</ref> Pairo yang juga warga Klaten memulai menjual angkringan di Yogyakarta dengan care berkeliling. Hingga pada akhirnya Pairo memilih berjualan secara menetap di sekitar kawasan Stasiun Tugu.<ref name=":0" />
 
Di Yogyakarta tempat berjualan nasi kucing biasa disebut "angkringan", di Kota Semarang disebut "kucingan", sedangkan di Solo biasa disebut "warung hik".<ref name=":1" />
 
Ada juga yang menjual dengan harga Rp 8.000,00 per bungkus, contohnya di Jakarta.
 
"Nasi Kucing Pademangan" menjual dengan harga Rp 8.000 per bungkus untuk nasi kucingnya
 
== Lihat pula ==
* [[Nasi bogana]]
* [[Nasi campur]]
* [[Nasi goreng]]
* [[Nasi kuning]]
* [[Nasi liwet]]
* [[Nasi pecel]]
* [[Nasi uduk]]
* [[Nasi ulam]]
 
== Referensi ==
{{reflist}}
 
== BibliografiDaftar pustaka ==
* {{cite book |last1=Erwin |first1=Lily T.|last2=Erwin |first2=Abang|title=Peta 100 Tempat Makan Makanan Khas Daerah di Jakarta, Bekasi, Depok, Tangerang |url=http://books.google.ca/books?hl=en&lr=&id=LIrFeMpsX24C&oi=fnd&pg=PA2&dq=%22nasi+kucing%22&ots=nqeMaO-f2E&sig=ujl3O47ym2_aru45bF0k0zPH82k#v=onepage&q=%22nasi%20kucing%22&f=false |year=2008|origyear= |publisher=Gramedia Pustaka Utama |location=Jakarta |ref=harv}}
* {{Cite thesis |degree=Doctorate |chapter= |title=Ritual and Politics in New Order Indonesia: A Study of Discourse and Counter-Discourse in Indonesia |url=http://researchbank.swinburne.edu.au/vital/access/services/Download/swin:7520/SOURCE2 |last=Mundayat |first=Aris Arif |year=2005 |publisher=Swinburne University of Technology |accessdate=8 Juni 2011 |ref=harv }} {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20111004012031/http://researchbank.swinburne.edu.au/vital/access/services/Download/swin:7520/SOURCE2 |date=2011-10-04 }}
* {{cite journal |last=Suprihatin |first=Sri Emy Yuli |date=April 2002 |title=Hubungan Patron Klien Pedagang "Nasi Kucing" di Kota Yogyakarta |journal=Humaniora |volume=7 |issue=1 |pages=147–164 |accessdate=8 Juli 2011 |url=http://eprints.uny.ac.id/317/1/HUBUNGAN_PATRON_KLIEN_PEDAGANG.pdf |ref=harv |archive-date=2012-03-17 |archive-url=https://web.archive.org/web/20120317000148/http://eprints.uny.ac.id/317/1/HUBUNGAN_PATRON_KLIEN_PEDAGANG.pdf |dead-url=yes }}
 
{{commonscat}}
Baris 53 ⟶ 71:
{{Masakan Indonesia}}
 
[[Kategori:MasakanHidangan Indonesia]]
[[Kategori:Hidangan Jawa]]
[[Kategori:Hidangan Jawa Tengah]]
[[Kategori:Hidangan Yogyakarta]]
[[Kategori:Hidangan Ngawi]]
[[Kategori:Hidangan Jawa Timur]]