Negara-negara Tentara Salib: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 168:
{{Main|Ordo militer|l1=Tarekat tentara}}
[[Image:Baldwin II ceeding the Temple of Salomon to Hugues de Payens and Gaudefroy de Saint-Homer.jpg|thumb|[[Baudouin II dari Yerusalem|Raja Balduinus II]] mengaruniakan Mesjid Aqsa kepada [[Hugues de Payens]], [[Miniatur (naskah beriluminasi)|miniatur]] dari abad ke-13]]
Tarekat-tarekat tentara muncul sebagai bentuk baru dari [[organisasi keagamaan]] untuk menanggapi tantangan ketidakstabilan di perbatasan wilayah Kristen. Tarekat tentara yang pertama, yakni Tarekat Kesatria Haikal, adalah hasil pengembangan sebuah serikat persaudaraan kesatria yang erat kaitannya dengan Gereja Makam Kudus. Sekitar tahun 1119, para kesatria tersebut mengikrarkan kaul kemurnian, kemiskinan, dan ketaatan seperti yang dilakukan para ahli zuhud Kristen, dan mendarmabaktikan jiwa raga bagi perlindungan para peziarah Kristen yang menyambangi Yerusalem. Perjodohan ganjil semangat zuhud dan keperwiraan ini tidak disambut hangat oleh khalayak ramai, tetapi berhasil menarik simpati seorang tokoh yang disegani di Dunia Kristen, yakni [[Bernardus dari Clairvaux|Bernardus]], [[abbas|kepala biara]] tarekat [[Sistersien]] Klaravalis. Tata tertib zuhud Tarekat Kesatria Haikal akhirnya disahkan dalam [[Konsili Troyes]] tahun 1129. Namanya diembel-embeli kata ''haikal'' lantaran tarekat ini mula-mula bermarkas di Mesjid Aqsa, yakni bangunangedung yang disebut ''[[Bait Salomo|Haikal SalomoSulaiman]]'' oleh orang Peringgi.{{sfn|Tyerman|2019|pp=153–154}}{{sfn|Jaspert|2006|pp=144, 146–147}} Komitmen Kesatria Haikal untuk membela saudara-saudari seimannya terbukti merupakan suatu gagasan yang menarik, merangsang pembentukan tarekat-tarekat tentara baru, yang di Outremer senantiasa dilakukan lewat jalan militerisasi organisasi-organisasi amal-kasih. Tarekat Kesatria Panti Husada adalah contoh tarekat tentara yang paling awal dibentuk mengikuti jejak Tarekat Kesatria Haikal. Tarekat ini mula-mula adalah serikat persaudaraan juru rawat di sebuah balai kesehatan yang didirikan para saudagar asal Amalfi di Yerusalem, dan mulai menjalankan fungsi-fungsi ketentaraan pada dasawarsa 1130-an. Kemudian hari ada tiga lagi tarekat tentara yang terbentuk di Levans, yaitu [[Tarekat Santo Lazarus]] yang dibentuk pada dasawarsa 1130-an untuk mewadahi para juru rawat panti kusta, [[Ordo Teutonik|Tarekat Kesatria Teuton]] yang dibentuk bangsa Jerman pada tahun 1198, dan [[Kesatria Santo Tomas|Tarekat Santo Tomas di Ako]] yang dibentuk bangsa Inggris pada tahun 1228.{{sfn|Jaspert|2006|pp=144, 146}}{{sfn|Tyerman|2019|pp=154–156}}
 
Karena kerap menerima derma dari seluruh Eropa dan Levans, Tarekat Kesatria Panti Husada, Tarekat Kesatria Templars, dan sampai taraf tertentu juga Tarekat Kesatria Teuton menjadi lembaga-lembaga dengan harta kekayaan yang lumayan besar. Harta benda milik tarekat yang tersebar di mana-mana dikelola melalui suatu jaringan luas markas cabang. Setiap markas cabang diwajibkan mentransfer sebagian (pada umumnya sepertiga) pendapatannya ke markas besar di Yerusalem. Lantaran kegiatan transfer emas dan uang secara teratur membutuhkan pengembangan sistem logistik dan sistem keuangan yang rumit, ketiga tarekat tersebut beroperasi sebagai bentuk-bentuk perdana dari lembaga kredit dan balai dagang yang supranasional. Jejaring yang luas memperlancar kegiatan transfer uang, karena dana yang disimpan di sebuah markas cabang dapat dicairkan di markas cabang yang lain, dan pinjaman yang diterima di suatu negara dapat dilunasi di negara lain.{{sfn|Jaspert|2006|pp=151–153, 160–161}} Tarekat Kesatria Panti Husada tidak pernah melalaikan karya amal mereka. Balai pengobatan mereka di Yerusalem melayani ratusan pasien pria maupun wanita dari berbagai agama. Mereka juga menyantuni para peziarah, wanita hamil, anak-anak terlantar, dan fakir miskin.{{sfn|Tyerman|2019|p=155}} Meskipun demikan, memerangi orang kafir tetap menjadi kewajiban utama tarekat-tarekat tentara. Sebagai pasukan-pasukan [[tentara permanen]] perdana, tarekat-tarekat ini menjadi salah satu unsur penting dari kekuatan pertahanan negara-negara Tentara Salib. Para bruder-kesatria beserta para pelayan bersenjata mereka merupakan prajurit-prajurit profesional yang mengikrarkan kaul-kaul zuhud. Mereka mengenakan pakaian seragam tarekat yang selalu dihiasi tanda salib dan menunjukkan pangkat pemakainya.{{sfn|Jaspert|2006|pp=155–156, 158–160}} Lantaran jarang memiliki cukup dana untuk mengongkosi usaha pertahanan di perbatasan wilayah, para penguasa dan kaum bangsawan tak sungkan-sungkan menyerahkan benteng-benteng perbatasan mereka kepada tarekat-tarekat tentara. Contoh-contoh paling awal dari benteng perbatasan yang diserahkan kepada tarekat tentara antara lain adalah [[Bayt Jibrin|Bet Gibelin]] di Yerusalem, dan Krak des Chevaliers di Tripoli. Kedua benteng tersebut dikuasai Tarekat Kesatria Panti Husada.{{sfn|Jotischky|2004|pp=87–89}}