Negara Indonesia Timur: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
→‎Catatan kaki: kategorisasi
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(6 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 48:
|stat_year1 = 1946<!--<ref name="IAAGA148"/> ???-->
|stat_area1 = 349088
|stat_pop1 = 1029000010.290.000
}}
'''Negara Indonesia Timur''' adalah negara bagian [[RIS]] yang meliputi wilayah [[Sulawesi]], [[Sunda Kecil]] (Bali & Nusa Tenggara) dan [[Kepulauan Maluku]], ibu kotanya [[Makassar]]. Negara ini dibentuk setelah dilaksanakan [[Konferensi Malino]] pada tanggal 16-22 Juli 1946 dan [[Konferensi Denpasar]] dari tanggal 7-24 Desember 1946 yang bertujuan untuk membahas gagasan berdirinya negara bagian tersendiri di wilayah Indonesia bagian timur oleh [[Belanda]]. Pada akhir Konferensi Denpasar 24 Desember 1946, negara baru ini dinamakan '''Negara Timur Raya''', tetapi kemudian diganti menjadi '''Negara Indonesia Timur''' pada tanggal 27 Desember 1946.<ref>[http://books.google.co.id/books?id=J0D5OQrqAkQC&lpg=PA35&dq=borneo%20selatan&pg=PA37#v=onepage&q=borneo%20selatan&f=true Yayasan Masyarakat Sejarawan Indonesia, Jurnal sejarah: pemikiran, rekonstruksi, persepsi, Yayasan Obor Indonesia, ISSN 1858-2117] {{id}}</ref>
 
== Pendirian ==
Negara Indonesia Timur didirikan untuk menyaingi dan memaksa [[Republik Indonesia]] untuk menerima bentuk negara federasi; dengan tujuan mengecilkan wilayah Republik Indonesia sehingga hanya menjadi salah satu negara bagian dari [[Republik Indonesia Serikat]]. Negara Indonesia Timur bubar dan semua wilayahnya melebur ke dalam Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1950.
 
== Pembagian wilayah ==
Negara Indonesia Timur terbagi menjadi 13 daerah otonomi:
# [[Daerah Sulawesi Selatan]], daerah sulawesi selatan memiliki 73 desa.
# [[Daerah Minahassa]]
# [[Daerah Kepulauan Sangihe dan Talaud]]
Baris 85 ⟶ 89:
Di (Sementara) parlemen adalah (seperti yang dilaporkan sebelumnya) fraksi kuat yang republikan (nasionalis, Unitarian) yang keraguan yang kuat tetap bercokol di N.I.T atau bahkan ditolak dan ingin bersambung dengan Republik Indonesia, tapi ada juga pendukung yang signifikan federalisme dan negara. NIT ini terdiri dari kurang lebih independen provinsi, daerahs disebut. Bangunan melalui daerahs sulit, terutama karena harus ada kompromi antara manusia lama pangeran pribumi, yang berjuang untuk melepaskan posisi mereka dan kekuasaan mereka dan demokratisasi dewan ditemukan. Democratsisering oleh karena itu datang hanya dengan susah payah. The daerahs juga cenderung self-negara. Band dari populasi dengan Daerah sendiri umumnya lebih kuat dibandingkan dengan yang lebih abstrak "Negara".
----->
== Pembubaran ==
Negara Indonesia Timur didirikan untuk menyaingi dan memaksa [[Republik Indonesia]] untuk menerima bentuk negara federasi; dengan tujuan mengecilkan wilayah Republik Indonesia sehingga hanya menjadi salah satu negara bagian dari [[Republik Indonesia Serikat]]. Negara Indonesia Timur bubar dan semua wilayahnya melebur ke dalam Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1950.
Negara Indonesia Timur dibubarkan pada tanggal 19 Mei 1950.<ref>{{Cite book|last=Sururoh, L., dkk.|date=2020|url=https://yappika-actionaid.or.id/uploads/downloads/Sulawesi_Tengah_compressed.pdf|title=Sulawesi Tengah: Memori dan Pengetahuan Lokal tentang Bencana|location=Jakarta Selatan|publisher=Perkumpulan Skala Indonesia|editor-last=Sururoh|editor-first=Lien|pages=6|url-status=live}}</ref> Semua [[wilayah]] Negara Indonesia Timur melebur ke dalam Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1950.
 
== Presiden ==
Baris 189 ⟶ 194:
|PM Ide Anak Agung Gde Agung selaku penghubung BFO menemui Wapres Bung Hatta yang ditawan Belanda di Bangka
|}
 
==Orang-orang terkenal==
*[[Tjokorda Gde Raka Soekawati]], presiden
* [[Nadjamuddin Daeng Malewa]], perdana menteri pertama
* [[Semuel Jusof Warouw]], perdana menteri kedua
*[[Ide Anak Agung Gde Agung]], perdana menteri ketiga
* [[Jan Engelbert Tatengkeng]], perdana menteri keempat
* [[Patuan Doli Diapari]], perdana menteri kelima
* [[Martinus Putuhena]], perdana menteri keenam
* [[Eliza Urbanus Pupella]], perwakilan dari Maluku Selatan
*[[Muhammad Kaharuddin III]] anggota [[Senat Indonesia Serikat|Senat USI]]
* [[Tadjuddin Noor]] ketua [[Badan Perwakilan Sementara Indonesia Timur|Badan Legislatif NIT]], kemudian menjadi anggota Senat
* [[Melkias Agustinus Pellaupessy]], Ketua Senat
* [[Arnold Mononutu]], anggota parlemen sementara
* [[Julius Tahija]], perwakilan Indonesia Serikat di Batavia.
* [[Gabriel Manek]], anggota parlemen sementara
 
== Catatan kaki ==