Negara Islam Indonesia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(45 revisi perantara oleh 30 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox Former Country
| conventional_long_name = Negara Islam Indonesia<br/>نݢارا إسلام ايندونيسيا<br>دار الإسلام إندونيسيا
| native_name = ''DI/TII''
| common_name = Negara Islam Indonesia
Baris 6:
| region = Asia Tenggara
| country = Indonesia
| status = Tidaktidak diakui (de facto)
| image_flag = File:Flag of Islamic State of Indonesia.svg
| image_coat = Emblem of Islamic State of Indonesia.svg
| capital = [[Jakarta]]
Baris 36:
| flag_s1 = Flag of Indonesia.svg
| demonym =
| Sekutu = Gerakan 26 Juli
Partai Komunis Kuba
}}
{{Sejarah Indonesia}}
'''Negara Islam Indonesia''' (disingkat '''NII'''; juga dikenal dengan<ref>{{Cite web|last=Arifianto|first=Bambang|title='Mekkah' dan 'Madinah' di Kabupaten Tasikmalaya, Jejak Pilu Konflik DI/TII dan TNI di Kawasan Cigalontang - Pikiran-Rakyat.com - Halaman all|url=https://www.pikiran-rakyat.com/jawa-barat/pr-01348843/mekkah-dan-madinah-di-kabupaten-tasikmalaya-jejak-pilu-konflik-ditii-dan-tni-di-kawasan-cigalontang|website=www.pikiran-rakyat.com|language=id|access-date=2022-05-29}}</ref> nama '''Darul Islam''' atau '''DI''' yang artinya adalah "RumahNegeri Islam") adalah kelompok Islampemberontak di Indonesia yang bertujuan untuk pembentukan negara Islam di Indonesia. IniPemberontakan dimulai pada 7 Agustus 1949 oleh sekelompok milisi Muslim, dikoordinasikan oleh seorang politisi Muslim, [[Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo]] di Desa Cisampang, Kecamatan [[Ciawiligar]], Kawedanan [[Cisayong]], [[Tasikmalaya]], [[Jawa Barat]]. Kelompok ini mengakui [[syariat islam]] sebagai sumber hukum yang valid. Gerakan ini telah menghasilkan pecahan maupun cabang yang terbentang dari [[Jemaah Islamiyah]] ke kelompok agama non-kekerasan.
 
Gerakan ini bertujuan menjadikan [[Republik Indonesia]] yang saat itu baru saja [[Proklamasi Kemerdekaan Indonesia|diproklamasikan kemerdekaannya]] dan ada pada masa [[Perang Kemerdekaan Indonesia|perang dengan tentara Kerajaan Belanda]] sebagai negara [[teokrasi]] dengan [[agama Islam]] sebagai dasar negara. Dalam proklamasinya bahwa "Hukum yang berlaku dalam Negara Islam Indonesia adalah Hukum Syariat Islam", lebih jelas lagi dalam undang-undangnya dinyatakan bahwa "Negara berdasarkan Islam" dan "Hukum yang tertinggi adalah [[Al Quran]] dan [[Sunnah|Al Hadist]]". Proklamasi Negara Islam Indonesia dengan tegas menyatakan kewajiban negara untuk membuat undang-undang yang berlandaskan [[syariat Islam]], dan penolakan yang keras terhadap ideologi selain Al Quran dan Al Hadits, yang mereka sebut dengan "hukum [[kafir]]".
Baris 44 ⟶ 46:
== Pergerakan ==
[[File:Proclamation of Islamic State of Indonesia.jpg|thumb|left|Naskah proklamasi berdirinya Negara Islam Indonesia.]]
Dalam perkembangannya NII merekrut Mahasiswa baru yang datangnya dari luar pulau jawa untuk mendakterin (mencuci otak), DI menyebar hingga di beberapa wilayah, terutama Jawa Barat (berikut dengan daerah yang berbatasan di [[Jawa Tengah]]), [[Sulawesi Selatan]], [[Aceh]] dan [[Kalimantan selatan]] .<ref>Robert Cribb. 2000. ''Historical Atlas of Indonesia''. Halaman 162.</ref><ref>{{cite web|title=Relevansi Darul Islam Untuk Masa Kini|url=http://www.crisisgroup.org/en/regions/asia/south-east-asia/indonesia/op-eds/jones-relevansi-darul-islam-untuk-masa-kini.aspx|publisher=crisisgroup.org|date=16 Agustus 2010|accessdate=28 November 2014|archive-date=2014-12-05|archive-url=https://web.archive.org/web/20141205002340/http://www.crisisgroup.org/en/regions/asia/south-east-asia/indonesia/op-eds/jones-relevansi-darul-islam-untuk-masa-kini.aspx|dead-url=yes}}</ref>
Untuk melindungi kereta api, Kavaleri Kodam VI Siliwangi (sekarang Kodam III) mengawal kereta api dengan panzer tak bermesin yang didorong oleh lokomotif uap D-52 buatan Krupp Jerman Barat. Panzer tersebut berisi anggota TNI yang siap dengan senjata mereka. Bila ada pertempuran antara TNI dan DI/TII di depan, maka kereta api harus berhenti di halte terdekat. Pemberontakan bersenjata yang selama 13 tahun itu telah menghalangi pertumbuhan ekonomi masyarakat. Ribuan ibu-ibu menjadi janda dan ribuan anak-anak menjadi yatim-piatu. Diperkirakan 13.000 rakyat Sunda, anggota organisasi keamanan desa (OKD) serta tentara gugur. Anggota DI/TII yang tewas tak diketahui dengan tepat.<ref>{{cite web|title=History of Railways in Indonesia|url=http://keretapi.tripod.com/history.html|publisher=keretapi.tripod.com|date=|accessdate=28 November 2014}}</ref>
 
Setelah [[Kartosoewirjo]] ditangkap [[TNI]] dan dieksekusi pada [[1962]], gerakan ini menjadi terpecah, namun tetap eksis secara diam-diam meskipun dinyatakan sebagai organisasi ilegal oleh pemerintah Indonesia.<ref>{{citeCite webnews|title=NII Has New Target, Pattern|url=http://lipsus.kompas.com/edukasi/read/2011/04/25/08274538/NII.Has.New.Target.Pattern|publisher=kompas.com|date=25 April 2011|accessdate=28 November 2014|archive-date=2015-12-22|archive-url=https://web.archive.org/web/20151222133215/http://lipsus.kompas.com/edukasi/read/2011/04/25/08274538/NII.Has.New.Target.Pattern|dead-url=yes|work=[[Kompas.com]]}}</ref><ref>{{cite web|title=Q&A: Indonesia’s Terrorism Expert on the Country’s Homegrown Jihadis|url=http://world.time.com/2013/08/26/qa-indonesias-terrorism-expert-on-the-countrys-homegrown-jihadis/|publisher=world.time.com|date=26 Agustus 2013|accessdate=28 November 2014}}</ref>
{{infobox military conflict
|conflict= Gerakan DI/TII
|place= [[Aceh]], [[Jawa Barat]], [[Jawa Tengah]], [[Kalimantan]], dan [[Sulawesi Selatan]]
|date=• Pemberontakan Daud Beureueh di Aceh (1953-1962)<br>• Pemberontakan Amir Fatah di Jawa Tengah (1950-1959)<br>• Pemberontakan Kahar Muzakar di Sulawesi Selatan (1950-1965)<br>• Pemberontakan Ibnu Hadjar di Kalimantan Selatan (1950-1962)
|result= Kemenangan Indonesia
|combatant1= {{flagicon image|Flag of Islamic State of Indonesia.svg}} [[Negara Islam Indonesia]]
|combatant2= {{flag|Indonesia}}
* {{flagicon|Indonesia}} [[ABRI]] ([[TNI]]/[[POLRI]])
|commander1= {{flagicon image|Flag of Islamic State of Indonesia.svg}} [[Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo]]<br>{{flagicon image|Flag of Islamic State of Indonesia.svg}} [[Daud Beureueh]]<br>{{flagicon image|Flag of Islamic State of Indonesia.svg}} [[Ibnu Hadjar]]{{executed}}<br>{{flagicon image|Flag of Islamic State of Indonesia.svg}} [[Amir Fatah]]{{POW}}(membelot) <br>{{flagicon image|Flag of Islamic State of Indonesia.svg}} [[Kahar Muzakkar]]{{KIA}}<br>
|commander2= {{flagicon|Indonesia}} [[Soekarno]]<br>{{flagicon|Indonesia}} [[Mohammad Hatta]]<br>{{flagicon|Indonesia}} [[Makarowong]]<br>{{flagicon|Indonesia}} [[Wongsoatmojo]]
|casualties1= Tak diketahui dengan tepat
|casualties2= Diperkirakan 13.000 rakyat Sunda, anggota organisasi keamanan desa (OKD) serta tentara gugur}}
 
=== Gerakan DI/TII Daud BeureuehBeureu'eh ===
Setelah [[Kartosoewirjo]] ditangkap [[TNI]] dan dieksekusi pada [[1962]], gerakan ini menjadi terpecah, namun tetap eksis secara diam-diam meskipun dinyatakan sebagai organisasi ilegal oleh pemerintah Indonesia.<ref>{{cite web|title=NII Has New Target, Pattern|url=http://lipsus.kompas.com/edukasi/read/2011/04/25/08274538/NII.Has.New.Target.Pattern|publisher=kompas.com|date=25 April 2011|accessdate=28 November 2014|archive-date=2015-12-22|archive-url=https://web.archive.org/web/20151222133215/http://lipsus.kompas.com/edukasi/read/2011/04/25/08274538/NII.Has.New.Target.Pattern|dead-url=yes}}</ref><ref>{{cite web|title=Q&A: Indonesia’s Terrorism Expert on the Country’s Homegrown Jihadis|url=http://world.time.com/2013/08/26/qa-indonesias-terrorism-expert-on-the-countrys-homegrown-jihadis/|publisher=world.time.com|date=26 Agustus 2013|accessdate=28 November 2014}}</ref>
[[Pemberontakan DI/TII di Aceh]] dimulai dengan "Proklamasi" [[Daud Beureu'eh]] bahwa Aceh merupakan bagian "Negara Islam Indonesia" di bawah pimpinan Imam Kartosuwirjo pada tanggal [[20 September]] [[1953]].<ref>{{Cite book|last=Damanik|first=Ahmad Taufan|date=Desember 2010|url=https://library.fes.de/pdf-files/bueros/indonesien/07852.pdf|title=Hasan Tiro: Dari Imajinasi Negara Islam ke Imajinasi Etno-Nasionalis|location=Jakarta|publisher=iedrich Ebert Stiftung (FES) dan Acheh Future Institute (AFI)|isbn=978-602-8866-01-9|pages=15|url-status=live}}</ref>
 
Daud Beureu'eh pernah memegang jabatan sebagai "Gubernur Militer Aceh" sewaktu agresi militer pertama Belanda dimulai pada tanggal 21 Juli 1947 untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Wilayah kekuasaan militer yang diberikan kepadanya oleh Pemerintah Indonesia meliputi wilayah Keresidenan Aceh, Kabupaten Langkat dan Tanah Karo. Pangkat yang diterima oleh Daud Beureu'eh adalah [[Mayor Jenderal|mayor jenderal]] dengan kepemimpinan atas [[angkatan bersenjata]] milik [[Tentara Nasional Indonesia]].<ref>{{Cite book|last=Abubakar|first=Al Yasa`|date=2020|url=http://dsi.acehprov.go.id/wp-content/uploads/2021/01/Pelaksanaan-Syariat-Islam-di-Aceh-NEW.pdf|title=Pelaksanaan Syariat Islam di Aceh sebagai Otonomi Khusus yang Asimetris: Sejarah dan Perjuangan|location=Banda Aceh|publisher=Dinas Syariat Islam Aceh|isbn=978-602-58950-5-0|editor-last=Alidar|editor-first=E.M.K.|pages=99|url-status=live}}</ref>
=== Gerakan DI/TII Daud Beureueh ===
[[Pemberontakan DI/TII di Aceh]] dimulai dengan "Proklamasi" [[Daud Bsapidombakudaeureueh]] bahwa Aceh merupakan bagian "Negara Islam Indonesia" di bawah pimpinan Imam Kartosuwirjo pada tanggal [[20 September]] [[1953]].
 
Daued Beureueh pernah memegang jabatan sebagai "Gubernur Militer Daerah Istimewa Aceh" sewaktu agresi militer pertama Belanda pada pertengahan tahun 1947. Sebagai Gubernur Militer ia berkuasa penuh atas pertahanan daerah Aceh dan menguasai seluruh aparat pemerintahan baik sipil maupun militer. Sebagai seorang tokoh ulama dan bekas Gubernur Militer, Daud Beureuh bisa memperoleh pengikut. Daud Beureuh juga berhasil mempengaruhi pejabat-pejabat Pemerintah Aceh, khususnya di daerah [[Pidie]]. Untuk beberapa waktu lamanya Daud Beureuh dan anak-buahnya dapat mengusai sebagian daerah Aceh.
 
Sesudah bantuan datang dari [[SumatraSumatera Utara]] dan [[Sumatra Tengah]], operasi pemulihan keamanan ABRI (TNI-POLRI) segera dimulai. Setelah didesak dari kota-kota besar, Daud Beureuh meneruskan pemberontakannya di hutan-hutan. Penyelesaian terakhir Pemberontakan Daud Beureuh ini dilakukan dengan suatu " Musyawarah Kerukunan Rakyat Aceh" pada bulan Desember [[1962]] atas prakarsa Panglima Kodam I/Iskandar Muda, Kolonel Jendral [[Makarawong]].<ref>{{cite web|url=http://www.acehbooks.org/pdf/ACEH_02539.pdf|title=Keterangan Pemerintah tentang peristiwa Daud Beureuh : [diutjapkan dalam rapat pleno terbuka Dewan Perwakilan Rakjat Republik Indonesia tanggal 28 Oktober 1953] ; Djawaban Pemerintah [atas pemandangan umum Dewan Perwakilan Rakjat mengenai keterangan Pemerintah] tentang peristiwa Daud Beureuh : [diutjapkan oleh Perdana Menteri dalam rapat pleno terbuka Dewan Perwakilan Rakjat tanggal 2 Nopember 1953] / [Ali Sastroamidjojo]|date=1953|format=PDF}}</ref>
 
=== Gerakan DI/TII Ibnu Hadjar ===
Pada bulan Oktober [[1950]] DI/ TII juga tercatat melakukan pemberontakan di [[Kalimantan Selatan]] yang dipimpin oleh [[Ibnu Hadjar]]. Para pemberontak melakukan pengacauan dengan menyerang pos-pos kesatuan ABRI (TNI-POLRI). Dalam menghadapi gerombolan DI/TII tersebut pemerintah pada mulanya melakukan pendekatan damai kepada Ibnu Hadjar dengan diberi kesempatan untuk menyerah, dan akan diterima menjadi anggota ABRI. Ibnu Hadjar sempat berpura-pura menyerah, akan tetapi setelah menyerah dia kembali melarikan diri dan melakukan pemberontakan lagi sehingga pemerintah akhirnya terpaksa menugaskan pasukan ABRI (TNI-POLRI) untuk menangkap Ibnu Hadjar. Pada akhir tahun 1959 Ibnu Hadjar beserta seluruh anggota gerombolannya tertangkap dan dihukum mati.<ref>{{citeCite webnews|title=Mencari Ibnu Hajar dalam Sejarah|url=http://banjarmasin.tribunnews.com/2013/06/25/mencari-ibnu-hajar-dalam-sejarah|publisher=banjarmasin.tribunnews.com|date=25 Juni 2013|accessdate=28 November 2014|last=Saputra|first=Dheny Irwan|language=id|work=[[Tribunnews|Tribunnews.com]]}}</ref><ref>{{cite book|last =Singh|first =Bilveer| title =The Talibanization of Southeast Asia|publisher =Greenwood Publishing Group, Inc.|year = 2007|page =31}}</ref><ref>{{cite book|last =Sjamsuddin|first =Nazaruddin| title =The Republican Revolt: A Study of the Acehnese Rebellion|publisher = Institute of Southeast Asian Studies|year = 1985|page = 247}}</ref>
 
=== Gerakan DI/TII Amir Fatah ===
[[Amir Fatah]] merupakanadalah tokoh yang membidani lahirnya DI/TII [[Jawa Tengah]]. Semula ia bersikap setia pada RI, namun kemudian sikapnya berubah dengan mendukung Gerakan DI/TII. Perubahan sikap tersebut disebabkan oleh beberapa alasan. Pertama, terdapat persamaan ideologi antara Amir Fatah dengan S.M. Kartosuwirjo, yaitu keduanya menjadi pendukung setia ideologi Islam. Kedua, Amir Fatah dan para pendukungnya menganggap bahwa aparatur Pemerintah RI dan TNI yang bertugas di daerah Tegal-Brebes telah terpengaruh oleh "orang-orang Kiri", dan mengganggu perjuangan umat Islam. Ketiga, adanya pengaruh "orang-orang Kiri" tersebut, Pemerintah RI dan TNI dianggap tidak menghargai perjuangan Amir Fatah dan para pendukungnya selama itu di daerah Tegal-Brebes. Bahkan kekuasaan yang telah dibinanya sebelum Agresi Militer II, harus diserahkan kepda TNI di bawah Wongsoatmojo. Keempat, adanya perintah penangkapan dirinya oleh Mayor [[Wongsoatmojo]].<ref>{{cite web|title=Gerakan DI/TII Amir Fatah 1949-1950 : suatu pemberontakan kaum Santri di Daerah Tegal-Brebes|url=http://lib.ui.ac.id/file?file=pdf/abstrak-71599.pdf|publisher=University of Indonesia Library|date=|accessdate=28 November 2014}}</ref>
 
=== Gerakan DI/TII Kahar Muzakkar ===
Pemerintah berencana membubarkan [[Kesatuan Gerilya Sulawesi Selatan]] (KGSS) dan anggotanya disalurkan ke masyarakat. TenyataTernyata [[Kahar Muzakkar]] menuntut agar Kesatuan Gerilya Sulawesi Selatan dan kesatuan gerilya lainnya dimasukkan dalam satu brigade yang disebut Brigade Hasanuddin di bawah pimpinanya. Tuntutan itu ditolak karena banyak di antara mereka yang tidak memenuhi syarat untuk dinas militer. Pemerintah mengambil kebijaksanaan menyalurkan bekas gerilyawan itu ke [[Corps Tjadangan Nasional]] (CTN). Pada saat dilantik sebagai Pejabat Wakil Panglima Tentara dan Tetorium VII, Kahar Muzakkar beserta para pengikutnya melarikan diri ke hutan dengan membawa persenjataan lengkap dan mengadakan pengacauan. Kahar Muzakkar mengubah nama pasukannya menjadi Tentara Islam Indonesia dan menyatakan sebagai bagian dari DI/TII Kartosuwiryo pada tanggal [[7 Agustus]] [[1953]]. Tanggal [[3 Februari]] [[1965]], Kahar Muzakkar tertembak mati oleh pasukan [[ABRI]] (TNI-POLRI) dalam sebuah baku tembak.<ref name="Zurbuchen 2005">{{cite book|last =Zurbuchen|first =Mary| title =Beginning to remember : The past in the indonesian present|publisher = Seattle: University of Washington Press|year = 2005}}</ref>
 
== Lihat pula ==
* [[Pemberontakan Darul Islam]]
 
== Referensi ==
Baris 89 ⟶ 83:
* {{id icon}} [http://www.dataphone.se/~ahmad/ Ahmad Sudirman page] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20061022151442/http://www.dataphone.se/~ahmad/ |date=2006-10-22 }}
* {{id}} [http://www.kebudayaan.depdiknas.go.id/BudayaOnline/SeniBudaya/Sejarah/PERANG/n_perang.htm Pemberontakan DI/TII Daud Beureuh] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20060515102925/http://www.kebudayaan.depdiknas.go.id/BudayaOnline/SeniBudaya/Sejarah/PERANG/n_perang.htm |date=2006-05-15 }}
* {{id}} [http://www.jamestown.org/single/?tx_ttnews[&#91;tt_news]&#93;=795#.VHiQCMkucn5 Malaysia Announces the Arrest of 12 Darul Islam Members]
* {{id}} [http://historia.co.id/artikel/kuno/1068/Majalah-Historia/Akhir_Hidup_Sang_Imam_Negara_Islam_Indonesia Akhir Hidup Sang Imam Negara Islam Indonesia] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20141218004114/http://historia.co.id/artikel/kuno/1068/Majalah-Historia/Akhir_Hidup_Sang_Imam_Negara_Islam_Indonesia |date=2014-12-18 }}
{{Lembaran hitam Indonesia}}{{Islam di Indonesia}}
 
[[Kategori:Sejarah Indonesia]]
[[Kategori:Sejarah Jawa Barat]]