Neokolonialisme: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Akuindo (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
{{Terjemah|Inggris}}
[[Berkas:UN Human Development Report 2010 1.PNG|300px|jmpl|ka|Data HDI PBB pada tahun 2010.]]
'''Neokolonialisme''' adalah praktik [[Kapitalisme]], [[Globalisasi]], dan pasukan [[budaya|kultural]] [[imperialisme]] untuk mengontrol sebuah negara (biasanya jajahan [[Eropa]] terdahulu di [[Afrika]] atau [[Asia]]) sebagai pengganti dari kontrol [[politik]] atau [[militer]] secara langsung. Kontrol tersebut bisa berupa [[ekonomi]], [[budaya]], atau [[linguistik]]; dengan mem[[promosi]]kan budaya, [[bahasa]] atau [[media]] di daerah [[jajahan]] mereka, korporasi tertanam di budaya dapat membuat kemajuan yang lebih besar dalam membuka [[pasar]] di [[negara]] itu. Dengan demikian, neokolonialisme akan menjadi hasil akhir relatif dari ketertarikan kepada bisnis yang jinak memimpin untuk merusak efek [[kultur]]al. {{Citation needed|date=February 2012}}
 
Kata '{{PAGENAME}}' pertama kali diperkenalkan oleh [[Kwame Nkrumah]], presiden pertama pasca-kemerdekaan [[Ghana]], dan telah didiskusikan oleh banyak [[sarjana]] dan [[filsuf]] pada [[abad ke-20]], termasuk [[Jean-Paul Sartre]]<ref>{{Cite book|publisher = Routledge|isbn = 978-0-415-19146-3|last = Sartre|first = Jean-Paul|title = Colonialism and neo-colonialism|date = 2001-03-27 }}</ref> dan [[Noam Chomsky]].<ref>{{Cite book|publisher = Black Rose Books Ltd.|isbn = 978-0-919618-88-6|last = Chomsky|first = Noam|coauthors = Edward S. Herman|title = The Washington connection and Third World fascism|date = 1979-07-01|page = 42ff }}</ref>