Nestor Lakoba: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 68:
Abkhazia merupakan wilayah dengan [[demografi Abkhazia|etnis yang beragam]]. Maka dari itu, Lakoba bertekad untuk mempertahankan persatuan antaretnis.<ref name="Blauvelt 235">{{harvnb|Blauvelt|2012a|p=235}}</ref> Penduduk Abkhazia pada tahun 1920 hingga 1930-an yang [[Bangsa Abkhaz|beretnis Abkhaz]] hanya sekitar 25–30% dari keseluruhan populasi.<ref>{{harvnb|Müller|1998|p=231}}</ref> Sisanya merupakan warga dengan [[Orang Georgia|etnis Georgia]], [[Bangsa Rusia|etnis Rusia]], [[Bangsa Armenia|etnis Armenia]], dan [[Bangsa Yunani|etnis Yunani]].<ref name="Blauvelt 235"/> Lakoba mempertahankan perdamaian di Abkhazia dengan mengabaikan [[teori kelas Marxisme]] dan melindungi tuan tanah serta ningrat. Kebijakan tersebut membuat Lakoba diusulkan untuk dienyahkan dari kekuasaan pada tahun 1929. Stalin mencegah hal tersebut, tetapi mengkritisi Lakoba atas kesalahannya untuk "mencari dukungan dari segala lapis masyarakat" (yang bertentangan dengan kebijakan Bolshevik).<ref>{{harvnb|Blauvelt|2012b|pp=84–85}}</ref>
Penerapan [[kolektivisasi di Uni Soviet]] yang dimulai pada tahun in 1928 menjadi masalah besar bagi Abkhazia dan Lakoba. Kolektivisasi menjadi masalah karena cara bertani penduduk Abkhaz dilakukan oleh rumah tangga secara individu dengan sering kali meminta bantuan keluarga dan teman.<ref>{{harvnb|Blauvelt|2012b|p=85}}</ref> Hal tersebut tidak sesuai dengan pertanian kolektif yang diharapkan Stalin yang
Pada Januari 1931, Partai Komunis menerapkan kebijakan yang memaksa petani di Abkhazia untuk menerapkan [[kolkhoz|pertanian kolektif]] melalui aktivis yang disebar keseluruh wilayah di Abkhazia.<ref name="Blauvelt 211"/> Akibatnya, terjadi protes besar-besaran untuk menentang kebijakan tersebut di bulan Januari dan Februari. Lakoba tidak mampu untuk menghentikan sepenuhnya kebijakan kolektivisasi, walau dia dapat mengurangi dampak buruk akibat penolakan tersebut dan menghentikan [[Deportasi|deportasi massal]].<ref>{{harvnb|Blauvelt|2007|pp=211–212}}</ref><ref>{{harvnb|Blauvelt|2012b|pp=86–103}}</ref> Sejarawan Abkhaz [[Stanislav Lakoba]]{{efn|Stanislav Lakoba merupakan keluarga jauh dari Nestor Lakoba. Lihat {{harvnb|Rayfield|2012|p=380}}.}} berpendapat bahwa sejak Stalin memiliki kendali penuh di Moskwa, dia tidak lagi menoleransi Lakoba atau Abkhazia. Sebagai timbal balik dari keringanan untuk tidak memberlakukan kolektivisasi secara utuh, Lakoba harus merelakan Abkhazia kehilangan status republik."<ref>{{harvnb|Lak'oba|1998|p=94}}</ref> Pada 19 Februari 1931, Abkhazia diturunkan statusnya menjadi [[Daftar republik otonom di Uni Soviet|republik otonom]] bernama [[Republik Sosialis Soviet Otonom Abkhaz]]. Hal tersebut membuat Abkhazia berada di bawah kendali penuh Georgia.<ref>{{harvnb|Blauvelt|2007|p=212}}</ref> Langkah ini tidak populer di mata warga Abkhazia. Hal tersebut mengakibatkan unjuk rasa besar-besaran di Abkhazia yang merupakan pertama kali dalam sejarah Abkhazia untuk secara terang-terangkan menentang pemerintah Soviet.<ref>{{harvnb|Lakoba|1995|p=99}}</ref>{{efn|Lakoba mencatat bahwa protes juga terjadi pada tahun 1957, 1967, 1978, dan 1989. Lihat {{harvnb|Lakoba|1995|p=99}}.}}
|