Nomaden: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 3:
 
== Asal-usul ==
Dahulu, masyarakat nomaden sering disebut sebagai 'pengembara' yang melintasi tanah tanpa pola tertentu dengan tujuan untuk memperoleh sumber daya yang tersebar secara tidak merata di wilayah yang luas. Berpindah-pindah merupakan identitas khas budaya mereka sebagai strategi pengelolaan lahan untuk penggunaan dan konservasi yang berkelanjutan. Asal-usul kata 'nomad' berasal dari bahasa [[Yunani]] ''nemein'' atau ''nomos'' yang berarti 'menuju ke padang rumput'.<ref name=":0">{{Cite web|date=1995-04-05|title=The Facts|url=https://newint.org/features/1995/04/05/facts|website=New Internationalist|language=en|access-date=2020-09-27}}</ref> Pelakunya didefinisikan sebagai anggota suatu bangsa yang melakukan perjalanan dari satu tempat ke tempat lain untuk menemukan padang rumput segar bagi hewan dan tidak memiliki tempat tinggal permanen. Sementara secara etimologis istilah ''nomad'' berhubungan dengan [[pastoralisme]], istilah tersebut telah memperoleh arti yang lebih luas mengenai berbagai hidup nomaden, mencakup pemburu-pengumpul hingga komunitas keliling lainnya yang cara hidupnya berpindah-pindah.{{Sfn|Gilbert|2014|p=3|Ps="While etymologically the term ‘nomad’ relates to pastoralism, the term has gained a wider meaning by being extended to include a range of mobile ways of life, from that of hunter–gatherers to that of other itinerant communities whose way of life includes a form of mobility."}} Orang-orang nomaden mewakili kelompok paling beragam di dunia; mereka biasanya tinggal di daerah terpencil seperti [[gurun]], [[stepa]], [[tundra]], dan hutan.{{Sfn|Gilbert|2014|p=5|Ps="Nomadic peoples represent the most diverse group in the world; they usually live in marginal and remote areas like deserts, steppes, tundra, and forests."}}
 
== Kelompok ==
Baris 9:
 
=== Berburu-meramu ===
Berburu-meramu adalah metode bertahan hidup yang paling lama bertahan dalam sejarah [[manusia]], dan para pelakunya berpindah mengikuti musim tumbuhan liar dan hewan buruan. Berburu merupakan gaya hidup yang dominan terjadi selama perkembangan [[Pertanian|era pertanian]] sekitar 8000 tahun yang lalu. Saat ini bagi sebagian kelompok nomaden menjadikan perpindahan sebagai nilai-nilai ekonomi, sosial dan budaya yang sangat penting bagi mereka. Kelompok nomaden [[Pemburu-pengumpul|pemburu-peramu]] diantaranya adalah orang-orang Spinifex [[Aborigin]] Australia (atau Pila Nguru); kelompok Hadza di Tanzania;<ref>{{Cite news|last=Wire/REX/Shutterstock|first=Stefan Kleinowitz/ZUMA|date=2018-10-22|title='Hadza': the last hunter-gatherer tribe in Tanzania – in pictures|url=https://www.theguardian.com/artanddesign/gallery/2018/oct/22/hadza-the-last-hunter-gatherer-tribe-in-tanzania-in-pictures|newspaper=The Guardian|language=en-GB|issn=0261-3077|access-date=2020-09-27}}</ref> masyarakat Ogiek di Kenya yang disebut 'Bushmen' ([[Suku San|San]], Sho, Basarwa, Kung atau Khwe) dari Afrika selatan; Suku [[Jarawa (Kepulauan Andaman)|Jarawa]], [[Suku Onge|Onge]], dan [[Suku Sentinel|Sentinel]] di pulau[[kepulauan Andaman]] di India; Suku Batek atau [[Bateq]] dan Penans[[Suku Penan|Penan]] di hutan hujan Semenanjung Malaysia; [[Suku Aka|Suku Aka,]] Efe, dan Mbuti (juga dikenal sebagai orang [[Pigmi]]) di Afrika Tengah; beberapa kelompok [[Inuit]] di belahan Arktik yang masih mengandalkan perburuan dan penangkapan ikan; orang-orang Nukak (Nukak-Makú) di Kolombia;<ref>{{Cite web|last=International|first=Survival|title=Nukak|url=https://www.survivalinternational.org/tribes/nukak|website=www.survivalinternational.org|language=en|access-date=2020-09-27}}</ref> dan orang-orang Piraha[[Suku Pirahã|Pirahã]] di Brasil. Selain di padang rumput, kelompok Pemburu-peramu termasuk juga para pengembara yang pencahariannya dari sumber daya laut.{{Sfn|Finlayson|2017|p=3|Ps="...the concept of the ‘complex hunter-gatherer’ was deployed to describe those societies that did not farm, were largely dependent on highly abundant wild resources, typically marine, and expressed some form of non-egalitarian social organisation"}} Mereka adalah; orang-orang [[Alacaluf]] atau Kawésqar di Amerika Selatan, kelompok Orang Laut di Semenanjung Malaya, Suku [[Suku Moken|Moken]] di Laut Andaman, Bede (Beday) di Bangladesh, dan [[Suku Vezo]] di Madagaskar.<ref>{{Cite web|date=2018-08-06|title=Half-man, half-fish: The surreal lives of Madagascar’s nomadic fishermen|url=https://adventure.com/nomadic-fishermen-vezo-madagascar/|website=Adventure.com|language=en-US|access-date=2020-09-27}}</ref>
 
=== Penggembala atau pastoralis ===
Para penggembala memelihara ternak dan berpindah ke tempat lain bersama peliharaannya, agar tidak membuat suatu ladang penggembalaan habis dan tidak bisa diperbaiki lagi, sebagai rencana mata pencaharian untuk kelangsungan hidup mereka. Mereka ikut terlibat dalam produksi penggembalaan sebagai kegiatan utama serta mengesampingkan kegiatan penghidupan lainnya dan bergerak secara musiman.{{Sfn|Sadr|1991|p=3|Ps="pastoral nomads can simply be defined as an ethnic group wherein everyone is directly or indirectly involved in pastoral production to the near exclusion of any other subsistence activity. Given the kinds of pastures available and the scale of pasture utilization, almost all such herding populations must engage in seasonal movement to feed their herds."}} Oleh karena itu, faktor lingkungan seperti curah hujan dan kualitas tanah menjadi perhatian untuk menentukan lahan yang akan ditempati selanjutnya. Diperkirakan ada 30-40 juta di antaranya di dunia.<ref name=":0" /> Beberapa etnik nomaden pastoralis yang masih bertahan saat ini diantaranya adalah; orang-orang [[Fula]] atau Fulbe, [[Toubou]], dan [[Tuareg]] di Sahel yang masih mempraktikkan penggembalaan unta, sapi, domba, dan kambing dengan berpindah-pindah; penggembala [[Suku Badui (Arab)|Badui]] di Timur Tengah dan Afrika Utara; Suku [[Suku Afar|Afar]] di [[Tanduk Afrika]]; [[Maasai|Suku Maasai]] di Kenya dan Tanzania; Suku Himba atau Ovahimba di Namibia;<ref>{{Cite web|title=Fast Facts: The Himba of Namibia - Namibia Tourism Board|url=https://www.namibiatourism.com.na/blog/Fast-Facts-The-Himba-of-Namibia|website=www.namibiatourism.com.na|access-date=2020-09-27}}</ref> orang-orang Kazakh dan Kyrgyz di Asia Tengah; penggembala unta Raika dari Rajasthan di India; orang-orang [[Suku Sami|Sami]] (penggembala rusa) di Skandinavia utara; dan orang-orang [[Suku Nenets|Nenets]] di Rusia.<ref>{{Cite web|date=2017-10-02|title=They Migrate 800 Miles a Year. Now It’s Getting Tougher.|url=https://www.nationalgeographic.com/magazine/2017/10/nenets-yamal-herders-energy-development/|website=Magazine|language=en|access-date=2020-09-27}}</ref>
 
=== Pengelana atau pedagang ===
Kaum pengelana umumnya banyak terdapat di negara-negara yang telah mengalami [[industri]]alisasi, dan para pelakunya berpindah-pindah tempat untuk menawarkan barang dagangan di mana saja mereka singgah. Para pengelana yang bergerak diantaranya termasuk orang-orang Dom di Asia Tengah dan Timur Tengah; suku Moken (atau Mawken) di Asia Tenggara; Suku Hakkipikki dan Killekyatha di India Selatan; Griots Malinke, Waata, dan Inaden dari Afrika, dan orang-orang Roma, [[Sinti]], dan Yeniche.{{Sfn|Gilbert|2014|p=7|Ps="Peripatetic service nomads include the Dom people of Central Asia and the Middle East, the Moken (or Mawken) peoples of Southeast Asia, the Hakkipikki and Killekyatha of South India, the Griots Malinke, Waata, and Inaden of Africa, and the Roma, Sinti, Yeniche, and Travellers of Europe."}}
 
== Ancaman ==
Meskipun masyarakat nomaden tersebar di seluruh dunia dan memiliki budaya yang sangat beragam, masalah kritis mulai mengancam mata pencaharian dan kelangsungan hidup mereka di berbagai wilayah yang mereka tempati. Seringkali kelompok nomaden umumnya menghadapi tekanan diluar faktor lingkungan berupa [[rasisme]] dan diskriminasi seperti keterbatasan akses ke layanan sosial, pendidikan, dan kesehatan.{{Sfn|Gilbert|2014|p=11|Ps="Most nomadic peoples in the world face racism and discrimination, processes of forced and induced sedentarisation, economic, social, and political marginalisation, loss of access to lands, territories, and natural resources – all of which are related to competition and conflicts regarding access to natural resources; and restricted access to social, educational, and medical services."}} Krisis pangan yang melanda sebagian negara membutuhkan banyak lahan pertanian baru untuk produksi pangan. Kebijakan ini juga berdampak pada penggusuran sebagian besar tempat tinggal mereka sehingga akan memarginalkan wilayah mereka.{{Sfn|Salih|2001|p=172|Ps="Yet the increasing demand for food production in these countries in general has put marginal lands in the region under severe strain and has led to long-lasting land degradation. This land degradation together with the loss of livestock, continuous mobility and excessive marginalisation of rural communities have become dominant trends which are irreversible."}}
 
Orang-orang Nenets di Kutub Utara [[Siberia]] menjalani kehidupan nomaden dengan mencari padang rumput segar untuk rusa kutub mereka. Mereka melakukan migrasi tradisional, dari [[padang rumput]] musim panas di utara ke padang rumput musim dingin di selatan Arktik[[Arktika]]. Namun kelangsungan hidup mereka mulai terganggu akibat adanya eksploitasi pengeboran minyak dan gas yang melintasi jalur migrasi mereka. Pembangunan pipa gas disepanjang jalur migrasi tersebut akan mengganggu aktivitas penggembalaan rusa kutub mereka. Suku Basarwa di Pusat Cagar Alam Kalahari, Afrika dalam beberapa dekade terakhir terancam punah. Mereka dipaksa keluar dari wilayah mereka dengan cara merusak rumah dan persediaan air mereka, serta hak mereka untuk berburu, mengumpulkan makanan dicabut kembali. SukukuSuku Penan nomaden yang tinggal di negara bagian [[Sarawak]], Malaysia semakin kecil jumlahnya dengan adanya pemukiman paksa dan penebangan kayu skala besar (pembangunan perkebunan akasia dan kelapa sawit) yang mengakibatkan musnahnya sebagian besar fauna sebagai sumber pencaharian mereka.{{Sfn|Gilbert|2014|p=10|Ps="The logging has resulted in the destruction of most of the fauna that supported their hunter–gathering lifestyle. More recently, the logging has been followed by the establishment of large acacia and palm oil plantations. The combination of large-scale logging and clearing of the forest to establish plantations means that the Penan cannot survive in what used to be their own environment."}}
 
==Referensi==