Nomo Koeswoyo: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: kemungkinan menambah konten tanpa referensi atau referensi keliru
Ferry Guntoro (bicara | kontrib)
menambahkan foto pada infobox dan caption pada foto
 
(12 revisi perantara oleh 10 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 3:
| name = Nomo Koeswoyo
| honorific_suffix =
| image = Nomo_Koeswoyo_1997.jpg
| image_upright =
| image_size =
| landscape = <!-- yes, if wide image, otherwise leave blank -->
| alt = nomo koeswoyo 1997
| caption = Nomo Koeswoyo dalam video klip "Pusing 7 Keliling" 1997
| native_name =
| native_name_lang =
Baris 14:
| alias =
| birth_date = {{birth date|1938|1|21}}
| birth_place = [[Kabupaten Tuban|Tuban]], [[Jawa Timur]], [[Hindia Belanda]]
| death_date = {{death date and age|2023|3|15|1938|1|21}}
| death_place = [[Magelang]],Kabupaten [[Jawa TengahMagelang|Magelang]], Indonesia
| occupation = [[Penyanyi]], [[Pencipta lagu]], [[Aktor]]
| children = [[Chicha Koeswoyo]] (Mirza Riandiani Kesuma) <br> Hellen Koeswoyo (Hellen Atmisuri) <br> Reza Wicaksono Koeswoyo <br> Taufiq Koeswoyo
| parents = Raden Koeswoyo dan Rr. Atmini
| alma_mater =
Baris 31:
| instrument = [[Drum]], [[Vokal]]
| years_active = [[1958]]–[[2023]]
| label = * [[Dimita Moulding Company, Ltd]] <br> *[[Remaco]] <br> * [[Yukawi Record]] <br> * [[Liman Record]]
| associated_acts =
| current_members = * [[No Koes]]
| past_members = * [[Koes Bersaudara]]
}}
* [[Koes Plus]]
}}
}}
 
'''Koesnomo bin Koeswoyo''' atau '''Nomo Koeswoyo''' (21{{lahirmati|[[Kabupaten JanuariTuban|Tuban]], [[Hindia Belanda]]|21|1|1938|[[Kabupaten Magelang|Magelang]], [[Indonesia]]|15 Maret |3|2023}}) adalah salah satu musikus Indonesia dari grup [[Koes Bersaudara]] yang beranggotakan kakak beradik keluarga Koeswoyo. Pada grup tersebut ia berposisi sebagai [[Drum|drummerdrum]]mer dan pengisi vokal.
 
== Masa Kecil ==
Nomo Koeswoyo adalah anak kelima dari sembilan bersaudara keturunan pasangan Raden Koeswoyo (10 Oktober 1895 – 6 Agustus 2000) dan Rr. Atmini (16 September 1900 – 3 Desember 1969) di [[Kabupaten Tuban|Tuban]], [[Jawa Timur]] asal Tuban Jawa Timur. Berikut adalah urutan kakak-beradik keluarga Koeswoyo.
# Tituk (perempuan) (15 Mei 1930), meninggal sewaktu bayi.
# Koesdjono (Djon alias John Koeswoyo) (5 Agustus 1932 – 2 Desember 2022).
Baris 55 ⟶ 54:
Dari silsilah keluarga, mereka termasuk generasi ke 7 keturunan (trah) [[Sunan Muria]] di Tuban. Ibu mereka adalah keponakan dari Bupati Tuban pada zaman penjajahan Belanda saat itu.
 
Masa kecil Nomo dilalui di kota [[Tuban]], [[Jawa Timur]] bersaudara saudara-saudaranya. Tahun 1952 keluarga Koeswoyo pindah ke [[Jakarta]] mengikuti mutasi Sang ayah berkarier hingga pensiun sebagai [[Pegawai negeri sipil|pegawai negeri]] di Kementrian Dalam Negeri. Di Jakarta mereka sekeluarga menempati rumah di jalan Mendawai III, No. 14, Blok C, [[Kebayoran Baru, Jakarta Selatan]].
 
Dalam keluarganya ia biasa dipanggil dengan sebutan Nom. Pada masa remajanya ia dikenal bandel dan berjiwa keras, sehingga kerap berkelahi dengan temannya di luar. Ia adalah satu-satunya anak Koeswoyo yang pernah dipukul sampai pingsan oleh ayahnya karena kenakalannya. Ia juga pernah dipukul kepalanya dengan kayu kaso oleh adiknya Yok, sewaktu mereka bertengkar. Ia pula di antara saudara-saudaranya yang sempat merantau ke beberapa kota untuk mencari kerja, selepas menyelesaikan pendidikan SMA di Jakarta. Ia menyelesaikan sekolahnya di SMP XI dan SMA Taman Madya, di Jakarta. Ayahnya berharap Nomo menjadi sarjana, tapi Nomo ingin bekerja setamat sekolah menengah atas. Ayahnya tak mengizinkan, lalu Nomo memilih berkelana.<ref name="anton-djakarta.blogspot.com">http://anton-djakarta.blogspot.com/2008/02/kisah-keluarga-koeswoyo.html</ref> Hal itu dilakoninya mulai dari [[Surabaya]] sampai ke [[Belawan]], [[SumatraSumatera Utara]]. Pekerjaan kasar dilakukan demi mencari kehidupan yang lebih baik, di antaranya sebagai tukang sapu, bersih-bersih rumah juragan genteng di Surabaya, sampai menjadi buruh kasar di luar pulau.<ref>http://tosuto.blogspot.com/2009/02/data-data-pribadi-1974.html</ref> Hal itu memompa kuat semangatnya untuk menjadi seorang yang berkepribadian tangguh.
 
== Karier ==
Baris 68 ⟶ 67:
Meski meraih kesuksesan dalam bermusik, tetapi kehidupan anggota grup ini tetap dalam kesulitan ekonomi. Hal itu dirasakan oleh seluruh personel Koes bersaudara. Tahun 1968-1969 merupakan saat-saat surut bagi Koes Bersaudara. Setiap malam Koes Bersaudara manggung di banyak tempat hiburan. Kondisi Nomo yang sudah berkeluarga tidak memungkinkannya harus menggantungkan hidup dari bermusik. Saat itu Nomo, selain bermusik juga mempunya pekerjaan sampingan. Di saat yang sama abangnya, Tonny Koeswoyo masih belum menikah, sehingga masih belum mempunyai banyak tanggungan hidup.
 
Nomo kerap berkata kepada Tonny untuk bisa mengatur jadwal latihan musik dengan pas, agar ia bisa mengikuti dengan baik. Tidak seperti saat itu di mana latihan seperti tidak mengenal waktu, mulai pagi sampai seharian penuh. Perbedaan pendapat yang diawali pada 1968 desas-desus antara sang abang Tonny Koeswoyo dan Nomo akhirnya kian meruncing. Nomo yang memiliki jiwa bisnis menginginkan agar Koes Bersaudara tidak mengandalkan hidupnya pada musik saja, harus ada usaha lain. Pendapat ini tidak disetujui Tonny, bahkan ia disuruh memilih untuk fokus pada musik di Koes Bersaudara atau kerja di luar. Dengan terpaksa, ia pun memilih untuk bekerja.
 
Posisi drummer yang ditinggalkan Nomo Koeswoyo kemudian digantikan oleh [[Kasmuri]] (dikenal dengan panggilan [[Murry]]) yang berasal dari [[Surabaya]]. Murry adalah mantan gitaris dan drummer dari grup band '''Patas'''. Murry direkomendasikan oleh Yon kepada Tonny lewat temannya yang bernama Tommy Darmo. Saat itu, Tommy Darmo hendak melamar menjadi drummer, tetapi permainan drumnya tak sesuai keinginan Tonny. Karena belum menemukan pemain drum yang pas, Tonny kemudian meminta tolong kepada Dimas Wahab yang merupakan seorang pemain bass kepada sahabat Dimas yang bernama Totok AR. Totok ternyata juga merekomendasikan Murry kepada Tonny. Yon pun kemudian meminta tolong Tommy Darmo untuk membawa Murry ke tempat mereka, karena Tommy kenal Murry sejak dari Surabaya.
Baris 77 ⟶ 76:
 
=== Mendirikan Grup No Koes ===
Nomo Koeswoyo telah berujung meninggalkan posisinya sebagai penabuh drum pada tahun 1969. Ia memilih berusaha di luar bidang musik sebagai pedagang untuk menghidupi keluarganya. Nomo bersikap lebih pragmatis dan memiliki prinsip yang berbeda dengan sang kakak, karena saat itu ia telah menikah dan telah memiliki 1 orang anak (Chicha). Akhirnya pada tahun 1969 mereka menempuh jalanya masing-masing.
 
Nomo akhirnya lebih menonjol sebagai pengusaha yang meraih sejumlah kesuksesan. Namun akhirnya ia pun kemudian tertarik kembali masuk dalam dunia musik yang pernah membesarkan namanya. Ia lalu mendirikan grup musik sendiri pada awal tahun 73, bersama beberapa pemusik lain yaitu: '''Usman''' pada rhythm, '''Sofyan''' pada drum, '''Said''' pada bass, '''Bambang Arsianti (Bambang Sampurno Karsono)''' pada lead guitar dan '''Pompy Suryadarma (Pompy S)''' pada keyboard, Grup musik ini ia beri nama '''[[No Koes]]'''.
Baris 159 ⟶ 158:
 
{{Authority control}}
 
 
{{lifetime|1938|2023}}
Baris 169 ⟶ 167:
[[Kategori:Keluarga Koeswoyo|N]]
[[Kategori:Tokoh Jawa Timur]]
[[Kategori:Tokoh dari Tuban]]
[[Kategori:Tokoh dari Kecamatan Tuban]]