Norodom Sihanouk: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
k Memperbaiki kesalahan letak infobox |
||
(39 revisi perantara oleh 10 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{artikel bagus}}
{{Redirect|Sihanouk|provinsi yang mengambil nama dari Raja Sihanouk|Sihanoukville}}{{Infobox orang}}
'''Norodom Sihanouk''' ([[Bahasa Khmer|Khmer]]: នរោត្តម សីហនុ {{lahirmati|[[Phnom Penh]], [[Kamboja Prancis|Kamboja]]|31|10|1922|[[Beijing]], [[Tiongkok]]|15|10|2012}}) adalah [[Daftar Penguasa Kamboja|Raja Kamboja]] dari tahun 1941 sampai 1955 dan tahun 1993 sampai 2004.
Norodom Sihanouk dilantik menjadi raja pada tahun 1941
Pada bulan Maret 1970, Sihanouk [[Kudeta Kamboja 1970|dilengserkan]] oleh [[Lon Nol]] dan [[Sisowath Sirik Matak]], dalam rangka pembentukan [[Republik Khmer]]. Ia melarikan diri ke [[Tiongkok]] dan [[Korea Utara]] untuk membentuk pemerintahan dalam pengasingan dan [[gerakan pemberontakan]] yang masing-masing dikenal sebagai Pemerintahan Kerajaan Uni Nasional Kamboja ([[GRUNK]]) dan [[Front Persatuan Nasional Kamboja]]. Sebagai pemimpin GRUNK, Sihanouk menggalang dukungan terhadap [[Khmer Merah]], yang bertarung melawan Republik Khmer dalam [[Perang Saudara Kamboja]]. Setelah Khmer Merah menang, sebuah rezim baru, yaitu [[Kamboja Demokratik]] dibentuk. Dalam rezim tersebut Sihanouk kembali ke Kamboja dan menjadi kepala negara secara simbolis. Posisi tersebut tidak bertahan lama, seiring renggangnya hubungan dia dengan Khmer Merah. Pada tahun 1976, Sihanouk turun dari jabatannya dan diperintahkan untuk menjalani penahanan rumah sampai tahun 1979, saat invasi [[Perang Kamboja-Vietnam|pasukan Vietnam]] mengusir [[Khmer Merah]] dari [[Phnom Penh]]. Sihanouk mengasingkan diri kembali
Seiring jatuhnya [[Blok Timur]] pada akhir tahun 1980-an, perbincangan tak resmi dilakukan untuk mengakhiri pertikaian antara [[Republik Rakyat Kamboja]] (RRK) dan faksi-faksi pemberontak yang berada di bawah naungan KPKD. Pada 1990, Dewan Nasional Tertinggi Kamboja (DNT) dibentuk sebagai sebuah badan transisional untuk memperjuangkan kedaulatan Kamboja, dengan Sihanouk sebagai presidennya. Pada tahun 1991, [[Perjanjian Damai Paris 1991|perjanjian damai]] ditandatangani, dan [[Pemerintahan Transisi Perserikatan Bangsa-Bangsa di Kamboja|Otoritas Transisional Perserikatan Bangsa-Bangsa di Kamboja]] (OTPBBK) dibentuk pada tahun berikutnya. OTPBBK mengadakan [[pemilihan umum Kamboja 1993|pemilihan umum pada 1993]]. Sebagai bentuk transisi, dibentuk sebuah pemerintahan koalisi, dengan jabatan Perdana Menteri yang dipegang secara bersamaan oleh dua orang
== Kehidupan awal dan naik
[[Berkas:Norodom Sihanouk 1941.jpg|jmpl|Sihanouk pada acara penobatannya, November 1941]]
Norodom Sihanouk adalah anak tunggal yang lahir dari pasangan [[Norodom Suramarit]] dan [[Sisowath Kossamak]].{{sfn|Jeldres|2005|p=30}} Diberi nasihat oleh astrolog kerajaan bahwa ia bakal meninggal pada usia muda bila ia dibesarkan di bawah asuhan keluarga pihak ayah, orangtuanya kemudian menyerahkan Sihanouk untuk diasuh oleh nenek Kossamak, Pat. Ketika Pat meninggal, Sihanouk dibawa Kossamak untuk tinggal dengan kakek dari
Sihanouk menyelesaikan pendidikan dasarnya di Sekolah Francois Baudoin dan sekolah Nuon Moniram di Phnom Penh.{{sfn|Jeldres|2003|p=44}} Pada masa tersebut, ia dibantu dengan bantuan keuangan dari kakek
Ketika Raja Monivong meninggal pada tanggal 23 April 1941, [[Daftar Gubernur Jenderal Indochina Prancis|Gubernur Jenderal Indochina Prancis]], [[Jean Decoux]] memilih Sihanouk untuk menggantikan Raja Monivong.{{sfn|Osborne|1994|p=24}} Pemilihan Sihanouk sebagai raja diresmikan pada hari berikutnya oleh Dewan Mahkota Kamboja,{{sfn|Jeldres|2005|p=294}} dan acara penobatannya diadakan pada tanggal 3{{nbsp}}Mei 1941.{{sfn|Jeldres|2003|p=54}} Pada masa [[pendudukan Jepang di Kamboja]], ia menjalani sebagian besar waktunya untuk berolahraga, membuat film, dan melakukan tur ke seluruh penjuru negara.{{sfn|Osborne|1994|p=30}} Pada Maret 1945, militer Jepang, yang telah menduduki Kamboja sejak Agustus 1941, [[Kampanye Indochina Prancis Kedua|membubarkan pemerintahan
=== Masa sebelum kemerdekaan dan pemerintahan sendiri ===
[[Berkas:Sihanouk Harcourt 1948.jpg|kiri|jmpl|306x306px|Norodom Sihanouk pada tahun 1948]]
Sebagai perdana menteri, Sihanouk mencabut dekrit yang dikeluarkan oleh [[Residen (gelar)#Indochina|residen tertinggi]] terakhir Kamboja, Georges Gautier, untuk [[aksara Latin|melatinkan]] [[abjad Khmer]].{{sfn|Osborne|1994|p=43}} Setelah [[menyerahnya Jepang]] pada bulan Agustus 1945, pasukan nasionalis yang dipimpin oleh [[Son Ngoc Thanh]] meluncurkan sebuah kudeta, yang berujung pada diangkatnya Son Ngoc Thanh menjadi perdana menteri.{{sfn|Osborne|1994|p=45}} Ketika Prancis kembali menduduki Kamboja pada bulan Oktober 1945, Thanh dilengserkan dari jabatannya dan digantikan oleh paman Sihanouk [[Sisowath Monireth]].{{sfn|Osborne|1994|p=48}} Monireth bernegosiasi untuk mendapatkan otonomi yang lebih luas dalam hal mengurusi urusan dalam negeri Kamboja yang akhirnya menghasilkan perjanjian [[Modus Vivendi]] yang ditandatangani pada bulan Januari 1946
Pada awal tahun 1949, Sihanouk bertolak ke Paris dengan orangtuanya untuk berunding dengan pemerintah Prancis supaya meningkatkan otonomi Kamboja. Perjanjian Modus Vivendi digantikan oleh sebuah traktat Prancis-Khmer baru, yang mengakui kemerdekaan Kamboja dari Uni Prancis.{{sfn|Jeldres|2005|p=47}} Pada pelaksanaannya, traktat tersebut hanya memberikan [[pemerintahan sendiri]] yang terbatas kepada Kamboja. Kamboja diberi kebebasan untuk mengurusi kementerian luar negerinya dan sebagian kecil urusan pertahanannya, namun sebagian besar kementerian-kementerian lainnya masih berada di bawah kendali Prancis.{{sfn|Chandler|1991|p=43}} Akibatnya, para legislator dari [[Majelis Nasional (Kamboja)|majelis nasional]] mulai menyerang pemerintahan yang dipimpin oleh perdana menteri [[Penn Nouth]] atas kegagalannya dalam menyelesaikan persoalan keuangan dan masalah-masalah korupsi yang melanda negara tersebut. Para legislator oposisi, yang dipimpin oleh [[Yem Sambaur]], yang keluar dari Partai Demokrat pada bulan November 1948,{{sfn|Chandler|1991|p=40}} melengserkan Penn Nouth.{{sfn|Chandler|1991|p=41}} dan diangkat menjadi penggantinya, namun pelantikannya tidak sejalan dengan para anggota Partai Demokrat, yang meminta Sihanouk untuk membubarkan majelis nasional dan mengadakan pemilu.{{sfn|Chandler|1991|p=42}}
Pada bulan Januari 1952, Sihanouk menunjuk kembali Penn Nouth sebagai perdana menteri sebelum pergi ke Prancis. Di sana, Sihanouk menulis surat permintaan kepada Presiden Prancis [[Vincent Auriol]] untuk memberikan Kamboja kemerdekaan penuh dengan alasan merebaknya sentimen anti-Prancis yang terjadi pada masyarakat Kamboja.{{sfn|Osborne|1994|p=74}} Auriol meneruskan permintaan Sihanouk kepada komisioner Prancis untuk Wilyah Teritorial Seberang
Pada bulan Agustus 1953, Prancis setuju untuk memberikan kuasa atas urusan [[kementerian dalam negeri|dalam negeri]] dan [[Hukum|yudisial]] kepada Kamboja, dan diikuti dengan urusan pertahanan pada bulan Oktober 1953. Pada akhir bulan, Sihanouk bertolak ke Phnom Penh,{{sfn|Osborne|1994|p=80}}
Pada masa yang sama, hubungan Sihanouk dengan partai Demokrat yang memerintah masih berada dalam ketegangan, karena mereka berusaha menghalang-halangi pengaruhnya dalam politik.{{sfn|Osborne|1994|p=88}} Untuk menangkis perlawanan dari Partai Demokrat, Sihanouk mengadakan sebuah [[referendum Konferensi Jenewa Kamboja 1955|referendum nasional]] untuk memperlihatkan persetujuan masyarakat terhadap upayanya dalam mewujudkan kemerdekaan nasional.{{sfn|Jeldres|2005|p=52}} Meskipun hasilnya 99.8{{nbsp}}persen setuju, sejarawan [[Australia]] [[Milton Osborne]] menyatakan bahwa pemungutan suara tersebut dilakukan [[sistem pemungutan suara terbuka|secara terbuka]] dan para pemilih ditakut-takuti untuk memberikan suara setuju di bawah pengawasan polisi.{{sfn|Osborne|1994|p=89}}
Baris 36:
{{Main|Kerajaan Kamboja (1953–70)}}
=== Turun
Pada tanggal 2 Maret 1955, Sihanouk turun
Pada bulan April 1955, sebelum
Sangkum
=== Menjadi Perdana Menteri (1955–1960) ===
[[Berkas:Prince Norodom Sihanouk with Philippine Vice President Carlos P. Garica, 1956-01-30.jpg|jmpl|302x302px|Norodom Sihanouk bersama [[Wakil Presiden Filipina]] [[Carlos P. Garcia]], saat kunjungan kenegaraan tahun 1956]]
[[Berkas:V.K.
Saat menjabat, Sihanouk memperkenalkan beberapa perubahan konstitusional, yang meliputi pemberian hak pilih dalam pemilu terhadap kaum wanita, mengadopsi [[bahasa Khmer]] sebagai bahasa resmi tunggal di negara tersebut{{sfn|Jeldres|2005|p=58}} dan menjadikan Kamboja sebuah [[monarki konstitusional]] dengan memberikan [[Eksekutif (pemerintah)|kekuasaan eksekutif]] kepada perdana menteri ketimbang raja.{{sfn|Jeldres|2005|p=59}} Ia memandang sosialisme sebagai sebuah konsep ideal untuk mendirikan kesetaraan sosial dan memajukan perpaduan nasional pada negara Kamboja yang baru saja merdeka. Pada bulan Maret 1956, ia mengeluarkan program nasional "[[sosialisme Buddhis]]", yang mempromosikan prinsip-prinsip sosialis pada satu sisi sementara mempertahankan budaya Buddhis di kerajaan tersebut pada sisi yang lain.{{sfn|Chandler|1991|p=87}}
Pada antara tahun 1955 dan 1960, Sihanouk naik-turun jabatan perdana menteri beberapa kali, dikarenakan kelelahan yang disebabkan oleh pekerjaan.{{sfn|Chandler|1991|p=91}} Majelis Nasional mencalonkan politikus-politikus berpengalaman seperti [[Sim Var]] dan San Yun untuk menjadi perdana menteri saat Sihanouk melepas jabatan, namun mereka sama-sama melepas jabatan mereka beberapa kali dalam beberapa bulan setelah mereka menjabat,{{sfn|Chandler|1991|pp=95, 98}} karena menteri-menteri kabinet bersikukuh tak menyetujui kebijakan-kebijakan publik yang diajukan oleh mereka.{{sfn|Osborne|1994|p=105}}
Pada bulan Mei 1955, Sihanouk menerima bantuan militer dari [[Amerika Serikat|AS]].{{sfn|Chandler|1991|p=80}} Pada bulan Januari berikutnya, saat ia berada di [[Filipina]] pada sebuah kunjungan kenegaraan, ''[[Central Intelligence Agency
[[Berkas:Mao Sihanouk.jpg|jmpl|ka|Pertemuan di Beijing pada 1956: ''(dari kiri)'' [[Mao Zedong]], [[Peng Zhen]], Sihanouk, [[Liu Shaoqi]]]]
Baris 58:
Partai Demokrat masih mengkritik Sangkum dan Sihanouk dalam surat kabar mereka.{{sfn|Chandler|1991|p=92}} Pada bulan Agustus 1957, Sihanouk akhirnya hilang kesabaran dan mengajak para pemimpin Partai Demokrat untuk berdebat, yang mana permintaan tersebut direspon dengan hadirnya lima orang pemimpin partai Demokrat. Pada saat acara perdebatan yang diadakan di istana kerajaan, Sihanouk berpidato dengan nada yang lantang, menantang para pemimpin Demokrat untuk menghadirkan bukti kecacatan dalam pemerintahannya dan mengundang mereka untuk bergabung dengan Sangkum. Para pemimpin Partai Demokrat memberikan tanggapan ragu-ragu, dan menurut sejarawan Amerika [[David P. Chandler]], acara tersebut memberikan kesan kepada para pendengarnya bahwa partai tersebut tidak setia dengan monarki.{{sfn|Chandler|1991|p=93}} Perdebatan tersebut berujung pada hilangnya pengaruh pada partai Demokrat, karena para pemimpinnya kemudian dilucuti oleh para tentara atas perintah Sihanouk.{{sfn|Chandler|1991|p=94}} Dengan hilangnya pengaruh Partai Demokrat, Sihanouk berfokus untuk mempersiapkan [[pemilihan umum Kamboja 1958|pemilihan umum]] yang diadakan pada bulan Maret 1958. Ia memajukan politikus-politikus sayap kiri, seperti [[Hou Yuon]], [[Hu Nim]], dan [[Chau Seng]], untuk maju sebagai calon anggota majelis nasional dari Sangkum, dengan tujuan untuk mendapatkan dukungan dari sayap kiri.{{sfn|Chandler|1991|p=95}} Pracheachon menempatkan lima calon mereka pada pemilihan tersebut. Namun empat calonnya mengundurkan diri, karena mereka dicegah oleh polisi nasional untuk mengadakan kampanye. Ketika pemungutan suara diadakan, Sangkum memenangkan seluruh kursi dalam majelis nasional.{{sfn|Chandler|1991|p=96}}
Pada bulan Desember 1958, [[Ngo Dinh Nhu]]
=== Tahun-tahun awal sebagai Kepala Negara (1960–1965) ===
Setelah beberapa bulan kesehatannya menurun, Suramarit, ayah Sihanouk, wafat pada 3 April 1960{{sfn|Osborne|1994|p=115}} yang membuat Sihanouk menuduh bahwa kematian ayahnya disebabkan syok akibat serangan bom parsel.{{sfn|Burchett|1973|p=110}} Pada hari berikutnya, dewan
[[Berkas:JFK and Prince Sihanouk in New York, 1961.jpg|jmpl|kiri|Sihanouk dengan Presiden AS [[John F. Kennedy]] di New York City pada 25{{nbsp}}September 1961]]
Baris 76:
[[Berkas:Sihanouk 1967.jpg|jmpl|ka|Sihanouk pada 1967]]
Pada bulan September 1966, [[pemilihan umum Kamboja 1966|pemilihan umum diadakan]],{{sfn|Osborne|1994|p=187}} dan para legislator Sangkum yang memegang paham konservatif dan sayap kanan mendominasi majelis nasional. Selain itu, mereka menominasikan Lon Nol, seorang jenderal militer yang menjadi simpatisan politik mereka, sebagai perdana menteri. Namun, pilihan mereka tidak dikehendaki oleh Sihanouk.{{sfn|Chandler|1994|p=188}} Untuk menyeimbangkan pengaruh dari konservatif dan sayap kanan, pada bulan Oktober 1966, Sihanouk membentuk [[negara dalam negara|pemerintahan bayangan]] yang terdiri dari para legislator Sangkum yang [[politik sayap kiri|memegang paham sayap kiri]].{{sfn|Chandler|1991|p=156}} Pada akhir bulan, Lon Nol ditawarkan untuk mengundurkan diri dari jabatannya, namun ironisnya dihentikan oleh Sihanouk.{{sfn|Osborne|1994|p=189}} Pada bulan April 1967, [[Pemberontakan Samlaut]] terjadi, para petani lokal bertarung melawan pasukan pemerintah di [[Samlaut]], [[Provinsi Battambang|Battambang]].{{sfn|Chandler|1991|p=164}} Karena pasukan pemerintah berhasil mengendalikan pertarungan tersebut,{{sfn|Osborne|1994|p=190}} Sihanouk mulai menduga bahwa tiga legislator Sangkum sayap
Lon Nol mengundurkan diri dari jabatan sebagai perdana menteri pada awal bulan Mei 1967, dan Sihanouk melantik [[Son Sann]] sebagai penggantinya.{{sfn|Osborne|1994|p=193}} Pada saat yang sama, Sihanouk mengganti para menteri-menteri berpaham konservatif yang dilantik oleh Lon Nol dengan para politikus berpaham sayap kiri dan [[teknokrat]].{{sfn|Chandler|1991|p=166}} Pada akhir bulan, setelah mendapatkan berita bahwa kedutaan besar Tiongkok di Kamboja menerbitkan dan menyebarkan propaganda Komunis kepada masyarakat Kamboja yang memuji [[Revolusi Kebudayaan]],{{sfn|Cohen|1968|p=18}} Sihanouk menuduh Tiongkok menghasut pendukung lokal [[Tionghoa Kamboja]] melakukan aktivitas "terselubung" dan "subversif".{{sfn|Cohen|1968|p=19}} Pada bulan Agustus 1967, Sihanouk mengirim Menteri Luar Negeri-nya, [[Norodom Phurissara]], ke Tiongkok. Namun, ia gagal mendesak Perdana Menteri Zhou Enlai untuk memberhentikan kedutaan besar Tiongkok di Kamboja menyebarkan propaganda Komunis.{{sfn|Cohen|1968|p=25}} Sebagai tanggapannya, Sihanouk menutup Asosiasi Persahabatan Kamboja{{nsndns}}Tiongkok pada bulan September 1967. Saat pemerintah Tiongkok melayangkan protes,{{sfn|Cohen|1968|p=26}} Sihanouk mengancam akan menutup kedutaan besar Tiongkok di Kamboja.{{sfn|Cohen|1968|p=28}} Zhou mengambil langkah untuk menenangkan Sihanouk,{{sfn|Cohen|1968|p=29}} dan berkompromi dengan menyuruh kedutaan besarnya untuk menyerahkan publikasi-publikasinya kepada [[Kementerian Informasi (Kamboja)|kementerian informasi]] Kamboja untuk diperiksa sebelum publikasi tersebut disebarluaskan.{{sfn|Cohen|1968|p=28}}
Baris 84:
Sihanouk mengatakan kepada Bowles bahwa dia tidak menyukai orang Vietnam sebagai suatu bangsa, dengan mengatakan bahwa "dia tidak menyukai orang Vietnam, merah, biru, Utara atau Selatan".{{sfn|Langguth|2000|p=543}} [[Kenton Clymer]] mencatat bahwa pernyataan ini "tidak dapat ditafsirkan secara masuk akal bahwa Sihanouk menyetujuinya". Serangan bom B-52 yang intensif dan berkelanjutan yang diluncurkan AS di bagian timur Kamboja dimulai pada bulan Maret 1969 sebagai bagian dari [[Operasi Menu]], Kenton Clymer menambahkan: "Bagaimanapun, tidak ada yang bertanya kepadanya. ... Sihanouk tidak pernah diminta untuk menyetujui pemboman B-52, dan dia tidak pernah memberikan persetujuannya."{{sfn|Clymer|2013|pp=14–16}} Pemboman itu memaksa Viet Cong untuk melarikan diri dari persembunyian hutan mereka dan mencari perlindungan di kota-kota dan desa-desa berpenduduk.{{sfn|Chandler|1991|p=173}} Akibat dari itu Sihanouk menjadi khawatir bahwa Kamboja akan dianggap terlibat dalam [[Perang Vietnam]]. Pada bulan Juni 1969, ia membuat pengakuan diplomatik kepada [[Pemerintah Revolusioner Provisional Republik Vietnam Selatan]] (PRPRVS),{{sfn|Burchett|1973|p=40}} dengan harapan agar ia dapat membuat pasukan Viet Cong meninggalkan Kamboja saat mereka memenangkan perang. Pada saat yang sama, ia juga secara terbuka membongkar keberadaan pasukan Viet Cong di Kamboja untuk pertama kalinya{{sfn|Chandler|1991|p=184}} dalam rangka memulihkan hubungan diplomatik formal AS dengan Kamboja yang diwujudkan tiga bulan kemudian.{{sfn|Chandler|1991|p=139}}
Karena ekonomi Kamboja tersendat karena korupsi sistematis,{{sfn|Osborne|1994|p=205}} Sihanouk membuka dua
== Penggulingan dari jabatan, GRUNK dan tahun-tahun Khmer Merah ==
{{main|Kudeta Kamboja 1970}}
=== Kudeta tahun 1970 ===
Pada bulan Januari 1970, Norodom Sihanouk bertolak meninggalkan Kamboja untuk cuti liburan selama dua bulan di [[Prancis]], menghabiskan waktunya di sebuah penginapan mewah di daerah [[Côte d'Azur|Riviera Prancis]].{{sfn|Langguth|2000|p=557}} Pada tanggal 11 Maret 1970, sebuah unjuk rasa besar terjadi di luar kompleks kedutaan besar [[Vietnam Utara]] dan kompleks Kedutaan Besar [[
Lima hari kemudian, Oum Mannorine, saudara tiri dari istri Sihanouk, Monique, dipanggil menghadap ke Majelis Nasional untuk menjawab tuduhan-tuduhan korupsi yang disangkakan kepadanya.{{sfn|Osborne|1994|p=213}} Pada malam setelah ia dipanggil, Mannorine memerintahkan para pasukan di bawah komandonya untuk menangkap Lon Nol dan Sirik Matak, namun berakhir dengan ditangkap balik oleh pasukan Lon Nol. Pada tanggal 18{{nbsp}}Maret 1970, Majelis Nasional memutuskan untuk menggulingkan Sihanouk,{{sfn|Burchett|1973|p=51}} mengizinkan Lon Nol dapat memegang [[keadaan darurat|kekuasaan darurat]].{{sfn|Burchett|1973|p=50}} Pada saat yang bersamaan, Sihanouk berada di [[Moskwa]] menemui Menteri Luar Negeri Soviet [[Alexei Kosygin]], yang menyampaikan berita tersebut saat ia mengantar Sihanouk menuju [[Bandar Udara Internasional Sheremetyevo|bandar udara Moskwa]].{{sfn|Langguth|2000|p=558}}{{sfn|Jeldres|2005|p=79}} Dari Moskwa, Sihanouk terbang ke Beijing
=== Sekutu yang gelisah ===
Baris 98:
Pada tanggal 23{{nbsp}}Maret 1970, Sihanouk mengumumkan pembentukan gerakan perlawanannya, [[Front Persatuan Nasional Kamboja]] (FUNK). Ia mengajak masyarakat Kamboja untuk bergabung dengannya dan bertarung melawan pemerintahan Lon Nol. Sihanouk telah dianggap oleh kaum tani Kamboja sebagai sosok seperti dewa, dan dukungannya terhadap Khmer Merah memiliki efek langsung.{{sfn|Langguth|2000|p=558}} Keluarga Kerajaan Kamboja begitu dihormati, sehingga setelah menggulingkan Sihanouk, Lol Nol langsung menuju istana kerajaan untuk berlutut di hadapan [[Sisowath Kossamak|ibu suri]] seraya meminta ampun dari ibu suri karena telah menggulingkan anaknya.{{sfn|Langguth|2000|p=558}}
Pasukan Khmer Merah menyiarkan pesan Sihanouk ke seluruh belahan negara Kamboja menyebabkan terjadinya banyak unjuk rasa yang kemudian direspon dengan tindakan brutal oleh pasukan Lon Nol.{{sfn|Osborne|1994|p=219}} Beberapa hari kemudian, pada tanggal 5{{nbsp}}Mei 1970, Sihanouk mengumumkan pembentukan [[pemerintahan dalam pengasingan]] yang dikenal sebagai Pemerintahan Kerajaan Uni Nasional Kamboja ([[GRUNK]]), yang membuat negara-negara Komunis yang meliputi Tiongkok, Vietnam Utara, dan [[Korea Utara]] untuk memutuskan hubungan dengan rezim Lon Nol.{{sfn|Jeldres|2005|p=137}} Di Phnom Penh, sebuah pengadilan militer bersidang pada tanggal 2{{nbsp}}Juli 1970
Antara tahun 1970 dan 1975, Sihanouk menumpang tinggal di wisma negara Tiongkok di Beijing dan wisma negara Korea Utara di [[Pyongyang]], yang ng merupakan ibu kota negara Tiongkok dan Korea Utara.{{sfn|Marlay|Neher|1999|p=167}} Pada bulan Februari 1973, Sihanouk berkunjung ke [[Hanoi]]
Setelah Republik Khmer jatuh ke tangan Khmer Merah pada tanggal 17 April 1975, sebuah pemerintahan baru di bawah naungan Khmer Merah, yang bernama Kamboja Demokratik dibentuk. Sihanouk dilantik menjadi Kepala Negara Kamboja Demokratik, sebuah jabatan seremonial.<ref>{{cite web|author=Press Staff|url=http://query.nytimes.com/gst/abstract.html?res=9E01E7DF1E39E136A05755C2A9629C946490D6CF|title=Cambodians Designate Sihanouk as Chief for Life|date=18 April 1975|accessdate=16 Juli 2015|work=New York Times}}</ref> Pada bulan September 1975,{{sfn|Osborne|1994|p=229}} Sihanouk kembali ke Kamboja untuk melarung abu ibunya,{{sfn|Marlay|Neher|1999|p=168}} sebelum kembali lagi ke luar negeri untuk melobi pengakuan diplomatik terhadap Kamboja Demokratik yang baru dibentuk.{{sfn|Jeldres|2005|p=191}} Ia pulang ke Kamboja pada tanggal 31{{nbsp}}Desember 1975 dan memimpin sebuah pertemuan untuk merancang konstitusi Kamboja Demokratik.{{sfn|Osborne|1994|p=231}} Pada bulan Februari 1976, Khieu Samphan bersama Sihanouk melakukan kunjungan ke seluruh belahan negara Kamboja. Sihanouk kaget melihat penggunaan [[buruh paksa]] dan pemindahan-pemindahan penduduk yang dilakukan oleh pemerintahan Khmer Merah, yang dikenal sebagai [[Partai Komunis Kamboja#Angkar|Angkar]]. Setelah kunjungan tersebut, Sihanouk memutuskan untuk mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Kepala Negara.{{sfn|Osborne|1994|p=232}} Angkar awalnya menolak permintaan pengunduran dirinya, meskipun mereka kemudian menerima pengunduran dirinya pada pertengahan bulan April 1976, yang secara resmi tanggal pengunduran dirinya dibuat menjadi tanggal 2 April 1976.{{sfn|Osborne|1994|p=233}}
=== Menjadi tahanan rumah ===
Setelah itu, Sihanouk ditahan di bawah penahanan rumah di istana kerajaan. Pada September 1978, ia dipindahkan ke apartemen lainnya di pinggiran kota Phnom Penh
Pada tanggal 6{{nbsp}}Januari 1979, Sihanouk terbang dari Phnom Penh ke Beijing
[[Berkas:Ranariddh Sihanouk.jpg|ka|jmpl|Sihanouk ''(kanan)'' dengan putranya, Norodom Ranariddh pada sebuah tur inspeksi ANS pada 1980-an]]
Baris 121:
Sebagai ketua KPKD, Sihanouk gagal bernegosiasi bersama dengan pemerintah Tiongkok selama lebih dari lima tahun berikutnya, untuk menengahi penyelesaian politik dalam rangka mengakhiri pendudukan Vietnam di Kamboja.<ref>Osborne (1994), hlm. 252.</ref> Pada masa-masa tersebut, Sihanouk melantik dua putranya, [[Norodom Chakrapong]] dan [[Norodom Ranariddh]], untuk memimpin ANS. Chakrapong dilantik sebagai wakil ketua staf untuk ANS pada Maret 1985,{{sfn|Mehta|2001|p=73}} sementara Ranariddh memegang dua jabatan sekaligus yakni sebagai Panglima dan Kepala Staf ANS pada bulan Januari 1986, menggantikan Tam.{{sfn|Mehta|2001|p=184}}
[[Berkas:
[[Berkas:
Pada Desember 1987, Perdana Menteri pemerintahan RRK, [[Hun Sen]], bertemu pertama kalinya dengan Sihanouk untuk membicarakan akhir Perang Kamboja-Vietnam.{{sfn|Mehta et al.|2013|pp=154–155}} Pada bulan Juli 1988, [[Daftar Menteri Luar Negeri Indonesia|
Pada bulan Juli 1989, Ali Alatas bergabung dengan Menteri Luar Negeri Prancis [[Roland Dumas]] dalam pembukaan Konferensi Perdamaian Paris
== Masa kepemimpinan OTPBBK ==
=== Perjanjian perdamaian Paris dan kembali ke Kamboja ===
Pada tanggal 23 Oktober 1991, Sihanouk memimpin FUNCINPEC, Khmer Merah, KPNLF, dan RRK dalam penandatanganan [[Perjanjian Perdamaian Paris 1991|Perjanjian Perdamaian Paris]]. Perjanjian tersebut mengakui DNTK sebagai "perwakilan sah dari kedaulatan Kamboja" dan membentuk [[Otoritas Transisi Perserikatan Bangsa-Bangsa di Kamboja]] (OTPBBK) untuk bertindak sebagai pemerintahan transisi antara tahun 1992 dan 1993.{{sfn|Findlay|1995|p=12}} Sehingga, OTPBBK diberikan mandat untuk menempatkan pasukan penjaga perdamaian di Kamboja dalam mengawasi pelucutan senjata dari empat faksi di Kamboja yang berperang dan kemudian melaksanakan pemilihan
Sihanouk pergi ke Beijing pada bulan November 1992 untuk mendapatkan perawatan medis{{sfn|Findlay|1995|p=46}}
=== Pemilu tahun 1993 dan masa-masa sebelum restorasi kerajaan ===
Baris 139:
Pada tanggal 14 Juni 1993, Sihanouk diangkat kembali menjadi kepala negara dalam sidang [[majelis konstituen Kamboja|majelis konstituante]] yang dipimpin oleh Ranariddh, yang justru mengambil kesempatan tersebut untuk mendeklarasikan kudeta pada tahun 1970 yang menggulingkan Sihanouk sebagai tindakan "ilegal".{{sfn|Findlay|1995|p=93}} Sebagai Kepala Negara, Sihanouk mengganti nama resmi militer Kamboja dengan nama yang dipakai pada masa sebelum tahun 1970, yaitu [[Pasukan Bersenjata Kerajaan Kamboja|Angkatan Bersenjata Kerajaan Kamboja]]. Sihanouk juga mengeluarkan perintah untuk mengganti nama resmi negara tersebut dari [[Republik Rakyat Kamboja#Transisi|Negara Kamboja]] menjadi "Kamboja" saja, lalu menetapkan kembali [[Nokor Reach]] sebagai Lagu Kebangsaan Kamboja dengan sedikit perubahan pada bagian liriknya, dan kembali menetapkan bendera resmi negara sesuai dengan desain [[bendera Kamboja]] pra-1970.{{sfn|Mehta et al.|2013|p=231}} Pada masa yang sama, Sihanouk melantik Ranariddh dan Hun Sen menjadi perdana menteri, dengan kekuasaan yang setara.{{sfn|Widyono|2008|p=129}} Pengaturan tersebut bersifat sementara dan diratifikasi oleh Majelis Konstituen pada tanggal 2{{nbsp}}Juli 1993.{{sfn|Findlay|1995|p=93}} Pada tanggal 30 Agustus 1993,{{sfn|Osborne|1994|p=261}} Ranariddh dan Hun Sen bertemu dengan Sihanouk dan mengusulkan dua rancangan konstitusi, yang satu mempertahankan bentuk negara [[Kerajaan konstitusional|monarki konstitusional]] yang dipimpin oleh seorang raja, atau berubah bentuk menjadi sebuah negara [[republik]] yang dipimpin oleh seorang kepala negara. Sihanouk memilih rancangan yang mempertahankan Kamboja sebagai monarki konstitusional,{{sfn|Widyono|2008|p=161}} dan kemudian diratifikasi oleh majelis konstituante pada tanggal 21{{nbsp}}September 1993.{{sfn|Findlay|1995|p=97}}
== Naik
=== Restorasi monarki dan pengaruh politik ===
Konstitusi yang baru dikeluarkan pada tanggal 24 September 1993, dan Sihanouk diangkat kembali menjadi Raja Kamboja.{{sfn|Jeldres|2003|p=11}} Sebuah pemerintahan koalisi permanen dibentuk antara FUNCINPEC, PKRK dan sebuah partai politik ketiga, [[Partai Demokratik Liberal Buddhis]] (PDLB). Sihanouk juga menjadikan Ranariddh dan Hun Sen masing-masing sebagai Perdana Menteri Pertama dan Kedua.{{sfn|Widyono|2008|p=1844–1845}} Tak lama setelah itu, Sihanouk pergi ke Beijing
[[Berkas:SIhanouk Quinn.jpg|jmpl|kiri|Sihanouk bertemu dengan duta besar AS [[Kenneth M. Quinn]] pada Maret 1996]]
Baris 150:
Hubungan antara dua perdana menteri, Ranariddh dan Hun Sen, meretak pada bulan Maret 1996,{{sfn|Widyono|2008|p=214}} ketika Ranariddh menuduh PRK menghalangi proses pembagian jabatan [[pemerintahan lokal|pemerintahan tingkat rendah]] kepada para anggota FUNCINPEC.{{sfn|Widyono|2008|p=216}} Ranariddh mengancam akan keluar dari pemerintahan koalisi{{sfn|Mehta et al.|2013|p=253}} dan mengadakan pemilu pada tahun yang sama jika permintaannya tidak diwujudkan,{{sfn|Widyono|2008|p=215}} mempersulit Hun Sen dan para pejabat PRK lainnya.{{sfn|Widyono|2008|p=215}} Pada bulan berikutnya, Sihanouk memimpin sebuah pertemuan antara beberapa anggota keluarga kerajaan dan pejabat FUNCINPEC senior di Paris. Sihanouk berupaya untuk meredam ketegangan antara FUNCINPEC dan PRK dengan jaminan FUNCINPEC tidak akan meninggalkan pemerintahan koalisi dan tak ada perencanaan unsur-unsur balas dendam untuk melengserkan Hun Sen atau PRK.{{sfn|Widyono|2008|p=223}}
Pada bulan Maret 1997, Sihanouk menyampaikan keinginannya untuk turun
Pada bulan Juli 1997, [[Pertikaian Kamboja 1997|pertikaian]] memuncak di Phnom Penh antara pasukan infanteri yang secara terpisah bersekutu dengan PRK dan FUNCINPEC, yang berujung pada pelengseran Ranariddh setelah pasukan FUNCINPEC dikalahkan.{{sfn|Widyono|2008|p=258}} Sihanouk tidak menganggap Hun Sen mendalangi pertikaian tersebut, namun tetap menyebut pelengseran Ranariddh sebagai sebuah "kudeta", sebuah istilah yang sering digunakan para anggota FUNCINPEC.{{sfn|Widyono|2008|p=259}} Saat Majelis Nasional memilih [[Ung Huot]] sebagai Perdana Menteri Pertama untuk menggantikan Ranariddh pada tanggal 6 Agustus 1997,{{sfn|Widyono|2008|p=263}} Sihanouk menyatakan bahwa pelengseran Ranariddh adalah ilegal dan menyampaikan kembali tawarannya untuk turun
=== Tahun-tahun terakhir sebagai raja ===
Sihanouk mengeluarkan sebuah buletin bulanan
Pada bulan Juli 2003, [[Pemilihan umum Kamboja 2003|pemilihan umum]] diadakan kembali, dan dimenangkan oleh PRK. Namun, mereka gagal mendapatkan [[suara dua per tiga|dua per tiga]] kursi mayoritas di parlemen, seperti yang disyaratkan oleh konstitusi untuk dapat membentuk sebuah pemerintahan baru. Partai pemenang kedua dan ketiga dari pemilihan tersebut, yang masing-masing adalah FUNCINPEC dan PSR, mencegah PRK untuk melakukannya.{{sfn|Chin|2005|p=115}} Sehingga, pada bulan Agustus 2003, mereka membawakan dakwaan ke Dewan Konstitusional atas dakwaan kecurangan dalam pemilu.<ref>{{cite web|author1=Susan Front, Sam Rith|author2=Chhim Sopheark|lastauthoramp=yes|url=http://www.phnompenhpost.com/national/council-rejects-complaints-srp-funcinpec|title=Council rejects complaints by SRP, Funcinpec|date=29 August 2003|accessdate=5 July 2015|archiveurl=https://www.webcitation.org/6aqftv7Os?url=http://www.phnompenhpost.com/national/council-rejects-complaints-srp-funcinpec|archivedate=2015-08-17|work=Phnom Penh Post|dead-url=no}}</ref> Setelah pengaduan mereka ditolak, FUNCINPEC dan PSR mengancam akan memboikot acara pembacaan sumpah jabatan para anggota parlemen. Sihanouk meminta kedua partai tersebut untuk menahan keputusan mereka, dengan menyatakan bahwa ia juga tidak akan memimpin acara tersebut jika mereka tidak mengiyakan keinginan-keinginannya.<ref>{{cite web|author1=Yun Samean|author2=Lor Chandara|lastauthoramp=yes|url=https://www.cambodiadaily.com/archives/king-wont-convene-new-parliament-41174/|title=King Won't Convene New Parliament|date=17 September 2003|accessdate=5 July 2015|archiveurl=https://www.webcitation.org/6aqfxW3bJ?url=https://www.cambodiadaily.com/archives/king-wont-convene-new-parliament-41174/|archivedate=2015-08-17|work=The Cambodia Daily|dead-url=no}}</ref> Kedua partai tersebut kemudian menarik ancaman mereka, dan pembacaan sumpah jabatan para anggota parlemen dilaksanakan pada bulan Oktober 2003, dan dihadiri Sihanouk.<ref>{{cite web|author=Yun Samean|url=https://www.cambodiadaily.com/archives/king-swears-in-legislators-despite-standoff-43137/|title=King Swears in Legislators Despite Standoff|date=6 October 2003|accessdate=5 July 2015|archiveurl=https://www.webcitation.org/6aqg3L7bC?url=https://www.cambodiadaily.com/archives/king-swears-in-legislators-despite-standoff-43137/|archivedate=2015-08-17|work=The Cambodia Daily|dead-url=no}}</ref> PRK, FUNCINPEC, dan PSR mengadakan pembicaraan tambahan pada 2004 untuk mengakhiri kebuntuan politik, namun gagal. Pada masa yang sama, Sihanouk mengusulkan sebuah pemerintahan persatuan yang sama-sama dipimpin oleh para politikus dari seluruh tiga partai politik tersebut, namun ditolak oleh Hun Sen dan Ranariddh.{{sfn|Chin|2005|pp=117, 119}}{{sfn|Widyono|2008|p=277}}
Baris 161:
Pada bulan Februari 2004, Sihanouk menyarankan dan secara terang-terangan mendukung [[Perkawinan sejenis|pernikahan sesama jenis]], yang saat itu merupakan hal yang tabu dan bertentangan dengan adat dan kebiasaan masyarakat saat itu. Ia dipuji atas dukungannya terhadap kalangan [[LGBT]] di negaranya.<ref>{{Cite news|date=2004-02-20|title=Cambodian king backs gay marriage|url=http://news.bbc.co.uk/2/hi/asia-pacific/3505915.stm|language=en-GB|access-date=2022-06-22}}</ref><ref>{{Cite web|title=Cambodian LGBT Comes Out of the Shadows|url=https://www.voanews.com/a/cambodia-lgbt-comes-out-of-the-shadows/3775116.html|website=VOA|language=en|access-date=2022-06-22}}</ref>
Sihanouk juga terlibat dalam kegiatan amal dengan mendirikan organisaasi "Samdech Euv Team" yang bertujuan untuk menolong proyek dan kegiatan kemanusiaan di negaranya dan berdedikasi penuh terhadap kegiatan ini pada masa-masa setelah ia turun
== Turun
[[Berkas:佛教之王堂 シアヌーク国王陛下佛教記念ホール 石碑.jpg|jmpl|Raja-ayah Norodom Sihanouk dan Istrinya [[Norodom Monineath|Monineath]] pada tahun 2011]]
Pada tanggal 6 Juli 2004 dalam sebuah surat terbuka, Sihanouk mengumumkan rencananya untuk turun
Pada bulan Maret 2005, Sihanouk menuduh Thailand, Laos, dan Vietnam telah melanggar batas dan masuk ke dalam wilayah Kamboja, melalui pelaksanaan perjanjian demarkasi perbatasan unilateral yang dilakukan tanpa kehadiran dan keikutsertaan Kamboja. Dua bulan kemudian, Sihanouk membentuk Dewan Nasional Tertinggi Urusan Perbatasan (DNTUP), yang ia kepalai, untuk menangani masalah tersebut.<ref name="Liam Cochrane" /> Sementara SRP dan Chea Sim menyatakan dukungan terhadap Sihanouk untuk pembentukan PNTUP, Hun Sen memutuskan untuk membentuk sebuah badan terpisah, Otoritas Nasional Urusan Perbatasan (ONUP), untuk menangani masalah perbatasan, dengan DNTUP hanya menjabat sebagai badan penasehat.<ref>{{cite web|author=Vong Sokheng|url=http://www.phnompenhpost.com/national/border-affairs-council-no-match-strongman|title=Border Affairs Council no match for the Strongman|date=1 July 2005|accessdate=6 July 2015|archiveurl=https://www.webcitation.org/6aqgITlvF?url=http://www.phnompenhpost.com/national/border-affairs-council-no-match-strongman|archivedate=2015-08-17|work=Phnom Penh Post|dead-url=no}}</ref> Setelah Hun Sen menandatangani sebuah traktat perbatasan dengan Vietnam pada bulan Oktober 2005, Sihanouk membubarkan DNTUP.<ref>{{cite web|author1=Vong Sokheng|author2=Liam Cochrane|lastauthoramp=yes|url=http://www.phnompenhpost.com/national/border-treaty-sparks-backlash-arrests|title=Border treaty sparks backlash, arrests|date=21 October 2005|accessdate=6 July 2015|archiveurl=https://www.webcitation.org/6aqgLw9nd?url=http://www.phnompenhpost.com/national/border-treaty-sparks-backlash-arrests|archivedate=2015-08-17|work=Phnom Penh Post|dead-url=no}}</ref> Pada bulan Agustus 2007, Komite Aksi Kamboja untuk Keadilan dan Kesetaraan, sebuah [[organisasi non-pemerintah]] hak asasi manusia yang berbasis di AS, meminta [[imunitas negara]] Sihanouk untuk ditingkatkan, sehingga memperbolehkannya untuk mengurusi [[Dewan Luar Biasa dalam Pengadilan Kamboja]] (DLBPK).<ref name="SihanoukECCC">{{cite web|author1=Yun Samean|author2=Emily Lodish|lastauthoramp=yes|url=https://www.cambodiadaily.com/archives/govt-rejects-call-to-investigate-king-father-77372/|title=Gov't Rejects Call To Investigate King Father|date=31 August 2007|accessdate=5 July 2015|archiveurl=https://www.webcitation.org/6aqgP5UFd?url=https://www.cambodiadaily.com/archives/govt-rejects-call-to-investigate-king-father-77372/|archivedate=2015-08-17|work=The Cambodia Daily|dead-url=no}}</ref> Sihanouk menanggapi permintaan tersebut dengan mengundang pejabat urusan masyarakat DLBPK, Peter Foster, pada sebuah sesi diskusi tentang pengalaman pribadinya pada masa rezim Khmer Merah.<ref>{{cite web|author1=Erika Kinetz|author2=Yun Samean|lastauthoramp=yes|url=https://www.cambodiadaily.com/archives/retired-king-invites-eccc-staff-to-palace-61378/|title=Retired King Invites ECCC Staff to Palace|date=31 August 2007|accessdate=5 July 2015|archiveurl=https://www.webcitation.org/6aqgRf3mC?url=https://www.cambodiadaily.com/archives/retired-king-invites-eccc-staff-to-palace-61378/|archivedate=2015-08-17|work=The Cambodia Daily|dead-url=no}}</ref> Hun Sen dan FUNCINPEC mengkritik permintaan tersebut, dengan menuduh organisasi tersebut tidak sopan.<ref name="SihanoukECCC" /> DLBPK kemudian menolak undangan Sihanouk.<ref>{{cite web|author1=Erik Wasson|author2=Yun Samean|lastauthoramp=yes|url=https://www.cambodiadaily.com/archives/un-wont-attend-retired-kings-kr-discussion-77510/|title=UN Won't Attend Retired King's KR Discussion|date=6 September 2007|accessdate=6 July 2015|archiveurl=https://www.webcitation.org/6aqgUS841?url=https://www.cambodiadaily.com/archives/un-wont-attend-retired-kings-kr-discussion-77510/|archivedate=2015-08-17|work=The Cambodia Daily|dead-url=no}}</ref>
Baris 174:
{{Main|Kematian dan pemakaman kenegaraan Norodom Sihanouk}}
Pada bulan Januari 2012, Sihanouk mengeluarkan sebuah surat untuk menyatakan keinginannya untuk dikremasi setelah ia meninggal, dan abunya dimasukkan dalam guci emas.<ref>{{cite web|author=Post Staff|url=http://www.thejakartapost.com/news/2012/01/09/cambodias-sihanouk-requests-cremation.html|title=Cambodia's Sihanouk requests cremation|date=9 Januari 2012|accessdate=7 Juli 2015|archiveurl=https://www.webcitation.org/6b5RfyAFi?url=http://www.thejakartapost.com/news/2012/01/09/cambodias-sihanouk-requests-cremation.html|archivedate=2015-08-27|work=The Jakarta Post|dead-url=no}}</ref> Beberapa bulan kemudian, pada bulan September 2012, Sihanouk berkata bahwa ia tak akan kembali ke Kamboja dari Beijing pada hari ulang tahunnya yang ke-90, dengan alasan kelelahan.<ref>{{cite web|author=Meas Sokchea|url=http://www.phnompenhpost.com/national/beijing-birthdaybash-king-father|title=Beijing birthday bash for King Father|date=28 September 2012|accessdate=7 July 2015|archiveurl=https://www.webcitation.org/6b5RizKqt?url=http://www.phnompenhpost.com/national/beijing-birthdaybash-king-father|archivedate=2015-08-27|work=Phnom Penh Post|dead-url=no}}</ref> Pada tanggal 15{{nbsp}}Oktober 2012, Sihanouk meninggal akibat serangan jantung pada pukul 01:20{{nbsp}}malam, waktu Phnom Penh.<ref>{{cite web|author=David Boyle|url=http://www.phnompenhpost.com/national/king-father-norodom-sihanouk-passed-away|title=King Father Norodom Sihanouk passed away|date=15 Oktober 2012|accessdate=7 Juli 2015|archiveurl=https://www.webcitation.org/6b64wk8g7?url=http://www.phnompenhpost.com/national/king-father-norodom-sihanouk-passed-away|archivedate=2015-08-27|work=Phnom Penh Post|dead-url=no}}</ref> Saat berita wafatnya tersiar, Sihamoni, Hun Sen, dan para pejabat pemerintah lainnya terbang ke Beijing untuk memberikan penghormatan terakhir padanya.<ref>{{cite web|author=AKP Phnom Penh|url=http://www.akp.gov.kh/?p=25404|title=King and PM Depart for Beijing|date=15 October 2012|accessdate=7 Juli 2015|archiveurl=https://www.webcitation.org/6b6502cNa?url=http://www.akp.gov.kh/?p=25404|archivedate=2015-08-27|work=Agence Kampuchea Press|dead-url=no}}</ref> Pemerintah Kamboja mengumumkan masa berkabung resmi selama tujuh hari dari tanggal 17{{nbsp}}Oktober sampai tanggal 24{{nbsp}}Oktober 2012, dan memerintahkan pengibaran bendera negara sepertiga tiang. Dua hari kemudian, jenazah Sihanouk dibawa dari Beijing menggunakan penerbangan [[Air China]],<ref>{{cite web|author=AKP Phnom Penh|url=http://www.akp.gov.kh/?p=25450|title=Cambodian People Flood to Receive King-Father's Body|date=17 October 2012|accessdate=7 July 2015|archiveurl=https://www.webcitation.org/6b656pPrn?url=http://www.akp.gov.kh/?p=25450|archivedate=2015-08-27|work=Agence Kampuchea Press|dead-url=no}}</ref> dan sekitar 1.2{{nbsp}}juta orang berbaris di jalanan dari bandar udara sampai istana kerajaan untuk menyaksikan kedatangan jenazah Sihanouk.<ref>{{cite web|author1=Cabinet of Hun Sen|author2=Prime Minister of Cambodia|url=http://cnv.org.kh/selected-impromptu-comments-during-the-handing-out-of-land-titles-for-people-in-the-province-of-kompong-chhnangs-rolea-pa-ea-district/|title=Selected Impromptu Comments during the Handing-out of Land Titles for People in the Province of Kompong Chhnang's Rolea Pa Ea District.|date=27 October 2012|accessdate=10 December 2015|archiveurl=https://www.webcitation.org/6dfrGTpgg?url=http://cnv.org.kh/selected-impromptu-comments-during-the-handing-out-of-land-titles-for-people-in-the-province-of-kompong-chhnangs-rolea-pa-ea-district/|archivedate=2015-12-10|work=Cambodia New Vision|dead-url=no}}</ref>[[Berkas:Ceremonie cremation Sihanouk (1).JPG|jmpl|254x254px|Tempat Kremasi Raja-ayah Sihanouk]]Pada akhir bulan November 2012, Hun Sen berkata bahwa acara pemakaman dan kremasi Sihanouk diadakan pada bulan Februari 2013. Jenazah Sihanouk disemayamkan di istana raja selama<ref>{{cite web|author=Vong Sokheng|url=http://www.phnompenhpost.com/national/date-set-sihanouk%E2%80%99s-funeral|title=Date set for Sihanouk's funeral|date=27 November 2012|accessdate=25 Juli 2015|archiveurl=https://www.webcitation.org/6b65JwMp3?url=http://www.phnompenhpost.com/national/date-set-sihanouk%E2%80%99s-funeral|archivedate=2015-08-27|work=Phnom Penh Post|dead-url=no}}</ref> tiga bulan sampai pemakaman kenegaraan dilaksanakan pada tanggal 1{{nbsp}}Februari 2013.<ref>{{cite web|author=Rachel Vandenbrink|url=http://www.rfa.org/english/news/cambodia/sihanouk-02012013180325.html/|title='Last Chance' to Pay Respects|date=1 February 2013|accessdate=24 July 2015|archiveurl=https://www.webcitation.org/6b65NsL2o?url=http://www.rfa.org/english/news/cambodia/sihanouk-02012013180325.html/|archivedate=2015-08-27|work=Radio Free Asia|dead-url=no}}</ref> Sebuah prosesi perjalanan sejauh {{convert|6000|m|ft|adj=on}} diadakan, dan jenazah Sihanouk ditempatkan ke dalam krematorium kerajaan sampai jenazahnya dikremasi pada tanggal 4{{nbsp}}Februari 2013 <ref>{{cite web|author=AKP Phnom Penh|url=http://www.akp.gov.kh/?p=30355|title=Cambodia's Late King-Father Cremated|date=4 February 2013|accessdate=25 July 2015|archiveurl=https://www.webcitation.org/6b65S1hvp?url=http://www.akp.gov.kh/?p=30355|archivedate=2015-08-27|work=Agence Kampuchea Presse|dead-url=no}}</ref> Pada hari berikutnya,keluarga kerajaan melarung sebagian abu Sihanouk di ke sungai [[Tonle Sap]], sementara sisanya disimpan di ruangan
== Peninggalan dan warisan ==
Sihanouk berada di garis depan kehidupan publik Kamboja selama lebih dari 60 tahun, menjabat dalam berbagai kapasitas dan merupakan salah satu pemimpin paling berpengaruh dalam sejarah Kamboja modern.<ref name=":0">{{Cite news|date=2004-10-14|title=Profile: Norodom Sihanouk|url=http://news.bbc.co.uk/2/hi/asia-pacific/3722474.stm|language=en-GB|access-date=2022-06-22}}</ref><ref name=":1">{{Cite web|title=The complex legacy of Norodom Sihanouk|url=https://archive.lowyinstitute.org/publications/complex-legacy-norodom-sihanouk|website=archive.lowyinstitute.org|language=en|access-date=2022-06-22|archive-date=2022-06-25|archive-url=https://web.archive.org/web/20220625090539/https://archive.lowyinstitute.org/publications/complex-legacy-norodom-sihanouk|dead-url=yes}}</ref> Terlebih, seperti yang dikatakan jurnalis terkenal Martin Woollacott dari ''[[The Guardian]]'', “Tidak ada raja di zaman modern yang mewujudkan kehidupan dan nasib negaranya selengkap Norodom Sihanouk".<ref>{{Cite web|date=2012-10-15|title=King Norodom Sihanouk obituary|url=http://www.theguardian.com/world/2012/oct/15/king-norodom-sihanouk|website=the Guardian|language=en|access-date=2022-06-22}}</ref>
Hal ini tercermin dalam dirinya sebagai pemegang [[Rekor Dunia Guinness]] untuk "Peran kenegaraan paling banyak dipegang oleh anggota kerajaan modern." Dalam urutan posisi yang ia jabat, Sihanouk menjabat dalam peran berikut: raja, perdana menteri, kepala negara, pemangku raja, kepala pemerintahan di pengasingan, presiden, presiden di pengasingan, kepala pemerintahan di pengasingan, presiden Dewan Nasional Tertinggi, kepala negara, raja.<ref>{{cite web|url=https://www.guinnessworldrecords.com/world-records/most-state-roles-held-by-a-modern-royal|title=Most state roles held by a modern royal|publisher=Guinness World Records Limited |date=1993|access-date=7 May 2022}}</ref>
Dipuji sebagai salah satu 'penyintas hebat' dari kehidupan politik Asia kontemporer dan digambarkan sebagai sosok yang lincah,<ref>{{cite web|url=https://archive.lowyinstitute.org/the-interpreter/sihanouk-great-survivor-turns-89|title=Sihanouk: The great survivor turns 89|publisher=Lowy institute|date=31 October 2011|access-date=7 May 2022|archive-date=2022-06-26|archive-url=https://web.archive.org/web/20220626110155/https://archive.lowyinstitute.org/the-interpreter/sihanouk-great-survivor-turns-89|dead-url=yes}}</ref><ref>{{cite web|url=https://www.washingtonpost.com/local/obituaries/norodom-sihanouk-dies-at-89-former-cambodian-king-led-country-through-decades-of-strife/2012/10/14/95dd23fa-d616-11df-8694-5a653f4d5a7a_story.html|title=Norodom Sihanouk dies at 89; former king led Cambodia through decades of strife|newspaper=The Washington Post|date=15 October 2012|access-date=7 May 2022}}</ref><ref>{{cite web|url=https://www.rsis.edu.sg/rsis-publication/idss/1920-norodom-sihanouk-his-mercuria/|title=CO13030 - Norodom Sihanouk: His Mercurial Art of Preserving a Small State|publisher=S. Rajaratnam School of International Studies|date=9 September 2014|access-date=7 May 2022}}</ref> para pengamat memandang warisan Sihanouk sebagai salah satu warisan kompleks yang sulit untuk diukur secara akurat dengan hasil pencapaian dan kegagalan mendekati ukuran yang hampir sama. Sihanouk sendiri, pernah merujuk [[William Shakespeare]], sebagai sarana untuk melakukan 'keadilan sastra' terhadap warisannya. [[David P. Chandler|David Chandler]] dan [[Milton Osborne]], cendekiawan terkemuka di Kamboja, merefleksikan gagasan ini, mengakui bahwa di satu sisi, sebagai bapak [[Hari Kemerdekaan Kamboja|kemerdekaan Kamboja]] selama era [[Kamboja Prancis|protektorat Prancis]], ia layak mendapat pujian besar atas upaya instrumentalnya menghasilkan pemerintahan sendiri Kamboja. Di sisi lain, kerja samanya (meskipun secara singkat) dengan Khmer Merah setelah digulingkan dalam [[kudeta Kamboja 1970]] oleh [[Lon Nol]], menodai reputasinya, meskipun diyakini Sihanouk tidak mengetahui [[Genosida Kamboja|niat genosida]] Khmer Merah, karena ia juga terkena dampak oleh rezim tersebut, ditandai dengan penahanan rumahnya dan kematian beberapa anggota keluarganya. Sihanouk kemudian secara resmi mengutuk rezim Khmer Merah dan ekses terburuknya.<ref name=":1" /><ref name=":2">{{Cite web|title=Norodom Sihanouk, a Cambodian life|url=https://www.opendemocracy.net/en/norodom-sihanouk-cambodian-life/|website=openDemocracy|language=en|access-date=2022-06-22}}</ref><ref name=":3">{{Cite news|date=2012-10-14|title=Obituary: Norodom Sihanouk, former king of Cambodia|url=https://www.bbc.com/news/world-asia-19943965|newspaper=BBC News|language=en-GB|access-date=2022-06-22}}</ref><ref>{{Cite news|last=Becker|first=Elizabeth|date=25 Juli 1988|title=SIHANOUK WARNS AGAINST RETURN OF KHMER ROUGE|url=https://www.washingtonpost.com/archive/politics/1988/07/25/sihanouk-warns-against-return-of-khmer-rouge/93bbfa4c-0b84-41e8-8009-217f67eab753/|work=Washington Post|access-date=2022-06-22}}</ref>
Namun, seperti yang dicatat Woollacott, mengingat konteks sejarah negara Kamboja yang penuh gejolak, "bagi orang Kamboja, Sihanouk mewakili kesinambungan ketika di negara mereka telah dihancurkan begitu banyak. Mereka menghargai kehangatan dan kepeduliannya yang nyata terhadap rakyatnya, sambil mengakui bahwa dia telah membuat banyak kesalahan."<ref name=":1" /><ref name=":2" /> Memang, kehidupan Sihanouk yang bergejolak terkadang digambarkan sebagai cerminan dari negaranya dan dia juga menyatakan penyesalan atas beberapa kesalahannya selama dia memimpin Kamboja.<ref>{{Cite web|date=Invalid Date|title=Cambodia’s ex-king Norodom Sihanouk dies in Beijing|url=https://www.scmp.com/news/asia/article/1061473/cambodias-ex-king-norodom-sihanouk-dies-beijing|website=South China Morning Post|language=en|access-date=2022-06-22}}</ref><ref>{{Cite web|last=Facebook|last2=Twitter|date=2012-10-15|title=Norodom Sihanouk dies at 89; former king of Cambodia|url=https://www.latimes.com/local/obituaries/la-me-norodom-sihanouk-20121015-story.html|website=Los Angeles Times|language=en-US|access-date=2022-06-22|last3=options|first3=Show more sharing|last4=Facebook|last5=Twitter|last6=LinkedIn|last7=Email|last8=URLCopied!|first8=Copy Link|last9=Print}}</ref> Chandler dan Osborne juga mengamati bahwa terlepas dari kekurangannya, dia secara konsisten mengabdi pada negaranya.<ref name=":1" /><ref name=":2" /> Selain itu, pandangan ini juga digaungkan oleh [[Jamie Metzl]], mantan Wakil Presiden Eksekutif [[Asia Society]], yang memuji [[patriotisme]] Sihanouk dan mengatakan bahwa "totalitas pekerjaan hidupnya menunjukkan komitmen yang tak tergoyahkan" ke Kamboja, terlepas dari kesalahan-kesalahan dalam reputasinya yang disebutkan di atas.<ref>{{Cite web|title=Gallery: Remembering King Norodom Sihanouk of Cambodia, 1922-2012|url=https://asiasociety.org/blog/asia/photos-remembering-king-norodom-sihanouk-cambodia-1922-2012|website=Asia Society|language=en|access-date=2022-06-22}}</ref>
Untuk itu, ia memerintahkan kesetiaan dan rasa hormat yang mendalam dari orang-orang Kamboja yang "selama kudeta, perang, perubahan rezim dan kelaparan - bahkan genosida skala penuh", yang terjadi dikehidupan Sihanouk, yang mereka anggap sebagai "raja-dewa", sebagai "satu pengaruh yang stabil dalam kehidupan mereka yang bergejolak", ditegaskan juga oleh statusnya sebagai figur pemersatu negara.<ref name=":0" /><ref name=":3" /><ref>{{Cite web|last=So|first=Kenneth T.|title=The last Khmer god-king|url=https://www.phnompenhpost.com/national/last-khmer-god-king|website=www.phnompenhpost.com|language=en|access-date=2022-06-22}}</ref> Ini terbukti dalam data [[jajak pendapat]] yang dirilis oleh Pusat Informasi Kamboja dalam rentang waktu antara tahun 1986 sampai tahun 1997, mengungkapkan bahwa dia adalah pemimpin paling populer di negara itu, dengan peringkat persetujuan mulai dari yang terendah 56% hingga tertinggi 72%, menurut responden yang disurvei.<ref>{{Cite web|title=CIC surveys say Hun Sen and CPP lead the pack|url=https://m.phnompenhpost.com/national/cic-surveys-say-hun-sen-and-cpp-lead-pack|website=m.phnompenhpost.com|access-date=2022-06-22}}</ref> Bahkan, menurut Henri Locard, seorang sejarawan yang ahli dalam bidang studi Kamboja, ia percaya status Sihanouk dalam kesadaran nasional secara keseluruhan adalah pada tingkat yang sama dengan [[Simbol nasional Kamboja|simbol utama Kamboja]], seperti [[Angkor]] dan [[Bendera Kamboja|bendera nasional]], menyebutnya sebagai "simbol negara."<ref>{{Citation|title=Huge crowds mourn Cambodia's former king|url=https://www.youtube.com/watch?v=mzwSqSuwDWk|accessdate=2022-06-22|language=id-ID}}</ref>
Baris 194:
Sihanouk memproduksi sekitar 50 film sepanjang masa hidupnya.<ref>{{cite web|author=Cat Barton|url=http://www.phnompenhpost.com/national/cambodia-film-makers-aim-rebuild-tattered-image|title=Cambodia film makers aim to rebuild tattered image|date=23 August 2007|accessdate=11 September 2015|work=Phnom Penh Post}}</ref> Ia mengembangkan minat dalam bidang perfilman pada usia muda, yang ia wujudkan dengan melakukan perjalanan untuk keperluan perfilman bersama orangtuanya.{{sfn|Jeldres|2005|p=30}} Tak lama setelah menjadi raja pada tahun 1941, Sihanouk membuat beberapa film amatir,{{sfn|Kinetz et al.|2006|p=5}} dan mengirim para pelajar Kamboja untuk belajar pembuatan film di Prancis.{{sfn|Baumgärtel|2010|p=11}} Ketika film ''[[Lord Jim (film 1965)|Lord Jim]]'' dirilis pada tahun 1965, Sihanouk mengecam penggambaran negatif film tersebut terhadap Kamboja.{{sfn|Osborne|1994|p=177}} Ia menanggapi dengan memproduksi film pertamanya, ''Apsara'', pada tahun 1966. Ia memproduksi, menyutradarai, dan berakting dalam lebih dari delapan film antara tahun 1966 sampai 1969, menjadikan para anggota keluarga kerajaan dan jenderal militernya untuk membintangi film-filmnya.{{sfn|Osborne|1994|p=178}} Sihanouk menyatakan bahwa film-filmnya dibuat untuk menampilkan Kamboja dalam sisi positif;{{sfn|Osborne|1994|p=179}} Milton Osborne juga menyatakan bahwa film-film tersebut disaring dengan tema-tema [[Perang Dingin]]{{sfn|Osborne|1994|p=180}} dan propaganda nasionalis.{{sfn|Osborne|1994|p=183}} Mantan penasehat Sihanouk, Charles Meyer, berkata bahwa film-filmnya yang dibuat dari tahun 1960-an merupakan film standar amatir, sementara sutradara [[Institut Seni Rupa dan Budaya Reyum|Institut Reyum]], Ly Daravuth, berkomentar serupa pada 2006 dengan menyatakan bahwa film-filmnya kurang memiliki kualitas artistik.{{sfn|Kinetz et al.|2006|p=5}}
Pada tahun 1967, salah satu filmnya, ''The Enchanted Forest'' dinominasikan di [[Festival Film Internasional Moskwa ke-5]].{{sfn|Marlay|Neher|1999|p=163}} Pada tahun 1968, Sihanouk meluncurkan Festival Film Internasional Phnom Penh, yang diadakan untuk kedua kalinya pada 1969. Pada kedua tahun tersebut,
=== Musik ===
Baris 205:
{{See also|Daftar gelar kehormatan yang diraih oleh Norodom Sihanouk}}
Sihanouk dikenal dengan berbagai gelar resmi dan tak resmi sepanjang masa hidupnya,{{sfn|Osborne|1994|p=3}} dan [[Guinness Book of World Records]] mencatat bahwa Sihanouk adalah raja yang memegang jumlah jabatan politik dan negara terbanyak.{{sfn|Narong|2007|p=342}} Ketika Sihanouk menjadi raja pada tahun 1941, ia menyandang gelar resmi "Preah Bat Samdech Preah Norodom Sihanouk Varman", yang ia digunakan pada saat ia naik
Pada tahun 2004, setelah ia turun
== Kehidupan pribadi ==
[[File:
Nama Sihanouk berasal dari dua kata [[Sansekerta]] "Siha" dan "Manu", yang artinya "Singa" dan "Rahang".{{sfn|Jeldres|2005|p=27}}{{sfn|Mehta|2001|p=1}} Ia bisa berbicara dalam bahasa Khmer, Prancis, dan Inggris,{{sfn|Jeldres|2005|p=250}} dan juga mempelajari [[Bahasa Yunani Kuno|bahasa Yunani]] dan [[Latin|bahasa Latin]] di SMA.{{sfn|Jeldres|2005|p=35}} Pada masa SMA-nya, Sihanouk bermain sepak bola, basket, voli, dan juga [[berkuda]].{{sfn|Jeldres|2005|p=30}} Ia mengidap [[diabetes]] dan depresi pada tahun 1960-an,{{sfn|Chandler|1991|p=132}} dan terserang kembali pada akhir tahun 1970-an saat tinggal di dalam penahanan rumah pada zaman Khmer Merah.{{sfn|Osborne|1994|p=235}} Pada bulan November 1992, Sihanouk mengidap stroke{{sfn|Marlay|Neher|1999|p=172}} yang disebabkan oleh penebalan arteri koroner dan aliran darah.<ref>{{cite web|author=AFP|url=https://news.google.com/newspapers?nid=1309&dat=19921213&id=uCdVAAAAIBAJ&sjid=_48DAAAAIBAJ&pg=6720,882319&hl=en|title=Sihanouk still extremely ill|publisher=[[New Straits Times]]|date=13 December 1992|accessdate=23 July 2015}}</ref> Pada tahun 1993, ia didiagnosa dengan penyakit [[limfoma]] [[sel B]] dalam [[prostat]]<ref name="Bcell">{{cite web|author=Douglas Gillison|url=https://www.cambodiadaily.com/archives/retired-king-says-cancer-has-returned-66861/|title=Retired King Says Cancer Has Returned|date=26 December 2008|accessdate=23 July 2015|archiveurl=https://www.webcitation.org/6bGbyEocM?url=https://www.cambodiadaily.com/archives/retired-king-says-cancer-has-returned-66861/|archivedate=2015-09-03|work=The Cambodia Daily|dead-url=no}}</ref> dan diobati dengan kemoterapi dan pembedahan.<ref>{{cite web|author=Post Staff|url=http://www.phnompenhpost.com/national/healthy-king-return-new-year|title='Healthy' King to return in New Year|date=25 Maret 1994|accessdate=23 July 2015|archiveurl=https://www.webcitation.org/6bGc2EpXD?url=http://www.phnompenhpost.com/national/healthy-king-return-new-year|archivedate=2015-09-03|work=Phnom Penh Post|dead-url=no}}</ref> Penyakit Limfoma Sihanouk berkurang pada tahun 1995,<ref>{{cite web|author=Reuter|url=https://news.google.com/newspapers?nid=1309&dat=19950204&id=NHBhAAAAIBAJ&sjid=nRMEAAAAIBAJ&pg=5670,845300&hl=en|title=Sihanouk cured of cancer, says paper|publisher=[[New Straits Times]]|date=4 February 1995|accessdate=23 July 2015}}</ref> namun kambuh lagi pada tahun 2005 di daerah lambungnya. Ia terserang penyakit limfoma untuk ketiga kalinya pada tahun 2008,<ref name="Bcell" /> dan setelah dilakukan pengobatan, penyakit limfomanya berkurang pada tahun berikutnya.<ref>{{cite web|author=Saing Soenthrith|url=https://www.cambodiadaily.com/archives/retired-king-will-return-home-from-china-in-july-64674/|title=Retired King Will Return Home From China in July|date=30 June 2009|accessdate=23 July 2015|archiveurl=https://www.webcitation.org/6bGc5dJnQ?url=https://www.cambodiadaily.com/archives/retired-king-will-return-home-from-china-in-july-64674/|archivedate=2015-09-03|work=The Cambodia Daily|dead-url=no}}</ref>
Pada tahun 1960, Sihanouk membangun sebuah tempat tinggal pribadi di [[Distrik Chamkarmon]]
=== Keluarga ===
Baris 220:
[[Berkas:Cambodge - Roi et mère cropped.JPG|jmpl|ka|Istri Sihanouk, Norodom Monineath, dan putra mereka Norodom Sihamoni difoto di pemakaman Sihanouk. Yang paling kiri adalah saudara tiri Sihanouk, Norodom Sirivudh.]]
Pada tanggal 4 Maret 1955 Sihanouk menikahi Norodom Thavet Norleak, istri resminya yang juga masih merupakan seorang sepupunya dari
== Lihat pula ==
Baris 248 ⟶ 244:
* {{cite book|last=Jeldres|first=Julio A|title=Volume 1–Shadows Over Angkor: Memoirs of His Majesty King Norodom Sihanouk of Cambodia|year=2005|publisher=Monument Books|location=Phnom Penh Cambodia|isbn=974-92648-6-X|ref={{sfnref|Jeldres|2005}}}}
* {{cite book|last=Jeldres|first=Julio A|year=2017|title=The Royal House of Cambodia (2nd ed.)|publisher=Cambodia: The Sleuk Rith Institute|isbn=9789924907855|ref={{sfnref|Jeldres|2017}}}}
* {{cite book|last=Langguth|first=A.J.|title=Our Vietnam The War 1954-1975|url=https://archive.org/details/unset0000unse_f6q3|year=2000|publisher=Simon & Schuster|isbn= 0743212312|ref={{sfnref|Langguth|2000}}}}
* {{cite book|last=Kiernan|first=B.|title=How Pol Pot came to power|url=https://archive.org/details/howpolpotcametop00kier_0|publisher=Yale University Press|year=2004|ref={{sfnref|Kiernan|2004}}}}
* {{cite book|last=Marlay|first=Ross | last2=Neher|first2=Clark D.|title=Patriots and Tyrants: Ten Asian Leaders|url=https://archive.org/details/patriotstyrantst0000marl|year=1999|publisher=Rowman & Littlefield|location=Lanham, Maryland, United States of America|isbn=0-8476-8442-3|isbn=9780300102628|ref={{sfnref|Marlay|1999}}}}
* {{cite book|last1=Mehta|first1=Harish C. |last2=Julie B. |lastauthoramp=yes |title=Strongman: The Extraordinary Life of Hun Sen: The Extraordinary Life of Hun Sen|year=2013|publisher=Marshall Cavendish International Asia Pte Ltd|location=Singapore|isbn=981-4484-60-1 |ref={{sfnref|Mehta et al.|2013}}}}
* {{cite book|last=Mehta|first=Harish C.|title=Warrior Prince: Norodom Ranariddh, Son of King Sihanouk of Cambodia|year=2001|publisher=Graham Brash|location=Singapura|isbn=981-218-086-9|ref={{sfnref|Mehta|2001}}}}
Baris 256 ⟶ 252:
* {{cite book|last=Osborne|first=Milton E|title=Sihanouk Prince of Light, Prince of Darkness|url=https://archive.org/details/sihanoukprinceof0000osbo|year=1994|publisher=University of Hawaii Press|location=Honolulu, Hawaii, United States of America|isbn=978-0-8248-1639-1|ref={{sfnref|Osborne|1994}}}}
* {{cite book|last=Peou|first=Sorpong|title=Intervention and Change in Cambodia: Towards Democracy?|year=2000|publisher=Institute of Southeast Asian Studies|location=[[Universitas Nasional Singapura]]|isbn=981-230-042-2|ref={{sfnref|Peou|2000}}}}
* {{cite book|title=The Far East and Australasia 2003|url=https://archive.org/details/fareastaustralas0000unse_y7m0|last=Summers|first=Laura|year=2003|publisher=Psychology Press|location=New York, United States of America|isbn=1-85743-133-2|ref={{sfnref|Summers|2003}}}}
* {{cite book|last=Widyono|first=Benny|title=Dancing in Shadows: Sihanouk, the Khmer Rouge, and the United Nations in Cambodia|year=2008|publisher=Rowman & Littlefield|location=Lanham, Maryland, Amerika Serikat|isbn=0-7425-5553-4|ref={{sfnref|Widyono|2008}}}}
{{refend}}
|